Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Manajemen Perkantoran
A.Kesimpulan.......................................................................................................................... 17
B.Saran .................................................................................................................................... 17
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kesuksesan adalah keinginan semua orang yang sehat dan normal. Untuk meraih
kesuksesan harus diusahakan secara sungguh-sungguh dan disiplin. Disiplin merupakan
kunci kesuksesan. Kebenaran yang tidak disiplin bisa terkalahkan oleh kebatilan yang
disiplin. Disiplin adalah perilaku untuk selalu mengikuti ketentuan yang telah
ditetapkan. Perilaku disiplin adalah perwujudan mental seseorang. Kedisiplinan
mahasiswa di kampus adalah perilaku mahasiswa untuk mengikuti segala ketetapan .
Sehingga kedisiplinan mahasiswa di kampus meliputi banyak hal, diantaranya disiplin
pada kedatangan kuliah, disiplin dalam jam masuk pelajaran mata kuliah, disiplin dalam
berpakaian sesuai seragam yang telah ditetapkan kampus, disiplin mengerjakan tugas-
tugas kuliah, disiplin pulang pada waktunya dan lain sebagainya. Terdapat beberapa hal
yang bisa mempengaruhi perilaku disiplin, diantaranya adalah sikap mental seseorang
itu sendiri yaitu semangat yang mendorong seseorang untuk bersikap disiplin. Biasanya
berupa motivasi terhadap hal yang ingin dicapai. Bagi seorang mahasiswa hal yang
ingin dicapai itu adalah sukses di dalam belajar. Sehingga motivasi untuk sukses belajar
inilah yang akan mendorong siswa untuk berperilaku disiplin di kampus.
Motivasi dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan 2 yang menjadi pendorong
kegiatan individu dalam melakukan keseluruhan daya penggerak di dalam diri
mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu bisa tercapai. Salah satu perilaku disiplin di kampus
adalah kedatangan siswa di kampus sebelum waktu yang ditentukan. Selain motivasi
dari diri mahasiswa, dalam mewujudkan perilaku untuk datang di kampus ataupun
pulang kampus sesuai waktu yang telah ditentukan.
Mahasiswa dapat berdisiplin yang bagus juga diperlukan peran orang tua. Dalam
kehidupan sehari-hari orang tualah yang banyak berinteraksi dengan anak. Sehingga
dalam hal ini peranan orang tua dalam mempengaruhi perilaku anak sangat menentukan.
Bahkan untuk melaksanakan disiplin dalam segala hal, orang tua mempunyai peranan
penting yaitu menanamkan perilaku disiplin sejak dini.
B.Batasan Masalah
C.Rumusan Masalah
D.Tujuan Masalah
LANDASAN TEORI
A.Landasan Teori
1. Pengertian Mahasiswa
Menurut Santoso (2012). Mahasiswa adalah orang yang belajar di
perguruan tinggi, baik universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar
sebagai murid di perrguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Makna dari
mahasiswa pada dasarnya tidak sesempit tu. Terdaftar sebagai mahasiswa di
sebuah Perguruan Tinggi atau Universitas hanyalah sebagai syarat administratif
menjadi seorang mahasiswa, tetapi menjadi mahasisiwa mengandung pengertian
lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri. Secara etimologis,
mahasiswa terdiri dari dua kata, yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berarti
sangat,amat dan besar, sedangkan siswa berarti murid atau Pelajar.
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang diyakini mampu bersaing
dan mengharumkan nama bangsa, juga mampu menyatukan serta
menyampaikan pikiran dan hati nurani untuk memajukan bangsa. Mahasiswa
juga diaggap sebaagai kaum intelektual atau kaum cendikiawan oleh
masyarakat. Gabunganantara kesadaran akan amanah dari rakyat untuk
Indonesia yang lebih baik dankesempatan menjadi kaum intelektuallah yang bisa
menjadi kekuatan hebat untukmenjadikan Indonesia hebat. Selain itu mahasiswa
adalah aset yang sangatberharga. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap
mahasiswa adalah menjadipenerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap
kemajuan bangsa terutama dalam dunia pendidikan.
2. Pengertian Orangtua
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, “ Orang tua adalah
ayah ibu kandung”.1 Selanjutnya A. H. Hasanuddin menyatakan bahwa, “Orang
tua adalah ibu bapak yang dikenal mula pertama oleh putra putrinya”.2 Dan
H.M Arifin juga mengungkapkan bahwa “Orang tua menjadi kepala keluarga”.3
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,
karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian
bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumnya
pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan
pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara
kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun
situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan
hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan
anak.4
Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan amat
berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Pendidikan orang tua terhadap
anak-anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang
terhadap anak-anak, dan yang diterimanya dari kodrat. Orang tua adalah
pendidik sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu, kasih sayang orang
tua terhadap anak-anak hendaklah kasih sayang yang sejati pula.
Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang terpenting
terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu di
sampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum, memelihara, dan selalu
bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih cinta
kepada ibunya daripada anggota keluarga lainnya.
Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang
tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah seorang
yang bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya. Sebagian orang mengatakan
kaum ibu adalah pendidik bangsa. Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu
sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga. Baik buruknya pendidikan ibu
terhadap anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak
anaknya di kemudian hari.
Jadi dapat dipahami bahwa orang tua adalah ayah dan ibu yang bertanggung
jawab atas pendidikan anak dan segala aspek kehidupannya sejak anak masih
kecil hingga mereka dewasa.
3. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian
manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa
orang ahli mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap
dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan
melalui pengajaran dan latihan. Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa
karena pendidikan tersebut memberikan dampak yang sangat positif bagi kita,
dan juga pendidikan tersebut bisa memberantas buta huruf dan akan
memberikan keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya. Seperti
yang tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan
Negara.
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld mengatakan
pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi
dan membantu anak yangbertujuan meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani
dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan
cita-citanya yang paling tinggi. Agar anak tesebut memperoleh kehidupan yang
bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri,
masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain dari itu Pendidikan adalah
upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri
dan bertanggung jawab dan pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam
membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi)
dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah
berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti
termanifestasi (terwujud) dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia. Setiap negara maju tidak akan pernah terlepas
dengan dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara,
maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan
dan mengharumkan negaranya.
Pendidikan merupakan faktor penting bagi masyarakat, demi maju
mundurnya kualitas masyarakat atau bangsa sangat bergantung pada pendidikan
yang ada pada rakyat bangsa tersebut.3 Seperti yang dikatakan oleh harahap dan
poerkatja, pendidikan adalah usaha yang secara sengaja dari orang tua yang
selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala
perbuatannya.4 Yang dimaksud orang tua tersebut adalah orang tua anak itu atau
orang yang mempunyai kewajiban untuk mendidik tersebut seperti guru,
pendeta, dan seorang kiai. Pendidikan akan memberikan dampak positif bagi
para generasi muda dan juga pendidikanakan meyiapkan generasi yang baik dan
bagus bagi Negaranya. Maka dari itu para pendidik harus membutuhkan
keuletan dan kesabaran didalam mengajarnya.
Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional Indonesia
mengatakan pendidikan tersebut adalah merupakan tuntutan didalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksud dari pendidikan yaitu menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan.
Menurut Heidjrachman dan Husnah (1997:77) pendidikan adalah suatu
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuaan umum seseorang termasuk di dalam
peningkatan penguasaan teori dan keterampilan, memutuskan dan mencari solusi
atas persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan di dalam mencapai
tujuannya, baik itu persoalan dalam dunia pendidikan ataupun kehidupan sehari-
hari. Sedangkan menurut Notoadmodjo (2003:77), kalau pendidikan formal
dalam suatu organisasi merupakan suatu proses pengembangan kemampuan
kearah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Para masyarakat mengartikan pendidikan adalah pengajaran yang di lakukan
disekolah yang mana sekolah tersebut sebagai tempat terjadinya pengajaran atau
pendidikan formal.7 Jadi pendidikan tidak seluruhnya terjadi disekolah tetapi
pendidikan bisa jadi di rumah yang mana orang tua yang menjadi gurunya.
Pendidikan adalah sebuah program yang mengandung komponen tujuan,
proses belajar mengajar antara murid dan gurunya sehingga, akan meningkatkan
sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih baik. Apalagi kita hidup dijaman
sekarang ini pendidikan sangatlah diperlukan karena pendidikan itu akan
membawa kita tidak ketinggalan jaman tetapi kita bisa memilih mana yang baik
dan mana yang tidak baik bagi kita.
Pengertian mengenai pendidikan tersebut, dapat dilihat dari sisi beberapa
titik sudut pandang yang berbeda-beda antara dari titik sudut psikologis maupun
titik sudut pandang sosiologis. Terdapat banyak pengertian maupun definisi
yang membahas mengenai pendidikan, tergantung dalam melihat pendidikan
melalui titik sudut manapun. Akan tetapi dalam inti sari mengenai pemaknaan
konsep pendidikan mengarah pada satu tujuan yaitu suatu upaya yang dijadikan
proses dalam membina diri seseorang maupun masyarakat secara umum supaya
dapat menjembatani langkah-langkah dalam menjalani kehidupan sehingga bisa
meraih hidup yang diimpikan oleh semua orang yaitu menikmati kehidupan
yang serba dilandasi pegetahuan dan hidup sejahtera, semua kebutuhan
terpenuhinya dengan munculnya ide kreatif dan inovatif yang hanya bisa didapat
dengan proses mengenyam pendidikan.
Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat. Dalam pendidikan di Indonesia kita dapat
memperoleh banyak pengetahuan seperti pengetahuan tentang moral, agama,
kedisiplinan dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam pendidikan Indonesia
pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau di
perguruan tinggi melalui bidang studi yang dipelajari dengan cara pemecahan
soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta
menyimpulkannya.
BAB III
PEMBAHASAN
A.Isi Pembahasan
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap insan
manusia. Belajar tak mengenal usia, baik untuk anak – anak, orang dewasa,
bahkan orang tua sekalipun masih ada yang mau untuk belajar, dengan
melanjutkan pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan yang mereka
inginkan.
