Anda di halaman 1dari 44

EFUSI PLEURA

(Case Based Discussion)

Oleh :
Bella Pratiwi Anzani
Meylita Zahra R. E
Natasha Naomi H. P.
Tania Matalauta S
Setiawan Prayogi
Preceptor :
dr. Rasyidah, Sp. Rad

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H . ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
STATUS PASIEN
Identitas
Nama Ny. AD

Umur 27 tahun

Jenis kelamin Perempuan

Alamat Tanjung Karang

Tanggal masuk 02 Februari 2019


Anamnesis
Keluhan Utama
Sesak nafas yang memberat 1 hari SMRS

Keluhan Tambahan
Anamnesis Batuk dan tidak nafsu makan

Riwayat perjalanan penyakit


Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 3 bulan SMRS dan memberat 1
hari SMRS

Disertai batuk-batuk dan tidak nafsu makan dan lebih nyaman dalam posisi duduk karena jika
berbaring lebiih terasa sesak

Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan seperti ini dan dirawat pada tanggal 24 Januari
2019 karena efusi pleura.

Saat itu sudah dilakukan pengambilan cairan pleura yang didapatkan sebanyak ±1000 ml

Beberapa hari setelah pulang dari Rumah Sakit, pasien mengatakan sesak muncul kembali dan
tidak membaik sehingga pasien kembali dibawa ke RS
Riwayat penyakit dahulu
pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya pada 24
Januari 2019 karena efusi pleura  dilakukan pungsi pleura
dengan didapatkan cairan sebanyak ±1000 ml.

Riwayat penyakit keluarga


Riwayat Penyakit
Tidak ada

Riwayat pribadi
Merokok (-), alkohol (-), narkoba (-)
Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda vital

Tekanan
Keadaan Kesadaran:
darah: Pernafasan: Nadi: Suhu:
umum: compos
110/80 32x/menit 98x/menit 36,70C
lemah mentis
mmHg
Kepala dan muka
• Bentuk dan ukuran: Normocephal, simetris
• Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
• Telinga dan hidung: lesi (-/-), sekret (-/-)
• Tenggorokan To-To
• Mulut: sianosis (-), pucat (-)
• Gigi: karies (-)

Leher
• KGB: pembesaran (-/-)
• Tiroid: pembesaran (-/-)
• JVP: peningkatan JVP (-)
Thorax
  Anterior Posterior
Inspeksi Ketinggalan gerak dinding dada (-/+) Ketinggalan gerak dinding dada (-/+)

Palpasi Ekspansi dada asimetris (-/+) Ekspansi dada asimetris (-/+)


  Fremitus taktil terasa menurun (-/+) Fremitus taktil terasa menurun (-/+)
Nyeri dada (-/-) Nyeri dada (-/-)

Perkusi Bunyi redup pada hemithoraks sinistra Bunyi redup pada hemithoraks sinistra
Bunyi sonor pada hemithoraks dextra Bunyi sonor pada hemithoraks dextra

Auskultasi Vesikuler menurun pada hemithoraks Vesikuler menurun pada hemithoraks


sinistra. Vesikuler pada hemithoraks dextra sinistra. Vesikuler pada hemithoraks dextra
Rhonki (-/-) Rhonki (-/-)
Wheezing (-/-) Wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba pulsasi di ICS V midclavicula
sinistra
• Perkusi: Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternal dextra
• Batas jantung kiri: ICS V linea midclavicula sinistra
• Batas pinggang jantung: ICS ll parasternal dextra
• Auskultasi : BJ I dan II normal reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
• Inspeksi : Datar, lesi (-)
• Palpasi : Organomegali (-), Nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
Regio lumbal
• Inspeksi : Massa (-), lesi (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-)
• Perkusi : Nyeri ketok CVA -/-
• Auskultasi : Tidak dilakukan

Ekstremitas
• Superior: Fraktur (-/-), edema (-/-)
• Inferior: Fraktur (-/-), edema (-/-)

Tulang Belakang
• Spondilitis(-), kifosis (-),
lordosis (-), fraktur terbuka (-)
Pemeriksaan Penunjang

Da Ki
•Hb : 12,9 gr/dl (N:
11,5-16,5 g/dl)
•Ht : 37 % (N: 37-
47%)
•LED : 10 mm/jam
•Ureum:
(N: 0-15 mm/jam)
14 (N:
mi
•Leukosit :

h 13-43
15.500 /ul (N:
4.500-10.800 /uL)
•Trombosit :
350.000 /ul (N: mg/dL)
a
154.000-385.000
/uL) •Creatini

