Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN AKHLAK

DI ERA DIGITAL PADA SISWA

Oleh :
Aisyah Hanin Nur Aini
2214010060
Universitas Nusantara PGRI Kediri
aisyahhaninnuraini@gmail.com

Secara esensial pendidikan merupakan hal yang penting dan sangat dibutuhkan oleh semua
insan. Adapun pendidikan juga dilaksanakan bukan hanya untuk mengejar ilmu pengetahuan
dan keterampilan saja, melainkan memberikan pengharapan kepada setiap individu agar
memiliki kepribadian yang berkarakter. Oleh sebab itu, proses pendidikan di berbagai
lembaga Pendidikan sangat memerlukan adanya perubahan dalam berbagai aspek, terutama
berkenaan dengan kemampuan pengembangan peserta didik dan proses pembelajaran dan
bimbingannya.
Disamping itu juga pendidikan adalah segala upaya dalam menyemai pemahaman dan
kesadaran pada diri manusia. Tujuan pendidikan nasional memiliki selaras dengan tujuan
pendidikan Islam yaitu manusia sebagai makhluk yang diproses menuju pada arah
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Perkembangan pendidikan yang kini telah berdampingan dengan pesatnya kemajuan
teknologi diera digital, tentunya juga menghadirkan beragam teknologi yang serba canggih
dan semakin pesat sehingga akan berdampak pada pola pergaulan remaja. Adakalanya
dampak itu bersifat positif dan bersifat negatif.
Dampak positif yang ditimbulkan diantaranya adalah sebagai sarana komunikasi,
sebagai tempat mencari ilmu pengetahuan dan kegiatan belajar lainnya. Namun tak dapat
dielakkan bahwa teknologi juga dapat berdampak negatif bagi penggunanya, diantaranya,
dampak psikologi dan dampak sosial. Adapun pengaruh negatif lainnya yang terdapat pada
peserta didik adalah:
1) mereka menjadi malas untuk bersosialisasi karena terlalu asik dengan
teknologi.
2) konten negative berkembang pesat.
3) menjadi ajang membuka aib.
4) menyelesaikan masalah dengan cara instan.
5) semuanya ingin diselesaikan serba praktis.
Untuk itu perlu solusi bijak dalam mendampingi para siswa di era digital ini,
yang tentunya diperlukan seorang pembimbing yang dapat mengetahui berbagai
kondisi pada peserta didik, untuk itu pendidik yang berperan penting dalam
mengatasi permasalahan tersebut adalah guru bimbingan dan konseling yang
berperan sebagai konselor, dengan adanya guru bimbingan dan konseling maka ia
akan mengetahui pelayanan tepat yang seperti apa yang harusnya yang ia lakukan
guna menghadapi para peserta didik yang telah di pengaruhi era digital.

