• Pseudomonas aeruginosa
– Penyakit paru struktural (bronchiektasis)
– Terapi kortikosteroid (>10mg prednisone/hari)
– Terapi antibiotik spektrum luas >7 hari pd bulan
sebelumnya
– Malnutrisi
PATOGENESIS PN
• Patogen sampai ke trakea t.u berasal dari aspirasi bahan
orofaring, kebocoran melalui mulut sal. Endotrakheal,
inhalasi, dan sumber bahan patogen yg mengalami kolonisasi
di pipa endotrakheal.
• PN terjadi akibat proses infeksi bila patogen yg masuk
saluran napas bagian bawah tsb mengalami kolonisasi setelah
melewati hambatan mekanisme pertahanan inang.
• Kolonisasi terjadi akibat ada berbagai faktor inang dan
terapi yg telah dilakukan (penyakit penyerta yg berat,
tindakan bedah, antibiotik,obat-obatan dan tindakan invasif
pada sal.napas)
• Faktor risiko ada 2:
1. Tidak bisa diubah : yg berkaitan dgn inang (seks ♂, penyakit
paru kronik, atau gagal organ jamak), dan terkait tindakan yg
diberikan (intubasi atau selang NGT)
2. Dapat diubah : mengontrol infeksi, disinfeksi dgn alkohol,
pengawasan patogen resisten (MDR), penghentian dini
pemakaian alat invasif,dan pengaturan tata cara pemakaian
antibiotik.
• Faktor risiko kritis adalah ventilasi mekanik > 48 jam,
lamanya perawatan di ICU, skor APACHE, adanya ARDS
(Acute Respiratory Distress Syndrome).
• PN dan PBV onset dini terjadi dalam 4 hari pertama masuk
RS, biasanya disebabkan oleh bakteri yg sensitif terhadap
AB kecuali bila telah pernah sblmnya mendapat AB atau
dirawat di RS dlm waktu 90 hari.
• PN dan PBV onset lanjut (hari ke 5 atau lebih) disebabkan
oleh patogen MDR yg berkaitan dgn mortalitan dan
morbiditas yg tinggi.
FAKTOR RESIKO TERINFEKSI PATOGEN
MULTIRESISTEN YANG MENYEBABKAN PN
DAN PBV
• Terapi dalam 90 hari sebelumnya
• Perawatan RS dalam 5 hari atau lebih
• Frekuensi tinggi kuman resisten AB di RS atau lingkungan
pasien
• Faktor risiko PPK :
Rawat di RS 2 hari atau lebih dalam 90 hari terakhir
Berdiam di rumah jompo
Terapi infus di rumah (termasuk antibiotika)
Dialisis kronik dlm 30 hari
Perawatan luka di rumah
Anggota keluarga terinfeksi patogen multiresisten
• Penyakit imunosupresif +/- terapi
ETIOLOGI
ETIOLOGI PK
• H. influenza : Perokok,patogen atipikal pd lansia, gram (-) pd
pasien rumah jompo, PPOK, penyakit jantung,pasca terapi AB
spektrum luas.
• Ps. aeruginosa : bronkiektasis, terapi steroid (>10
mg/hari),malnutrisi dan imunosupresi disertai lekopeni.
• PK rawat jalan : patogen tdk diketahui 40%, Str. Pneumoniae
9-20%, M. pneumoniae 13-37%, Chlamydia pneumoniae 17%.
• PK rawat inap di luar ICU : 20-70% tdk diketahui, Str.
Pneumoniae 20-60%, H. influenza 3-10%, dan S. aureus, gram
(-) enterik, M. pneumonia, C. pneumoniae legionella dan virus
sp 10%
• PK rawat inap ICU : 50-60% tdk diketahui, 33% Str.
Pneumoniae.
• Rumah jompo : S. aureus resisten methisilin, gram (-), M.
tuberculosis, virus tertentu, dan influenza.
Streptococcus pneumoniae Virus pneumoniae
ETIOLOGI PN
• Tergantung pada 3 faktor : tingkat berat sakit, ada risiko utk
jenis patogen tertentu, dan masa menjelang timbul onset
pneumonia.
FAKTOR RISIKO UTAMA UNTUK PATOGEN TERTENTU PADA
PN
Patogen Faktor Risiko
Staphylococcus aureus Koma,cedera kepala,influenza,pemakaian
obat IV,DM,gagal ginjal
Indikasi Perawatan di RS
• Pasien dirawat di ICU menurut American Thoracic Sociaty
adalah bila pasien PK sakit berat terdapat 1 dari 2 kriteria
mayor, atau 2 dari kriteria minor.
• Kriteria mayor : butuh ventilator dan syok septik
• Kriteria minor : tensi sistolik < 90 mmHg, multilobar, PaO2/
FI O2 ratio > 250.
