Anda di halaman 1dari 7

DRAF PROPOSAL PROYEK PELATIHAN WIRAUSAHA

1 2

Nama Organisasi Alamat Kontak Alamat No. Telepon No. Fax Email Kabupaten dan Propinsi Contact Person dalam Organisasi Judul Proposal Proyek

INSTITUT ENTREPRENEUR INDONESIA

3 4

ANTON SUJARWO PENGUATAN PARTISIPASI PEMIMPIN KAUM MUDA DALAM PENGEMBANGAN WIRAUSAHA DI KABUPATEN KOLAKA SUL-TRA Kabupaten Kolaka, Kendari - Sultra

5 6

Penanggung Jawab Proyek[1] Lokasi kegiatan (Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa) Perkiraan dimulai Perkiraan selesai Jangka waktu proyek Jumlah dana Hibah dan kontribusi berbagai pihak (uang dan in kind)

Mei 2011 sampai Desember 2011

1. LATAR BELAKANG SITUASI Tingginya angka pengangguran di kalangan anak muda, hanya merupakan fenomena gunung es dari buruknya sistem pendidikan di Indonesia. Anak-anak muda hanya menjadi pelengkap dari roda perekonomian, atau justru menjadi beban pemerintah. Pemerintah tidak menempatkan keberadaan anak muda sebagai investasi yang strategis untuk kemajuan bangsa atau mempersiapkan pendidikan kaum muda untuk dapat berkompetisi di pasar global.

Setiap tahunnya, ribuan anak tidak dapat mengenyam pendidikan gratis dan berkualitas, karena sekolahsekolah favorit mensyaratkan Nilai Evaluasi Murni yang tinggi, sehingga hanya anak-anak yang pintar secara akademis yang dapat sekolah. Akibatnya anak-anak tersebut, khususnya anak-anak dari keluarga miskin terpaksa berhenti sekolah atau melanjutkan pendidikan di sekolah yang buruk kualitasnya. Contohnya beberapa sekolah swasta yang buruk, anak lebih banyak berada di luar sekolah karena ketiadaan guru, guru yang tidak terlatih dan fasilitas yang tidak memadai. Dampak sekolah akan menghasilkan tenaga kerja yang tidak terdidik. Pemerintah Indonesia telah meratifikasi the Convention on the Rights of the Child (1989). Salah satu komitmen dari Konvensi ini yaitu pendidikan yang menunjang pengembangan personal, bakat, mental dan fisik anak untuk mencapai pengembangan diri secara optimal ( development of the childs personality, talents and mental and physical abilities to their fullest potential). Pemerintah sendiri sudah menyadari dengan mengembangkan pendidikan kecakapan hidup. Sekolah perlu mengembangkan kecakapan akademik, personal, sosial dan vokasional. Pendekatan ini telah dimasukan dalam Strategi Pendidikan Nasional 2004-2009, namun dalam prakteknya strategi ini belum dikembangkan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya pelatihan guru dan tidak memadai fasilitas yang diberikan di sekolah. 2. LATAR BELAKANG PROYEK Proyek ini akan mengembangkan model partisipasi dan jejaring anak muda dari kelompok yang kurang beruntuk, baik melalui sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Anak muda usia 25-34 tahun akan dibangun kesadaran kritisnya dan difasilitasi untuk dapat berpartisipasi dalam organisasi-organisasi kepemudaaan untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam bidang kewirausahaan. Mereka akan dimediasi dengan jejaring di tingkat lokal, nasional dan regional. Kesadaran kritis penting untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya serta membuat rencana untuk mewujudkan mimpi mereka. Yayasan BUMI dan Institut Entrepreneur Indonesia ( IEI ) sebuah lembaga yang staf-staf di dalamnya memiliki kompetensi dalam pendekatan berbasis hak, khususnya remaja dan pemuda. Melalui peningkatan peran guru, pemimpin-pemimpin lokal, dan stakeholder lain, anak-anak muda tersebut akan difasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah dapat memperbaiki kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan untuk anak muda. Diharapkan model ini dapat diadaptasi untuk perubahan kebijakan di tingkat nasional.

Dengan metode-metode partisipatif, anak-anak muda dapat mengemukakan kondisi yang terjadi yang menghambat pengembangan diri mereka serta mengidentifikasi solusi-solusi yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki diri mereka sendiri. Melalui organisasi kepemudaan dan jejaring anakanak muda, mereka diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di kalangan mereka.

3.

TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM

GOAL Anak muda laki dan perempuan (25 - 35 tahun) dari kelompok yang kurang beruntung memperoleh kesempatan untuk mewujukan potensinya dalam lingkungan yang mendukung partisipasi dalam pengembangan kewirausahaan TUJUAN Memperkuat jejaring dan partisipasi pemimpin muda untuk mengatasi rendahnya kesempatan kerja dengan pengembangan ketreampilan usaha produktif 4. STRATEGI OUTCOME, OUTPUT DAN AKTIVITAS

Outcome 50 pemimpin muda yang mewakili organisasi kampus, karang taruna dan komunitas lainnya mendapat penguatan sebagai fasilitator kewirausahaan 2. Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausahaan khusunya untuk kaum muda 1. Outcome # 1: 50 pemimpin muda membangun jejaring kaum muda di tingkat daerah dan kabupaten untuk pengembangan kewirausahaan . 1.1. 1.2. Output 100 kaum muda memperoleh fasilitasi dan supervisi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan dengan modul Start and Improve Your Business Rencana aksi untuk mewujudkan aspirasi kaum muda menciptakan inkubator bisnis Aktivitas Output # 1.1.: 100 kaum muda memperoleh pelatihan dan supervisi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan 1.1.1. 1.1.2. Pengembangan modul teknis pelatihan pemimpin muda dalam kegiatan usaha Pelatihan 100 kaum muda mengenai kewirausahaan, untuk perbaikan issu ketenaga-kerjaan, dan pendidikan kecakapan hidup 1.1.3. Monitoring yang partisipatif untuk memberikan supervisi dan feedback bagi kaum muda untuk lebih berperan aktif. Output # 1.2.: Pemerintah daerah dan nasional memberi dukungan dana dan moral untuk memperkuat peran anak muda dalam memperjuangkan issue Kewirausahaan Pemuda 1.2.1. Pertemuan reguler dengan stakeholder dan masyarakat untuk mendukung kaum muda dalam mengembangkan usaha 1.2.2. Lobby oleh kaum muda kepada pengambil kebijakan; bupati, pejabat daerah, DPRD dan tokoh-tokoh agama untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya penanganan kaum muda 1.2.3. Exsibisi dan pameran kreasi kaum muda untuk mengkampanyekan kegiatan usaha produktif pemuda Outcome # 2: Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausaahn bagi kaum muda . 2.1. 2.2. Output Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk pengembangan usaha untuk pemuda DPRD dan pengambil kebijakan di Kabupaten Padang Lawas menyadari pentingnya pengembangan usaha di kalangan pemuda Aktivitas Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk issue kewirausahaan Pemuda

Output # 2.1.

. 2.1.1. Pengembangan desain studi partisipatif dengan kaum muda mengenai situasi pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan 2.1.2. Studi partisipatif oleh kaum muda untuk mengkaji issue ketenaga-kerjaan dan wirausaha 2.1.3. Workshop diseminasi hasil studi kepada pengambil kebijakan, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan pengembangan rencana aksi bersama. Output # 2.2. DPRD dan pejabat pemerintah kabupaten Kolaka menyadari pentingnya hak anak muda dan perlunya perbaikan issue wirausaha

2.2.1. Lobby untuk penyampaian hasil studi kepada pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat/agama. 2.2.2. Pertemuan rutin untuk monitoring implementasi rencana aksi workshop 2.2.3. Distribusi laporan perkembangan rencana aksi workshop Indikator Outcome 50 pemimpin muda yang di Kabupaten Kolaka aktif dalam jejaring kaum muda untuk issu kewirausahaan dan pendidikan kecakapan hidup. 2. Terdapat hasil review dan rencana tindak lanjut dari pengambil kebijakan untuk pengembangan dan perbaikan peraturan daerah. 3. Kabupaten memberikan kesempatan bagi pada kaum muda untuk berpartisipasi dalam kebijakan dan kampanye issu ketenaga-kerjaan dan kewirausahann 1. 5.ORGANISASI PELAKSANA Yayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION ) dan INSTITUT ENTREPRENEUR INDONESIA, kedua lembaga lembaga ini berupaya mengadvokasi dan mendorong individu-individu, lembaga-lembaga dan pengambil kebijakan untuk mengembangkan investasi yang tepat untuk anak muda khususnya dalam pengembangan kewirausahaan. Lembaga ini memfokuskan programnya pada 3 pilar utama; yaitu ADVOKASI KEBIJAKAN, KONSULTASIdan PENGUATAN JEJARING ORGANISASI PEMUDA. Advokasi kebijakan dimaksukan untuk mereformasi kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan dan investasi yang tepat agar terciptanya lingkungan yang positif bagi pemenuhan hak pemuda. Tenaga-tenaga di lembaga ini memiliki kompetensi dalam pengembangan usaha mikro dan menengah bagi keluarga dan masyarakat serta pengembangan keuangan mikro. Staff lembaga lembaga ini merupakan fasilitatorfasilitator yang dapat menggerakan dan memperkuat kelompok masyarakat dan anak muda yang kurang beruntung untuk dapat secara mandiri dan aktif dalam mengembangkan potensinya Penguatan jejaring relawan bertujuan untuk memperkuat dan memperluas dukungan dari relawanrelawan yang memiliki militansi tinggi dalam pencapaian visi dan misi lembaga. Jejaring relawan dilakukan dengan memperkuat pendekatan peer educator (pendidik sesama), pendampingan dan mentoring kepada remaja-remaja dan pemuda-pemudi, pertemuan dan refleksi reguler. Dukungan dari jejaring relawan ini diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar bagi anak muda untuk pemenuhan hak-hak mereka. Disamping itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat berpartisipasi melalui kegiatan relawan ini. Penguatan relawan juga dimaksudkan untuk mengembangkan model-model yang aplikatif berdasarkan pendekatan berbasis hak. Model-model ini antara lain melalui pengembangan pendidikan alternatif dan inklusif bagi pemuda , pelatihan

