Anda di halaman 1dari 24

Penyakit Jantung Bawaan

Sianotik pada Anak


Skenario 4

Seorang bayi laki-laki berusia 6 jam, semakin lama semakin


nampak biru dan sesak nafas. Bayi ini lahir cukup bulan
secara spontan per vaginam di tolong bidan, ketuban jernih,
langsung nangis spontan walau tidak reguler. Bayi tidak
sesak dan tidak sianotik saat lahir. Berat lahir 3000 g. PB 48
cm. Apgar score 7/8.

Selama kehamilan, ibu melakukan ANC teratus di bidan,


riwayat sakit (batuk pilek, demam, ruam, keputihan) selama
hamil tidak ada.
Prognosis Anamnesis

Penatalaksanaan PF & PP

Pencegahan WD & DD

Rumusan
Masalah
Komplikasi Etiologi

Gejala klinis Epidemiologi


Patofisiologis
Anamnesis
Apakah ada kesulitan menyusu atau minum susu dari botol
saat bayi?
Apakah bayi menjadi sesak napas/dispnea dan
mengeluarkan keringat berlebihan/diaforesis saat
menyusu?
Apakah ada riwayat batuk dan pilek yang berulang?
Apakah bayi/anak sianosis?
Tanyakan mengenai riwayat keluarga?
Tanyakan mengenai riwayat pra-natal dan riwayat partus?
Tanyakan mengenai riwayat tumbuh dan kembang anak
hingga saat ini dan pola aktivitas fisik anak?
Pemeriksaan Fisik
KU : sakit berat,sesak, sianosis.

TTV : nadi = 180x/menit.


napas = 80x/menit.
suhu = 36,6o C.
Spo2 = 60%.

Paru = gerak dada simetris, bentuk normal, retraksi


sela iga (+), grunting (+), suara nafas vesikuler,
Ronki (-), wizeeng (-).

Jantung = BJ 1 dan BJ 2 murni leguler, takikardik,


murmur sistolik tipe ejeksi grade 1-2/6 di ICS 2
LUBS, dengan intensitas sangat lemah.

ekstremitas = sianosis (+).


clubbing finger (-).
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi Elektrokardiografi

Angiografi Ekokardiogram
Working Diagnosis
Congenital Heart Disease cyanotic
penyakit jantung congenital adalah
kelainan jantung yang sudah ada sejak bayi
lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum
bayi lahir.
Cyanotic tipe Ductal Dependent

Transposition of Great Aterios (TGA)


Total Anomalous Pulmonary Venous Return
(TAPVR)
Atresia Pulmonal

Cyanotic tipe Non Ductal Dependent

Tetralogy of Fallot (TOF)


Pulmonal stenosis
Double Outlet Right Ventricle (DORV)
Single Ventricle
Persistent Truncus Arteriosus
Cyanotic tipe Ductal Dependent
Transposition of Great Aterios (TGA)
Total Anomalous Pulmonary Venous
Return (TAPVR)
Atresia Pulmonal
Differential Diagnosis
Cyanotic tipe Non Ductal Dependent
Tetralogy of Fallot (TOF)
Pulmonal stenosis
Double Outlet Right Ventricle (DORV)
Single Ventricle
Persistent Truncus Arteriosus
Etiologi

penyebab penyakit jantung bawaan tidak


diketahui secara pasti.
Faktor endogen
Faktor eksogen

Epidemiologi

Penyakit jantung bawaan (PJB) pada bayi dan anak


cukup banyak ditemukan di Indonesia. Laporan dari
berbagai penelitian di luar negeri menunjukkan 6-10
dari 1000 bayi lahir hidup menyandang panyakit
jantung bawaan.
Patofisiologi
Sirkulasi Fetus.
Sirkulasi sesudah kelahiran.
Gejala Klinis

Dijumpai gangguan pernapasan.


Saat menetek nampak berkeringat di dahi.
Berat badan tidak naik-naik.
Sering batuk dan sesak napas.
Daya tahan tubuh kurang.
Saat lahir nampak kebiru-biruan di mulut dan
lidah serta ujung jari.
Penatalaksanaan

Pemberian cairan dan nutrisi.


Pemberian prostaglandin E1.
Pemberian obat diuretik dan pembatasan
cairan.
Koreksi terhadap kelainan metabolik.
Terapi Genetik
Komplikasi
Endokarditis
Obstruksi Pembuluh Darah Pulmonal
Gagal Jantung Kongestif
Hepatomegali
Enteroholitis Nekrosis
Pencegahan
Pemeriksaan saat kehamilan yang rutin.
Kenali faktor risiko pada ibu hamil
Menghindarkan ibu dari risiko terkena infeksi
virus.
Konsumsi obat-obatan tertentu saat kehamilan.
Hindari paparan sinar X.
Hindari paparan asap rokok dan asap kendaraan.
Prognosis
Tanpa tindakan operasi, terutama dengan
sirkulasi paru yang bertambah dan tekanan
ventrikel kiri yang rendah, prognosisnya
buruk. Kebanyakan meninggal pada bulan-
bulan pertama.
Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang dipaparkan pada kasus
yaitu anak bayi laki-laki berusia 6 jam mengalami
kebiruan dan sesak nafas, maka anak tersebut
kemungkinan menderita penyakit jantung bawaan
sianotik, untuk jenis PJB sianotiknya maka perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang seperti
ekokardiografi yang memiliki nilai diagnostik tinggi
agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut yang
tepat.

Anda mungkin juga menyukai