Anda di halaman 1dari 13

P144P

BRONKHITIS AKUT (ACUTE BRONCHITIS)


TINGKAT KEMAMPUAN: 4A

BRONKITIS AKUT
Peradangan akut pada bronkus
Radang dapat berupa hipersekresi mukus dan batuk

produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3


bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun
berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak
terdapat penyebab lain

Etiologi bronkitis akut

Virus : influenza A dan B, parainfluenza, RSV,

adenovirus, rhinovirus dan coronavirus


Bakteri : Mycoplasma spesies, Chlamydia
pneumoniae, Streptococcus pneumoniae, Moraxella
catarrhalis, dan Haemophilus influenzae
Rokok dan asap rokok
Paparan terhadap iritasi, seperti polusi, bahan
kimia, dan asap tembakau
Bahan-bahan yang mengeluarkan polusi
Penyakit gastrofaringeal

Predisposisi dan faktor yang


berpengaruh
Asap rokok
Infeksi
Polusi
Genetik
Keadaan sosial

Bronkitis akut dapat dijumpai pada semua umur,


namun paling sering didiagnosis pada anakanak muda dari 5 tahun

Hasil Anamnesis
Batuk (berdahak maupun tidak berdahak) selama 2-3

minggu.
Dahak dapat berwarna jernih, putih, kekuningkuningan atau kehijauan.
Demam (biasanya ringan), rasa berat dan tidak
nyaman di dada.
Sesak nafas dan rasa berat bernapas terjadi jika
saluran udara tersumbat
Sering ditemukan bunyi nafas mengi atau ngik,
terutama setelah batuk.

Pemeriksaan fisis
Pasien tampak kurus dengan barrel shape chest
Fremitus taktil dada tidak ada atau berkurang.
Perkusi dada hipersonor, peranjakan hati

mengecil, batas paru hati lebih rendah, tukak


jantung berkurang.
Suara nafas berkurang dengan ekpirasi panjang,
terdapat ronki basah kasar yang tidak tetap
(dapat hilang atau pindah setelah batuk)
wheezing dengan berbagai gradasi
(perpanjangan ekspirasi hingga ngik-ngik) dan
krepitasi.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sputum : leukosit PMN dan mungkin

pula bakteri
Foto thoraks : tubular shadow
Tes fungsi paru : obstruksi jalan napas yang

reversibel

Diagnosis banding
Epiglotitis
Bronkiolitis
Influenza
Sinusitis
PPOK
Faringitis
Asma
Bronkiektasis

Komplikasi
Bronkopneumoni.
Pneumonia.
Pleuritis.
Penyakit-penyakit lain yang diperberat

seperti:jantung.
Penyakit jantung rematik.
Hipertensi.
Bronkiektasis

Penatalaksanaan
Oksigenasi pasien harus memadai.
Istirahat yang cukup.
Pemberian obat antitusif
Pemberian ekspektoran
Antipiretik
Bronkodilato
Antibiotik

Konseling & Edukasi Memberikan saran agar keluarga


dapat:
a. Mendukung perbaikan kemampuan penderita dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari sesuai dengan pola
kehidupannya.
b. Memotivasi pasien untuk menghindari merokok,
menghindari iritan lainnya yang dapat terhirup,
mengontrol suhu dan kelembaban lingkungan, nutrisi
yang baik, dan cairan yang adekuat.
c. Mengidentifikasi gejala efek samping obat, seperti
bronkodilator dapat menimbulkan berdebar, lemas,
gemetar dan keringat dingin.

Referensi
Carolin. Elizabeth, J.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC. 2002.
Danusantoso. Halim.Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta:

EGC.1998.
Harrison: Prinsip Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13.Volume
ketiga. Jakarta.2003.
Nastiti, N. Rahajoe.Supriyanto, B. Bronkitis Akut dalam Buku Ajar
Respirologi Anak. Edisi Pertama, cetakan kedua. 2010. Hal: 337.
Snell. Richard S. Anatomi Klinik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2006.
Soeparman. Waspadji, S.Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta:
Penerbit FKUI. 1998.

Thank You

Anda mungkin juga menyukai