PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
akses yang luas dalam berkarir, Karir menurut Soetjipto dkk adalah bagian dari
perjalanan hidup seseorang bahkan bagi sebagian orang merupakan suatu tujuan
hidup (dalam Riadi, 2018). Sehingga seseorang hidup untuk menjalankan karier
yang dipilihnya dan menjadi bagian dari kehidupan hingga akhir hayat. Dengan
mengakses dunia hanya dalam hitungan detik untuk mengetahui banyak informasi
yang berguna untuk menambah asumsi dalam menentukan karier yang selaras
wajib dalam kehidupan, Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang
harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan
menengah. Dalam hal ini termasuk peserta didik SMA yang menjadi bagian dari
sistem pendidikan yang wajib untuk dilaksanakan oleh setiap warga Indonesia.
Peserta didik yang menjalankan pendidikan pada tingkat SMA ialah sudah
memasuki masa-masa remaja yakni rentang usia remaja dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian pertama pada usia 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 tahun
atau 18 tahun dinamakan dengan remaja awal, selanjutnya, untuk usia 17 tahun
atau 18 sampai dengan 21 tahun/22 tahun dinamakan dengan tingkat remaja akhir
menurut Ali dan Asrori dalam (Dewinta, 2022). Sehingga seorang yang sedang
yang bersifat biologis atau fisiologis juga bersifat psikologis, sehingga dapat
dikatakan bahwa ciri umum yang menonjol pada masa remaja adalah
K.F., 2019). Sehingga masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan
karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan
fisiknya. Sehingga seringkali pada fase ini seseorang akan dilanda kebingungan
dan kecemasan pada dirinya yang sebelumnya belum pernah dialami, hal ini
individu kedalam citra diri yang konsisten. munculnya sebuah tuntutan dan
tanggung jawab yang lebih banyak dari dirinya dibandingkan masa sebelumnya
yang berasal dari sistem sosial dan norma-norma yang berlaku pada dirinya (Erik
Erickson).
Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk mandiri
menjadi mandiri adalah hal yang harus dan wajib dimiliki oleh seseorang yang
sudah memasuki masa-masa akhir remaja dan hendak menempuh masa dewasa.
kehidupannya.
dimana perempuan identik sebagai sosok yang lemah dan berpangku tangan pada
perempuan secara psikologis dimana terdapat keinginan yang kuat untuk dirawat
dan dilindungi orang lain yaitu laki-laki serta keyakinan bahwa sesuatu dari
luarlah yang akan menolongnya. Istilah Cinderella Complex ini diambil dari salah
satu tokoh cerita dongeng Cinderella yang terbaring dipeti kaca menanti sang
Stigma sosial yang telah membudaya ini membawa pengaruh yang sangat
masyarakat luas bahwa perempuan itu adalah sosok yang harus dilindung dan
tidak mandiri secara fisik dan pasikis, hal ini didukung oleh patriarki yang
melekat pada masyarakat hingga saat ini, Patriarki adalah sebuah sistem sosial
yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam
organisasi sosial. Posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala
aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Menurut Pinem (dalam Israpil,
2017).
Dari budaya patriarki ini menjadi faktor eksternal yang menimbulkan efek
stereotip pada masyarakat bahwa perempuan setelah melewati masa remaja adalah
bertugas dirumah saja yakni merawat anak, membersihkan rumah, dan lain-lain
Salah satu faktor lain munculnya cinderella complex ialah pola asuh yang
selama ini disematkan oleh orangtua dalam mendidik dan mengajarkan anak
perempuannya untuk dimanja dan dituruti segala hal yang diinginkan dan tidak
dibiarkan untuk memilih dan melakukan apa-apa yang diinginkan dan tidak
dibatasi segala keinginannya, hal ini menimbulkan pola pikir bahwa segala yang
diinginkan harus dituruti dan disediakan. Jika pola asuh ini diteruskan maka
didik perempuan SMA dalam memilih jalan karier selanjutnya. Karena kita
melekat pada pola pikir masyarakat kita. Menimbulkan perspektif yang dalam
terhadap pilihan karir siswi SMA. Karena hal inilah peneliti ingin meneliti
seberapa jauh dampak dari cinderella complex terhadap pilihan karier siswi SMA
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
3. Pola pikir pada sebagian perempuan karena pola asuh yang cenderung
C. PEMBATASAN MASALAH
D. RUMUSAN MASALAH
Dari beberapa uraian yang penulis kemukakan pada bagian latar belakang
2. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua dan lingkungan sekitar dalam
Jakarta?
12 SMAN 50?
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
lain
yang berkepentingan.
2. MANFAAT PRAKTIS
tersebut.
kedepannya.
3. Manfaat Sosial
a. Memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan isu cinderella
tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Struktur organisasi
Bab I berisi uraian mengenai pendahuluan. Bagian awal dari skripsi ini
Bab II berisi tentang kajian teori-teori yang terdiri dari hakekat cinderella
Bab III bagian ini membahas mengenai komponen dari metode penelitian. Bab
ini berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek
temuan penelitian. Bab ini menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan
dari penelitian, ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yakni dengan cara
butir demi butir atau dengan uraian padat. dan saran penulis sebagai bentuk
HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Cinderella Complex
yang kuat untuk dirawat dan dilindungi orang lain terutama laki-laki,
dalam hal ini adalah bergantung pada laki-laki. Hal ini didukung oleh
tampak dari luar sangat berhasil juga cenderung menjadi tergantung dan
pada hidupnya.
enam belas tahun atau tujuh belas tahun, kerap kali menghalangi
mereka dari pergi melanjutkan pendidikan, mempercepat mereka
telah menucukupi untuk kita dapat mengakses segala hal yang telah
namun masih terbatasi oleh pola pikir yang telah membudaya dan
tua mendidik yang mengikuti budaya yang ada maka tidak jarang cara
mandiri dan tidak lepas dari pengalaman dirinya yang dialami selama
mandiri.
sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha, dan melakukan sendiri segala
tekanan dari pihak yang bisa jadi merugikan dirinya. Dan konsep
kemandirian ini diperjelas lebih rinci lagi ole, Beller menyebutkan
Anggriany, 2015).
selalu dimanjakan oleh orang lain baik itu orang tua, teman
mengenai masalahnya.
dilakukan.
tempat kerja. Hal ini ditunjang dari pernyataan Santoso, dkk. (2008:12)
antara lain: pola asuh orang tua, media komunikasi massa, pekerjaan
karena pola asuh orang tua akan bergantung pada budaya yang ada pada
norma tingkah laku baik dan buruk terhadap perempuan yang lebih
menuruti apa-apa yang dikatakan orang tua dan lain-lainnya. Hal ini
2003:41).
b. Pola asuh orang tua Orang tua dalam mendidik anak memberi nilai
merasa inferior.
ialah harga diri. Harga diri yang dibangun dengan sebuah konsep
pemikiran yang telah dibentuk sejak kecil hingga dewasa, yang
Dowling (1995:103) yaitu kepercayaan diri serta harga diri yang rendah
2. Perencanaan Karir
Walgito, 2010) karir ialah suaru pekerjaan atau profesi. Lalu menurut
data serta pendapat, guna mencapai hasil yang menjadi tujuan yang
diharapkan.
Super (dalam Sharf, 1992: 156) memaparkan bahwa perencaan karir
dengan adanya : tujuan yang ditandai dengan adanya tujuan yang jelas
karirnya.
keputusan karir.
untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang
belajar.
karir yakni :
bidang.
kerja.
ada.
Maka dari pendapat para ahli mengenai aspek dari perencanaan karir
mengenai informasi dunia kerja yang diminati, dan yang terakhir adalah
penelitian ini.
Yang pertama penelitian dari Nani Prasetyani tahun 2012 yang berjudul
Belajar pada Mahasiswi Jurusan PGMI angkatan 2012 UIN Maliki Malang”.
Kedua adalah penelitian dari Indra Bangkit Komara tahun 2016 yang
karir siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bantul. Hasil penelitian dapat
disimpulkan ada hubungan positif antara kepercayaan diri dan prestasi belajar
4. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
ada di lokasi ini dan kebetulan SMAN 50 merupakan lokasi peneliti PPL.
B. Desain Penelitian
E. Instrumen Penelitian