Ru
•Eritrosit: 4,6 (N:
3,8-5,8 juta/uL)
•MCV : 82(N: 76- ne :

Da
96 fL)
•MCH : 27 (N: 27-
32 g/dl)
0,31
•MCHC : 33 (N:
(N:
tin
30-35 g/dl)

0,55-
•Hitung Jenis

rah
•Basofil : 0% (0-
1%)
•Eosinofil : 0% (2-
4%)
1,02
•Batang : 0% (3-
5%) mg/dL)
•Segmen : 65% (50-
70%)
Pemeriksaan Radiologi – Rontgen Thorax PA & Lateral
Expertise
Rontgen Thorax :
 Nodul opak multipell berbagai ukuran di kedua lapang
paru terutama kiri
 Efusi pleura kiri

=========> Metastasis intrapulmonal


 Cor sulit dinilai, batas kiri tertutup bayangan opak
homogen
Diagnosis

Diagnos - Efusi pleura


is - Ateletaksis
Banding - Pneumonia

Diagn
Efusi pleura
osis
Kerja pulmo sinistra
Tatalaksana

Rencana Lanjutan
Konsultasi dokter spesialis
paru untuk dilakukan
Metilprednis evaluasi efusi pleura dan
IVFD RL tindakan pungsi pleura.
olon 125
XX gtt/menit
mg/12 jam
Prognosis
Qua ad vitam : dubia
Racikan Furosemide Qua ad sanationam : dubia
sesak 40 mg 1-0-0 Qua ad fungsionam : dubia
TINJAUAN PUSTAKA
Efusi Pleura

 Penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis
 Dapat berupa cairan transudat atau cairan eksudat yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura
 Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-20 ml
Klasifikasi

Transudat

Gangguan kardiovaskular,
hipoalbumin, hidrothoraks hepatik,
Meig’s syndrome,Dialisis
peritoneal
 Efusi pleura tipe transudatif dibedakan dengan eksudatif
melalui pengukuran kadar Laktat Dehidrogenase (LDH)
dan protein di dalam cairan pleura.

 Efusi pleura eksudatif memenuhi paling tidak salah satu


dari tiga kriteria berikut ini, sementara efusi pleura
transudatif tidak memenuhi satu pun dari tiga kriteria ini
Efusi pleura dikatakan eksudat apabila memenuhi satu
atau lebih dari kriteria Light berikut ini:
 Rasio cairan pleura dengan serum protein > 0.5
 Rasio cairan pleura dengan serum LDH > 0.6
 LDH cairan pleura > 2/3 batas atas nilai serum LDH normal
Perbedaan biokimia efusi pleura
Patofisiologi

Kenaikan tekanan hidrostatik dan penurunan tekan onkotik pada sirkulasi kapiler

Meningkatnya tekanan intravaskuler pleura

Penurunan tekanan kavum pleura

Hipoproteinemia

Kenaikan permeabilitas kapiler dan penurunan aliran limfe dari rongga pleura
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis efusi pleura beragam sesuai dengan penyakit yang


mendasarinya

Sesak
• Rasa penuh dalam
dada atau dispneu

Nyeri
• Dapat timbul akibat efusi yang
banyak  berupa nyeri dada
pleuritik atau nyeri tumpul
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

• Pengembangan dada asimetris dengan pengembangan dada yang tidak terjadi atau terlambat pada sisi yang mengalami efusi

Palpasi

• Gerakan dada yang tertinggal dan penurunan fremitus vocal atau taktil pada sisi yang sakit

Perkusi

• Redup pada perkusi

Auskultasi

• Penurunan bunyi napas


Pemeriksaan penunjang

Foto
USG
Thoraks

Torakosent
CT Scan
esis
Foto Thoraks

Permukaan cairan yang terdapat dalam Efusi pleura kiri yang moderate dengan classic meniscus sign
rongga pleura akan terlihat  
meningkatnya opasitas hemithorax
Foto thoraks
Pada foto dada posterior anterior (PA) permukaan cairan yang terdapat dalam rongga
pleura akan terlihat meningkatnya opasitas hemithorax.

Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk bayangan
seperti kurva membentuk dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi dari pada
bagian medial (meniscus sign), tampak sudut kostrofrenikus menumpul.