Kelompok I Rawat jalan yang tidak disertai riwayat penyakit
kardiopulmonal ataupun “faktor perubah”
tidak ya
S. Pneumonia Ceftriaxone
H. Influenza Atau
Gram (-) sensitif antibiotik : Levofloksasin, moksifloksasin atau
Escherichia coli ciproflokasasin
• K.pneumoniae Atau
• Enterobacter spp. Ampisilin/ sulbaktam
•Serratia marcescens Atau Ertapenem
TERAPI EMPIRIK ANTIBIOTIK AWAL UNUK PNEUMONIA
NOSOKOMIAL ATAU PNEUMONIA BERHUBUNGAN DGN
VENTILATOR YG TDK DISERTAI F. RISIKO UTK PATOGEN
RESISTEN JAMAK, ONSET DINI PADA SEMUA TINGKAT
BERAT SAKIT
Suspek Patogen Antibiotika yang disarankan
Patogen seperti tabel di atas dan Sefalosporin antipseudomonas
patogen resisten AB jamak : (cefeime, ceftazidime)
• Ps. Aeruginosa atau
• K. pneumoniaw Carbepenem antipseudomonas
• Acinobacter spp (imipenem atau meropenem)
• Methicillin sensitif aureus Atau
Gram (-) sensitif antibiotik : B-laktam/B- laktamase inh
Escherichia coli (piperasilin- tazobaktam)
•K.pneumoniae Plus
• Enterobacter spp. Kuinolon antipseudomonas
• Proteus spp. (Ciprofloksasin atau levofloksasin)
•Serratia marcescens Atau
Aminoglikosida (amikasin,
gentamisin, tobramisin) Plus
• methicillin resisten Staph. Linezolid atau vankomisin
Aureus
Legionella (jika dicurigai) Makrolid (azithromisin) atau
flyuoroqunolon
• ARDS
• Gagal organ jamak
• Komplikasi lanjut → pneumonia nosokomial
PENCEGAHAN
• Pneumonia Komunitas
Di luar negeri dianjurkan vaksinasi influenza dan
pneumokokus. Vaksinasi juga perlu diberikan untuk penghuni
rumah jompo atau rumah penampungan penyakit kronik, dan
usia > 65 tahun.
• Pneumonia Nosokomial
ditujukan kepada upaya pengawasan dan pengontrolan infeksi
termasuk pendidikan staf pelaksana, pelaksanaan teknik
isolasi dan praktek pengontrolan infeksi. Pada pasien dengan
gagal organ ganda, skor APACHE yang tinggi dan penyakit
dasar yang dapat berakibat fatal perlu terapi pencegahan.
Beberapa faktor dapat dikoreksi untuk mengurangi terjadinya
PN, yaitu dengan pembatasan pemakaian selang NGT, atau
pemakaian obat sitoprotektif sebagai pengganti antagonis H2
dan antasid
Rekomendasi Dalam Pengelolaan Faktor Risiko yang Dapat Diubah
Faktor inang
• Nutrisi adekuat, makanan enteral dgn selang NGT
• Reduksi/ penghentian terapi imunosupresif
• Cegah ekstubasi yg tidak direncanakan (tangan diikat, beri sedasi)
• Tempat tidur yang kinetik
• Spirometer incentif, nafas dalam, kontrol rasa nyeri
• Mengobati penyakit dasar
• Menghindari penghambat histamin tipe 2 dan antasida
Faktor Alat
• Kurangi obat sedatif dan paralitik
• hindari overdistensi lambung
• Hindari intubasi dan reintubasi
• Pencabutan selang endotracheal dan NGT yg terencana
• Posisi setengah duduk (30-40 derajat)
• Jaga saluran ventilator bebas dari kondensasi
• Tekanan ujung selang endotracheal >20 cmH2O (menjaga kebocoran
patogen ke sal. nafas bawah)
• Aspirasi sekresi epiglotis yg kontinyu
Faktor Lingkungan
• Pendidikan
• Menjaga prosedur pengontrol infeksi oleh staf
• Program pengontrolan infeksi
• Mencuci tangan, desinfektasi peralatan
PROGNOSIS
• Pneumonia Komunitas
Kejadian PK di USA 3.4-4 juta kasus/tahun, dan 20% perlu
dirawat di RS.
Secara umum angka kematian pneumonia oleh pneumokokus
adalah 5%, namun dapat meningkat pada orang tua dengan
kondisi yang buruk.
Pneumonia dengan influenza di USA merupakan penyebab
kematian nomor 6 → 59%. Sebagian besar lansia 89%.
Mortalitas pasien CAP (Community-acquired pneumonia) yang
dirawat di ICU 20% berkaitan dengan “faktor perubah” yang
ada pada pasien.
• Pneumonia Nosokomial
Angka mortalitas mencapai 33-50%, yang bisa mencapai 70%
bila termasuk meninggal akibat penyakit dasar.
Penyebab kematian biasanya adalah bakteremi t.u Ps.
aeruginosa atau Acinobacter spp.
TERIMA KASIH