Sumber :
Pietrofesa, J.J. et.al. (1980). Guidance An Intrduction. Chicago Rand McNally College
Publishing Company.
Prayitno dan Amti, Erman. (2003). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Depdikbud.
Surya, M. dan Natawidjaja, Rochman. (1986). Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Yusuf, Syamsu., dan Nurihsan, A. Juntika. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pendahuluan
Landasan Sosiokultural
Perkembangan zaman (era revolusi industrui 4.0 menuju 5.0) menimbulkan
perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik,
ekonomi, industri, informasi dan teknologi. Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang
dihadapi oleh individu individu, misalnya pengangguran, syarat-syarat pekerjaan,
penyesuaian diri, jenis dan kesempatan pendidikan, perencanaan dan pemilihan pendidikan,
masalah hubungan sosial, masalah keluarga, keuangan, masalah pribadi, dsb. Walaupun
pada umumnya masing-masing individu masing individu berhasil mengatasi dengan
sempurna, sebagian lain masih perlu mendapatkan bantuan.
Landasan sosial – kultural yang mengingatkan bahwa bimbingan dan konseling yang
hendak dikembangkan adalah bimbingan untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan
kebhinekaan budaya. Oleh sebab itu pelayanan bimbingan dan konseling sebaiknya tidak
disamaratakan untuk semua klien dari latar belakang sosial budaya yang berbeda.
Bimbingan dan konseling antarbudaya yang mempertimbangkan nilai-nilai dan aspek-aspek
sosial budaya lainnya yang hidup dalam masyarakat bangsa Indonesia yang beraneka ragam
itu perlu dikembangkan. Landasan sosio – kultural yang dapat menimbulkan masalah :
1. Perkembangan zaman
Seiring perkembangan zaman yang modern mendorong perubahan dalam lingkungan
sosio – kultural, masyarakat lebih senang menggunakan barang – barang dari luar negeri
daripada barang – barang dalam negeri yang memiliki nilai budaya, masyarakat juga lebih
suka bergaya hidup seperti orang barat, dan meninggalkan budaya yang telah
membesarkannya.
2. Perubahan dan kemajuan dalam berbagai segi kehidupan
Perubahan dari zaman ke zaman semakin maju dalam segi kehidupan, memudahkan
segala aktivitas masyarakat dengan kemajuan teknologi yang berkembang, hal tersebut juga
dapat menimbulkan terjadinya disintegrasi sosial karena adanya perbedaan kepentingan
antara masyarakat yang dapat mendorong perpecahan.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan iptek di era revolusi industry 4.0 – 5.0 semakin pesat, teknologi
semakin canggih dan semakin memudahkan para penggunanya untuk melakukan aktivitas
sehari – hari dengan mudah, hal tersebut menimbulkan masyarakat tidak dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga menjadi masyarakat individualis.
Yang melatarbelakangi masalah sosio-kultural adalah
4. Perkembangan gadget
Perkembangan gadget melatarbelakangi masalah sosio-kultural yaitu penggunaannya
yang tidak sesuai dengan kebutuhan, misalnya gadget penggunaan yang positif digunakan
untuk mencari informasi, berkomunikasi dengan orang lain dengan jarak yang jauh, maka
akan menguntungkan bagi penggunanya, sedangkan penggunaan negatif digunakan untuk
melihat vidio porno, dan bermain game pada anak maka dapat menimbulkan resiko pada
perkembangan psikologis anak. Jadi dari penggunaan gadget yang tidak tepat maka akan
berdampak pada individu itu sendiri, dan individu tersebut tidak akan bisa bersosialisasi
dengan individu lainnya karena yang dia tahu dan pahami hanya gadget.
Perubahan yang tidak diimbangi dengan kesiapan akan menimbulkan rentan depresi
atau frustasi. Perubahan yang mendadak, dan individu tidak memiliki kesiapan untuk
menghadapi perubahan tersebut sehingga dapat mengakibatkan depresi atau frustasi,
misalnya salah satu anggota keluarga meninggal dunia, maka terjadi perubahan dalam
anggota keluarga tersebut dan individu tidak memiliki kesiapan untuk menghadapi
perubahan, maka dapat menimbulkan depresi atau frustasi, karena jiwa individu terguncang
dengan tidak adanya salah satu anggota keluarganya.
2. Perkembangan pendidikan
Demokrasi dalam bidang kenegaraan menyebabkan demokratisasi dalah kehidupan,
termasuk bidang pendidikan. Hal ini berarti membuka luas bagi setiap orang untuk
menikmati pendidikan. Kesempatan yang terbuka ini memungkinkan berkumpulnya murid-
murid yang berasal dari berbagai latar belakang antara lain: agama, etnis, keadaan sosial,
adat istiadat dan ekonomi. Hal semacam ini menimbulkan bekembangnya masalah yang
dihadapi oleh orang yang terlibat dalam kelompok campuran tersebut. Hal ini sering
menimbulkan terjadinya kelompok-kelompok kecil yang berusaha memisahkan diri dari
kelompok besar.
