oleh:
MUHAMMAD IDRIS
NIM:105650002315
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, dunia sedang menghadapi masalah besar. Berawal dari
munculnya suatu wabah penyakit pada tahun 2019 di china yang disebabkan oleh
virus, yaitu virus corona yang akrab disebut Covid 19,hampir semua aspek
dampak dari virus covid 19 ini, terutama pada dunia pendidikan. Kita harus siap
menghadapi perubahan ini, karena cepat atau lambat Pendidikan akan mengalami
hal ini dilakukan sebagai upaya - upaya pencegahan penularan virus corona atau
covid 19. Hal ini tentunya berdampak besar pada perkembangan Pendidikan anak,
yang saat ini dituntut untuk belajar mandiri, belajar secara daring/dalam jaringan.
pertemuan langsung guru dengan peserta didik tidak bisa dilakukan karena adanya
kepada siswa. Hal ini menyebabkan materi yang diberikan oleh guru kurang
menarik perhatian para siswa, dan bagi mereka bermain jauh kebih menarik
3
dibandingkan dengan belajar. Ketika hal tersebut terjadi, maka akan terjadi
kejenuhan pada pikiran siswa untuk belajar dan dapat menyebabkan kemalasan
bersumber pada akhlak Allah SWT. Sebagaimana telah diaktualisasikan apa yang
menjadikan sifat digariskan ‘baik’ oleh-Nya dapat dipastikan ‘baik’ secara esensi
oleh akal pikiran manusia. Disamping itu, ‘Islam’ sebagai agama yang disebut
Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan, karena manusia diciptakan bukan
sekedar untuk hidup, ada tujuan yang lebih mulia dari sekedar hidup yang mesti
diwujudkan, dan itu memerlukan ilmu yang diperoleh lewat pendidikan. Inilah
salah satu perbedaan antara manusia dengan makhluk lain, yang membuatnya
lebih unggul dan lebih mulia. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang
dan A. Abu Ahmadi mengutip pendapat Zakiyah Daradjat yang menyarankan agar
guru memiliki persyaratan kepribadian sebagai guru yaitu : “Suka bekerja keras,
4
demokratis, penyayang, menghargai kepribadian peserta didik, sabar, memiliki
menyenangkan dan berkelakuan baik, adil dan tidak memihak, toleransi, mantap,
dan stabil, ada perhatian terhadap persoalan peserta didik, lincah, mampu memuji
perbuatan baik dan menghargai peserta didik, cukup dalam pengajaran, mampu
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik
terbatas pada memberikan informasi kepada murid namun tugas guru lebih
terbatas pada kemampuan komunikasi guru dalam mengajar dan kepala sekola
dalam memimpin sekolah, guru pun dituntut untuk bekerja dengan memberikan
tua siswa, sesama guru, dan masyarakat sekitar. Kesemuanya itu membutuhkan
komunikasi yang baik sebagai pendidik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
Dalam hal ini sekolah merupakan tempat dalam menuntut ilmu agar
pengetahuan bisa menjadi luas dan sekolah merupakan Lembaga Pendidikan yang
5
sifatnya formal, nonformal, dan informal yang pendiriannya dilakukan oleh
oleh para pendidik/guru dalam sebuah lembaga pendidikan yang dirancang secara
khusus untuk mendidik siswa berada dalam pengawasan kepala sekolah. Dimana
seorang guru harus mengetahui statusnya sebagai pendidik dan mememang penuh
dengan komunikasi yang sesuai pada tempat dimana pendidik sedang mengajar.
Adapun mengenai hal ini dalam Interaksi antara guru dengan siswa selama
dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu,
komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian makna dari satu entitas
ke entitas lain atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya melalui penggunaan
komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide,
maupun gagasan dari satu pihak ke pihak lain yang dilakukan secara langsung
merubah pola pikir dan memasukkan unsur – unsur sugesti secara halus agar
6
komunikan mau mengikuti apa yang dikehendaki oleh komunikator dengan cara
tidak memaksa.
Ada beberapa prinsip -prinsip komunikasi persuasif yang dapa mendukung dalam
a. Besikap sejajar
komunikan.
b. Memperbanyak diskusi
Komunikasi persuasif tidak bersifat memaksa, karena dengan cara – cara yang
d. Mendampingi
7
Komunikasi persuasif idealnya dilaksanakan secara langsung dan tatap muka.
