Disusun oleh :
TULUNGAGUNG 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas kami yaitu makalah yang
berjudul "Peran Orang tua dan Instansi Pendidikan”
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar PAUD
Atas terselesainya tugas makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukin, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
3. Dr. Muhammad Zaini, M.A selaku Ketua jurusan Tarbiyah Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
4. Ibu Reni Sulistina, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Konsep Dasar
PAUD
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari pembaca. Semoga
makalah yang kami susun bisa bermanfaat untuk semuanya
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Peran Orang tua .............................................................................................. 6
B. Peran Guru ...................................................................................................... 7
C. Peran Organisasi Profesi ............................................................................... 12
D. Peran Pemerintah .......................................................................................... 14
E. Peran Masyarakat .......................................................................................... 19
BAB III ................................................................................................................. 21
PENUTUP ............................................................................................................. 21
Kesimpulan ........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Karunia berupa seorang anak dari Allah swt merupakan anugerah yang sangat
besar bagi orang tua. Kehadiran anak di tengah-tengah keluarga selalu dinanti-
nantikan oleh setiap pasangan yang telah menikah. Bahkan tidak sedikit pasangan
suami istri yang telah lama menikah dan belum dikaruniai anak berikhtiar dengan
berbagai cara agar diberikan keturunan.
Kehidupan anak usia dini lebih banyak berada di lingkungan keluarga. Keluarga
merupakan tempat yang pertama dan utama dimana anak memperoleh pendidikan.
Orang tua khususnya ibu harus memahami pentingnya memberikan pendidikan
pada anak sejak usia dini. Disamping keluarga, lingkungan masyarakat juga
berpengaruh terhadap pendidikan anak. Sebab perkembangan anak bergantung dari
faktor bawaan (potensi, bakat, minat) dan juga faktor lingkungan (alam,
masyarakat, dan budaya). Jadi, orang tua perlu mempertimbangkan di lingkungan
mana mereka tinggal sebab hal tersebut juga akan mempengaruhi perkembangan
pada anak.
1
Azizah Maulidiah Erzad Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Sejak Dini Di Lingkungan
,Ejournal, (Juli 2017),hal 416.
6
B. Peran Guru
7
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan
adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2. Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan
(forecasting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan di
lakukan mengenai potensi-potensi perkembangan.
3. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih
urutan-urutan dari tujuan, sasaran maupun jenis kegiatan usahanya.
8
e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada tercapainya tujuan
pembelajaran, dalam hal ini aka nada tujuan langsung pembelajaran, dan
tujuan pengiringnya dari pembelajaran:
f. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untuk belajar;
g. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel
pembelajaran;
h. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Setiap siswa pada dasarnya berbeda, dan telah ada pada dirinya minat (interes).
kemampuan (ability), kesenangan (preference), pengalaman dan cara belajar yang
berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Begitu juga
kemampuan siswa dalam belajar. siswa tertentu lebih muda belajar dengan
mendengar dan membaca, Oleh karena itu guru harus mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran, kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat belajar,
media dan sumber belajar dan cara penilaian yang disesuaikan dengan
karakteristik individual siswa.
9
Dalam kurikulum KTSP makna belajar diartikan proses aktivitas dan kegiatan
siswa dalam membangun pengetahuan dan pemahaman terhadap informasi atau
pengalaman pada dasarnya proses membangun pengetahuan dan pemahaman..
Konsekwensi logis pembalikan makna belajar dalam kegiatan pembelajaran
menghendaki partisipasi guru dalam bentuk bertanya, meminta kejelasan, dan bila
diperlukan menyajikan situasi yang bertentangan dengan pemahaman siswa
dengan harapan siswa tertantang untuk memperbaiki sendiri pemahamannya.
Siswa terlahir dengan memiliki rasa ingintahu, imajinasi dan firah bertuhan. Rasa
ingin tahu dan imajinasi yang dimiliki siswa merupakan modal dasar untuk
10
bersikap peka, kritis, mandiri dan kreatif, sedangkan fitrah bertuhan merupakan
cikal bakal manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan.
6. Mengembangkan keterampilan
Perbedaan siswa terlihat dalam pola pikir, daya imajinasi, dan hasil karyanya.
Karena itu, kegiatan pembelajaran perlu dipilih dan dirangcang agar member
kesempatan dan kebebasan berkreasi secara berkesinambungan dalam rangka
mengembangkan kreatifitas siswa.
2
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2005)
11
C. Peran Organisasi Profesi
12
2. Sebagai pihak yang mendukung (supporting agency) pada poin ini bersifat
pemikiran artinya tenaga ahli kependidikan dalam penyelennggaraa, pembinaan,
dan pengembangan pendidikan, dimana disini organisasi memberikan dukungan
penuh dalam melayani keluhan atau permasalahan yang terkait.
13
dan tenaga kependidikan anak usia dini, hingga memfasilitasi pengembangan
profesi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini.3
D. Peran Pemerintah
3
Tilaar. H. A. R Membenahi Pendidikan Nasional (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
14
dibingkai karakter sejati mengingat kesalahan mendidik pada usia dini dapat
bersifat permanen yang tak bisa diperbaiki lagi di masa berikutnya. Maka penting
bagi kita semua untuk menjaga dan menjamin mutu setiap guru PAUD di layanan
manapun mereka berada, karena Guru adalah nyawanya perubahan SDM bangsa
melalui pendidikan
Ada tiga pilar untuk menghadapi tantangan dan kendala dunia pendidikan.
Rumusan itu telah dituangkan dalam rencana strategis (Renstra) pendidikan tahun
2005-2009 sebagai suatu kebijakan. Ketiga pilar tersebut adalah:
Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat menentukan. Pada usia ini
berbagai pertumbuhan dan perkembangan mulai dan sedang berlangsung, seperti
15
perkembangan fisiologik, bahasa, motorik, kognitif. Perkembagan ini akan menjadi
dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. Oleh karena itu perlu dukungan
lingkungan yang kondusif bagi perkembangan potensi yang dimiliki anak.
Masyarakat Indonesia telah menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini dan
berbagai lembaga pendidikan anak usia dini yang telah marak di daerah perkotaan
sampai pedesaan. Walaupun demikian, pendidikan di Indonesia masih mengalami
berbagai permasalahan dan tantangan yang perlu penanganan lebih lanjut. Berbagai
masalah yang ada, seperti: tingkat partisipasi anak usia dini (4-6 tahun) yang masih
rendah, kesempatan memperoleh pendidikan anak usia dini masih belum merata
dan terkonsentrasi di daerah perkotaan dan lebih diminati dan dinikmati oleh
masyarakat ekonomi menengah ke atas, sumber-sumber untuk pendidikan dan
perawatan anak usia dini secara signifikan tidak cukup, koordinasi pembinaan
pendidikan anak usia dini, kurangnya tenaga pendidik dan kependidikan dari segi
jumlah dan mutu.
16
hak-hak anak dengan lebih menekankan pada upaya pengembangan kecerdasan
emosional, sosial, dan spiritual dengan prinsip bermain sambil belajar. Peningkatan
mutu pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin
memperhatikan pengembangan kecerdasan intelektual dalam rangka memacu
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di samping memperkokoh kecerdasan
emosional, sosial, dan spritual peserta didik.
17
daerah dalam mengalokasikan sumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan
secara keseluruhan. Di samping itu, peran serta masyarakat dalam perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan ditingkatkan melalui peran
komite sekolah/satuan pendidikan dan dewan pendidikan.
Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik PAUD. Salah satu hal
yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan mutu laporan dan
pertanggungjawaban para pengelola pendidikan yang lebih trasparan dan dapat
dipercaya terhadap pelaksanaan pendidikan. Meningkatkan kualitas data dan
informasi pendidikan yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya dalam upaya
mendukung sistem pembuatan kebijakan dan keputusan yang menyangkut
manajemen pembangunan di daerah. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia
perusahaan, dan stakeholder pendidikan lainnya yang diarahkan pada kebersamaan
memikul tanggung jawab antar pemerintah, masyarakat, dan peserta didik sebagai
bagian dari subyek pembelajaran, yang dinamis, adaptif, dan penuh inisiatif.