PEMBAHASAN

Akhlak adalah budi pekerti, tingkah laku, tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan
jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat
yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan
diangan-angan lagi.
Bimbingan konseling bertujuan memberikan pertolongan yang disampaikan oleh
konselor (pembimbing) kepada individu (konseli) melalui diskusi dengan adanya pertemuan
tatap muka atau face to face untuk menjalin hubungan timbal balik antara kedua belah pihak
yaitu konselor dan konseli, hal ini dilakukan agar konseli memiliki semangat dalam hidupnya
dan mampu mengidentifikasi masalah serta memiliki kemampuan dalam memecahkan
masalahnya sendiri.
Adapun jenis masalah-masalah yang peneliti temukan pada siswa yakni seperti,
berbicara kasar kepada guru maupun kepada kakak kelas mereka. Belum lagi membuat
kegaduahan di dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung, membentuk geng,
tawuran, membolos, berpakaian dan berpenampilan yang tidak sesuai dengan peraturan
sekolah, selalu terlambat masuk sekolah.
sedangkan jika merujuk kepada permasalahan siswa terutama pada perkembangan era
digital masa kini yakni adanya para siswa yang masih menggunakan handphone ketika jam
pembelajaran sedang berlangsung, melakukan pembullyan kepada sesama temannya melalui
media sosial seperi facebook, tik-tok sehingga teman yang dibully merasa minder, masih
adanya para siswa yang menyukai konten-konten asing seperti film Korea, konten lucu
diaplikasi video ataupun youtube yang tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi
kehidupannya.
Penyebab kemerosotan akhlak itu sendiri disebabkan oleh kecenderungan bangsa yang
terlalu berlebihan terhadap adanya materi. Pendapat ini dikuatkan dengan pandangan yang
menunjukkan bahwa agama bukan merupakan unsur utama, seperti contoh seringnya anak
remaja sekarang yang melupakan kewajibannya dalam islam, dengan menomor satukan
ponsel ataupun alat elektronik lainnya dan menomor duakan kewajibannya.
Di era digital ini, munculnya alat-alat canggih juga sangat berpengaruh terhadap
perubahan akhlak pada generasi muda terutama pada siswa. Pada saat ini perilaku mereka
justru banyak terfokus terhadap ponselnya di bandingkan peduli dengan keaadaan di sekitar,
maupun kewajibannya.
Permasalahan yang menimpa pada siswa ini memang sudah menjadi kelaziman yang
terjadi pada remaja seusia mereka, namun jika tidak ada usaha preventif maka hal-hal buruk
itu lama kelamaan akan menjadi lebih buruk lagi.
Oleh karena itu peran lembaga pendidikan berkewajiban untuk memberikan edukasi
kepada para peserta didik agar dapat menjadi estafet penerus bangsa yang memiliki
kepribadian serta akhlak yang mulia, serta adanya faktor dari lingkungan sekolah yang
mendukung tentunya akan mampu membentuk akhlak siswa, sebab selain dari faktor
keturunan (hereditas), akhlak juga bisa terbentuk dari lingkungan.
Dengan demikian hadirnya berbagai dukungan dari berbagai pihak untuk menghadirkan
lingkungan yang baik dengan cara membiasakan kegiatan yang positif, seperti membiasakan
siswa untuk selalu menjaga shalat mereka, membaca alquran dan menjalankan syariat Islam
lainnya. Sebab salah satu tujuan dari bimbingan konseling ialah untuk membentuk manusia
yang “kaffah” atau “insan kamil” yakni sosok pribadi yang sehat baik rohani (mental atau
psikis) dan jasmaninya atau fisiknya.
Guru BK atau konselor sekolah diharapkan mampu mengarahkan peserta didik berpikir
kritis, analistis dalam penyelesaian masalah yang mereka hadapi. Layanan bimbingan dan
konseling merupakan layanan pendidikan yang pada hakekatnya membantu perkembangan
optimal dari peserta didik. Guru BK atau konselor Sekolah dalam pelaksanaan tugasnya,
memerlukan kesiapan berbagai strategi dan pendekatan untuk melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling berorientasi kepada keterampilan berpikir tingakt tinggi.
Program dan layanan khusus yang dapat dilakukan guru BK atau konselor sekolah,
menghadapi peserta didik di era digital yaitu :
1) Mendorong dan memfasilitasi siswa menyampaikan ide-ide kreatif dan inovatif,
2) layanan bimbingan dan konseling yang memanfaatkan TIK (teknologi informasi dan
komunikasi) serta media interaktif yang mudah diakses oleh siswa, diantaranya film,
video, macromedia flash, educative games.
3) Layanan bimbingan konseling yang bersifat menyembuhkan (kuratif) dengan sistem
e-counseling (electronic counseling).
4) Layanan BK yang menggunakan media yang menyenangkan dan mendukung seperti
LCD proyektor, laptop yang terkoneksi internet, MP3/MP4 player,dan lain
sebagainya.
Pelayanan bimbingan konseling ini melibatkan berbagai pihak diantaranya adalah kepala
Sekolah, WKS bagian kesiswaan, wali kelas, guru kelas, orang tua siswa dan siswa.
Adapun tahapan pelaksanaan serta penerapan dalam layanan kegiatan bimbingan
konseling dengan tujuan membina akhlak siswa di era digital yaitu:
(1) Guru Bimbingan dan Konseling memberikan arahan kepada siswa untuk
memperkenalkan lingkungan Madrasah agar siswa mampu bersosialisasi dengan
lingkungan Madrasah sehingga bisa menaati peraturan yang yang ditetapkan.
(2) Guru Bimbingan dan Konseling mentabulasi terhadap siswa-siswinya yang
bermasalah melalui daftar catatan masalah untuk ditemukan solusinya dengan cara
mengumpulkan data dari berbagai bentuk seperti profil siswa. Sehingga konselor akan
lebih mudah dalam memberikan pelayanan dan memberikan solusi permasalahan.
(3) Penyuluhan secara kelompok sebagai wujud tindakan preventif terhadap siswa dalam
melakukan penyimpangan. Sebagaimana sifat bimbingan konseling yaitu “preventif”,
bahwa layanan bimbingan konseling dapat menghasilkan tindakan preventif atau
terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan
dapat menganggu, menghambat dan menimbulkan kesulitan.
(4) Secara khusus adanya kerjasama dengan guru Akidah Akhlak dalam memberikan
sama untuk membina akhlak siswa di era digital yakni dengan melakukan pendekatan
pada siswa terkait di masa sekarang siswa dipengaruhi oleh digital, guru bimbingan dan
konseling dapat membina akhlak siswa dengan cara mengikuti perkembangan siswa
melalui media sosial yang dimilikinya agar para siswa tidak terpengaruh dengan dampak
yang buruk, sedangkan dengan guru Akidah Akhlak lebih khusus membina akhlak siswa
di era digital yakni dengan mengadakan kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah,
mengaji, ceramah agama yang berkaitan tentang akhlak mulia, cara bersopan santun,
mengajarkan untuk bertingkah laku baik, serta memberikan berbagai metode pembinaan
akhlak yakni metode ceramah, nasehat, serta motivasi secara langsung maupun tidak
langsung dengan cara menghadirkan media audio visual berupa renungan rohani kepada
para siswa.
(5) Evaluasi dan juga tindak lanjut. Hal ini untuk mengamati sejauh mana pelaksanaan
program bimbingan konseling dapat terlaksana dengan baik serta menjadi acuan dalam
meningkatkan pelaksanaan program bimbingan konseling ke depannya. Hal ini sesuai
dengan prinsip-prinsip bimbingan konseling bahwa program bimbingan konseling harus
selalu dilaksanakan penilaian secara berkala untuk mengetahui sampai di mana hasil yang
telah dicapai dan untuk mengetahui apakah pelaksanaan program itu sesuai dengan yang
telah direncanakan dari awal.
Hadirnya layanan bimbingan dan konseling pada pembinaan akhlak siswa yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling tentunya memiliki peranan yang sangat
penting dalam mengatasi dampak negatif dari pengaruh perkembangan di era digital
yakni terkait dengan berbagai masalah yang terjadi di lingkungan sekolah.
Penyiapan peserta didik menghadapai tantangan dan mengambil peluang, merupakan
sasaran utama yang harus dilakukan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah. Guru bimbingan dan konseling dituntut merumuskan program bimbingan dan
konseling yang relevan dengan kebutuhan generasi mellinia. Layanan bimbingan dan
konseling akan lebih berarti apabila kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
dengan pertimbangan utama konten bersifat spesifik, tepat sasaran, praktis serta dapat
diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Kebutuhan utama yang mereka perlukan adalah
bagaimana upaya menemukan dan apa yang mereka perlukan untuk itu.

