Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL MASA REMAJA


SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

Ditujukan untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Peserta Didik yang di
Ampu Oleh :

Elin Marlina, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

1. Linda Melinda (0501201084)

2. Cepi Kurniawan (0501201046)

3. Icep Ega Hijri S (0501201072)

4. Muhammad Reza (0501201163)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan Makalah ini.Sholawat serta salam semoga
senantiasa selalu tercurah kepada uswah hasanah kita yang telah menyampaikan risalah
kebenaran dan telah membawa kita dari zaman kegelapan (jahiliyah) menuju zaman yang terang
benderang yang penuh dengan petunjuk (dinul islam) beserta keluarga, sahabat serta kita yang
insyaallah selalu melaksanakan sunnahnya.
Penulis makalah Psikologi Peserta didik ini dapat membantu dan dapat dengan mudah
untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi semua kalangan pembaca Dengan diambil dari
berbagai sumber. Alhamdulillah makalah ini akan bermanfaat bagi kita untuk menambah
wawasan kita.Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar lebih
baik lagi untuk selanjutnya.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Tasikmalaya, 5 April 2021

penulis,

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Sosial Masa Remaja.................................................. 2
B. Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja............................................... 4
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Sosial ................................. 5
..............................................................................................................................
D. Implikasi dalam pendidikan................................................................................. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-
norma kelompok, moral, dan tradisi; melebur diri menjadi suatu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan bekerja sama. Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah
mencapai jenjang menjelang dewasa. Manusia sebagai mahluk sosial, senantiasa
berhubungan dengan manusia lainnya dalam masyarakat. Mahluk sosial adalah mahluk
yang saling membutuhkan dan bergantung pada mahluk yang lainnya. Sosialisasi pada
dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap kehidupan sosial, yaitu bagaimana
seharusnya seseorang hidup didalam kelompoknya, baik dalam kelompok primer
(keluarga) dalam kelompok sekunder (masyarakat).
Karakteristik perkembangan social seperti berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan
dorongan akan pergaulan, adanya upaya memilih nilai-nilai sosial, meningkatnya
ketertarikan pada lawan jenis, mulai cenderungan memilih karier tertentu. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan sosial yaitu faktor keluarga, kematangan, status
sosial ekonomi, pendidikan, dan kapasitas mental. Peranan perkembangan sosial masa
remaja yaitu peran dari masyarakat, lingkungan dan keluarga.
B. Rumusan Permasalahan
1.Apakah perkembangan sosial pada masa remaja?
2.Bagaimanakah karakteristik perkembangan sosial pada masa remaja?
3.Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?
4.Bagaimanakah implikasi perkembangan sosial pada masa remaja dalam pendidikan?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1.Untuk mengetahui perkembangan sosial pada masa remaja.
2.Untuk mengetahui karakterstik perkembangan sosial pada masa remaja.
3.Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial.
4.Untuk mengetahui implikasi perkembangan sosial pada masa remaja

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Sosial Masa Remaja


Manusia tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa.
langkah, tahapan, dan jenjang. Kehidupan anak pada dasarnya merupakan kemampuan
berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sosial budayanya. Pada proses interaksi sosial
ini, faktor intelektual dan emosional mengambil peran yang sangat penting. Proses sosial tersebut
merupakan proses sosialisasi yang menempatkan anak-anak sebagai insan yang secara aktif
melakukan proses sosialisasi. Sebab, manusia tumbuh dan berkembang didalam konteks
lingkungan sosial budaya. Lingkungan itu dapat dibedakan atas lingkungan fisik, lingkungan
sosial, dan lingkungan budaya. Hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling
membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas sampai pada
tingkat yang luas dan kompleks. Semakin dewasa dan bertambahnya umur, tingkat hubungan
sosial juga berkembang menjadi luas dan komleks. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang
remaja bukan saja memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi untuk
berpartisipasi dan berkontribusi memajukan kehidupan masyarakatnya.
Willis,Sofyan S (2012:50) Menyatakan bahwa kebutuhan sosial merupakan kebutuhan
yang berhubungan dengan orang lain atau ditimbulakan oleh orang lain atau hal-hal diluar diri.
Menurut Thomas kebutuhan manusia ada 4 yaitu, kebutuhan untuk dikenal, kebutuhan untuk
didapat respons dari orang lain, kebutuhan untuk memiliki dan kebutuhan untuk memperoleh
pengalaman yang baru.Disamping kebutuhan sosial diatas, ada lagi beberapa kebutuhan social
lain yaitu : kebutuhan motif untuk dibutukan, kebiasaan, kebutuhan untuk berkelompok, dan
kebutuhan untuk memperoleh penghargaan.
Problem Remaja
 Problem penyesuaian diri merupakan kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul
secara wajar terhadap lingkungannya sehingga merasa puas terhadap dirinya dan terhadap
lingkungan.Meliputi penyesuaian diri didalam keluarga, penyesuaian diri disekolah,
penyesuaian diri dimasyarakat.
 Problem beragama meliputi keyakinan dan kesadaran beragama, pelaksanaan ajaran
agama secara teratur,perubahan tingkah laku karna ajaran agama.
 Problem Pendidikan, problem ini berhubungan dengan kebutuhan akan ilmu
pengetahuan yang diperluakan para remaja dalam rangka mencapai kepuasan ingin
mengetahui atau meneliti hal-hal yang belum terungkapkan secara ilmiah.

2
Ali,Muhamad dan Muhamad Asrori (2012: 85) Menyatakan bahwa individu yang
berkembang karena adanya dorongan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang ada didunia
sekitar nya. Dalam perkembangan nya, setiap individu ingin tahu bagaimanakah cara melakukan
hubungan secara baik dan aman dengan dunia sekitar nya, baik yang bersifat fisik maupun sosial.
Hubungan sosial ini menyangkut juga penyesuaian diri terhadap lingkungan, seperti makan dan
minum sendiri, berpakaian sendiri, menaati peraturan, membangun komitmen bersama dalam
kelompok atau organisasi nya dan sejenis nya. Penyebab kesulitan hubungan sosial sebagai
akibat dari pola asuh orang tua yang penuh dengan unjuk kuasa ini adalah timbul dan
berkembang nya rasa takut yang berlebihan pada anak sehingga tidak berani mengambil inisiatif,
tidak berani mengambil keputusan, dan tidak berani memutus kan pilihan teman yang dianggap
sesuai.
Sarwono,Sarlito Wirawan(2007:84) menyatakan bahwa perkembangan peran sosial
merupakan gejolak emosi remaja masalah remaja yang lain pada umumnya disebabkan oleh
adanya konflik peran sosial. Disatu pihak ia sudah ingin mandiri sebagai orang dewasa, dilain
pihak ia masih harus terus mengikuti kemauan orang tua. Rasa ketergantungan pada orang tua di
kalangan anak-anak Indonesia lebih besar lagi, karena memang dikehendaki demikian oleh orang
tua. Hal ini terbuti dari penelitian yang dilakukan oleh psikolog bangsa Turki yang meneliti
sejumlah 20.403 orang tua dari seluruh dunia diwakili oleh suku-suku Jawa dan Sunda yang
menekankan agar anak selalu menurut pada orang tua mungkin adalah dalam rangka agar anak
menjadi orang seperti yang dicita-citakan oleh orang tua. Hal yang dicita-citakan oleh orang tua
tersebut adalah prestasi sekolah yang tinggi seperti yang diuraikan. Akan tetapi mengharapkan
prestasi sekolah yang tinggi dengan cara mendidik anak agar menuruti orang tua ternyata adalah
tindakan yang kurang tepat. Hal itu karena menurut penelitian. A.Achir dan Ellydar Din
(1978:102), anak-anak yang berprestasi tinggi di sekolah justru mendapat latihan untuk mandiri
dan mengurus dirinya sendiri pada usia yang lebih awal daripada anak-anak yang prestasi
sekolahnya lebih rendah. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa konflik peran yang yang
dapat menimbulkan gejolak emosi dan kesulitan-kesulitan lain pada masa remaja dapat
dikurangi. Hal ini dilakukan dengan memberi latihan-latihan agar anak dapat mandiri sedini
mungkin. Dengan kemandiriannya, anak-anak dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan
berkembang lebih mantap.
Hurlock,Elisabeth B (1980:213) menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan masa
remaja yang tersulit yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan
diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus
menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Untuk mencapai
tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Yang
terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya,
perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokkan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam
seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakkan sosial, dan nilai-nilai baru
dalam seleksi pemimpin.
Suryoputro,Antono (2006:online) menyatakan bahwa remaja indonesia saat ini sedang
mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern,

3
yang juga mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu
terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah
mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini
diikuti pula oleh adanya revolusi media yang terbuka bagi keragaman gaya hidup dan pilihan
karir. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang dikategorikan dan disusun berdasarkan
kerangka teori Social-Learning dari Bandura 12,13. Teori tersebut berdasarkan pada pendapat
bahwa perilaku manusia dibedakan oleh tiga hal yang saling berhubungan antara faktor
personal/individu, faktor lingkungan, dan faktor perilaku.
Afiatin,Tina(1998:online) menyatakan bahwa Dukungan sosial
didefinisikan,sebagaimana dinyatakan Sarafino (1990), sebagai adanya pemberian informasi baik
secara verbal maupun nonverbal, pemberian bantuan tingkah laku atau materi melalui hubungan
sosial yang akrab atau hanya disimpulkan dari keberadaan mereka yang membuat individu
merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai. Dukungan sosial ini lebih lanjut bertujuan
menguntungkan bagi kesejahteraan individu yang menerimanya. Konsep operasional dari
dukungan sosial yang dipakai adalah perceived support (dukungan yang dirasakan) yang
memiliki dua elemen dasar, yaitu
a) persepsi bahwa ada sejumlah orang lain yang dapat diandalkan individu ketika ia
membutuhkan,
b) derajat kepuasan terhadap dukungan yang ada. Oford (1992) mengemukakan bahwa ada
lima dimensi fungsi dasar dukungan sosial, yaitu:
1. Dukungan materi, yaitu dukungan yang berupa bantuan nyata (tangible aid) atau
dukungan alat (instrumental aid);
2. Dukungan emosi, yaitu dukungan yang berhubungan dengan hal yang bersifat
emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi atau ekspresi;
3. Dukungan penghargaan, yaitu dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian
yang positif terhadap individu;
4. Dukungan informasi, yaitu pemberian informasi yang diperlukan oleh individu;
dan
5. dukungan integritas sosial, yaitu perasaan individu sebagai bagian dari suatu
kelompok.

B. Karakteristik Perkembangan Sosial Masa Remaja


Karakteristik perkembangan sosial remaja mulai memahami nilai dan norma pergaulan
dalam kelompok remaja, kelompok anak-anak,kelompok orang dewasa dan kelompok orang
tua. Kehidupan sosial pada jenjang usia remaja ditandai oleh menonjolnya fungsi intelektual
dan emosional. Mereka dapat mengalami sikap hubungan sosial yang bersifat tertutup
ataupun terbuka seiring dengan masalah pribadi yang dialaminya. Erickson mengemukakan
bahwa perkembangan remaja sampai jenjang usia dewasa melalui 8 tahapan. Perkembangan
remaja berada pada tahap ke enam dan ke tujuh, yaitu masa menemukan jati diri dan memilih
kawan akrab. Seiring anak menemukan jati dirinya sesuai dengan atau berdasarkan situasi
kehidupan yang mereka alami. Berbeda dengan pandangan Sigmud freud bahwa kehidupan

4
sosial remaja (pergaulan dengan sesama remaja terutama dengan lawan jenis) didorong dan
berorientasi pada kepentingan seksualnya. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam
bentuk kelompok ,baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Penetapan pilihan
kelompok yang diikuti, didasari oleh berbagai pertimbangan seperti moral.ekonomi, minat,
dan kesamaan bakat dan kemampuan.masalah yang umum yang dihadapi oleh para remaja
dan paling rumit adalah faktor penyesuaian diri yaitu adalah persaingan yang ketat karena
masing-masing individu bersaing untuk tampil menonjol dan menperlihatkan
kemampuannya.
Ali,Muhamad dan Muhamad Asrori (2012: 85) Menyatakan bahwa Karakteristik perkembangan
sosial remaja meliputi:
 Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan
 Adanya upaya memilih nilai-nilai social
 Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis
 Mulai cenderungan memilih karier tertentu

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan social meliputi:
1. Keluarga merupakan lingkungan utama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai
aspek perkembangan anak. Termasuk perkembangan sosialnya. Proses pendidikan yang
bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga.
Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menetapkan diri terhadap lingkungan yang
lebih luas ditetapkan dan diarahkan.
2. Kematangan mampu bersosialisasi dengan bauk diperlukan kematangan fisik sehingga
setiap fisiknya telah mampu menjlankan fungsinya dengan baik.
3. Status Sosial Ekonomi kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status
kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang
anak, bukan sebagai anak yang independent, tetapi akan dipandang konteksnya yang
utuh dalam keluarga anak itu,”ia anak siapa”. Secara tidak langsung pergaulan sosial
anak, masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku di
dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan
kondisi normative yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehingga anak akan
menjaga status soisal dan ekonomi keluarganya.
4. Pendidikan merupakan proses sosialisais anak yang terarah. Karena pendidikan
merupakan proses pengoperasian ilmu yang normative. Pendidikan dalam arti luas harus
diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat,
dan agama.
5. Kapasitas Mental, Emosi Dan Intelegensi. Kemapuan berfikir dapat mempengaruhi
banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa.
Perkembangan emosi sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak.
Pada hakekatnya anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan
5
berbahasa secara baik. Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan
berbahasa baik, dan pengendalian emosi secara seimbang sangat menentukan
keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
D. Implikasi dalam pendidikan
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri sehingga ia memiliki sikap yang terlalu
tinggi dalam menilai dirinya atau sebaliknya. Remaja umumnya belum memahami benar tentang
nilai dan norma sosial yang berlaku dalam kehidupan masyarakatnya. Hal itu menimbulkan
hubungan sosial yang kurang serasi dengan kondisi yang terjadi dalam masyarakat. Pola
kehidupan remaja yang berbeda dengan kelompok dewasa dan kelompok anak-anak dapat
menimbulkan konflik sosial. Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk
memberikan ruang kepada mereka kearah perilaku yang bermanfaat dan dapat diterima dalam
masyarakat umum. Disekolah perlu sering diadakan kegiatan bakti sosial, kelompok belajar, dan
kegiatan-kegiatan lainya dibawah asuhan guru pembimbing Ali,Muhamad dan Muhamad Asrori
(2012: 85) Menyatakan bahwa upaya pengembangan hubungan sosial remaja dan implikasinya
bagi pendidikan masa remaja merupakan fase yang sangat potensial bagi tumbuh dan
berkembangnya aspek fisik maupun psikis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Mereka
menganggap dirinya sudah bukan anak-anak lagi, tetapi orang-orang disekelilingnya masih
menganggap mereka belum dewasa. Sering kali remaja ingin bertindak sebagaimana orang
dewasa. Akan tetapi, perilaku mereka sering kali masih bersifat impulsif dan belum
menunjukkan kedewasaan. Disebabkan dorongan yang kuat ingin menemukan dan menunjukkan
jati dirinya, remaja seringkali ingin melepaskan diri dari orang tuanya dan mengarahkan
perhatian kepada lingkungan di luar keluarganya dan cenderung lebih senang bergabung dengan
teman sebaya.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan
dengan meningkatnya kenutuhan hidup manusia. Perhatian remaja mulai tertuju pada pergaulan
di dalam masyarakat dan mereka membutuhkan pemahaman tentang norma kehidupan yang
kompleks. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok terutama
kelompok sebaya. Perkembangan anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kondisi
keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas mental
terutama intelek dan emosi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Https://prayitno54.wordpress.com/makalah-tugas-tugas-perkembangan/.html

Mar’at, Samsunuwiyati. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. 1991.Psikologi Pendidikan. Jakarta : C.V. Rajawali.

Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangann Peserta Didik. Jakarta:Rajawali
Pers.

Anda mungkin juga menyukai