1
Yuli Fatimah
2
Aris Riswandi Sanusi
3
Yogi Nugraha
Universitas Buana Perjuangan Karawang
1
pk15.yulifatimah@mhs.ubpkarawang.ac.id
2
arissanusi@ubpkarawang.ac.id
3
yogi.nugraha@ubpkarawang.ac.id
ABSTRACT
This study aims to determine the obstacles of intra school student organizations (OSIS) in
planting pancasila values in junior high school 4 klari. The subject of this research is the
supervisor of the intra school student organization, the intra and intra school student
organization management students and the non intra school student organization management.
The results of this study indicate that the obstacles in planting pancasila values through intra
school students organization activities at SMPN 4 Klari karawang district are the obstacles
that are often encountered in planting pancasila values in osis activities are still found students
who are less active and not all students want to take part in student council activities,
sometimes there is one student who spreads negative viruses and invites other friends not to
participate in these activities, lack of individual awareness in carrying out congregational
prayers, lack of maintaining facilities and cleanliness in the school environment.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hambatan Organisi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
dalam penanaman nilai Pancasila di SMP Negeri 4 Klari. Subjek penelitian ini adalah
Pembina OSIS, peserta didik pengurus OSIS dan Peserta didik bukan pengurus OSIS. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa hambatan dalam penanaman nilai nila Pancasila melalui
kegiatan OSIS di SMP Negeri 4 Klari Kabupten Karawang yaitu, kendala-kendala yang sering
dijumpai dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan OSIS adalah masih ditemukan
peserta didik yang kurang aktif dan tidak semua peserta didik ingin mengikuti kegiatan-
kegiatan OSIS, terkadang ada salah satu peserta didik yang menyebar virus negatif dan
mengajak teman-teman yang lain untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut,
Kurangnya kesadaran individu dalam melaksanakan ibadah sholat berjamaah, kurangnya
menjaganya fasilitas dan kebersihan yang ada di lingkungan sekolah.
upaya mengenalkan dan pengamalan nilai- Pancasila. Ini karena siswa yang sudah lupa
nilai Pancasila kepada generasi muda”. akan nilai–nilai Pancasila akibat
globalisasi. Masuknya kebudayaan asing
Organisasi secara umum dapat melunturkan nilai–nilai Pancasila dan
merupakan sebuah perkumpulan/hubungan kebudayaan bangsa. Karna daya tarik
yang sistematis dan efektif untuk mencapai kebudayaan luar sungguh lah luar biasa.
suatu tujuan dan diharapkan mencapai hasil
yang diinginkan bersama, organisasi di Berdasarkan pemaparan di atas, karena
sekolah mempunyai unsur penting yaitu rendahnya penanaman nilai-nilai Pancasila
mencakup pembagian kerja pada peserta pada peserta didik, maka peneliti tertarik
didik, masing-masing para peserta didik untuk menganalisa lebih jauh mengenai hal
mempunyai tugas dan tanggungjawabnya tersebut. Dengan demikian maka peneliti
yang berbeda demi untuk mencapai tujuan tertarik untuk melakukan penelitian yang
bersama. Mereka juga diberikan kekuasaan berjudul “Hambatan Penanaman Nilai-
untuk menjalankan tugas-tugas mereka Nilai Pancasila dalam Kegiatan Organisasi
secara efektif. Menurut Darmono (2007:34) Siswa Intra Sekolah (OSIS) Di SMPN 4
Mengatakan bahwa : “Organisasi adalah Klari”
setiap bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja sama untuk METODE
mencapai suatu tujuan bersama dan terikat Pendekatan yang digunakan dalam
secara formal dalam suatu ikatan hirarkis
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dan selalu terdapat hubungan antara dengan metode deskriptif, penelitian
seorang atau sekelompok orang yang
kualitatif yaitu pendekatan penelitian yang
disebut pimpinan dan seorang atau diawali teori menuju data dan berakhir pada
sekelompok orang yang disebut bawahan.
penerimaan atau penolakan terhadap teori
Butir-butir penting yang dapat dirumuskan yang digunakan. Penelitian kualitatif
dari definisi organisasi adalah : Adanya
dilakukan dengan metode wawancara dan
kelompok orang yang bekerjasama, observasi. Subjek penelitian adalah subjek
Adanya tujuan tertentu yang akan dicapai,
yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.
Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan, Maka subjek penelitian yang akan diteliti
Adanya penetapan dan pengelompokan
adalah siswa VIII SMPN 4 Klari dan yang
pekerjaan, Adanya wewenang dan menjadi objek penelitian peneliti yaitu
tanggungjawab, Adanya pedelegasian
mengenai penanaman nilai, yang tidak lain
wewenang, Adanya hubungan satu sama penelitian ini ialah tentang” Penanaman
lain, Adanya penempatan orang yang akan
Nilai-nilai Pancasila dalam Kegiatan
melakukan pekerjaan, Adanya tata tertib
Organisasi Siswa Intra Sekolah”.
