Anda di halaman 1dari 3

B.

Tujuan

Adapun sesuai dengan latar belakang diatas, maka tujuan dari diadakanya penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Mengidentifikasi Potensi Sumberdaya Di Kawasan Kesehatan Kabupaten Bantaeng


2. Menganalisis Rencana Struktur Ruang Di Kawasan Kesehatan Kabupaten Bantaeng
3. Menganalisis Rencana Pola Ruang Di Kawasan Kesehatan Kabupaten Bantaeng

D. Lingkup Kegiatan

Adapun ruang lingkup pembahasan pada studi ini adalah ruang lingkup lokasi dan ruang lingkup
substansi.

1. Lingkup Lokasi
Wilayah yang menjadi objek studi yang dilakukan oleh kelompok 6 berlokasi di Kecamatan
Bantaeng dan Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
2. Lingkup Substansi
Adapun pembahasan lingkup substansinya mulai dari pengenalan data, aspek geografis, aspek
fisik dasar, aspek demografi, aspek sarana, aspek prasarana, aspek ekonomi, aspek sosial
budaya, dan aspek kelembagaan. Adapun bahan analisis yaitu analisis demografi, analisis
kebutuhan sarana, analisis kebutuhan prasarana, analisis interaksi keruangan, analisis
kesesuaian lahan untuk fungsi kawasan, analisis penentuan kawasan fungsional.

BAB III

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Lokasi Kegiatan (Orientasi Objek Studi)

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bantaeng terkhusus di Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan
Bissappu pada 7 Januari 2023 dengan judul Studio perencanaan kawasan Studi tersebut mencakup
tahap persiapan studi, tahap pelaksanaan studi, tahap penyusunan laporan hingga tahap presentasi.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh berupa dokumen dan arsip resmi dari beberapa
lembaga yang terkait dengan penelitian ini,Selain itu dilakukan juga studi dokumentasi berupa
informasi yang diperoleh dari dokumentasi teknis.
2. Data Primer
Suatu metode pengumpulan data yang bersifat observasi melalui pengamatan langsung
dilapangan dengan menggunakan beberapa teknik pengambilan data, seperti melalui
dokumentasi dan wawancara dengan pihak terkait sesuai dengan kebutuhan data yang
diinginkan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan tingkat kebenaran data dan informasi.
C. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat dan sekaligus membandingkan
atau mencocokkan data dari instansi terkait dengan data yang sebenarnya di lapangan.
2. Survey Lapangan
Tahapan survey yang dapat dilakukan adalah tahapan yang bertujuan agar kita bisa memperoleh
data yang diinginkan baik itudilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
a. Survey Primer
Survey primer adalah survey yang dilakukan di lapangan untukmengetahui keadaan
sebenarnya dari wilayah tersebut, baik dari kondisialam maupun penduduknya. Selain itu
untuk mengetahui kondisi wilayah,kita dapat mengetahuinya melalui buku potensi desa.
Survey primerdilakukan dengan tujuan mengamati secara langsung ke lapangan baik
itukondisi fisik, sosial, maupun kondisi ekonomi penduduk atau faktor-faktorlainnya yang
ada pada wilayah tersebut.
b. Survey Sekunder
Yaitu survey yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data dari instansi, bentuk datanya
dapat berupa peta, tabel/grafik, atau uraian yangmerupakan bagian dari wawancara. Survey
instansi termasuk surveylapangan yang bersifat sekunder.
3. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali informasi dari
narasumber dengan bertatap muka langsung. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara
mendalam dan tidak terstruktur.

D. Metode Analisis Data

Adapun metode analisis dalam penyusunan laporan propil dan analisis wilayah di Kecamatan Bantaeng
dan Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng sebagai berikut:

1. Analisis Demografi
2. Analisis Kebutuhan Sarana
3. Analisis Kebutuhan Prasarana
4. Analisis Interaksi Keruangan
Penentuan interaksi keruangan menggunakan metode indeks konektivitas ansky dengan
menggunakan rumus :

β = Indeks konektivitas
e = Panjang jaringan jalan yang menghubungkan kota tersebut
v = Jumlah kota/pusat pertumbuhan dalam satu wilayah
Indeks konektivitas merupakan indikasi kuatnya hubungan antar pusat kegiatan di dalam
wilayah. Data jaringan jalan dan pusat kegiatan di dalam kecamatan (diasumsikan ibukota
desa/kelurahan). Selanjutnya dari data tersebut dilakukan perhitungan indeks konektivitas
menggunakan rumus penentuan interval kelas Sturgess yang kemudian hasil klasifikasinya
(tinggi, sedang, rendah) yang terbentuk di ordinalkan dari sangat tinggi ke sangat rendah.
5. Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Fungsi Kawasan
Teknik yang digunakan adalah mengintegrasikan hasil pengolahan data penginderaan jauh
dengan analisis system informasi geografis menggunakan teknik overlay atau tumpang susun
beberapa parameter yaitu curah hujan, kemiringan lereng dan jenis tanah hasilnya akan berupa
peta arahan fungsi kawasan.
FK = KL + JT + CH
Keterangan :
FK = Skor total fungsi kawasan
KL = Skor kemiringan lereng
JT = Skor jenis tanah
CH = Skor curah hujan

Anda mungkin juga menyukai