KESIMPULAN
1) Guru bimbingan dan konseling atau konselor Sekolah di era digital dituntut
menyiapkan peserta didik berkompetensi dan mengambil peluang dalam
perubahan di era digital, guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah
dituntut menguasai dan memanfaatkan teknologi digital dalam layanan bimbingan
dan konseling di era digital.
2) Program dan model layanan bimbingan dan konseling yang dibutuhkan diera
digital lebih banyak menggunakan teknologi digital. Guru bimbingan dan
konseling atau Konselor Sekolah dituntut memiliki kemampuan melaksanakan
metode atau teknik pelayanan berorientasi kepada peserta didik. Strategi yang
dapat dilakukan yaitu :
1. Mendorong dan memfasilitasi siswa menyampaikan ide-ide kreatif dan
inovatif.
2. layanan bimbingan dan konseling yang memanfaatkan TIK (teknologi
informasi dan komunikasi) serta media interaktif yang mudah diakses oleh
siswa, diantaranya film, video, macromedia flash, educative games.
3. Layanan bimbingan konseling yang bersifat menyembuhkan (kuratif) dengan
sistem e-counseling (electronic counseling).
4. Layanan BK yang menggunakan media yang menyenangkan dan mendukung
seperti LCD proyektor, laptop yang terkoneksi internet, MP3/MP4 player,dan
lain sebagainya

DAFTAR PUSTAKA

Asari, H., Lubis, S. A., Sinulingga, N. N., & Ali, R. (2020). Penerapan Bimbingan Dan
Konseling Dalam Pembinaan Akhlak Di Era Digital Pada Siswa. Jurnal Konseling Andi
Mattapa, 166-125.
Budhiman, I. (2022, Oktober 3). 5 Contoh Essay Mahasiswa yang Baik dan Benar Berbagai
Topik, Bisa Dijadikan Referensi Penulisan. Retrieved from 99.co:
https://berita.99.co/contoh-essay-mahasiswa/
Fatimah, N. (2019, November 12). Cara Menulis Artikel Yang Baik Dan Menarik, Serta
Contohnya. Retrieved from Pelayanan Publik: https://katadata-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/katadata.co.id/amp/dinihariyanti/berita/62ba80fe99cd3/
menyiasati-risiko-negatif-teknologi-digital-bagi-anak-anak?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=1671845754620
Kediri, A. U. (2011, september 23). Logo UNP Kediri. Retrieved from
sutisport.wordpress.com: https://sutisport.wordpress.com/2011/09/23/makalah-sepak-
bolla/logo-unp-kediri/
Kons, P. D. (2019). Strategi Pendekatan Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah
Untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Osf.io, 1-15.
Lampung, A. A. (2022, Maret 11). Pengaruh Negatif Teknologi Terhadap Dunia Pendidikan
. Retrieved from Institut Agama Islam An Nur Lampung :
https://an-nur.ac.id/pengaruh-negatif-teknologi-terhadap-dunia-pendidikan/
Nugraha, J. (2020, Mei 29). Madam Akhlak Dalam Islam Beserta Pengertian, Contoh, Dan
Manfaatnya. Retrieved from Medeka.com: https://katadata-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/katadata.co.id/amp/dinihariyanti/berita/62ba80fe99cd3/
menyiasati-risiko-negatif-teknologi-digital-bagi-anak-anak?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=1671845754620
Partiwi, P. D. (2020, juni 05). LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DIGITAL. Retrieved
from gurusiana: https://www.gurusiana.id/read/putridianpratiwi/article/layanan-
bimbingan-konseling-digital-5371121
Publikasi, T. R. (2022, Juni 28). Menyiasati Resiko Negatif Teknologi Digital Bagi Anak-
Anak. Retrieved from Katadata:
https://katadata-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/katadata.co.id/amp/dinihariyanti/berita/
62ba80fe99cd3/menyiasati-risiko-negatif-teknologi-digital-bagi-anak-anak?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=1671845754620
wordpress, a. s. (2011, september 23). Logo Unp Kediri. Retrieved from sutisport wordpress:
https://sutisport.wordpress.com/2011/09/23/makalah-sepak-bolla/logo-unp-kediri/

Anda mungkin juga menyukai