DI ERA GLOBALISASI
Di
Oleh:
NIM: 1914320064
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang
telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang
telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan
manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia terutama oleh para siswa
dan pemuda sebagai pelopor bangsa.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Untuk itu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam
pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Di era globalisasi ini banyak nilai-nilai Pancasila yang begitu penting telah tergeser
oleh nilai-nilai dan pola pikir kebaratan yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang
ketimuran, pengaruh buruk ini terutama sangat bersasaran pada kalangan pelajar. Hal
berakibat adanya krisis moral yang terjadi pada bangsa Indonesia. Selain itu hal ini
merupakan ancaman bagi bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-nilai Pancasila agar tidak
tenggelam dengan selalu mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Tindakan kriminal, banyak sekali kasus kriminal yang terjadi pada usia remaja yang
disebabkan olek krisisnya moral yang mereka miliki. Manusia tidak bisa mengendalikan sifat
dasarnya yaitu menghalalkan segala cara hingga mengesampingkan bahkan menghilangkan
etika dan moral kehidupan serta menyimpang dari norma Pancasila. Dari situlah awal mula
permasalahan itu muncul.
Saya meyakini bahwa selain faktor-faktor yang bersifat internal yang dapat
mempengaruhi pelajar, ada peran dari faktor-faktor eksternal yang ikut menggeser dan
melunturkan nilai-nilai Pancasila yang ada pada kalangan pelajar, sebagai contoh adalah
kehadiran internet. Di dalam internet terdapat berbagai macam informasi yang kita butuhkan
apabila kita adalah seorang akademisi, akan tetapi di dalam internet pula banyak hal-hal
negatif yang apabila kita tidak menjaga diri kita dari pengaruh buruk internet, disinilah
sebagian besar para remaja mudah lengah dan tidak mampu membedakan mana yang benar
dan mana yang salah, oleh karena itu terjadilah suatu degradasi sosial dan degradasi moral
dalam diri suatu individu. Sehingga pada akhirnya para remaja semakin melupakan jati
dirinya sebagai warga Indonesia yang berdasarkan Pancasila, mereka sering kali menganggap
bahwa kehidupan dalam bersosial media itu merupakan kebebasan setiap individu tanpa
memperhatikan hal-hal yang dapat mengancam nilai-nilai pancasila yang dijadikan sebagai
landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.