Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT

DEFINISI

EFUSI PLEURA

Suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan


dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis
dan pleura viseralis

Pengumpulan cairan
melebihi volume
normal dalam
cairan yang diproduksi oleh pleura parietal dan viseral
rongga pleura
tidak mampu diserap oleh pembuluh limfe dan
pembuluh darah mikropleura visceral atau sebaliknya
yaitu apabila produksi cairan melebihi kemampuan
penyerapan.

ETIOLOGI
PENYEBAB EFUSI PLEURA
Peningkatan pembentukan
cairan pleura
Peningkatan cairan interstial
di paru
Peningkatan tekanan
intravaskuler di
pleura
Peningkatan kadar protein
cairan pleura
Peningkatan cairan dalam
rongga peritoneal asitesis
atau dialisis peritoneal
Sumbatan duktus torasikus

Penurunan absorbsi cairan


pleura
Obstruksi saluran limfe parietal
Peningkatan tekanan vaskuler
sistemik

ETIOLOGI
Berdasarkan jenis cairan pleura yang terbentuk
transudat

eksudat

hemoragic

Terganggunya
keseimbangan: Tek.
Hidrostatik
Tek. Osmotik koloid
Penigkatan permeabilitas
membran kapiler

tumor

Trauma

Infark paru

tb

INFEKSI
TUBERKULOSIS
NON TUBERKULOSIS
- Pneumonia ( para pneumonia efusi )
- Jamur
- Parasit
- Virus
NON INFEKSI
Hipoproteinemia
Neoplasma
Kelainan sirkulasi/ gagal jantung
Emboli paru
Atelektasis
TRAUMATIK ( HEMOTORAX )

PATOFISIOLOGI
Bentuk Transudat

EFUSI
PLEURA

Bentuk Eksudat

Perembesan cairan yg tidak/sedikit


disertai perembesan protein
Mekanisme ada 3
Peningkatan tekanan hidrostatik
kapiler
Penurunan tekanan koloid osmotik
kapiler
Penurunan tekanan intra pleura

Peningkatan permeabilitas vaskuler


sehingga akan terjadi perembesan
cairandan protein ke pleura
Infeksi TB
Infeks iNON TB ( pneumonia, jamur,
virus )
Keganasan( Primer , Metastase)

PATOFISIOLOGI
EFUSI
PLEURA

AKIBAT
KEGANASAN

Efusi pleura pada penyakit


keganasan dapat terjadi melalui:
1. Implantasi sel-sel tumor pada
permukaan pleura.
2. Pleuritis yang disebabkan
pneumonitis sekunder akibat tumor
paru.
3. Akibat obstruksi aliran limfe atau
pembuluh darah.
4. Erosi pembuluh darah atau limfe
sehingga pembentukan cairan
pleura
meningkat.
5. Invasi langsung tumor ke rongga
pleura melalui dinding toraks.

KLASIFIKASI

DIAGNOSIS
1. Anamnesis
- Sesak, berupa rasa penuh dalam dada atau dispneu.
- Nyeri dada pleuritik atau nyeri tumpul.
- Gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada
pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi),
banyak keringat, batuk.
- Berat badan menurun pada neoplasma, ascites pada sirosis hepatis.
- Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi
penumpukan cairan pleural yang signifikan.

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi. Pengembangan paru menurun, tampak sakit, tampak lebih
cembung
Palpasi. Gerakan dada yang tertinggal dan penurunan fremitus vocal atau
taktil pada sisi yang sakit
Perkusi. Pekak pada perkusi
Auskultasi. Penurunan bunyi napas

3. Pemeriksaan Penunjang / Laboratorium

1.
2.
3.
4.
5.

Foto thoraks
Aspirasi cairan pleura (torakosentesis)
Sitologi
Bakteriologi
Biopsi Pleura

PENATALAKSANAAN

Terapi penyakit dasarnya


(Antibiotika)
Terapi Paliatif (Efusi
pleura haemorhagic)
Pemasangan WSD
Torakosentesis
Pleurodesis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Radiologi
Patologi Anatomi
Laboratorium
Bronkoskopi

PEMERIKSAAN CAIRAN
PLEURA
Makroskopis
Biokimia
Glukosa
Amilase
PH dan PCO2
Sitologi
Bakteriologi
Eksudat dan Transudat

PEMERIKSAAN CAIRAN
PLEURA

LAPORAN
KASUS
IDENTITAS
Nama
: Tn. M.C
Umur
: 35 tahun
No. MR
: 452280
Jenis kelamin
: laki-laki
Alamat
: Koto panjang lampasi,
payakumbuh
Tanggal dirawat : 14 September 2016
Ruangan
: Kelas 3

Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak napas yang semakin meningkat sejak 3
bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak napas meningkat sejak 3 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Sesak tidak menciut. Sesak hilang timbul, tidak
dipengaruhi aktifitas, tidak dipengaruhi makanan, cuaca.
Sesak akan terasa berkurang saat pasien tidur miring ke kanan
atau posisi setengah duduk
Batuk ada sejak 4 bulan yang lalu.
Batuk berdahak ada.
Batuk tidak berdarah..