Fungsi seorang guru BK disini adalah mengamati perkembangan pendidikan seorang
siswa apabila menemukan siswa yg mengalami kesulitan belajar maka seorang guru BK
harus berupayah untuk membantu menyelesaikan. Mengapa siswa tersebut mengalami
kesulitan dalam melakukan proses perkembangan pendidikan apakah ada faktor – faktor
yang menghambat seorang siswa untuk melalui proses tersebut. Seorang guru BK
membantu menyelesaikan masalah yang di alami oleh siswanya agar tidak menghambat
proses perkembangan pendidikannya.
3. Dunia kerja
Berbagai masalah dalam dunia kerja menuntut keahlian khusus dari pekerja. Untuk
itu perlu dipersiapkan tenaga-tenaga yang terampil dan memiliki sikap mental yang tangguh
dalam bekerja. Bimbingan dan konseling dibutuhkan untuk membantu menyiapkan mental
para pekerja yang tangguh itu.
Fungsi guru BK disini adalah membimbing siswanya untuk menentukan harus
kemana siswanya apakah berkerja atau melanjutkan kuliah. Untuk menyiapkan mental dan
fisik siswa agar mampu menghadapi tututan-tuntutan yang di berikan di dunia pekerjaan
yang akan di hadapinya nanti. Seorang guru BK memberikan informasi-informasi kepada
siswanya tentang dunia kerja nantinya seperti apa agar siswa mempunyai pandangan
terhadap dunia kerja.
6. Kesehatan mental
Semakin maraknya masalah kesehatan mental seperti gangguan jiwa, banyak orang
yang melakukan percobaan bunuh diri, banyak remaja yang melakukan kriminalitas dan lain
sebagainya. Menyikapi masalah tersebut maka sekolah, lembaga pendidikan lainnya dituntut
untuk menyelenggarakan program layanan bimbingan dan konseling dalam upaya
mengembangkan mental yang sehat, dan mencegah serta menyembuhkan mental yang
tidak sehat.
Fungsi BK disini memberikan pengetahuan tentang cara berfikir positif agar siswa
tidak mempunyai pandangan buruk dan akirnya terbawa dan menjadi beban di kemudian
hari. Itulah penyebab siswa mengalami gangguan mental. Jika sudah mengalami hal
tersebut guru BK harus segera menanginya agar tidak bertambah parah, cara menangani
dengan melakukan proses bantuan konseling yang di berikan kepada anak yang mengalami
gangguan mental. Jika masih mampu untuk di tangani oleh seorang guru BK maka akan di
lanjutkan dengan mecari informasi tentang anak tersebut. Jika sudah berada di luar ranah
BK maka seorang guru BK harus segera melakukan reveral kepada orang yang lebih ahli.
7. Perkembangan teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang pesat maka timbul beberapa masalah seperti
penggantian tenaga manusia dengan alat – alat mekanis atau elektronik dan bertambahnya
jenis pekerjaan baru dan jabatan yang memerlukan keahlian khusus. Hal ini menimbulkan
kebutuhan pada masyarakat untuk meminta bantuan kepada orang lain atau badan yang
berwenang untuk memecahkannya.
Seorang guru BK harus mampu memberikan pehaman tentang perkembangan
teknologi, di era globalisasi saat ini persaingan akan sangat ketat bukan hanya dari sesama
manusia saja, ini juga timbul karena adanya kemajuan zaman yakni kemajuan teknologi
yang semakin pesat hal ini sangat berpengaruh kepada seluruh aspek. Mulai dari lapangan
pekerjaan yang semakin menipis dan juga pengaruh terhadap perkembangan moral anak
nantinya. Maka guru BK harus melakukan pembentengan agar siswanya tidak terpengaruh
oleh perkembangan teknologi, sebaiknya teknologi tidak digunakan untuk kegiatan yang
negatif.
Landasan Psikologis
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi
pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteris pribadi yang unik dengan segala
karakteristiknya. Siswa sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses
perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksinya dengan
lingkungannya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat perbedaan individual antara siswa yang
satu dengan lainnya. Di samping itu, siswa sebagai pelajar, senantiasa terjadi perubahan
tingkah laku sebagai hasil proses belajar.
1. Perkembangan individu individu
Proses perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dan dalam maupun dan
luar. Dan dalam dipengaruhi oleh pembawaan dan kematangan, dan dan luar dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Perkembangan dapat berhasil baik jika faktor-faktor tersebut faktor
tersebut dapat saling melengkapi. Untuk mencapai perkembangan yang baik harus ada
asuhan yang terarah. Asuhan dalam perkembangan dengan melalui proses belajar sering
disebut pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling
akan merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan (developmental
task) dikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas setiap periode
tertentu terdapat sejumlah tugas-tugas perkembangan yang gas perkembangan yang harus
diselesaikan. Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas m menyelesaikan tugas-
tugas tersebut akan berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian
dirinya di dalam masyarakat. dirinya di dalam masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan
konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas dibantu agar dapat mencapai tugas-
tugas perkembang tugas perkembangannya dengan baik.