Namun selama masa pandemi, guru dihadapkan pada ikhtiar kreatifitas dalam
persuasif sebagai salah satu cara pendidikan karakter dalam pembelajaran jarak
Guru dapat secara teratur bertanya kabar kepada anak, terutama berkaitan dengan
pembiasaan baik yang menjadi program guru selama pembelajaran. Hal ini
tersebut.
keseharian maupun kegiatan yang ada di sekitar anak. Dengan berhadapan secara
langsung melalui media virtual, anak diharapkan akan lebih percaya diri dan
terbuka dalam penyampaian cerita, ide, dan sudut pandang mereka terhadap guru.
waktu .cukup panjang bagi anak maupun wali murid untuk berkomunikasi, baik
melalui media kelompok maupun personal. Hal ini dilakukan sebagai proses
8
d. Memberi ruang bagi anak untuk berkonsultasi terkait hal-hal apapun.
Memberi kesempatan bagi mereka untuk berkeluh kesah kepada guru dapat
membangun ikatan batin antara anak dengan seseorang yang lebih tua, sehingga
anak tidak hanya menjadi lebih baik secara psikis, tetapi juga lebih percaya diri
dalam menghadapi berbagai hal karena percaya ada orang yang selalu bersama
mereka.
e. Apabila anak melakukan tindakan yang dirasa tidak tepat, guru dapat
mengarahkan secara halus kepada anak melalui pesan maupun panggilan pribadi
Dengan berbagai komunikasi persuasif yang dapat guru lakukan secara insidental
maupun berkala, diharapkan anak dapat menjadi lebih mengetahui, mencintai, dan
Harus dipahami sebagai seorang guru selalu dituntut untuk menjadi guru yang
terutama masalah tingkah laku atau akhlak anak itu sendiri. Dan masalah tingkah
laku ini yang sangat mencolok di dunia pendidikan. Dengan demikian seorang
9
3. Menumbuhkan sikap dan baka t yang baik.
Sebelum mengajar seorang guru sudah dibekali dengan berbagai keterampilan dan
sikap keguruan yang dianggap perlu menjadi milik seorang guru yang akan
menjadi seorang guru atau pendidik. Guru sebagai figur sentral dalam dunia
setiap guru sangat diharapkan memiliki karakteristik (ciri khas) kehidupan yang
Faktor guru sangat mendukung dalam mendidik perilaku siswa. Hal ini
disebabkan karena guru merupakan Suri Tauladan bagi siswanya. Jika seorang
guru agama bertingkah laku dengan baik, maka siswanya akan mencontoh
perilaku tersebut. Akan tetapi sebaliknya jika guru agama tidak memberikan
contoh yang baik, maka siswanya juga akan meniru kelakuan tersebut.
bayangan dengan tongkatnya. Bayangan tidak akan terlihat lurus apabila tongkat
itu berdiri bengkok yang artinya bagaimana murid akan menjadi baik, apabila
bahwa guru kencing berdiri, murid kencing berlari yang artinya murid akan
10
Berdasarkan uraian di atas bahwa dalam dunia pendidikan pertama sekali yang
harus dibina adalah masalah akhlak anak, karena hal ini adalah tujuan daripada
Kemudian seorang guru sebelum membina kepribadian anak, terlebih dahulu guru
kehadirannya hingga saat ini dirasakan dan sangat diperlukan. Akhlak secara
historis dan teologis tampil untuk mengawal dan memandu perjalanan umat islam
agar bisa selamat di dunia dan di akhirat. Dengan demikian tidaklah berlebihan
jika dikatakan bahwa misi utama dari kerasulan Muhammad saw. Adalah untuk
keberhasilan dakwah Nabi itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang mulia,
sehingga Allah SWT. Sendiri memuji akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.
Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menilai
spontan, tidak temporer dan tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan serta
dorongan dari luar. Sekalipun dari beberapa definisi kata akhlak bersifat netral,
belum merujuk kepada baik atau buruk, tapi pada umumnya apabila disebut
sendirian, tidak dirangkai sifat tertentu, maka yang dimaksud akhlak adalah
11
umatnya untuk memperhatikan budi pekerti anak dengan baik, karena akhlak ini
merupakan implikasi dari cerminan dan Tauhid kepada Allah. Menurut Said Agil
dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral. Para
moral.
titik pangkalnya pada Tuhan dan akal manusia. Agama Islam pada intinya
mengajak manusia agar percaya kepada Tuhan dan mengakuinya bahwa Dia-lah
Dengan demikian adanya komunikasi yang baik dari para pendidik dapat
mengajarakan para peserta didik agar memiliki akhlak yang baik pula baik itu
dimata Allah SWT. Ataupun dimata sesama manusia. Para pelajar juga dapat
memberikan contoh – contoh yang baik dan terpuji disekitar lingkungan tempat
dan mengembangkan perilaku, budi pekerti, norma dan nilai nilai akhlak para
anak didik supaya mempunyai akhlak yang mulia, dan memiliki kebiasaan yang
terpuji serta anak didik di harapakan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan
berakhak karimah.
12
SMAN 14 Jeneponto adalah salah satu - satuan Pendidikan dengan jenjang
Tanggal 18 Juli 2016 oleh naungan Menteri Pendidikan dan budaya dan
merupakan salah satu sekolah popular pada zaman sekarang di Desa Rumbia.
Kepalai oleh Bapak Muh.Aslam Akib,S.Pd.M.Pd hingga saat ini . Kepala sekolah
umumnya telah dipilih langsung dari pihak Provinsi untuk memimpin para tenaga
pendidik. Sekolah yang bisa dibilang masih terbilang baru ini sudah dikenal luas
Jeneponto dengan siswa/siswi yang boleh dibilang dalam keadaan sekolah yang
stelah lulus dari SMAN 14 Jeneponto. Alhamdulillah dalam kurung waktu 2 tahun
yang tepatnya pada tahun 2018 sekolah SMAN 14 Jeneponto berkat usaha kerja
keras Kepala sekolah dan Para tenaga Pendidik sekolah ini sudah mampu
13
memperolah Akradetasi C. SMAN 14 Jeneponto tidak lepas dari tanggung jawab
Kepala Komite oleh Bapak H.Salihin Tompo yang sangat berjasa dalam
B. Rumusan Masalah
pembelajaran daring?
daring?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
14
2. Mengungkap hambatan-hambatan yang di hadapi oleh guru sekolah dalam
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, tentu saja hasil
1. Manfaat teoritis
dengan adanya pengetahuan teori dalam dalam hal ini dapat dijadikan
semoga teori yang terdapat dalam penelitian ini dapat menjadikan anak
usia muda menjadi berguna bagi orang lain dikemudian hari dan tetap
memiliki akhlak yang baik. Karena dengan memiliki akhlak yang baik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi akademik
Sebagai salah satu sumber data, informasi, dan referensi ilmiah bagi para
15
komunikasi persuasif guru sekolah di SMA Negeri 14 Jeneponto, Kabupaten
b. Bagi penulis
Sebagai persyaratan wajib dalam penyelesaian studi strata satu (S1) Ilmu
Sebagai sumber data, informasi dan dasar pertimbangan bagi pihak guru sekolah
d. Bagi pembaca
Sebagai salah satu sumber pengetahuan dan penyedia informasi yang dapat
dan sebagai salah satu referensi atau bahan pertimbangan dalam penelitian
16
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
1. Komunikasi
Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi, yaitu
secara etimologis berasal dari bahasa latin communication yang bersumber dari
hal yang sedang dikomunikasikan. Dengan kata lain, hubungan antara mereka
dikomunikasikan. Sebaliknya, jika ada pihak yang tidak mengerti mengenai hal-
penyampaian ide dan berita dari suatu sumber berita ke suatu tujuan. Komunikasi
informasi yang dapat diperoleh dan semakin besar peluang keberhasilan seseorang
17
penyampaian suatu pernyataan seseorang kepada orang lain. Hal ini disebut pula
beberapa orang.
kesamaan makna, baik dalam bentuk pemikiran maupun tindakan atau tingkah
laku, terhadap suatu hal yang sedang dikomunikasikan antara seseorang dengan
yang lain. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia,
komunikasi, kebutuhan manusia dapat terpenuhi, dalam hal ini kebutuhan berupa
2. Unsur-Unsur Komunikasi
a) Komunikator (communicator).
