Anda di halaman 1dari 11

MEMUDARNYA NILAI PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI

INDONESIA YANG MENGAKIBATKAN KRISIS KARAKTER DAN


MORAL ANAK MUDA

KELOMPOK 7
NAFAL RIFKY ATSILAH MAULANA (1103223106)
BAYU SEJATI (1103220029)
FASYA BURHANIS SYAUQI (1103223054)
ANOM NUR MAULID (1103223193)
RIZQO TRIRAHMANDA (1103223136)
MATA KULIAH :PANCASILA

FAKULTAS TEKNIK
ELEKTRO

PRODI S1 TEKNIK
KOMPUTER 2022/2023
1. RINGKASAN HASIL ANALISA
Dengan seiringnya waktu dan seiring perkembangan zaman, dimana saat ini
nilai-nilai pancasila semangkin memudar di kalangan para generasi muda. Dan
juga para generasi muda ini mulai acuh dan tidak peduli tentang ideologi dan
nilai pancasila itu sendiri, sehingga banyak generasi muda yang mengalami
krisis karakter dan moral kepribadian, sudah bisa diartikan bahwa disini
pancasila memiliki peran yang berati dalam membangun karakter generasi muda.
2. LATAR BELAKANG
2.1 Alasan Mengambil Judul
Setelah mengumpulkan informasi dan data sebanyak mungkin, alasan kami
untuk mengambil judul "MEMUDARNYA NILAI PANCASILA DALAM
PENDIDIKAN DI INDONESIA YANG MENGAKIBATKAN KRISIS
KARAKTER DAN MORAL ANAK MUDA” adalah dengan melihat banyak
terjadi nya krisis karakter dan moral yang terjadi pada generasi muda pada saat
ini, banyak pemuda yang terlibat dalam tindakan yang di nilai merugikan banyak
pihak salah satunya kekerasan, seperti yang kita tahu sekarang ini sedang ramai
diperbincangkan fenomena “Klitih” di daerah Yogyakarta, yang dimana “Klitih”
sendiri merupakan tindikan kriminalitas dan anarkistis yang biasanya dilakukan
oleh para pemuda ataupun pelajar (Arieza, 2022).
Diatas adalah sebagian kecil contoh dari aksi pemuda sekarang, banyak faktor
penyebab kejadian tersebut, dan salah satu nya yaitu kurangnya penerapan nilai
Pancasila dalam Pendidikan yang menyebabkan rusaknya karakter dan moral
pemuda yang bisa diakibatkan karena kurangnya pemahaman serta pengamalan
pancasila, disini kita bisa melihat seberapa pentingnya peran pancasila dalam
membentuk karakter maupun moral para generasi muda, apalagi pada saat ini
sudah masuk di era modern yang dimana kita sangat mudah mengumpulkan
informasi maupun berkomunkasi dengan yang lain yang tentu tidak menutup
kemungkinan informasi tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam membentuk
karakter seseorang.
2.2 Tujuan dan Alasan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang kita lakukan sebagai berikut:
1. Membuktikan pentingnya penerapan nilai nilai Pancasila dalam Pendidikan yang
berguna membangun karakter generasi muda khususnya para remaja dan pelajar,
dan juga untuk menyadarkan para generasi muda seberapa pentingnya masa
depan.
2. Membuktikan apakah Pendidikan di era sekarang benar benar tidak lagi
menerapkan nilai nilai Pancasila dalam metode pengajarannya yang
menyebabkan turun nilai moral pemuda.
Alasan kami memilih tujuan itu dalam penelitian adalah karena kami ingin
memastikan benarnya turunnya moral dan karakter pemuda di era sekarang
karena memudarnya nilai Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia.

2.3 Urgensi perlu dibahas


Dari alasan dan tujuan tersebut, maka dapat kita ambil urgensi yang perlu di
bahas dan dikaji adalah tentang peranan penting pancasila dalam pendidikan
membuat, mempengaruhi, ataupun membangun karakter maupun moral
kehidupan para generasi muda pada kehidupan di era moderen.

3. CARA PENGAMBILAN DATA


3.1 Metode Pengambil Data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan
metode wawancara. Kami akan mewancarai guru dan pelajar.
3.2 Panduan Wawancara
Wawancara ini bertujuan untuk mencari tau apakah benar tentang apa yang
kami sudah tulis, dan ini nantinya akan menjadi kunci jawaban dari tujuan
penelitian kali ini
Untuk pertanyaan yang kami
Peran pancasila pada Pendidikan
1. Bagaimana pendapat Anda tentang generasi muda pada saat ini?
2. Apakah anda setuju dengan kenakalan remaja pada saat ini terjadi karena salah
satu faktornya kurangnya Pendidikan Pancasila di lingkungan sekolah?alasannya
3. Apakah ada penerapan Pendidikan Pancasila dalam lingkungan sekolah?
1.1 Hasil wawancara
3.3 Dokumentasi
Narasumber 1.

Narasumber 2.

3.4 Hasil wawancara


untuk narsumber pertama ini adalah seoarang ibu yang dulunya bekerja dibang tapi sekarang
menjadi pedagang.
Wartawan: “Selamat sore Bu, sebelumnya mohon maaf disini kami izin untuk melakukan
wawancara kepada Ibu. Apakah Ibu memiliki waktu untuk wawancara ini ?”
Narasumber:”oh iya boleh.”
Wartawan:” baik Bu,terima kasih,untuk pertanyaan pertama,Bagaimana pendapat Ibu
tentang generasi muda pada saat ini?”
Narasumber:” saya tidak memiliki pendapat subjektif tentang generasi muda saat ini. Namun,
saya dapat memberikan beberapa fakta yang mungkin berguna.
Generasi muda saat ini sering disebut sebagai Generasi Z atau Gen Z, yang mencakup orang
yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Mereka merupakan generasi yang tumbuh dengan
teknologi internet dan media sosial yang berkembang pesat, yang berbeda dari generasi
sebelumnya.”
Wartawan:”oke, untuk pertanyaan selanjutnya, Apakah ibu setuju dengan kenakalan remaja
pada saat ini terjadi karena salah satu faktornya kurangnya Pendidikan Pancasila di
lingkungan sekolah? Dan apa alasannya ? ”
Narasumber:” saya tidak dapat memiliki pandangan atau pendapat yang subjektif. Namun,
secara umum, kenakalan remaja tidak dapat disebabkan oleh satu faktor tunggal saja. Ada
banyak faktor yang memengaruhi perilaku remaja, seperti faktor lingkungan dan sosial,
Pancasila di sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku remaja,
namun tidak dapat dikatakan bahwa kurangnya pendidikan Pancasila adalah satu-satunya
faktor yang menyebabkan kenakalan remaja. Ada banyak faktor lain yang perlu
dipertimbangkan seperti lingkungan keluarga, pengaruh teman sebaya, kondisi ekonomi, dan
faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku remaja.”
Wartawan:”baik, untuk pertanyaan terakhir, Apakah ada penerapan Pendidikan Pancasila
dalam lingkungan sekolah ?”
Narasumber:”jelas ada, secara umum, Pendidikan Pancasila salah satu mata pelajaran yang
wajib diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia, dan implementasi dari Pendidikan Pancasila
mungkin dapat berbeda-beda tergantung pada sekolah dan daerahnya.
Wartawan:” “Terimakasih banyak atas waktu yang sudah Ibu berikan”
Narasumber:”sama-sama”

Narasumber 2.
Untuk narasumber yang kedua ini seorang guru sd tapi beliau juga punya
murid sma yang home shooling. Tapi saya punya kendala saat wawan cara saya tidak
bisa lama karena beliau sedang I’tikaf di masjid jadi Ketika video call saya cumin
bisa menjelaskan dari pertanyaan saya ini bua tapa dan apa tujuannya.
Untuk pertanyaan yang pertama:
-Bagaimana pendapat ibu tentang generasi muda pada saat ini yang makin bayak
terlibat dalam kenakalan remaja?
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja namun
bagi saya pribadi, saya meninjau kenakalan remaja di jaman ini, sebagian besar
disebabkan oleh penggunaan social media yang tidak sehat. mengapa demikian?
Pertama, anak remaja sangat suka mengikuti trend yang terjadi di social
media, tenpa mengetahui Batasan apakah hal tersebut sesuai dengan nilai dan aturan
agama dan budaya atau tidak, mereka mengcopy semua gaya hidup yang dipamerkan
oleh artis idola mereka tanpa mengetahui apakah hal tersebut baik atau tidak untuk
diaplikasikan dalam kehidupan mereka.
Kedua, kehilangan jati diri sebagai anak bangsa yang seharusnya menjunjung
tinggi nilai kebangsaan sebagai anak muda yang produktif dan pekerja keras, anak
remaja di jaman ini sangat addicted dengan segala sesuatu yang bersifat instant, yang
pada akhirnya menyebabkan mereka rentan terhadap permasalahan yang terjadi di
sekitar mereka, rentan terkena depresi dan stress hanya disebabkan oleh masalah yang
sebetulnya bisa diselesaikan.
Ketiga, pola asuh dari orang tua di rumah yang terlalu permitif sejak awal,
sehingga anak-anak semakin sulit untuk belajar mandiri dan mudah bergantung pada
orang lain, hal ini diperparah dengan lingkungan pergaulan yang tidak mendukun,
menjadikan generasi muda sulit berkembang dan sulit meningkatkan potensi diri
Untuk pertanayan yang kedua
- Apakah ibu setuju dengan kenakalan remaja pada saat ini terjadi karena salah satu
faktornya kurangnya Pendidikan Pancasila di lingkungan sekolah?
Sebagai seorang guru, saya memberi kemungkinan hal ini bisa terjadi adalah 30%,
mengapa?
karena lingkungan sekolah dimanapun itu sekolahnya, semua sekolah pasti sudah
menerapkan aturan-aturan yang merupakan imbas dari pelajaran PKN yang dipelajari.
Namun, sekolah sebagai lingkungan tempat belajar tidak bisa memantau siswa remaja
ini 24 jam, oleh sebabnya perlu adanya kerja sama, perlu adanya kesepahaman
Bersama antara orang tua di rumah dan guru di sekolah untuk mengawasi generasi
muda ini agar mereka lebih teratur dan terarah. Karena seperti yang saya sebutkan di
atas, kenakalan remaja itu disebabkan dari banyak hal, jadi jika ada kenakalan terjadi,
maka perlu ditinjau Kembali apa yang seharusnya diperbaiki. karena msalah anak
remaja di jaman ini kompleks, dan hamper Sebagian besar remaja kehilangan tempat
untuk bercerita disebabkan karena lingkungan keluarga dan lingkungan di sekitar
mereka yang tidak memahami perkembangan pola piker dan juga masalh yang sedang
mereka hadapi.
Pertanyaan yang ketiga
Apakah ada penerapan Pendidikan Pancasila dalam lingkungan sekolah bu?
Tentu, semua sekolah selalu menerapkan PPKN dalam kehidupan siswa, karena penerapana
kurikulum merdeka belajar, sangat menekankan pada implementasi nilai Pancasila, dan semua
sekolah pasti juga memiliki nilai-nilai aturan yang lain yuang juga diterapkan untuk membantu
para remaja untuk menjadi pribadi yang lebih baik di lingkungan masyarakat, seperti sholat
berjamaah, program berbagi ke panti asuhan, melatih anak-anak untuk disiplin seperti dating
tepat Waktu, menggunakan pakaian yang sopan, belajar sopan santun terhadap guru dan masih
banyak lagi, hal iyu diterapkan di semua sekolah namun mungkin dengan tingkat keberhasilan
yang berbeda-beda.
lanjut poin 3 yaa..
karena, keberhasilan penerapan hal-hal di atas itu perlu kerja sama dan dukungan dari orang
tua yang juga menerapkan hal yang sama, perlu juga rasa ingin berubah dari siswa yang ingin
berubah dan tidak terhanyut oleh trend pergaulan yang tidak sehat.

4. ANALISA

Memudarnya nilai Pancasila dalam pendidikan di Indonesia merupakan masalah


serius yang dapat berdampak negatif terhadap karakter dan moral anak muda. Berikut
adalah analisis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan memudarnya nilai
Pancasila dan krisis karakter dan moral di kalangan anak muda di Indonesia:

Implementasi yang kurang efektif dari Pendidikan Pancasila di sekolah.Implementasi


dari Pendidikan Pancasila di sekolah tidak selalu efektif karena beberapa faktor,
seperti kurangnya kualitas pengajar, kurikulum yang tidak terstruktur dengan baik,
dan metode pengajaran yang tidak menarik perhatian siswa. Hal ini menyebabkan
siswa tidak dapat memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam dan tidak mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kurangnya peran orang tua dalam mendidik karakter dan moral anak. Orang tua
memiliki peran penting dalam mendidik karakter dan moral anak, namun seringkali
kurang memberikan perhatian dan waktu yang cukup untuk melakukan pendidikan
karakter di rumah. Kurangnya pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua juga
dapat menyebabkan anak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif.

Pengaruh media sosial yang negatif. Penggunaan media sosial yang tidak terkontrol
dan tidak sehat dapat menyebabkan anak muda terpapar dengan konten yang tidak
baik, seperti pornografi, kekerasan, dan perilaku negatif lainnya. Hal ini dapat
mempengaruhi karakter dan moral anak muda yang masih dalam tahap pembentukan.

Sistem pendidikan yang hanya fokus pada nilai-nilai akademik. Sistem pendidikan di
Indonesia masih banyak yang hanya fokus pada nilai-nilai akademik dan kurang
memberikan perhatian pada pendidikan karakter dan moral. Hal ini menyebabkan
anak muda hanya mengutamakan pencapaian akademik, dan kurang memiliki nilai-
nilai moral dan etika yang kuat.

Kurangnya kesadaran akan pentingnya Pancasila dalam membangun karakter dan


moral. Banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya Pancasila dalam
membangun karakter dan moral anak muda. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya
minat dan motivasi untuk mempelajari nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka mengatasi memudarnya nilai Pancasila dan krisis karakter dan moral di
kalangan anak muda di Indonesia, perlu dilakukan upaya yang terpadu dan
berkelanjutan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, institusi pendidikan, orang tua,
dan masyarakat. Diperlukan upaya untuk memperbaiki implementasi dari Pendidikan
Pancasila di sekolah, memberikan perhatian yang lebih pada pendidikan karakter dan
moral, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pancasila sebagai
landasan moral dan etika bagi generasi muda di Indonesia

5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang kami lakukan terhadap masyarakat tentang
memudarnya nilai Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia yang mengakibatkan
krisis karakter dan moral bangsa ini adalah seberapa pentingnya nilai pancasila
dalam membangun pribadi anak anak bangsa, seberapa pengaruhnya nilai nilai
tersebut dengan pertumbuhan generasi bangsa.

Sampai pada penelitian yang kami lakukan secara langsung di lapangan


membuat kami berkesimpulan jika lunturnya nilai Pancasila dalam Pendidikan di
Indonesia. Karena Pendidikan kita terlalu fokus terhadap nilai nilai akademik
seperti definisi anak pintar bagi orang Indonesia adalah pintar matematika. Pada
akhirnya kita tak bisa menyalahkan pihak manapun yang kita bisa lakukan adalah
memulai perubahan, bisa dimulai dari hal kecil. Indonesia perlu perubahan, sampai
kapan kita belajar berpendidikan hanya untuk kepentingan orang orang diatas.

5.2 Saran
Saran untuk untuk para generasi muda untuk lebih mempelajari dan
mendalami nilai pancasila dan juga serta memperbaiki karakter karakter dan
moral yang buruk untuk Indonesia yang lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA

Arieza, U. (2022, April 6). Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya.
Kompas.Com. https://travel.kompas.com/read/2022/04/06/051627827/apa- itu-
klitih-di-yogyakarta-berikut-asal-usulnya?page=all
Ginting, H. (2017). PERANAN PANCASILA DALAM
MENUMBUHKAN KARAKTER BANGSA PADA GENERASI
MUDA DI ERA GLOBAL.
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/27458
Muttaqin, Z., & Wahyun. (2019). Pemahaman dan Implementasi Ideologi
Pancasila di Kalangan Generasi Muda.
7.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/1139
Ruane, J. (2021). ANGKET; SIFAT PENYELIDIKAN: Seri Dasar-Dasar Metode
Penilitian.
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr
=&id=U-
FlEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=metode+angket&ots=P99t3G3lPW&s
ig=a2PH5VmWJuae9JWyiCiHKKfne6U&redir_esc=y#v=onepage&q=meto
de%20angket&f=false
Chusna Farisa, F. (2021, Maret 22). Mendikbud Nadiem ingin Pendidikan Pancasila
lebih dari sekedar hafalan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/22/09273811/mendikbud-nadiem-
ingin-pendidikan-pancasila-lebih-dari-sekadar-hafalan
Fadzli, A. (2022, Desember 10). Urgensi Pendidikan Pancasila Bagi Generasi Masa
Depan. https://kumparan.com/alimul-fadzli/urgensi-pendidikan-pancasila-bagi-
generasi-masa-depan-1zAGKE8sJhR/1

Anda mungkin juga menyukai