Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK MEDIA

INTERNET
TERHADAP
PERILAKU SEKS
BEBAS
Samuel Febrian H.L. / 08100220002
“……Sebelum Disdik Kota Bandung melakukan penelitian,
dokter spesialis Jiwa RSIA Limijati, Elvine Gunawan juga
melalukan penelitian serupa.

Ia mengambil sampel terhadap 60 remaja putri di salah


satu kecamatan di perbatasan Kota Bandung ditemukan
bahwa 56 persen remaja di bawah umur, di bawah 15
tahun, telah melakukan hubungan bebas di luar nikah.
Akibatnya, banyak anak yang terpaksa putus sekolah dan
melakukan pernikahan dini……”

“……Melansir dari Republika Kamis (7/7/2022)


Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan
menuturkan salah satu faktor penyebab banyaknya anak
yang melakukan seks bebas adalah globalisasi dan
pengaruh media sosial (medsos)………”

“Tantan menilai bebasnya penyebaran informasi di media


sosial yang semakin masif membuat banyak anak muda
semakin mudah mendapatkan konten-konten negatif yang https://www.ayobogor.com/umum/pr-313834768/blak-blakan-56-pers
memang beredar bebas di dunia maya.” en-remaja-kota-bandung-ngaku-pernah-lakukan-seks-bebas
Mengapa anak remaja begitu Bagaimana penanggulangan
rentan terhadap Seks Bebas? Seks Bebas pada Remaja?

1. Minimnya Pendidikan Seksual kepada 1. Menjadikan Pendidikan Seksual


remaja, karena hal tersebut masih kepada remaja sebagai bagian dari
dianggap “tabu” di kalangan masyarakat pembentukan remaja yang baik untuk
terutama di sekolah dan rumah kedepannya

2. Kurangya ditekankan Pendidikan Moral 2. Mengembalikan Pendidikan Moral dan


dan Perilaku dalam wujud Pembelajaran Perilaku dalam wujud penerapan
Pancasila di lingkup Pendidikan Pancasila dalam lingkup Pendidikan
kedepannya.
3. Kurangnya pengawasan terhadap anak
remaja akan penggunaan internet dari 3. Pengawasan media Internet melalui
orangtua ataupun TenDik. platform dan pembatasan konten
media internet secara berkala
Kesimpulan

Menurut saya, Pendidikan Seksualitas dan Pendidikan Moral harus


ditanamkan melalui pendidikan, pembelajaran, dan penerapan sejak dini
mengingat usia remaja adalah usia emas dan berkembangnya diri
seorang remaja. Tidak hanya dalam hal Pendidikan namun mengarahkan
remaja kepada tingkat emosional dan pemikiran yang matang harus
diberikan dan diajarkan melalui kegiatan yang baik dan benar dengan
bimbingan orang dewasa. Serta turut campurnya peran orang dewasa
dalam pengawasan diperlukan agar remaja tidak salah arah dalam
menentukan masa depan dan peran mereka dalam kehidupan
bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai