GAMBARAN KASUS
A. Gambaran Kasus
An. A (18 tahun), datang ke COT (Central Operation Theatre) dengan
diagnose Skoliosis, pasien di rencanakan tindakan posterior koreksi skoliosis pada hari
Selasa tanggal 22 Agustus 2017. Pada saat Pre Op keadaan umum pasien baik, pasien
terlihat kooperatif, distribusi rambut rata, pasien juga terlihat gelisah dan cemas,
sebelum operasi ibu pasien mengatakan cemas karena akan dilakukan operasi. Ibu
pasien mengatakan klien sering mengalami kesulitan dalam beraktivitas di kehidupan
sehari-hari. Pasien masuk ruang OK I pada pukul 09.15 WIB dengan tindakan posterior
koreksi skoliosis dan mendapatkan General intubasi, operasi berlangsung selama ± 6
jam. Operasi selesai pukul 15.00 Wib. Pada saat operasi berlangsung, ditemukan
kelainan tulang vertebra dan dilakukan posterior koreksi skoliosis. Setelah operasi
selesai, pasien ditransfer langsung ke ruang ICU RSUD Arifin Achmad dengan
menggunakan brankar dalam kondisi penurunan kesadaran, menggunakan monitor, dan
intubasi. Selama intraoperasi kehilangan darah tercatat sebanyak ± 1000 cc, dan
transfusi yang diberikan yaitu 2 kantong PRC ± 250 cc, 2 kantong WB ± 250 cc dan 2
kantong FFP (Fresh Frozen Plasma) ± 250 cc dengan STEWARD SCORE 0 dengan
kesadaran 0 ( Tidak ada respon ), Respirasi dengan skor 0 ( perlu bantuan bernafas),
aktivitas motorik dengan skor 0 ( tidak bergerak). Pasien terpasang ETT dan intubasi
pada mulut dengan SaO2 95%.
22
23
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNRI
A. INFORMASI UMUM
Nama : An. A Umur : 18 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/WNI Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal pengkajian: 22 Agustus 2017 Tanggal masuk : 21 Agustus 2017
Diagnosa medik : Skoliosis Nomor medrek : 93.05.52
B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan klien mengalami kesulitan dalam beraktivitas di kehidupan
sehari-harinya. Pasien dan keluarga merasa cemas dengan kondisi yang dialami An. A
saat ini.
PENGKAJIAN PRIMER
Post Op Posterior koreksi skoliosis
Airway : posisi kepala diatur head tilt, chen lift dengan pemasangan ETT
dan intubasi
Breathing : terpasang intubasi dan pulse oximetry
Circulation : terpasang monitor SaO2 95%, IVFD asering drip ketorolac 1
ampul
Disability : GCS: 3, STEWARD SCORE 0 dengan kesadaran 0 ( Tidak ada
respon ), Respirasi dengan skor 0 ( perlu bantuan bernafas), aktivitas
motorik dengan skor 0 ( tidak bergerak)
Exposure : suhu ruangan 220C, Suhu pasien 36,90C, penurunan kesadaran,
terpasang pengaman tempat tidur dan langsung dibawa ke ICU, luka
posterior koreksi skoliosis
Foley kateter : terpasang DC
Gastric tube : terpasang gastric tube
Heart monitor : tidak terpasang monitor
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS: - Tindakan pembedahan Gangguan rasa nyaman:
DO : ↓ Nyeri
Kelainan tulang vertebra General anastesi
Steward score 0 ↓
SaO2 95% ↓
SaO2 95% ↓
vertebra thorakolumbal ↓
↓
Resiko tinggi pola nafas
tidak efektif
berkurang dukungan
Tanda vital dalam Kontrol lingkungan yang dapat
rentang normal mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non farmakologi
dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari
29
satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri secara
teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik pertama
kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)
2. Gangguan NOC: NOC:
mobilitas fisik Joint movement: active Exercise therapy: Ambulation
berhubungan Mobility level Monitoring vital sign
dengan kelainan Self care sebelum/sesudah latihan dan lihat
tulang vertebra Transfer performance respon pasien saat latihan
22 Agustus Diagnosa 1 S:
2017 Pain Management Klien dalam pengaruh anestesi
- Lakukan pengkajian O:
nyeri secara - Klien Post Op posterior
komprehensif koreksi skoliosis
termasuk lokasi, - TD: 133/97 mmHg, N: 107
karakteristik, durasi, x/i, S: 36,70C, RR: 20 x/i
frekuensi, kualitas dan - Post op: mobilisasi dan
faktor presipitasi transfer langsung ke ICU
- Kontrol lingkungan A : Masalah belum teratasi
yang dapat P : lanjutkan intervensi dan
mempengaruhi nyeri management nyeri di ruang
seperti suhu ruangan, internal care unit (ICU)
pencahayaan dan
kebisingan
- Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
- Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
- Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
- Kolaborasikan dengan
dokter jika ada
keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Diagnosa 2
Exercise therapy: S:
Ambulation - Klien dalam pengaruh
34