Pada pemeriksaan foto dada posisi lateral dekubitus, cairan bebas akan mengikuti
posisi gravitasi.

Jika efusi pleura yang terjadi bersifat masif, maka seluruh bagian hemithoraks akan
tampak opak dan jantung serta jantung mungkin terdorong ke sisi yang normal.
B. Efusi  sudut kostofrenikus tumpul (black
A. Normal  sudut kostofrenikus arrows)
lancip (white arrows)

.
  .
 
Foto Thoraks

Efusi pleura kiri yang moderate dengan classic meniscus sign.


 
 Pada pemeriksaan foto dada posisi lateral dekubitus,
cairan bebas akan mengikuti posisi gravitasi

 Jika efusi pleura yang terjadi bersifat masif, maka seluruh


bagian hemithoraks akan tampak opak dan jantung serta
jantung mungkin terdorong ke sisi yang normal
Apabila setelah dilakukan x-ray hasilnya masih tidak
jelas apakah densitas merepresentasikan cairan atau
infiltrat parenkim

Cairan tersebut loculated atau free-flowing; maka


sebaiknya dilakukan x-ray decubitus lateral, CT thorax,
atau USG
Tatalaksana

 Terapi penyakit yang


mendasarinya
 Torakosintesis
 WSD
 Pleurodesis
Torakosintesis

Aspirasi cairan pleura selain


bermanfaat untuk memastikan
diagnosis

Aspirasi juga dapat dikerjakan


dengan tujuan terapetik
PEMBAHASAN
Anamnesis Pemeriksaan Fisik - Thorax
Inspeksi
Sesak nafas • Ketinggalan gerak diinding dada
pada hemithoraks sinistrai)
Palpasi
• Ekspansi dada asimetris
• Fremitus taktil terasa menurun pada
dada snistra

Perkusi
• Redup pada hemithoraks sinistra

Auskultasi
• Vesikuler menurun pada
hemithoraks sinistra

Tanda-tanda efusi pleura


Pemeriksaan penunjang

Hasil Nilai Normal


Leukosit 15.500 /ul 4.500-10.800 /uL
Trombosit 350.000 /ul 154.000-385.000 /uL

Pasien mengalami leukositosis dan trombositosis


Leukositosis
Keganasan, reaksi alergi, polisitemia
vera, dan penggunaan obat-obatan
tertentu seperti kortikosteroid.
 Kasus efusi pleura gambaran yang diharapkan:
 Dalam rongga pleura akan terlihat meningkatnya opasitas
hemithorax
 Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan
membentuk bayangan  meniscus sign, sudut kostrofrenikus
menumpul
 Jika efusi pleura yang terjadi bersifat masif, maka seluruh
bagian hemithoraks akan tampak opak dan jantung serta
jantung mungkin terdorong ke sisi yang normal
Pemeriksaan foto thoraks
Posisi Anterior

• Gambaran radioopak yang menutupi


hampir seluruh hemithoraks sinistra
 sudut costophrenicus tumpul
• Perbesaran jantung sulit dinilai
karena batas jantung tertutupi
bayangan opak
• Terdapat pula nodul opak pada
hemithoraks dekstra

Kesimpulan:
-Bayangan opak yang terlihat dapat
mengindikasikan adanya cairan dalam
rongga thoraks
Posisi Lateral

Terlihat adanya multiple nodul


pada hemithoraks sinistra
Kesan

Nodul opak multipell


berbagai ukuran di kedua
lapang paru terutama kiri

Efusi pleura kiri =>


Metastasis intrapulmonal

Cor sulit dinilai, batas kiri


tertutup bayangan opak
homogen
Tatalaksana
 IVFD RL XX gtt/menit
 Metilprednisolon 125 mg/12 jam
 Furosemide 40 mg 1-0-0
 Racikan sesak
 Salbutamol 0,5 mg
 Teofilin 75 mg
 Glycerile Guaiacolate 100 mg
 Cetirizine 5 mg
 Untuk mengevaluasi dan menatalkasana efusi pleura, diperlukan pula
konsultasi ke dokter spesialis paru untuk tindakan pungsi pleura/
torakosintesis.
 Tindakan yang dapat dilakukan pada efusi pleura masif
adalah sebagai berikut

Obati penyakit Torakosint


yang mendasari esis

Pleurodesi
Chest tube

Anda mungkin juga menyukai