Bahkan akar dari segala permasalahan atau krisis yang mendera sebuah bangsa
dewasa ini menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas pada hakikatnya bermuara pada
hilangnya adab(the lost of adab). Jelas bahwa adab merupakan puncak piramida dari
sebuah kehidupan, dimana peran pendidikan dalam menanamkan adab adalah penentu
masa depan suatu bangsa.
Peradaban tak pernah berhenti maju, tak juga mundur. Namun, yang dirasakan
saat ini dunia seakan berada dititik nol, diam. Wabah virus corona menjadikan dunia
sekan berada dalam sebuah kondisi istirahat, namun pendidikan
tak pernah ada kata berhenti. Dampak adanya wabah virus corona memaksa pemerintah
untuk meliburkan seluruh jenjang pendidikan baik ditingkat SD/RA, SMP, SMA hingga
Perguruan Tinggi serta menggantinya dengan belajar dirumah.
Menurut saya ini merupakan salah satu penyimpangan, hal kecil yang dapat
menimbulkan masalah yang besar jika terus dilakukan secara berkelanjutan tanpa
adanya pemahaman serta konsep dari sebuah pembelajaran jarak jauh. Dimana
pembelajaran jarak jauh tidak adabedanya dengan pembelajaran tatap muka secara
langsung yang membedakan hanya posisi peserta didik dengan pendidik dan peserta
didik lainnya yang tidak berada dalam satu tempat yang sama. Namun dalam hakikatnya
baik dari sistem pembelajaran, transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik, nilia
serta norma yang berlaku dalam pembelajaran tetaplah sama.
Yang sering terjadi saat pembelajaran jarak jauh pada kenyataannya terjadi
penyimpangan-penyimpangan diantaranya adalah 1) Tidak hadir tepat waktu 2) Tidak
menggunakan pakaian yang sopan 3) Tidak memperhatikan guru saat menjelaskan
materi 4) Makan dan inum saat pembelajaran 5) Membuka hal lain selain materi
pembelajaran misalnya Games, Sosial media, Grup WhatsApp dsb 6) Belajar dengan
posisi Rebahan 7) Membicarakan Pendidik dibelakang 8) dan sebagainya. Sikap serta
perilaku tersebut tidak mencerminkan siswa atau
mahasiswa yang beradab. Hal ini menyimpang dengan apa yang dinamakan beradab.
Yang mana mestinya pengajaran adab ini haruslah ditanamkan sejak dini kepada
peserta didik agar dapat tertanam dalam alam bawah sadar. Pembelajaran adab ini bisa
dimasukkan kedalam sebuah program yang pemerintah ambil dalam menyikapi krisis
moral yaitu pada tahun 2010, pendidikan karekter diharapkan mampu menyeimbangkan
antara pemenuhan kebutuhan kognitif dengan kebutuhan lain sebagaimana diamanatkan
dalam UU Sisdiknas tahun 2003. Pembelajaran adab dapat ditumbuh kembangkan oleh
pemerintah melalui pendidikan karakter.
(Marzuki, 2012) pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang benar
dan mana yang salah kepada anak, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan
kebiasaan (Habituation) tentang yang baik sehingga peserta didik paham, mampu
merasakan dan mau melakukan yang baik. Dengan demikian, pendidikan karakter
membawa misi yang sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral.
Habituation tidak lahir dengan sendirinya kebiasaan itu dapat dilakukan dengan aturan
serta hukuman yang mengikat agar dapat menjadi sebuah kebiasaan. Paksaan
merupakan langkah yang dapat diambil jika hal baik dapat terjadi dengan sebuah
paksaan.
Apabila karakter yang baik sudah melekat dalam diri peserta didik maka akan
menjadikan ilmu adalah hal yang mudah didapatkan. Lalu bagimana jika hal ini telah
terjadi kepada peserta didik yang pada saat ini mengalami penyimpangan, berlakukan
aturan dalam pembelajaran. Pendidik berhak tegas kepada peserta didik demi masa
depan bangsa karena masa depan bangsa berada ditangan pelajar-pelajar saat ini.
Generasi beradab menjadikan bangsa yang beradab pula. Karena jika adab
dijadikan bagian yang terintegrasi dalam pendidikan, maka peserta didik tidak hanya
cerdas pikirannya dan terampil tetapi paham untuk apa ilmu yang dimiliki itu digunakan
dengan baik. Adab yang baik menciptakan pemimpin yang baik dimasa depan,
sebaliknya adab yang buruk menciptakan pemimpin yang buruk seperti halnya dengan
koruptor, koruptor lahir dari orang pintar yang tak beradab.
Untuk pendidik dalam situasi wabah virus corona yang memaksa kita berdiam
diri dirumah, mengajar dirumah, berikanlah peserta didik sedikit pengajaran pendidikan
karakter dengan memberikan pemahaman pentingnya adab dalam menuntut ilmu.
Karena pemimpin masa depan bergantung dengan apa yang pendidik berikan kepada
peserta didik. Guru adalah pencipta pemimpin-pemimpin dunia, baik buruknya
pemimpin saat ini buah dari guru-guru dimasa lampau dan abim buruknya pemimpin
masa depan bergantung kepada guru-guru saat ini.
Daftar Pustaka
Fajar Indra. Perbandingan Konsep Adab Menurut Ibn Hajar Al-‘Asqalany dengan
Konsep Pendidikan Karakter di Indonesia. Yogyakarta: Jurnal pendidikan Islam.
Volume IV, nomor 1. 2015.