4
Noorlaila,Iva “Panduan lengkap mengajar PAUD". (Yogyakarta 2010)
18
E. Peran Masyarakat
Upaya penumbuhan dan pengembangan anak usia dini secara terencana dan
terprogram dengan melibatkan keluarga dan masyarakat sebagai institusi
pendidikan merupakan suatu keharusan. Dalam dunia pendidikan khususnya paud,
masyarakat merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat sebagai komunitas yang
membentuk tradisi dan kebudayaan lokal memiliki andil besar dalam
mempersiapkan masa depan anak dan juga dalam pembentukan karakter agar
menjadi generasi yang unggul.
Usia dini merupakan saat yang berharga untuk menanamkan nilai nilai
moral, agama, dan nasionalisme. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya
interaksi / hubungan timbal balik antara lembaga paud dengan masyarakat. Hal ini
sesuai dengan pendapat Jamaris pada teori perkembangan anak usia dini yang
menyatakan bahwa : " perkembangan merupakan suatu yang bersifat kumulatif,
artinya perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan
selanjutnya. Oleh sebab itu, apabila terjadi hambatan pada perkembangan terdahulu
maka perkembangan selanjutnya cenderung akan mendapat hambatan. Untuk itu
agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal, maka dibutuhkan
peranan masyarakat dalam menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat
memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan
minat anak.
Pada dasarnya masyarakat baik yang mampu maupun yang tidak mampu,
golongan atas, menengah maupun yang bawah, memiliki potensi yang sama dalam
membantu memberikan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Akan tetapi hal ini
bergantung pada bagaimana cara PAUD mendekati masyarakat tersebut. Oleh
karena itu, lembaga PAUD harus memahami cara mendorong peran serta
masyarakat agar mereka mau membantu sekolah. Ada bermacam-macam tingkatan
19
peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan. Yang biasa
diklasifikasikan dalam, dimulai dari tingkat terendah ke tingkat lebih tinggi, yaitu;
1) Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia. Jenis ini
adalah jenis tingkatan yang paling umum, pada tingkatan ini masyarakat
hanya memanfaatkan jasa sekolah untuk pendidikan anak.
2) Peran serta secara pasif. Artinya, menyetujui dan menerima apa yang
diputuskan lembaga pendidikan lain, kemudian menerima keputusan
lembaga tersebut dan mematuhinya.
3) Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Pada
jenis ini, masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik
sarana dan prasaranan pendidikan dengan menyumbangkan dana, barang
atau tenaga.
4) Peran serta melalui adanya konsultasi. Orangtua datang ke lembaga PAUD
untuk berkonsultasi tentang masalah pembelajaran yang dialami anaknya.
5) Peran serta dalam pelayanan. Masyarakat terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar, misalnya membantu sekolah dalam bidang studi tertentu.
6) Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan misalnya,
sekolah meminta masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya
pendidikan, dan lain-lain.
7) Peran serta dalam pengambilan keputusan. Masyarakat terlibat dalam
pembahasan masalah pendidikan anak, baik akademis maupun non
akademis. Dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam rencana
pengembangan pendidikan.5
5
Halima, Ivonne Hafidlatil Kiromi,“Peranan Masyarakat Terhadap Pentingnya Pendidikan Anak
Usia Dini Untuk Mencetak Generasi Unggul di Dusun Penanganan Desa”,Ejournal, (Juli 2020), hal
163.
20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Instansi merupakan istilah yang cukup terkenal yang sering dibicarakan oleh
banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah merupakan salah satu instansi
atau lembaga pendidikan yang memiliki sarana untuk melakukan kegiatan belajar
mengajar dan proses pendidikan. Keluarga merupakan tempat yang pertama dan
utama dimana anak memperoleh pendidikan.Disimpulkan bahwa pengembangan
pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dan tentunya sangat
menentukan tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam mendapatkan
kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga pendidikan, maka suatu lembaga
pendidikan dalam hal ini lembaga PAUD perlu melakukan pendekatan terhadap
masyarakat dengan menunjukkan citra positif untuk membangun Citra Publik
PAUD yang baik
21
DAFTAR PUSTAKA
Azizah Maulidiah Erzad “Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Sejak Dini Di
Lingkungan”,Ejournal, (Juli 2017)
Syaiful Sagala, “Konsep dan Makna Pembelajaran” (Cet.II.Bandung: Alfabeta,
2005)
Tilaar. H. A. R “Membenahi Pendidikan Nasional”. Jakarta: Rineka Cipta (2002)
22