Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH (PL 4101)

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ,


Institut Teknologi Sumatera 2019
PEDOMAN KULIAH
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH (PL 4101)

1. Pendahuluan
Mata Kuliah Studio Perencanaan Wilayah merupakan mata kuliah wajib yang disampaikan dengan
skema perkuliahan berbentuk praktek dan memiliki bobot 4 (empat) sks. Peserta mata kuliah ini adalah
mahasiswa program sarjana yang telah memasuki masa perkuliahan pada tahun keempat pada
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Penyelenggaraan kuliah ini dimaksudkan menjadi
suatu wahana untuk menerapkan semua pengetahuan yang telah diperoleh pada kuliah-kuliah yang
terdahulu dan memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk dapat mempelajari, menerapkan teori
pertumbuhan wilayah, konsep pengembangan wilayah, dan prosedur perencanaan wilayah dalam
perumusan rencana penataan ruang wilayah yang berbasis pengembangan wilayah.
Tujuan penyelenggaraan mata kuliah ini adalah:
a) Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan karakteristik spesifik wilayah
kajian sebagai dasar Perencanaan Wilayah.
b) Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk merumuskan rencana pengembangan wilayah
sebagai jiwa dalam rencana tata ruang wilayah
c) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan dan mendiskusikan hasil
pemahaman tentang wilayah kajian serta rumusan rencana penataan ruang wilayah yang
dihasilkan.
Wilayah Studi dalam Studio Perencanaan Wilayah Tahun Ajaran 2019/2020 Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sumatera adalah sebagai berikut :
 Kabupaten Lampung Barat (RA)
 Kabupaten Lampung Utara (RB)
 Kabupaten Pesisir Barat (RC)

2. Ruang lingkup materi


Ruang lingkup materi meliputi perumusan fokus studio, pengumpulan data dan informasi, penyusunan
fakta dan analisis, dan penyusunan rencana. Secara substansial terdapat beberapa aspek yang diteliti
yaitu aspek fisik dan lingkungan, aspek sosial dan kependudukan, aspek ekonomi wilayah, aspek
sarana dan prasarana, dan aspek kelembagaan dan pembiayaan.
Perumusan fokus studio terdiri dari perumusan isu awal pengembangan wilayah, perumusan fokus
kajian aspek, perumusan metodologi pengkajian, dan penyusunan kebutuhan data serta perangkat
pengumpulan data. . Adapun uraian subtansi dalam masing-masing tahap tersebut diuraikan sebagai
berikut:
a) Perumusan isu awal pengembangan wilayah merupakan kegiatan untuk mengidentifikasikan
permasalahan pokok pengembangan wilayah yang harus mendapatkan perhatian selama kurun
perencanaan, sehingga akan menjadi fokus arah perencanaan pengembangan wilayah di masa
depan. Perumusan isu pengembangan wilayah ini dilakukan dengan memperhatikan:
 Informasi dari Dokumen kebijakan arahan pengembangan wilayah yang bersifat umum dari
tingkat nasional sampai wilayah kajian (RTRWN, RPJPN, RTRW Provinsi, RPJP Provinsi,
RPJM Provinsi, RPJP Kabupaten, RPJM Kabupaten, dan rencana rinci tata ruang lainnya yang
bergantung pada wilayah studi seperti RTR Pulau dan RTR KSN), maupun kebijakan sektoral.
 Hasil pemahaman awal karakteristik wilayah perencanaan yang diperoleh dari sumber populer
dan data-data sekunder.
Proses perumusan isu ini dilakukan dengan penarikan permasalahan yang ada pada masing-
masing aspek terkait dengan pengembangan wilayah dan dilihat keterkaitannya diantara aspek-
aspek tersebut serta dengan arahan pengembangan wilayah, sehingga diperoleh permasalah
pokok wilayah secara menyeluruh.Metode perumusan isu dalam pengembangan wilayah yang
biasa digunakan adalah pohon masalah, peta pikiran, analisis kriteria perumusan isu, dan lainnya.
Hasil dari kegiatan ini adalah isu pengembangan wilayah kelas yang sifatnya masih sementara,
yang selanjutnya akan diuji dengan informasi dan analisis yang lebih lengkap dan cermat, setelah
melakukan kajian wilayah secara langsung.
b) Perumusan fokus kajian aspek merupakan kegiatan untuk mengidentifikasikan fokus kajian
utama kajian aspek diungkapkan dalam pertanyaan penelitian, tujuan dan sasaran kajian setiap
aspek, yang hasilnya secara serentak dari masing-masing aspek akan digunakan untuk
menyempurnakan dan menguatkan isu pengembangan wilayah yang secara nyata ada di dalam
wilayah perencanaan. Berdasarkan isu awal yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya,
diidentikasikan pertanyaan penelitian yang terkait dengan masing-masing aspek untuk membantu
mengkonfirmasi isu awal tersebut. Pertanyaan penelitian kemudian diterjemahkan ke dalam tujuan
kajian aspek, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa sasaran kajian aspek. Hasil dari
kegiatan ini adalah pertanyaan penelitian, tujuan dan sasaran kajian pada setiap aspek.