Oleh karena itu para orang tua selalu berusaha untuk memberikan
pendidikan sedini mungkin untuk anak mereka. Banyak diantara mereka
memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak mereka. Pada dasarnya
mereka senantiasa mengharapkan anak – anak mereka menjadi anak – anak
yang pandai dan cerdas agar dengan mudah dapat meraih impiandan cita –
cita mereka.
Tidak sedikit orang tua yang mampu atau memiliki materi yang berlebihan
untuk memberikan pendidikanyang lebih dari orang – orang yang kurang
mampu, dengan menyekolahkan anak – anak mereka pada sekolah yang
mahal, dan tidak Cuma sampai disitu saja, bahkan mereka mau membayar
mahal guru privat untuk memberikan les tambahan pada anak mereka di
rumah. Hal ini disebabkan oleh karena mereka menginginkan anak mereka
menjadi anak yang pandai dalam segala hal yang positif. Namun banyak para
orang tua kurang menyadari akan hal – hal kecil.
Ada 3 hal yang dapat mendukung satu kesuksesan dalam belajar anak.
Yang pertama yaitu orang tua. Orang tua lebih berperan dalam hal pendidikan
sedari kita kecil, orang tualah yang lebih memberikan banyak pendidikan
pada anak – anaknya. Kemudian yang kedua yaitu guru. Seorang guru
merupakan panutan bagi para muridnya, segala sesuatu yang disampaikan
oleh seorang guru maka akan selalu diperhatikan oleh murid – muridnya. Dan
yang ketiga yaitu anak itu sendiri, apabila anak itu memiliki semangat yang
kuat dalam belajar maka kesuksesan akan dengan mudah ia dapatkan.
Para orang tua akan selalu memberikan yang terbaik untuk anak – anaknya
. pada dasarnya mereka menginginkan anak mereka menjadi anak – anak
yang sukses, sehingga banyak dari mereka memfasilitasianak – anak mereka
dengan les privat dirumah. Namun disini banyak sekali terjadi kesalahan pada
orang tua. Dengan adanya guru privat sepertinya mereka sudah lepas tangan
dan banyak dari mereka kurang memperhatikan perkembangan anak – anak
mereka, segala sesuatu sudah diserahkan sepenuhnya pada guru privat.
Namun juga tidak banyak dari mereka orang tua yang kurang mampu dan
memberikan anak mereka pendidikan yang tidak berlebihan serta apa adanya
justru mampu menjadi anak – anak yang sukses seperti apa yang orang tua
mereka inginkan. Itu karena perhatian yang sangat ekstra dari orang tua
merupakan modal utama dalam proses pembelajaran sang anak. Karena pada
faktanya para orang tua ini tidak menggunakan jasa guru privat, namun
mereka begitu telaten dalam membantu mengajari anak mereka dirumah.
Keterbatasan ekonomi membuat mereka mengadakan proses belajar dirumah
dengan sangat sederhana, dan tidak sedikitpun mengurangi perhatian serta
kasih sayang mereka pada anak –anaknya.
Disini dapat kita simpulkan bahwa pendidikan akan kurang maksimal jika
3 pihak yang sudah kita bahas di atas tidak berjalan dengan seimbang, yaitu
orang tua, guru, dan anak itu sendiri. 3 hal ini tidak bisa dipisahkan sebab,
suatu kesuksesan akan mudah diraih apabila 3 hal ini berjalan dengan baik
dan sebagaimana mestinya, sebab semua ini memiliki 1 keterkaitan
yangsangat kuat.
1. Pendidikan formal
3. Pendidikan informal
1. Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang diajarkan
di sekolah-sekolah. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekarang pemerintah
telah mencanangkan pendidikan dasar 9 tahun,artinya pendidikan minimal
adalah dari tingkat SD sampai SMP. Namun apakah setelah SMP kita tidak
bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi? jawabannya tidak. Seorang
yang ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi itu boleh,tergantung dari
kemampuan mental dan materi seseorang.
2. Pendidikan kejuruan
3. Pendidikan akademik
4. Pendidikan profesi
5. Pendidikan vokasi
6. Pendidikan keagamaan
7. Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan yang dikhususkan untuk peserta
didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar
biasa. Bentuk: Sekolah Luar Bias (SLB).
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari bahasan ini adalah dari ketiga hal tersebut sangat
memegang peranan penting dari sebuah kesuksesan baik dari mahasiswa sendiri yang
harus dimulai dari diri kita sendiri,lalu orangtua yang harus memberikan dukungan serta
dorongan untuk anak dalam meraih kesuksesan serta peran pendidikan yang dapat
B.Saran
https://www.kompasiana.com/nurlinda/552076aa813311727419f7f3/pentingnya-peran-
orang-tua-terhadap-suksesnya-sang-anak.html
https://it3a.wordpress.com/.html
https://www.kompasiana.com/faizah2/5b45f118cf01b466f407c844/pentingnya-
pendidikan-menuju-sukses.html