Unsur komunikasi bisnis dan personal yang pertama adalah komunikator atau
lebih familiar disebut dengan istilah penyampai pesan. Pihak komunikator ini
adalah mampu menyusun pesan dengan baik, memiliki teknik bicara dan
menulis yang baik, berwawasan luas, mampu memilih media komunikasi yang
18
tepat, hingga mampu mengantisipasi gangguan yang muncul. Komunikator
juga harus bisa memberikan tanggapan atas respon dari lawan bicara
(komunikan).
b) Pesan (message)
Pesan adalah informasi, berita, atau ide yang ingin disampaikan oleh pihak
komunikator kepada pihak komunikan. Pada dasarnya, pesan terdiri dari pesan
informatif, pesan persuaif dan pesan koersif. Pesan informatif adalah pesan
yang berisi keterangan, fakta, dan informasi lainnya. Contoh dari pesan
informatif ini adalah informasi tentang kejadian yang menimpa negara kita dan
solusi apa yang akan ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi kejadian
tersebut. Pesan persuasif adalah pesan yang bersifat membujuk. Pesan ini
persuasif ini adalah membujuk orang lain dalam suatu ajang pemilihan kepala
desa untuk memilih si B yang semula ingin memilih si A. Sementara itu, pesan
koersif adalah pesan dengan sifat memaksa. Contoh komunikasi dengan pesan
membuat peraturan ini harus ditaati dan ada hukuman jika dilanggar.
c) Komunikan
Jika tidak ada komunikan atau penerima pesan, maka komunikasi hanya
atau respon dari target atau penerima pesan. Komunikan di sini bisa berupa
kelompok, individu, atau organisasi lain. Agar tujuan komunikasi bisa tercapai
19
baik. Selain itu, sifat dan pengetahuan yang dimiliki oleh komunikan juga ikut
d) Media Komunikasi
komunikator harus mampu memilih media yang cocok dan sesuai dengan
pesan yang ingin disampaikan kepada komunikan. Pemilihan media yang salah
tentunya membuat pesan tidak tersampaikan dengan baik. Setidaknya ada dua
Pemilihan media massa dan personal ini bergantung pada tujuan komunikasi dan
komunikan bisa memahami pesan yang disampaikan. Ada dua jenis respon
20
komunikan, dan sebaliknya feedback positif selalu sejalan dan berterima
3. Persusif
memiliki dua arti. Pertama, kata persuasi diartikan sebagai ajakan kepada
seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya
(membujuk secara halus). Selain itu juga diartikan sebagai karangan yang
dituliskan oleh penulis di dalam teks persuasif. Teks persuasif banyak digunakan
Anda perlu mengenali ciri-ciri, struktur, hingga contohnya. Dengan begitu, Anda
menjadi tahu dan bisa menerapkan bagaimana cara membuat teks persuasif yang
21
Penulis berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan
a) Pengenalan isu
Pengenalan isu berupa pengantar atau penyampaian atas isu yang akan
b) Rangkaian argumen
yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data
c) Pernyataan ajakan
untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat
pada teks.
22
d) Penegasan Kembali
disampaikan dengan bentuk yang berbeda. Pada umumnya, bagian ini ditandai
Terdapat beberapa fungsi yang membuat kalimat jenis ini bisa digunakan
untuk dijadikan kalimat perintah. Hanya saja, kalimat jenis ini punya ciri khas
dimana perintah yang ditulis akan dibuat secara tersirat. Sehingga tidak secara
Namun pada beberapa kondisi, kalimat jenis ini digunakan oleh penulis untuk
memberi perintah secara langsung. Hanya saja tetap menggunakan bahasa yang
enak didengar. Sebab dibanding sebagai kalimat perintah, kalimat ini lebih ideal
bahwa kalimat ini identik dengan kegiatan promosi atau beriklan. Setiap kalimat
23
3) Membentuk Paragraf Persuasif
paragraf persuasif. Dimana fungsi dari paragraf ini adalah sama, yakni untuk
mengajak atau merayu kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu seperti
persuasif juga. Tidak mungkin mengandung kalimat lain, kecuali memang masih
berada dalam satu konteks yang sama. Yakni mampu menguatkan ajakan yang
Jenis pertama adalah kalimat jenis persuasif politik yang digunakan untuk
ajakan di bidang politik atau diterapkan di dalam teks yang mengandung unsur
politik. Sehingga segala ajakan yang mengarah pada bidang politik kemungkinan
namanya kalimat ini digunakan untuk membangun ajakan dan rayuan di bidang
pendidikan. Secara umum akan ditulis dan diungkapkan secara lisan oleh mereka
24
menteri pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga setiap ajakan yang
namanya, sekali lagi kalimat jenis persuasif satu ini digunakan untuk
sehingga semakin dikenal luas oleh khalayak. Khusus untuk jenis satu ini
biasanya penulis harus menyusunnya dengan ketelitian tinggi. Sebab kalimat yang
dianggap negatif.
4. Pembinaan Akhlak
yang dilakukan secara terus menerus (continue), supaya peserta didik tersebut
dapat memahami dirinya. Sehingga peserta didik dapat mengontrol diri sendiri
25
dan bertindak sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga
dalam hidupnya serta dapat memberikan dampak yang berarti kepada kehidupan
dalam membentuk kepribadian dan karakter sesuai dengan potensi dan tujuan
yang diharapkan.
akhlak berasal dari bahasa arab yang merupakan bentuk jamak dari khuluq atau
khalq, yang berarti tabiat atau budi pekerti, kebiasaan atau adat, keperwiraan,
adalah adat kebiasaan dan budi pekerti yang luhur, sebagaimana yang terkandung
َ ْن
Artinya: (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu. (Qs.
As-Syu’ara : 137)
26
ٍَوإ ق َع ِ ْظيٍم ُ ِنَ َكلَل
Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Qs.
Al-Qalam : 4)
terpenting dalam ajaran Islam adalah mengamalkan ajarannya dan berbudi pekerti
Akhlak adalah nilai diri seseorang, yang membedakan antara satu dengan
yang lainnya, seekor hewan di zaman purbakala dengan yang di zaman modern
tidaklah ada perbedaan dari sisi tabiatnya, namun manusia di pengaruhi oleh nilai-
nilai yang membentuk kepribadiannya. Jika beraklak baik, maka ia akan berharga
namun jika berakhlak buruk, maka ia pun akan lebih rendah dari pada binatang.
akhlak dalam sebuah definisi sesuai perspektifnya. Seperti yang dilakukan oleh
“Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”. Di dalam mu’jam al-Wasith juga
27
“Akhlak ialah sifat yang tertanam dalm jiwa, yang dengannya lahirlah
pertimbangan”.
Senada dengan ungkapan diatas telah dikemukakan oleh Imam Ghazali dalam
ِ و ُق ُ ُخل َر اَل ة ْ ْص َهْيَئ ٍة فِى ِس َع ْن ِعبَا النَّ ْف تَ َرا ِس َخة دُر ٍة ْنِف َع ا ا ُل
ْْال َج ٍة ْن
semua perbuatan manusia disebut akhlak. Perbuatan manusia bisa disebut akhlak
jika terpenuhi dua syarat berikut ini: pertama, perbuatan itu dilakukan berulang-
ulang atau terus-menerus. Kedua, perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa
kebiasaan.
akhlak begitu beragam namun semuanya masih saling keterkaitan satu dengan
yang lainnya dalam memandang akhlak. Ketiga ahli ini masih menekankan
28
sebagai kebiasaan yang sering dilakukan, sehingga tidak perlu menggunakan akal.
kedua melakukan ibadah seperti shalat, zakat, puasa, membaca Al-Qur’an dan
berdo’a, dan tahap ketiga sebagai buah dari keimanan dan ibadah adalah akhlak.
Akhlak mulia atau baik merupakan hasil dari proses penerapan aqidah dan
bangunan tersebut setelah pondasi dan bangunanya dibangun dengan baik. Tidak
mungkin akhlak mulia ini akan terwujud pada diri seseorang jika ia tidak memiliki
manusia; apakah itu baik, atau buruk. Penjelasan ini tidak jauh berbeda dengan
apa yang dikemukakan oleh para ahli sebelumnya, dimana penekanan masih
terdapat pada sikap spontanitas atau tanpa pemikiran yang melekat pada diri
pula sekedar kemampuan berbuat, juga bukan pengetahuan. Akan tetapi, akhlak
perbuatan yang muncul darinya tidak bersifat sesaat melainkan menjadi kebiasaan
29
tidak hanya bergantung kepada satu aspek pribadi, akan tetapi terdapat empat
kekuatan didalam diri manusia yang menjadi unsur bagi terbentuknya akhlak baik
dan buruk. Kekuatan-kekuatan itu ilah kekuatan ilmu, kekuatan nafsu sahwat,
Kalau kita ambil kesimpulan dari definisi para ahli di atas, yaitu suatu sifat yang
tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan yang dilakukan dengan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan dalam
kehidupannya. Oleh karena itu wujud akhlak adalah keadaan yang melekat pada
jiwa manusia.