c) Perumusan metodologi kajian aspek merupakan kegiatan penyusunan konsep dan


operasionalisasi konsep serta pemilihan teknik analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian
serta mencapai tujuan dan sasaran kajian setiap aspek. Kegiatan ini dilakukan dengan
memanfaatkan pengetahuan mahasiswa tentang teori, konsep dan teknik analisis terkait dengan
aspek yang kajiannya, yang semua itu telah diperoleh pada mata kuliah sebelumnya.
 Konsep Penelitian menggambarkan kerangka pikir dalam menjawab pertanyaan penelitian
dan mencapai tujuan dan sasaran kajian, yang didasarkan teori dan konsep terkait dengan
aspek kajian.
 Operasionalisasi Konsep menerjemahkan konsep penelitian kedalam karakteristik dan
variabel aspek yang harus dikenali pada wilayah perencanaan, yang akan menjadi dasar untuk
menentukan kebutuhan data di lapangan.
 Teknik/Metoda analisis adalah teknik-teknik/metoda analisis yang dipilih untuk mengolah data
untuk mendukung dalam menjawab pertanyaan penelitian serta mencapai tujuan dan sasaran
kajian.
Hasil kegiatan ini adalah Konsep Penelitian, Operasionalisai Konsep Penelitian dan Teknik/Metoda
Analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian serta mencapai tujuan dan sasaran kajian masing-
masing aspek.

d) Penyusunan kebutuhan data merupakan kegiatan untuk menentukan data yang dibutuhkan
dalam menjawab pertanyaan penelitian serta mencapai tujuan dan sasaran kajian masing-masing
aspek, beserta sumber datanya. Kebutuhan data ditentukan berdasarkan hasil operasionalisasi
penelitian sebelumnya.
 Jenis data, dapat berupa data primer yang diperoleh dari sumbernya langsung maupun data
sekunder yang diperoleh dari pihak lain.
 Karakteristik Data, disesuaikan dengan
a) Data Kuantitatif yang dalam bentuk angka: nominal, ordinal, interval/rasio
b) Data Kualitatif yang dalam bentuk kata-kata maupun cerita
c) Data Peta, yang menggambarkan karakteristik ruang secara fisik (alam dan buatan), sosial
dan ekonomi.
Dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran kajian aspek, serta Metoda/Analisis yang akan
digunakan dan data yang dibutuhkan, hasil dari kegiatan ini dapat dilihat pada contoh tabel
kebutuhan data berikut ini:

Sasaran Kelas / Metode Komponen Data yang Metode Pengumpulan Kedalaman Sumber Output
Tujuan Kelas Sasaran Aspek
Tujuan Aspek Analisis Analisis dibutuhkan Data Data Data Data
Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi Analisis Morfologi dst Primer Kabupaten Dinas / dst
Ketimpangan perbedaan kemampuan Kemampuan (Wawancara/Observasi) / Kecamatan
Wilayah di karakteristik lahan Lahan / Sekunder Kecamatan
Kabupaten X fisik dan Kabupaten X Ketersediaan
lingkungan di Air
Kabupaten X dll

Mengidentifikasi Analisis Kesesuain dst dst


kesesuaian Kesesuaian Lahan
lahan Lahan Pertanian
Kabupaten X Kesesuaian
Lahan
Industri
dll
Pengumpulan data dan informasi terdiri dari penyusunan perangkat survey, survey lapangan,
evaluasi survey, dan kompilasi data. Adapun uraian subtansi dalam masing-masing tahap tersebut
diuraikan sebagai berikut:
a) Penyusunan perangkat survey terdiri dari penyusunan perangkat survey primer (wawancara dinas,
kecamatan, dan pihak lainnya, perangkat observasi, perangkat survey lainnya jika diperlukan) dan
perangkat survey sekunder (ceklis data).
b) Survey lapangan
c) Evaluasi survey terdiri dari ketercapaian kejaran survey baik dari ketercapaian data primer dan data
sekunder.
d) Kompilasi data terdiri dari kegiatan input data hasil survey untuk masing-masing perangkat survey.
Penyusunan fakta dan analisis terdiri dari penyusunan gambaran umum dan analisis masing-masing
aspek untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan dan sasaran kajian berdasarkan
metoda yang telah diidentifikasikan sebelumnya dengan menggunakan data yang telah diperoleh dari
sebelum dan selama survai lapangan. Secara umum, analisis yang dilakukan untuk masing-masing
aspek secara garis besar adalah sebagai berikut:
a) Aspek fisik dan lingkungan: karakteristik umum fisik wilayah; analisis kemampuan lahan; analisis
kesesuaian lahan; analisis daya dukung lingkungan, dan lain-lain, yang semuanya dianalisis dalam
peta skala 1:250.000
b) Aspek sosial dan kependudukan: gambaran umum; analisis kependudukan terkait dengan
perkembangan penduduk sebagai obyek pembangunan yang membutuhkan pelayanan sarana
dan prasarana, serta penduduk sebagai subyek pembangunan yang mampu menjadi penggerak
pembangunan melalui keberadaan dan kemampuannya sebagi tenaga kerja dengan kualitas yang
dimilikinya; Analisis dukungan sosial dan budaya dalam pengembangan wilayah dan lain-lain
c) Aspek ekonomi wilayah: gambaran umum perekonomian wilayah; analisis sektor unggulan yang
mempertimbangkan potensi, prestasi, dan prospek sektor ekonomi yang ada; analisis sektor
penggerak perekonomian wilayah dengan mempertimbangkan keterkaitan sektor dan spasial;
analisis daya saing wilayah, dengan mempertimbangkan daya saing komoditas unggulan dan daya
saing wilayah sebagai lokasi investasi dan lain-lainnya.
d) Aspek sarana dan prasarana: gambaran umum; analisis daya dukung sarana dan prasarana,
baik kuantitas, kalitas maupun daya jangkauny; analisis hirarki pelayanan pusat-pusat permukiman,
dan lain-lain
e) Aspek kelembagaan dan pembiayaan: gambaran umum; analisis daya dukung kelembagaan:
organisasi perangkat daerah, sdm aparatur pemerintah,keuangan daerah, prioritas pembangunan,
analisis stakeholder, keterlibatan kelembagaan pusat, provinsi, daerah, non pemerintah dalam
pembangunan, dan koordinasi kelembagaan.
f) Analisis komprehensif merupakan analisis yang bertujuan untuk memahami karakteristik spesifik
wilayah secara menyeluruh, dengan mengungkapkan potensi, persoalan atau kendala, peluang
dan tantangan atau ancaman pengembangan wilayah, sehingga dapat menjadi dasar untuk
mengkonfirmasi isu pengembangan wilayah.
Penyusunan rencana yang dihasilkan berupa rencana tata ruang dengan berlandaskan teori-teori dan
konsep pengembangan wilayah yang telah dikenali. Ruang lingkup substantif rencana yang akan
dihasilkan meliputi:
a) Latar belakang dan temuan fakta dan analisis. Temuan fakta dan analisis yang terbagi atas analisis
internal dan eksternal wilayah sebagai acuan dalam penentuan konsep pengembangan wilayah
yang dipilih untuk wilayah studi.
b) Landasan teoretis/konsepsual. Penentuan konsep pengembangan wilayah yang dipilih sesuai
dengan karakteristik wilayah studi dan evaluasi kelemahan atau kekurangan konsep
pengembangan wilayah yang dipilih.
c) Konsep spasial dan skenario pengembangan wilayah. Pengejawantahan konsep pengembangan
wilayah dalam konsep spasial dan skenario atau tahapan pengembangan wilayah.
d) Tujuan, sasaran, dan strategi penataan ruang wilayah. Perumusan tujuan dan sasaran yang
menjawab isu pengembangan wilayah dan strategi untuk mencapai sasaran tersebut.
e) Rencana struktur ruang wilayah
f) Rencana pola ruang wilayah
g) Arahan pemanfaatan ruang wilayah (indikasi program)
Jangka waktu perencanaan adalah 20 tahun. Khusus arahan pemanfaatan ruang wilayah diprioritaskan
pada lima tahun pertama.
3. Langkah-langkah kerja
Langkah-langkah kerja dalam pelaksanaan studio ini mempertimbangkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten. Adapun langkah-langkah utama yang perlu ditempuh adalah:
1) Persiapan
a) persiapan awal pelaksanaan: pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK), pembentukan
perangkat organisasi dan kelompok-kelompok kerja, penyiapan Rencana Anggaran Biaya
(RAB), pengurusan perijinan survey, pengurusan akomodasi selama survey, penyiapan
rencana kerja rinci
b) kajian awal data sekunder, mencakup tinjauan rencana-rencana tata ruang sebelumnya dan
kajian kebijakan-kebijakan terkait lainnya
c) persiapan teknis pelaksanaan yang meliputi: penyiapan metodologi pelaksanaan pekerjaan,
penyiapan metode dan perangkat survei (checklist data yang dibutuhkan, panduan wawancara,
kuesioner, panduan observasi dan dokumentasi, dan lain-lain), serta mobilisasi peralatan dan
personil

2) Pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan:


a) peraturan dan kebijakan penataan ruang dan pembangunan sektoral terkait;
b) Peta-peta dasar terbaru berbentuk digital;
c) data/ informasi kondisi dan perkembangan sosial dan kependudukan, sarana dan prasarana
wilayah, dan perkembangan ekonomi wilayah;
Catatan: Data statistik/kuantitatif yang dikumpulkan berupa data perkembangan tahunan (time
series) meliputi minimal 5 (lima) tahun terakhir dengan kedalaman data setingkat kecamatan.
Data kualitatif dilakukan melalui studi dokumen, temu wicara (FGD), wawancara, dan
kunjungan ke semua bagian wilayah studi.
3) Pengolahan dan analisis data
a) Identifikasi Karakteristik Masing-masing Aspek, yaitu:
 Aspek Fisik dan Lingkungan
 Aspek Sosial dan Kependudukan
 Aspek Ekonomi
 Aspek Sarana dan Prasaranan
 Aspek Kelembagaan dan Pembiayaan
b) Identifikasi Karakteristik Spesifik Wilayah, yang diungkapkan ke dalam:
 Potensi Pengembangan Wilayah,
 Persoalan atau Kendala Pengembangan Wilayah
 Peluang Pengembangan Wilayah
 Tantangan dan Ancaman Pengembangan Wilayah
c) Konfimasi Isu Pengembangan Wilayah.

4) Perumusan konsep dan penyusunan rencana


a) Perumusan tujuan dan sasaran Rencana Pengembangan Wilayah
b) Pemilihan dan penerapan Konsep Rencana Pengembangan Wilayah
c) Perumusan Skenario dan Arah Pengembangan Wilayah
d) Perumusan Strategi pengembangan wilayah
e) Perumusan Rrencana Struktur ruang wilayah: sistem perkotaan dan sarana dan prasarana
f) Perumusan Rencana Pola Ruang Wilayah: Rencana Kawasan Lindung dan Kawasan
Budidaya
g) Penentuan Indikasi Program Lima Tahunan

4. Tugas-tugas
Tugas substantif
Tugas 1: Usulan Teknis/ proposal/ tanggapan terhadap KAK
- Pendahuluan: latar belakang; isu perencanaan; tujuan dan sasaran perencanaan; lingkup
perencanaan
- Landasan teoretis
- Metodologi: daftar, teknik, dan perangkat pengumpulan data/informasi; metode analisis
perencanaan
- Perencanaan survey: struktur organisasi survey; akomodasi dan mobilisasi; jadwal survey; rencana
anggaran dan biaya (RAB)

Tugas 2: Buku Fakta dan Analisis


Isi laporan minimal meliputi latar belakang, tujuan dan metode analisis, gambaran umum, dan analisis

Tugas 3: Buku Rencana


Isi laporan minimal meliputi: pendahuluan(latar belakang, isu, tujuan, sasaran); strategi perencanaan;
konsep dan rencana struktur dan pola ruang; program pembangunan indikatif lima tahunan

Tugas Administratif
Sebagian peserta diwajibkan terlibat dalam struktur organisasi kelas yang sekurang-kurangnya
mencakup bidang-bidang: ketua, sekretaris, bendahara, perijinan/ transportasi/ akomodasi, ketua
survey lapangan, tim editor, dan ketua aspek. Tim editor bertugas mengkoordinasikan integrasi dan
pengumpulan Tugas 1, 2, dan 3.