yang harus ditaati. Dari serangkaian butir-
butir yang ada di dalam wadah organisasi Teknik pengumpulan data
dapat dirumuskan bahwa organisasi dilakukan melalui wawancara, observasi,
mempunyai tujuan yang jelas dan memiliki studi dokumentasi. Pada penelitian kali ini
kesatuan arah dalam kelompok organisasi, peneliti memilih jenis penelitian kualitatif
adanya keseimbangan antara tugas dan maka data yang diperoleh haruslah
tanggungjawab serta adanya pembagian mendalam, jelas dan spesifik. Teknik
tugas. analisis data dalam penelitian ini
diantaranya yaitu reduksi data, display data,
Pendapat tersebut di atas menyatakan
penarikan kesimpulan.
bahwa nilai-nilai Pancasila memang harus
diterapkan melalui kegiatan-kegiatan yang .
mampu membangkitkan nilai-nilai
sebuah kegiatan tidak selalu berjalan Anggaran Dana, karena untuk menjalankan
dengan mulus dan sesuai dengan apa yang sebuah kegiatan itu memerlukan dana yang
diharapkan, pasti banyak sekali hambatan- tidak sedikit. Jika terjadi keterlambatan
hambatan yang terjadi. Anggaran Dana itu dapat menjadi
Menurut E. Mulyasa, 2011: 265, penghambat dalam perencanaan program
Mengatakan bahwa “Pelaksanaan kegiatan OSIS.
pendidikan karakter berpusat pada satuan Berbagai macam hambatan yang
pendidikan secara holistik. Satuan ditemukan di sekolah baik itu dari anggota
pendidikan merupakan sektor utama yang OSIS maupun hambatan dari seluruh para
yang paling optimal memanfaatkan dan peserta didik di SMP Negeri 4 Klari, karena
memberdayakan semua lingkungan belajar untuk menjadi pengurus OSIS ada istilah
yang ada untuk menginisiasi, memperbaiki, untung dan ruginya menjadi salah satu
menguatkan dan menyempurnakan secara bagian dari organisasi sekolah bahkan bisa
terus-menerus proses pendidikan karakter dikatakan ada keuntungan dari segi positif
di satuan pendidikan. Pengambangan dan kerugian dari segi negatif. Dari segi
karakter dibagi dalam empat pilar, yakni positif yang dirasakan oleh sebagian
kegiatan belajar mengajar di kelas, anggota OSIS adalah adanya kepuasan dan
keinginan keseharian dalam bentuk kesenangan diri ketika menjadi bagian dari
pengembangan budaya satuan pendidikan, OSIS yang tidak bisa diukur dengan materi,
kegaiatan ko-kurikuler dan/atau Karena dengan menjadi bagian dari OSIS
ekstrakurikuler, serta kegiatan keseharian itu adalah salah satu orang orang pilihan
di rumah dan masyarakat”. yang diberikan kepercayaan yang lebih dari
Budaya budaya seperti ini adalah pihak sekolah dan teman temanya untuk
suatu hambatan bagi sebuah Organisasi berbuat hal yang positif yang bisa
karna akan menjadi sebuah penghambat mengharumkan nama baik sekolah. Jika
proses kegiatan OSIS. Selain itu terkadang semua itu dijalankan dengan sebaik
anggota OSIS ataupun pembina OSIS mungkin dan tercapainya suatu tujuan
masih menemukan peserta didik yang untuk mengharumkan nama baik sekolah
kurang aktif. Dalam sebuah organisasi pasti disitulah adanya kepuasan sendiri dan
akan adanya kendala-kendala yang ditemui kebanggaan sendiri menjadi bagian dari
bahkan bisa dikatakan menjadi sebuah OSIS yang dapat membawa nama baik
hambatan dan menjadi tantangan bagi OSIS sekolah. Namanya Pasti di kenang oleh
untuk bisa menanggulangi hal-hal negatif guru guru dan teman teman di sekolah
dan disa mengarahkan ke hal-hal yang sebagai peserta didik yang aktif dalam
positif seperti mengikuti tata tertib dan berorganisasi dan berprestasi tentunya.
peraturan sekolah yeng telah dibuat. Selain Namun ternyata ada sisi negatifnya
itu hambatan lainya seperti munculnya juga ketika berada dalam bagian organisasi
pelanggaran OSIS, Tata tertib OSIS dibuat sekolah seperti ketidakmampuan membagi
berdasarkan nilai nilai yang dianut di waktu antara pelajaran dan organisasi,
sekolah seperti nilai ketaqwaan, sopan sesungguhnya itu menjadi sebuah
santun, pergaulan, kedisiplinan, dan hambatan bagi kepengurusan OSIS karena
ketertiban, kebersihan, kesehatan, mereka harus rela tertinggal mata pelajaran
kerapihan, keamanan dan nilai nilai yang serta nilai nilai pengurus OSIS menjadi
lain yang mendukung proses kegiatan turun. Selain dari pihak sekolah dari orang
belajar serta pengamalan dalam penanaman tua para pengurus OSIS terkadang
nilai di sekolah. Demi tercapainya suatu mengeluh merasa anaknya jarang ada
proses program kegiatan yang diadakan dirumah dan selalu disibukan dengan
disekolah tentu harus adanya Rencana kegiatan kegiatan sekolah bahkan jika