moral dan etika. Istilah moral berasal dari bahsa latin mores, yaitu bentuk prular
dari mos, yang berarti adat kebiasaan. Memperhatikan definisi di atas, dapat
sebagai nilai dalam masyarakat, untuk menentukan baik dan buruknya tindakan.
dididik secara integratif kepada peserta didik. Moral baik dalam konsep maupun
praktik tidak lepas dari pendidikan agama. Penjelasan pemerintah itu mengundang
asumsi dan kritik akademis dan politik dari masyarakat. Ada asumsi politik dan
kritik terhadap konsep tersebut. Di antara para kritikus, ada komentar bahwa
30
penambahan istilah moral setelah masa pendidikan agama kurang logis. Beberapa
dari mereka berpendapat bahwa istilah moral dalam peraturan pemerintah secara
eksplisit merupakan bagian dari karakter bangsawan. Dengan demikian, istilah itu
Perbuatan manusia menurut akhlak dan moral ada yang bernilai baik dan ada yang
Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW. Yang
utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Perhatian Islam dalam
pembinaan akhlak selanjutnya dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada
seluruh aspek ajaran Islam. Ajaran Islam tentang keimanan misalnya sangat
terpuji. Iman yang tidak disertai dengan amal salih dinilai sebagai iman yang
Islam adalah menggunakan cara atau system yang integrated, yaitu system yang
diarahkan pada pembinaan akhlak. Dalam tahap tahap tertentu, pembinaan akhlak
khususnya akhlak lahiriah dapat pula dilakukan dengan cara paksaan yang lama
31
Jika kita ingin melihat anak anak muda memiliki akhlak yang baik
kedepannya maka sepatutnya sedari kecil anak anak harus kita biasakan dalam
bertingkahlaku yang baik karena melalui pembiasaanlah yang dari kecil maka
5. Pola Komunikasi
atas ke bawah atau dari bawah ke atas, seperti komunikasi dari pimpinan
atau dapat pula terjadi komunikasi antarpimpinan dalam organisasi. Dari kedua
Komunikasi dua arah secara timbal balik tersebut sangat penting dalam organisasi,
karena jika satu arah saja, misalnya dari pimpinan kepada anggotanya saja, maka
roda organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Komunikasi vertikal yang lancar,
demokratis. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, atau saran para staf
32
atau bawahannya, sehingga satu keputusan atau kebijaksanaan dapat diambil
selamanya memberi hubungan dua arah antara pemberi pesan dan penerima pesan
semata, tetapi dapat berupa diskusi lepas dalam suatu kelompok tertentu tanpa
adanya perbedaan status atau jabatan. Aliran komunikasi horizontal ini tentunya
6. Hambatan komunikasi
organisasi, adakalanya hasil yang dicapai tidak terus-menerus sesuai dengan yang
diharapkan. Dengan kata lain, komunikasi tidak efektif dan tidak mencapai
disebabkan oleh beberapa hal, seperti komunikasi antara pimpinan dan anggota
selalu terjadi, bahkan berada pada intensitas yang tinggi, demi kelancaran
33
ditiadakan, namun terkadang muncul adanya rasa tidak saling percaya. Hal ini
tentu saja menjadi hambatan besar komunikasi internal sekolah. Alhasil, pesan
yang disampaikan oleh pemberi informasi tidak sesuai dengan kenyataan yang
diterima oleh penerima informasi. Salah satu ahasa yang menghambat terjadinya
pengirim ke penerima berupa ahasa fisik, misalnya alat komunikasi rusak dan
adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar agar pesan yang ingin
disampaikan oleh komunikator kepada komunkan lebih bermakna. Dalam hal ini,
komunikator dan komunikan memiliki pemahaman yang sama atas pesan dari
komunikasi ada dalam benak pengirim dan penerima pesan dan mereka harus
pemahaman makna ini biasanya ditentukan oleh tingkat konsentrasi psikis pelaku
komunikasi.
komunikasi pada dasarnya ada dua jenis, yaitu hambatan fisik dan hambatan
34
7. Teori komunikasi Persuasif.
sendiri memiliki beberapa bentuk (teori), berikut ini akan Pakar Komunikasi
terjadi dari waktu ke waktu, dan terjadi karena perbedaan sikap individu dalam
mengacu pada pikiran, pengetahuan, atau pengalaman. Namun jika sikap afektif
3) Teori Belajar
Kegiatan belajar akan selalu diikuti dengan perubahan baik secara kognitif,
35
B. Penelitian Terdahulu
duplikasi atau terjadinya pengulangan penelitian yang sama. Bagian ini juga
pembahasan dalam penelitian ini, namun berbeda dengan fokus kajian peneliti
yang menitik beratkan pada komunikasi persuasif guru sekolah untuk pembinaan
C. Kerangka Pikir
36
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir
yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antarvariabel yang akan
diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen
berpikir dalam sebuah penelitian. Paradigma penelitian atau kerangka berpikir ini
penelitian. Adapaun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
1 berikut ini.
Guru Sekolah
Motivasi Guru
D. Fokus Penelitian
37
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
keluar dari pokok permasalahan, maka peneliti fokus pada pola komunikasi
siswa sebagai pelajar atau peserta pendidik di sekolah. Dalam hal ini, peneliti
fokus pada pemahaman dan jawaban terhadap masalah penelitian, yang menjadi
E. Deskripsi Fokus
1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi adalah suatu bentuk atau pola hubungan antara dua pihak
atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan atau proses interaksi
2. Hambatan Komunikasi
pesan atau hal-hal yang dapat menghalangi penerima pesan untuk menerima pesan
38
dengan baik, sehingga sebuah pesan tidak tersampaikan sesuai yang diharapkan.
dalam proses penyampaian dan penerimaan suatu pesan dari individu ke individu
yang lain yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor lingkungan maupunn
faktor fisik dan psikis dari individu itu sendiri (Damayanti & Purnamasari, 2019).
3. Persuasif
memiliki dua arti. Pertama, kata persuasi diartikan sebagai ajakan kepada
seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya
(membujuk secara halus). Selain itu juga diartikan sebagai karangan yang
4. Guru
Guru merupakan seorang tenaga pendidik yang berada di lingkungan sekolah dan
berharap bisa menjadikan para peserta didiknya menjadi anak – anak yang
5. Pembinaan Akhlak
dan mengembangkan perilaku, budi pekerti, norma dan nilai nilai akhlak para
anak didik supaya mempunyai akhlak yang mulia, dan memiliki kebiasaan yang
terpuji serta anak didik di harapakan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan
berakhak karimah.
39
6. SMAN 14 Jeneponto
SMAN 14 Jeneponto adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Rumbia
sekolah yang sedang berkembang pada masa kini dan para tenaga pendidiknya
sangat berharap agar para peserta didknya memiliki akhlak yang baik. Pendidikan
pekerti, memiliki moral serta berkepribadian yang baik sebab akhlak yang baik
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian adalah dalam bentuk secara langsung terjun kelapangan (survey). Ada
juga yang mengatakan bahwa dalam melakukan sebuah penelitian harus jelas
dalam mempersepsi, menilai dan memperlakukan orang lain sering kali berakar
dalam diri sendiri. Kesalahan itu terjadi karena kita tidak berempati, memaksakan
orang lain. Kesalahan bias juga terjadi karena kita tidak mengetahui atau
pentingnya empati sebagai jalan untuk menggali emik atau perspektif subjek yang
diteliti dan pemahaman akan pentingnya konteks. Penelitian kualitatif tidak boleh
mengambil kesimpulan dari apa yang baru didengar atau dilihatnya. Ia mesti
sedang ditelitinya.
41
Denzin dan Lincoln menguraikan penelitian kualitatif merupakan fokus
naturalistic terhadap subjek kajiannya. Hal ini berarti bahwa para peneliti
untuk memahami atau menafsirkan fenomena dilihat dari sisi makna yang
yang dikaji dan kumpulan berbagai data empiris studi kasus., pengalaman pribadi,
interaksional dan visual yang menggambarkan saat saat dan sejalan dengan itu,
para peneliti kualitatif menerapkan aneka metode yang saling berkaitan, dengan
selalu berharap untuk mendapatkan hasil yang lebih baik mengenai subjyek kajian
Guru sekolah dan siswa atau siswi upaya Mengetahui Pola komunikasi persuasif
diterapkannya uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, yakni awal
42
C. Informan
(2005: 171-172) menyatakan bahwa informan penelitian terdiri atas dua jenis,
yaitu:
pada azas pokok yang menguasai permasalahan, mempunyai data, dan siap
penelitian ini dapat diperoleh dari pelaku utama yaitu para tenaga pendidik.
disangkutkan pada jelas tidaknya pemilihan informan kunci dan komplesitas dari
43
Berikut informan yang peneliti pilih dalam memberikan informasi dengan
penelitian ini.
pengumpulan data apa yang akan digunakan dalam hal ini adalah sebagai bukti
instrument pengumpulan data yang menetukan berhasil atau tidak suatu penelitian
pengumpulan data tidak digunakan pada semestinya bisa berakibat fatal terhadap
dilakukan oleh seorang peneliti untuk mendapat data yang kompleks dan
a. Observasi
bentuk, yang mempunyai berbagai fungsi sesuai dengan tujuan dan metode
44
Moleong (2017) bahwa (1) teknik observasi atau pengamatan didasarkan atas
sulit dalam penelitian, dan (6) teknik pengamatan membuka peluang kepada
inginkan atau kejadian yang dapat menghambat proses pengamatan nanti. Dalam
pengamatan ini haruslah diperhatikan hal hal yang sudah menjadi pertimbangan
diinginkan.
b. Wawancara
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
45
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak
terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak anak, wawancara juga dapat
ini dapat dilakukan secara terpisah dan dapat pula dilakukan secara bercampur
bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh peneliti di lapangan.
c. Dokumentasi
digunakan ketika melakukan penelitian. Dan dokumen yang diteliti tidak harus
merupakan data berupa bukti fisik yang diambil dari berbagai informasi tertulis
yang relevan dengan topik penelitian. Dokumentasi ini dapat berupa tulisan, foto,
46
video, dan lain-lain. Sumber dari dokumentasi ini dapat berasal dari dokumentasi
yang diambil langsung di lapangan atau berupa arsip mengenai data yang
E. Analisis Data
transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi materi lain yang telah anda
tersebut dan untuk memungkinkan anda menyajikan apa yang sudah anda
dan Huberman melibatkan tiga tahap analisis, yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Ketiga tahap ini dilakukan secara terstruktur dan
berkesinambungan. Tahap demi tahap dilalui oleh peneliti secara interaktif hingga
lapangan.
terhadap hasil penelitian yang ingin dicapai. Data yang masih dalam bentuk
47
2. Penyajian data (data display)
tersebut. Dari penyajian data ini biasanya berupa naratif yang menarasikan
data dalam bentuk teks, kemudian teks narasi inilah yang memberi gambaran
Penarikan kesimpulan atas data yang telah direduksi dan disajikan merupakan
titik akhir dari analisis model Miles dan Huberman. Kesimpulan yang
48
DAFTAR PUSTAKA
Ahdar. (2021). Pendemi Covid 19 dan Dilema Pendidikan Anak. Opini: Goresan
Sederhana dalam Mengapresiasi Hari Anak Nasional, Hal. 1
G, Ihsan. Peran Guru sebagai Pendidik dalam Membina Akhlak Siswa Studi
Kasus di SMP Islamiyah Ciputat. Maryati, hal. 3-4
Fitriana, Susi. (2019). Konsep Kepribadian Guru Menurut Zakiah Daradjat. Tesis:
http://etheses.Iainponorogo.ac.id hal. 59-70
Firdaus, Muhammad. (2022). Upaya Guru Pai dalam membina Akhlak Mulia
Peserta didik Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta. Skripsi:
http://repository.uinjkt.ac.id hal.3
49
Mahmud, Akila. (2022). Akhlak Islam Menurut Ibnu Miskawaih. Keywords:
Etika Islam Menurut Ibnu Miskawaih. Jurnal: Aqidah, hal. 86-88
Ardan, Farrel. (2021). Ayo Mengenal apa yang dimaksud dengan Teks Persuasif.
Humaniora: http://m.mediaindonesia.com
50