5. Kelulusan dan Penilaian


Syarat kelulusan adalah terpenuhinya kehadiran minimal 80%. Komponen penilaian pokok adalah Ujian
Akhir Semester (UAS) yang dapat meliputi ujian substantif (lisan dan/atau tulisan) dan ujian partisipatif
(penilaian teman). Syarat mengikuti UAS adalah terkumpulnya Tugas 1, 2, dan 3 dengan tepat waktu
dan dengan kualitas yang memadai.

6. Referensi
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten. (2009). Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007. (2007). Modul Terapan Pedoman Teknis
Analisis Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata
Ruang. Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007. (2007). Pedoman Teknik Analisis Aspek
Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rancana Tata Ruang.
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. (2007).
Pike, A., Rodriguez-Pose, A., & Tomaney, J. (2006). Local and Regional Development. New York:
Routledge.
Stimson, R., Stough, R., & Roberts, B. (2006) Regional Economic Development: Analysis and Planning
Strategy (Second Edition). Berlin: Springer.
Wang, X., & Hofe, R. v. (2007). Research Methods in Urban and Regional Planning. Beijing: Tsinghua
University Press
7. Satuan Acara Perkuliahan
Mg Topik Sub Topik Output Kegiatan
Topik Studio  Pemahaman KAK
 Penyusunan struktur
Pengenalan studio organisasi kelas
1 Pengantar Teori dan proses
perencanaan wilayah  Pembagian kelompok
perencanaan wilayah
menurut aspek-aspek
analisis
Diskusi pemilihan isu
Pengenalan wilayah
wilayah  Pengurusan perijinan
2
Isu pengembangan  Penyusunan RAB
Diskusi isu perencanaan
wilayah
Isu pengembangan  Survey pendahuluan
Diskusi isu perencanaan
wilayah  Penyelesaian perijinan
3
Fokus studio Perumusan dan kajian fokus/ Tujuan dan sasaran  Pengurusan akomodasi
persoalan per aspek analisis analisis aspek  Penyerahan RAB
Metode analisis dan  Pengumpulan data
Pemilihan metode analisis
komponen analisis aspek sekunder
4  Pengambilan dana
Penyusunan kebutuhan data Kebutuhan data aspek survey
 Jadwal kegiatan survey
 Penyusunan perangkat
survey dan check list
Penyusunan perangkat survey Perangkat survey dan
data
dan check list data ceklis data
5  Penyusunan organisasi
Pengumpulan survey
data dan Seminar Perencanaan Presentasi Gabungan  Pengumpulan Tugas
informasi Survei Perencanaan Survey 1
6 Survey lapangan Survey lapangan
Ketercapaian
Evaluasi survey
7 perencanaan survey
Kompilasi data Input data survey
Penyusunan buku fakta
Analisis per aspek Gambaran umum aspek
8 dan analisis
Analisis per aspek Analisis aspek
Penyusunan Analisis per aspek Analisis aspek
9
fakta dan Analisis per aspek Analisis aspek
analisis Analisis komprehensif Konfirmasi isu
10 Presentasi Gabungan  Pengumpulan Tugas
Seminar Fakta dan Analisis
Fakta Analisis 2
Pengembangan konsep Konsep pengembangan
perencanaan wilayah
11 Konsep spasial dan
Pengembangan konsep
skenario pengembangan
perencanaan
wilayah
Perumusan strategi Strategi pengembangan
12 Penyusunan buku
pengembangan wilayah wilayah
rencana
Penyusunan Penyusunan rencana struktur
13 Rencana struktur ruang
rencana dan pola ruang wilayah
Penyusunan rencana struktur
14 Rencana pola ruang
dan pola ruang wilayah
Penyusunan program Indikasi program
pembangunan indikatif pembangunan
Presentasi Gabungan
15
Rencana  Pengumpulan Tugas
SeminarAkhir
Pengembangan 3
Wilayah
16 Ujian Akhir Semester

Anda mungkin juga menyukai