kecakapan hidup (melalui pengembangan kreativitas dan potensi pemuda yang menempatkan pemuda sebagai aktor perubahan), pengembangan program stimulasi, pengembangan usaha ekonomi mikro dan menengah serta lembaga keuangan mikro. Melalui model-model ini, diharapkan terdapat lembaga-lembaga donor yang tertarik untuk mendanai replikasi dan pengembangan model ini. 6.STRUKTUR ORGANISASI Yayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION) dan IEI merekrut 5 orang sebagai fasilitator di Kabupaten Kolaka untuk memperkuat peran kaum muda dalam pelaksanaan program ini. Disamping itu juga akan merekrut 2 orang tenaga administrasi dan keuangan yang tugasnya sebagai koordinator dalam administrasi, pembukuan dan keuangan proyek ini. Dalam proyek ini, BUMI FOUNDATION dan IEI akan memperkuat peran pemimpin muda untuk terlibat secara aktif dalam perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. 7.KEBERLANJUTAN Proyek ini merupakan upaya awal memperkuat kemampuan kaum muda untuk memfasilitasi dan memediasi mereka untuk menjadi pemimpin-pemimpin muda, khususnya untuk issu ketenagakerjaan dan pendidikan kecapakan hidup. Melalui model ini, kelompok ini memperoleh dukungan yang luas dari kaum muda, masyarakat dan pemerintah. Dengan memfasilitasi dengan stakeholder strategis dan lembaga donor, kelompok ini dapat terus mengangkat issu ini untuk mendorong perubahan sosial dan kebijakan. Mereka diharapkan akan menjadi pemimpin pada masa yang akan datang yang peduli issu-isu di kalangan anak muda. Dengan ketrampilan dalam advokasi perubahan kebijakan, jejaring dan memiliki leadership skills. Pada masa yang akan datang, diharapkan mereka akan menjadi motor perubahan sosial. 8,PENYEBARLUASAN INOVASI Melalui penguatan jejaring kaum muda di tingkat lokal, nasional dan regional, mereka dapat memdorong pemerintah untuk memperhatikan issue-issue yang terjadi di lingkunan mereka; seperti pengangguran dan usaha produktif
9. GARIS BESAR MATERI PELATIHAN Dalam Program ini garis besar materi yang akan disampaikan mengacu Modul SIYB (Start and Improve Your Business ) dari ILO-UN. a. Pengetahuan Materi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Revolusi Motivasi Hidup dan Berusaha Menumbuhkan Jiwa dan Karakter Entrepreneur Membaca Peluang Usaha Teknik Menciptakan Ide Usaha Berani Mulai Usaha Therapy Bisnis : Menang dengan Keberanian Bagaimana Mengawali Sebuah Usaha ? Kiat Marketing Usaha

9. 10.

Kiat Mengelola Keuangan Usaha Kiat Mencari Permodalan Usaha 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Manajemen Produksi Usaha Cara Jitu Promosi Kepemimpinan Usaha Business Game : Usaha Pembuatan Rencana Usaha Pembahasan Studi Kasus usaha Wawancara Bisnis Individu

b. Ketrampilan Melatih-pendampingan 18. 19. 20. 21. Kiat Menyiapkan Program Training Kiat Menjadi Fasilitator Kiat Menguasai panggung Time Management Training

20. Monitor & Evaluasi Training 21. Strategi Penganggaran Training 22. Memahami Strategi Pendampingan Bisnis 23. Kiat Pendampingan Laboratorium Usaha 24. Strategi Menyiapkan Diskusi Bisnis

10. PELAKSANAAN Pelaksanaan Program ini meliputi 4 tahap yang total berdurasi : 12 hari, dengan rincian sebagai berikut : - Tahap I - Tahap II lapangan ) - Tahap III ) : : 6 hari ( Pelaksanaan Training : in class ) : 3 hari ( Monotoring dan Praktek Training 1 hari : Praktik di

( Evaluasi dan penetapan program kerja para trainer (Refresh untuk para Pelatih , dilakukan setelah

- Tahap IV : 2 hari paling tidak 5 bulan) 11. TRAINER 1. Drs.Andi Prajitno, MM 2. Affandi SE, MM

3. 2 Co-Trainer ( Teknis ) : Tenaga Lokal 12. INVESTASI TRAINING Terlampir 13. KEMITRAAN Untuk keberhasilan Program ini maka pihak-pihak yang akan terlibat sebagi stakeholder adalah sebagai berikut : - Pemerintah Daerah ( Dinas KUKM, Pemuda dan Olah Raga, Industri, Peranan Wanita, Pertanian dll - BUMN ( PT.Antam, Telekom dll ) - dll 13.PENUTUP Demikian Term of Reference ini disampaikan semoga dapat menjadi perhatian bagi stakeholder yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai