Anda di halaman 1dari 22

ANESTESI REGIONAL PADA

SEKSIO SESAREA
PENDAHULUAN
Anestesi Regional -> blok perifer dan blok
neuraksial
Blok neuraksial -> Spinal dan Epidural
Spinal (subarachnoid blok = SAB)/single shot
spinal -> teknik anestesi terpilih pada sectio
cesaria (SC), pada pasien yang sebelumnya
tidak terpasang labour epidural
Single shot spinal pada SC (77% pada kasus
emergensi dan 91% pada kasus elektif) -> UK
Lebih aman dari anestesi umum (keamanan
maternal dan fetus ) 1:17
Tapi ada kalanya dikontra indikasikan seperti
(uncorrected coagulopathy->HELLP syndrome dll)
SPINAL VS EPIDURAL
Pilihan umumnya ditentukan oleh situasi (urgensi,
kateter epidural,komorbid ibu)
Sangat sedikit bedanya (hasil akhir maternal dan
neonatal)
Spinal memberikan lebih baik analgesi untuk
operatif
Spinal : mudah, dosis obat <<
Epidural: dosis >> bisa dengan kateter ‘topped up’-
> >>>SC
Parsons NG,2012
Masing-masing memberikan keuntungan dan
kerugian
Teknik kombinasi spinal-epidural
dikembangkan untuk menggabungakn keuntungan
kedua teknik tanpa adnya kerugian
PERSIAPAN PRA SC
Persiapan untuk anestesi regional sama seperti
untuk anestesi umum
Profilak antasid
Perhatikan : Indikator AR,potensi bencana
dengan anestesi umum dan penatalaksanaan jalan
nafas
Pre-loading cairan kristaloid? -> co-loading
SPINAL PADA SC
Teknik
Posisi
o Sitting -> lebih mudah, cepat, hipotensi
o Lateral -> blok lebih cepat dari Oxford pos
o Oxford Position -> lateral dengan sedikit head
down
Needle -> pencil point, cutting.
Approach -> Midline, Paramedian
Barisitas -> Bupivakain Isobarik,hiperbarik 0,5%
Dosis -> Bupivakain hiperbarik 0,5% 2,2-2,5ml
(single shot spinal) atai low dose 1,8ml
Barbotage -> untuk menyakinkan neeldle di LCS
dan meninggikan blok
Speed of injection -> tidak mempengaruhi tinggi
blok dan hipotensi
OBAT-OBAT SPINAL PADA SC

OBAT DOSIS (mg) DURASI (mnt)

Lidokain 60 – 70 45 – 75

Bupivakain 7,5 – 15,0 60 – 120

Tetrakalin 7,0 – 10,0 120 – 180

Prokalin 100 – 150 30 – 60

Petidin 80 – 100 Sampai 6 jam pasca bedah

Obat tambahan - -

Adrenalin 0,1 – 0,2 -

Morfin 0,1 – 0,25 360 – 1060

Fentanil 0,010 – 0,025 180 - 240


EPIDURAL PADA SC

Teknik
Posisi -> sitting (pilihan tapi lebih sulit dari spinal)
Needle -> Touhy needles
Approach -> Midline >> paramedian (5%) PDPH ↓,
migrasi sefalad ↑
Loss of resistance to saline (LORS) -> (patchy
block, komplikasi, dural tap, venous air embolism,
pneumocephalus)↓,
Ultra sound -> teknik baru
PILIHAN “TOP UP MIX” EPIDURAL PADA SC

Rejimen untuk top up Epidural


Bivipakain or Levobupikain 0,5% -> 20 ml
Bupivacaine 0,5% 20ml/Lidocaine 2% dengan
1:200,000 Adrenaline -> 50:50
Lidocaine 2%, 20ml with 1:200,000 Adrenaline
Ropivakain 0,75% 20ml
COMBINED SPINAL/EPIDURAL (CSE)
PADA SC
• Popule sejak diperkenalkan pada tahun 1984
• Di Indonesia : kurang populer
Keuntungan
1. Onset cepat
2. Top-up/ memperpanjang efek anestesi
3. Analgesia post op
4. Penurunan dosis pada konversi kepada GA bila spinal
gagal
5. Digunakan pada beberapa cardiac conditions(stenosis
aorta)
6. Preeklampsia
7. Pada gagal labour epidural
METODE UNTUK MENILAI ADEKUAT/TIDAK
ADEKUAT BLOK SEBELUM SC

Tes dan dokumentasi -> “standard of care”.

Sensori adalah “The best indicator”



Touch < Pin prick < Cold Sensation
Dermatum kutaneus setelah spinal:
Touch and pressure -> A-beta to recover 1st
Pinprick -> A-delta to recover 2nd
Cold -> C fibres to recover 3rd
Standard yang dianjurkan :
Hilangnya touch -> level T5
Hilangnya sensasi cold -> T4
Blok motorik kedua tungkai
James Brown,2006
KONTRA INDIKASI AR (ABSOLUT)

Pasien menolak
Sepsis
Infeksi tempat injeksi
Koagulopati tidak dapat dikoreksi ->
HELLP syndrome
Hipovolemia berat
Perdarahan hebat
KONTRA INDIKASI AR (RELATIF)

Pasien dengan kelainan neurologik atau nyeri


punggung
TIK ↑ (tumor)
Infeksi berat (pneumoni, pielonefritis)
Beberapa kelainan jantung (AS sedang-berat,PH
primer, lesi sianotik
KOMPLIKASI ANESTESI REGIONAL

I. Immediate (cepat)
A. Needle related
B. Drug related
1. Anestetik lokal
2. Opioid

II. Delayed (lambat)


I. IMMEDIATE (SEGERA)

A. Needle related and or epidural catheter:


1. PDPH (1 in 100)
2. Neuropathy (parastesia
o Temporary (1 in 1000)
o Permanent (1 in 13000)
3. Kateter putus dalam ruang epidural
4. Gagal -> 1% (spinal) dan 2 – 6% (epidural)
B. Drug Related
1. Anestetik Lokal
o Hipotensi (blok simpatis)
o Blok tinggi/blok eketensif (total spinal) -> bradikardi
o Toksisitas sistemik (seizures,kadiotoksik (tertusuk
vasa)
o Retensi urine
o Shivering
o Alergi
2. Opioid
o Pruritis -> alergi (80%), terapi naloksan
o Nausea and vomitus dosis rendah
o Depresi respirasi (maternal/fetus)
o Sedasi
II. DELAYED

Respiratory depression
Epidural/spinal abscess (1 in 50 000
Meningitis (1 in 100 000)
Arachnoiditis
Sindroma kauda ekuina -> lidokain hiperb.
Nyeri punggung
Paraplegia (hematoma spinal, neurotoksisitas,
iskemia)
SIMPULAN

Anestesi Regional aman pada SC asal Ahli


Anestesi waspada terhadap kemungkinan
komplikasi yang dihubungkan dengan
pilihan teknik spinal atau epidural
Monitor pasien dan terapi komplikasi secara
cepat dan tepat

Anda mungkin juga menyukai