CONT...

Nyeri dada pada dada kanan. Nyeri tersebut berpindah-pindah


Pasien jika batuk maka ia juga akan sesak napas.
BB pasien menurun sejak 3 bulan yang lalu sekitar 2 kg
Nafsu makan pasien berkurang
Demam ada.
Pasien juga mengatakan bahwa ia terkadang merasa ada
keringat pd malam hari
Mual ada. Muntah ada
BAB dan BAK normal

Riwayat penyakit dahulu


3 bulan yg lalu, pasien pernah disedot cairan dalam paru-paru
di RS payakumbuh. Cairan berwarna kuning. Pasien telah
menjalani 4x sedotan pada paru-parunya.
Pasien pernah sakit demam berdarah saat waktu sekolah
Riwayat minum obat lama/rutin 6bulan (+)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat diabetes melitus (-)
Riwayat alergi dan asma (-)

Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien.
Tidak ada anggota keluarga yang mengkonsumsi OAT.
Tidak ada riwayat keganasan pada keluarga pasien.
Keluarga pasien ada menderita riwayat hipertensi.

Riwayat pekerjaan, sosial, dan kebudayaan:


Pekerjaan : montir di bengkel
Kebiasaan : pasien sering begadang lalu minum teh.
Merokok :
mulai merokok : 15 tahun
berhenti merokok : 35 tahun
jumlah batang/hari : 1 bungkus/hari
indeks brikman : 320 (perokok sedang)
Narkoba : (-)
Alkohol : (-)

CASE REPORT
PEMERIKSAAN

Keadaan Umum
:Sakit sedang
Kesadaran
:compos mentis cooperatif
Tekanan darah
:120/80 mmHg
Frekuensi nadi
: 80 kali/menit, regular,kuat angkat.
Frekuensi nafas :
: 28 kali/menit, regular
Suhu
: 36,8 C

Kepala : normocephal
Mata
: - pupil
: isokor
- Konjungtiva : anemis (-/-)
- sclera
: ikterik (-/-)

CASE REPORT
PEMERIKSAAN

Telinga
: tidak di temukan kelainan
Hidung
: tidak di temukan kelainan
Mulut
:mukosa kering (-),sianosis (-), tremor
(-), hiperemis (-), tonsil hiperemis (-/-),
Leher
: JVP : 5-2 cmH2O, pembesaran KGB
(-),

THORAX
PARU
Inspeksi
:
Simetris kiri = kanan (statis)
Pergerakan kiri = kanan
(dinamis)
Palpasi
Fremitus menurun pada paru
kanan
Perkusi :
Kanan : redup
Kiri
: Sonor
Auskultasi :
Kanan : SN vesikuler, Rh +,
Wh
Kiri
: SN vesikuler, Rh-,
Wh

Jantung

:
Inspeksi : Iktus kordis tidak
terlihat
Palpasi
: RIC V 1 jari lateral
LMCS
Perkusi
: batas jantung dalam
batas normal
Auskultasi : Suara jantung reguler,
bising jantung (-)

ABDOMEN
inspeksi : distensi (-), venektasi (-), sikatrik (-)
palpasi : hepar/lien tidak teraba, NT (-), NL (-), DM (-)
perkusi:timpani
auskultasi : bising usus (+) normal
EKSTREMITAS
udem (-), clubbing finger (-) akral hangat, CRT baik <2 detik

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Foto thoraks A-P
Efusi pleura kanan
Paru kiri normal
Trakea di midline
Jantung tidak membesar
Aorta dan hilus normal
Kesan : efusi pleura kanan

CASE REPORT
Diagnosis kerja:
Efusi pleura e.c TB paru

Diagnosis banding
TB Paru
Tumor paru

tatalaksana

IVFD RL 20 gtt/ menit


Inj Fosmicin /12 jam
Methylprednisolon 2x1 tab
Flukonazol 1x1 tab
Esomeprazole 1x1 tab

CASE REPORT
Tindakan
Pemasangan mini WSD
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanactionam : dubia ad
malam
Quo ad functionam : dubia ad

KESIMPULAN
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Tn. M.C, umur
35 tahun dengan diagnosis efusi pleura. Dari anamnesis
didapatkan keluhan sesak nafas, batuk lama, serta nyeri
dada yang diserti dengan penurunan berat badan yang
progresif selama beberapa bulan terakhir.
Dilakukan pemeriksaan foto rontgen dan didapatkan
hasil efusi pleura kanan e.c TB paru. Diberikan terapi
farmakologi seperti IVFD RL 20 gtt/ menit, Inj Fosmicin /
12 jam, Methylprednisolon 2x1 tab, Flukonazol 1x1 tab,
Esomeprazole 1x1 tab dan OAT lini 1: 2 RHZ / 4 RH.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai