Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK KARYA ILMIAH

MATA KULIAH PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN


SEMESTER 1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA

NAMA KELOMPOK 6 :
PUTRI AYU LISTIANI
RISKA NURSHOVIANI
SRI NILAM CAHYA

1
PEMBINAAN KEPEMUDAAN TERHADAP PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN PEMUDA DI KECAMATAN SIDAREJA

Putri Ayu Listiani1,Riska Nurshoviani2,Sri Nilam Cahya3


Email :putriayulistiani52@gmail.com1,riska.nurshoviani@gmail.com2,
srinilamcahya06@gmail.com 3,
Mahasiswa PGSD, Universitas Terbuka

ABSTRAK
Banyaknya program pembinaan kepemudaan yang dilaksanakan Dinas
Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Cilacap kepada para generasi muda,
sehingga dengan adanya program pembinaan ini mampu memberikan hasil yang terbaik
bagi pemuda-pemudi Kabupaten Kampar untuk masa mendatang. Adapun tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Pembinaan Kepemudaan Terhadap Pengembangan
Kewirausahaan Pemuda Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Tipe penelitian ini
adalah survey deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang datanya dikumpulkan dari
informan kunci dan informan pendukung. Teknik pengumpulan data ditetapkan yakni
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Seluruh data yang terkumpul diklasifikasikan
menurut jenis dan bentuknya kemudian disajikan secara deskritif. Hasil penelitian
menunjukkan pembinaan kepemudaan terhadap pengembangan kewirausahaan sudah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. di mana setiap tahunnya sudah dilakukan
pembinaan kepada pemuda dalam bidang kewirausahaan. Hambatan yang ditemui
berupa kecilnya alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi kegiatan pembinaan
kepemudaan terutama pada bidang kewirausahaan dan data kepemudaan yang ada
masih sangat minim jumlahnya.
Kata Kunci: Pembinaan, Kepemudaan, Kewirausahaan

2
A. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada dasawarsa ini Kinerja dari lembaga pemerintahan di Indonesia terus


dipertanyakan oleh masyarakat karena ada berbagai harapan yang menjadi pengharapan
dari masyarakat kepada pemerintah terlebih para generasi muda yang belum dapat
merasakan manfaatnya kinerja yang dilakukan oleh aparat pemerintahan, apalagi
dengan adanya otonomisasi daerah yang memberikan kesempatan kepada daerah untuk
lebih memberdayakan dan memandirikan masyarakat dalam hal ini generasi muda
sebagai harapan bangsa sebagai tulang punggung masa depan yang ada tentunya
mengharapkan peningkatan kesejahteraan lewat pemberdayaan yang ada, dan
kepemimpinan pemerintah pada semua tingkat pemerintahan mempunyai posisi yang
strategis dalam usaha mewujudkan tujuan pemerintahan negara sesuai dengan cita-cita
bangsa (Rommy Paat, 2016:1-2).

Berhubungan dengan itu, diharapkan pemerintah di semua tingkat baik yang


ada di pusat maupun di daerah yang tentunya lebih dekat dengan aspek kebutuhan dan
harapan kehidupan masyarakat terlebih pada generasi muda, menyadari posisinya
tersebut dan berusaha sekuat mungkin untuk menggerakkan dan membimbing bangsa
Indonesia mewujudkan cita-citany melalui pembangunan.

Hakikat pembangunan nasional adalah membangun nasional itu meliputi berbagai


aspek seperti ekonomi, politik, sosial budaya, hukum dan lain-lain.Berbicara mengenai
generasi muda berarti berbicara mengenai masa depan bangsa, sebagaimana corak dan
wujud bangsa di masa yang akan datang, dalam hal ini tergantung pada kondisi dan
kualitas kepribadian serta semangat juang generasi muda itu sendiri namun dibalik itu,
generasi muda diperhadapkan dengan berbagai macam kesulitan seperti kesempatan
memperoleh pendidikan dan lapangan pekerjaan sehingga muncul berbagai macam
persoalan dan frustasi serta kekecewaan generasi muda karena keinginan mereka tidak
sejalan dengan kenyataan.

Dengan melihat masalah yang timbul dalam kehidupan pengembangan generasi


muda, dibutuhkan peran pemerintah untuk memperoleh kader penerus perjuangan

3
bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan,
kepemimpinan daya kreasi, patriotisme serta idealisme dan budi pekerti yang luhur.

Untuk mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan kinerja pemerintah daerah


dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, serta semua lapisan
masyarakat terutama generasi muda yang perlu dipersiapkan sebaik-baiknya untuk
menerima tongkat estafet agar dapat melanjutkan perjuangan bangsa dan mampu
menghadapi tantangan dan menjawab tantangan di masa yang akan datang. Sebagai
generasi penerus, pemuda terutama pelajar dan mahasiswa harus tangguh menghadapi
tantangan yang akan datang demi tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa dan negara
dalam satu gerak langkah yang terarah terpadu dan berkesinambungan maka generasi
muda perlu dipersiapkan secara matang dan usah persiapan itu melalui program
pembinaan generasi muda. Pembangunan membutuhkan generasi muda yang potensial,
produktif, kreatif, serta mempunyai inspiratif yang konstruktif.

Potensi partisipasi yang dimiliki masyarakat tidaklah timbul begitu saja, tetapi
memerlukan usaha-usaha untuk menggerakkannya, sebagaimana amanat dari Undang-
Undang No 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan pada pasal 24 ayat pemberdayaan
kepemudaan harus dilakukan dan difasilitasi oleh pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat dan organisasi kepemudaan, Kepala Daerah yang dalam hal ini Dinas
pemuda dan olahraga sebagai organisasi teknis dituntut kemampuan dan keterampilan
yang memadai, disertai dengan penerapan undang-undang yang dapat membangkitkan
kesadaran dan bakat generasi muda dalam rangka pembangunan. Untuk dapat
mewujudkan tujuan dari pembangunan, maka dibutuhkan keikutsertaan seluruh lapisan
masyarakat. Hal ini disadari bahwa perwujudan tegaknya demokrasi Pancasila bukan
hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, baik individu maupun kelompok-kelompok dalam masyarakat,
termasuk juga dalamnya generasi muda.

4
B. PEMBAHASAN

Kajian Pustaka

Andriany (2013), menyatakan bahwa pemberdayaan angkatan kerja muda


merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan menjadi wirausaha muda dalam
mengatasi masalah pengangguran. Partisipasi angkatan kerja muda dalam pembangunan
dapat diwujudkan melalui penciptaan peluang kerja dalam menghasilkan produk barang
atau jasa yang kreatif dan inovatif yang memiliki nilai ekonomi serta mampu
memberdayakan potensi lokal. Pemberdayaan angkatan kerja muda melalui
pengembangan kewirausahaan pemuda bertujuan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan sehingga perlu dikemas dalam sebuah program yang terkoordinasi dan
sinergis dengan baik.

Pemberdayaan menurut Ibrahim (2014) merupakan proses dan upaya untuk


memperoleh atau memberikan daya, kekuatan atau kemampuan kepada individu dan
masyarakat lemah agar dapat mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan kebutuhan
dan potensi serta masalah yang dihadapi dan sekaligus memilih alternatif pemecahannya
dengan mengoptimalkan sumberdaya dan potensi yang dimiliki secara mandiri.
Indonesia kini memasuki era bonus demografi yang puncaknya diperkirakan tahun 2028
- 2030. Angkatan kerja usia produktif setiap tahunnya mengalami peningkatan, bahkan
nantinya Indonesia akan didominasi oleh pemuda. Oleh karena itu, pemuda harus
memiliki daya saing agar tidak menjadi beban bangsa.

Tinjauan kebijakan dalam membangun kapasitas untuk pemberdayaan dan


keterlibatan anak muda di Indonesia menurut Ramadhan (2013), mencakup bagaimana
negara memandang anak muda dalam instrumen kebijakan, permasalahan dan
kebutuhan yang perlu dikelola dan persoalan yang ada pada kebijakan yang sedang
berlaku disertai dengan rekomendasinya. Tinjauan tersebut bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai perkembangan kebijakan tentang anak muda di Indonesia dan
menyajikan rekomendasi yang didasari oleh kebutuhan dan permasalahan anak muda.

5
Ide gagasan penulis

Secara sederhana seorang wirausaha adalah seseorang yang mampu mengatur,


menjalankan, menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang ditempuhnya dalam
dunia usaha. Wirausahawan adalah seorang yang tidak menggantungkan hidupnya
dengan orang lain, bersifat mandiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri.

Wirausahawan dapat berkembang dari minat atau bakat yang mereka miliki,
namun demikian kreativitas dalam berusaha justru akan sangat membantu kelancaran
usaha. Ada beberapa watak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam
menjalankan usahanya, seperti: disiplin diri, rincian teknis dan administrasi, menghargai
terhadap hasil yang dicapai, kreatif, karakter, keluwesan, motivasi dan komitmen
terhadap sesuatu yang diyakini. Para wirausahawan dapat menjadi pendorong bagi
perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara.

Saat ini, banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli
memanfaatkan peluang usaha. Pekerjaan sebagai wirausaha dapat menjadi pendukung
bagi kesejahteraan masyarakat yaitu menghasilkan imbalan finansial yang nyata.
Wirausahawan di berbagai lapangan usaha, membantu negara dalam menambahkan
pilihan pekerjaan bagi masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa
bagi konsumen baik dalam maupun luar negeri.

Banyak pengusaha tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai sektor


usaha skala kecil ataupun besar, tetapi perlu diketahui bahwa menjadi pengusaha
terdorong oleh beberapa faktor. Seseorang menjadi pengusaha karena faktor terpaksa
seperti karena berhenti bekerja, uang pensiun yang tidak mampu menopang kebutuhan
yang tidak dapat ditunda sehingga orang tersebut memilih menjadi pengusaha. Faktor
berikutnya, orang menjadi pengusaha karena dipersiapkan oleh orang tua untuk
melanjutkan usaha keluarga sehingga tipe ini cenderung lebih menjadi pewaris usaha
keluarga dan sedikit mengalami kesulitan selama didampingi orang tua sampai dilepas
menjadi pemegang perusahaan.Faktor selanjutnya, seseorang menjadi pengusaha karena
memang sudah mempersiapkan diri menjadi pengusaha.Tipe orang seperti ini adalah
tipe pengusaha yang ideal karena sejak awal orang tersebut memiliki visi bisnis yang
baik dan mempersiapkan aspek-aspek bisnis secara mandiri.

6
Pengusaha yang sejak awal mula mempersiapkan diri untuk menjadi pengusaha,
biasanya didominasi oleh kalangan muda. Dengan demikian akan bermunculan
komunitas-komunitas bisnis kalangan muda, baik yang terbentuk secara mandiri,
maupun yang dibentuk oleh pemerintah dan lembaga pembina usaha.

Pemuda sangat sesuai menjadi pengusaha karena mereka masih memiliki


peluang lebih baik, memiliki inovasi dan kreativitas serta menjadi harapan masyarakat
agar dapat menggerakkan ekonomi melalui produk kreatif dan inovatif.Wirausaha baru
memiliki potensi untuk berkembang dan berdampak pada penyerapan lapangan kerja.

Pencapaian hasil yang diraih

Dalam berwirausaha, kita sebagai generasi muda tentunya harus memiliki bekal
untuk memulai usaha tersebut. Kompetensi, keterampilan dan juga pengetahuan
merupakan bekal yang sangat penting untuk mengelola suatu usaha. Hasil yang dapat
diperoleh dengan berwirausaha sejak dini untuk generasi muda yaitu :

1. Dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Secara tidak langsung kita membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada
dengan memberikan pekerjaan untuk usaha yang kita jalani.

2. Memaksimalkan bakat dan potensi.

Bakat dan potensi berwirausaha jika kita maksimalkan sejak dini akan sangat
menguntungkan karena sebagai generasi muda tentunya memiliki ide-ide yang inovatif
dalam berbisnis.

3. Memiliki waktu luang yang bisa di manfaatkan.

Dengan berwirausaha waktu luang yang dimiliki tentu akan semakin bermanfaat karena
digunakan untuk hal yang positif tentunya.

4. Memperluas relasi.

Tidak dipungkiri dengan berwirausaha membuat kita memiliki banyak koneksi dan juga
relasi dalam berbisnis. Memiliki banyak relasi merupakan hal yang sangat bagus untuk
generasi muda terlebih untuk memperluas bisnis yang kita miliki.

7
5. Menjadi pribadi yang lebih percaya diri.

Seorang wirausaha tentu akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan hal tersebut
sangatlah bermanfaat untuk generasi muda dalam berwirausaha.

6. Memahami perkembangan dan teknologi.

Sebagai wirausaha tentunya kita harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan
teknologi. Generasi muda sangatlah memahami perkembangan zaman dengan
banyaknya media dan platform untuk berbisnis.

7. Belajar dari kegagalan.

Dalam berbisnis tentu akan menghadapi banyak tantangan. Tentunya sebagai wirausaha
kita harus berani mengambil risiko yang besar dan jangan takut untuk gagal. Karena
belajar dari kegagalan itulah banyak wirausaha yang sukses saat ini.

8. Mengenal selera masa kini.

Generasi muda tentunya sangat paham dengan selera yang konsumen yang banyak
diminati karena tidak dipungkiri wirausaha muda sangat pintar memanfaatkan tren-tren
yang sedang populer.

9. Mempelajari perilaku konsumen.

Perilaku konsumen adalah hal penting yang harus dipahami dalam berwirausaha. Maka
dari itu kita sebagai wirausaha muda sangatlah penting memiliki bekal pengetahuan
untuk mengetahui perilaku konsumen dan pasar yang kita jalani.

10. Meraih kesuksesan di masa muda.

Jika kita berwirausaha di masa muda tidak dipungkiri kesuksesan akan diraih di masa
muda. Hal yang sangat luar biasa sekali menjadi wirausaha yang sukses di usia muda.

8
C. SIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya ,maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembinaan kepemudaan terhadap pengembangan kewirausahaan sudah berjalan


sesuai dengan yang diharapkan. Di mana setiap tahunnya sudah dilakukan
pembinaan kepada pemuda dalam bidang kewirausahaan yakni jenis pembinaan
manajemen usaha,olahan pangan ,dan lainnya setiap tahunnya terhadap perbedaan
jenis pembinaan yang dilakukan oleh dinas pendidikan, kepemudaan,dan olahraga di
kecamatan Sidareja.
2. Hambatan yang ditemui berapa kecilnya alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi
kegiatan pembinaan kepemudaan terutama pada bidang kewirausahaan dan data
kepemudaan yang ada masih sangat minim jumlahnya.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian,maka penulis ingin memberikan sedikit masukan :

1. Untuk pemerintah kecamatan Sidareja diharapkan lebih memperhatikan


pemberdayaan kepemudaan yang lebih baik agar mampu bersaing menghadapi
tantangan yang ada
2. Diharapkan selalu menganalisis bidang-bidang atau ketrampilan yang pantas untuk
dikembangkan dan berpotensi berkembang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rozali. 2007. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah
Secara Langsung. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Beratakusumah, Deddy Supriadi, 2004. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

10

Anda mungkin juga menyukai