AK :
Tujuh hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah. Keluhan nyeri perut pada awalnya dirasakan
pasien di ulu hati, kemudian nyeri perut berpindah dan menetap di perut kanan bawah. Keluhan nyeri perut kanan bawah dirasakan
semakin bertambah berat. Keluhan disertai dengan demam, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Keluhan tidak disertai
dengan batuk lama >2 minggu, keringat malam, dan penurunan berat badan. Keluhan BAK berwarna kemerahan (-), frekuensi BAK
bertambah tidak ada, nyeri pada saat BAK tidak ada. Riwayat BAB kecil-kecil seperti kotoran kambing tidak ada, riwayat BAB cair tidak
ada, riwayat BAB berdarah tidak ada, dan riwayat BAB berlendir tidak ada. Riwayat pengobatan TB paru tidak ada. Riwayat operasi
sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit darah tinggi tidak ada, riwayat penyakit kencing manis tidak ada, riwayat penyakit jantung
tidak ada, riwayat penyakit stroke tidak ada, dan riwayat penyakit ginjal tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang BB : 65 kg
TB : 165 cm
Tanda vital : T : 120/70 N : 100x/mnt R : 20 x/mnt S : 36,7oC IMT : 23.9 (normoweight)
SGA : A (well nourished)
SpO2 98% udara bebas
STATUS LOKALIS
A.r Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
A.r Thorax : Bentuk dan gerak simetris, BJ 1 & 2 murni regular, VBS kanan = kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
A.r Abdomen : Datar, tegang, bising usus (+) normal, nyeri tekan ar RLQ (+), nyeri lepas ar RLQ (+), defans muskular ar RLQ (+)
RT : Tonus sphincter ani kuat, mukosa licin, ampula tidak kolaps, nyeri tekan (+) di arah jarum jam 9, massa (-)
ST : Feces (+), darah (-), lendir (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
FOTO KLINIS
FOTO POLOS DADA
RSHS, 18-03-2022
LABORATORIUM
• - Efek PPI dan H2 bloker sama ketika mereka diberikan dalam 2 dosis
(malam sebelum dan pagi sebelum pembedahan). Hanya ketika obat
tersebut diberkan sebagai dosis tunggal dan sesaat sebelum
pembedahan, H2 bloker memberikan efek yg lebih signifikan
dibandingkan PPI. (Puig I et.al)
Puig I, et al. Meta-analysis: comparative efficacy of H2-receptor antagonists and proton pump inhibitors for reducing aspiration risk during anaesthesia depending
on the administration route and schedule. Pharmacol Res. 2012 Apr; 65(4): 480-90
NON STEROID & STEROID
ANTI INFLAMMATORY DRUG
Data Penggunaan Antiinflamasi
Data Penggunaan Antiinflamasi
EFEK ANALGESIK pada ANTIINFLAMASI
• Dalam dosis tunggal, obat antiinflamasi non steroid (AINS) mempunyai aktivitas analgesik
yang setara dengan parasetamol.
• Dalam dosis penuh (full dosage) yang lazim, AINS sekaligus memperlihatkan efek
analgesik yang bertahan lama dan efek anti inflamasi yang membuatnya sangat berguna
pada pengobatan nyeri berlanjut atau nyeri berulang akibat radang.
• Efek analgesik akan muncul segera setelah menerima dosis pertama dan normalnya efek
analgesik keseluruhan akan diperoleh dalam seminggu, sementara efek anti-inflamasinya
tidak akan dicapai (atau tidak terdeteksi secara klinis) sebelum 3 minggu
• PG sensitisasi reseptor nyeri terhadap stimulus mekanik dan kimiawi
• Analgesik pada SSP yg mengkatalisis PG
Pada nyeri intensitas ringan hingga sedang
Peran Analgesik pada Kasus Bedah
• - Berperan penting dalam kontrol nyeri pada pasien yang mengalami prosedur
pembedahan.
• - Lebih dari 80% pasien yang dilakukan pembedahan mengalami nyeri akut
post-operatif dan sekitar 75% di antaranya melaporkan nyeri sedang, berat,
atau ekstrim.
• - Dilaporkan bahwa hanya kurang dari setengahnya yang mendapatkan
analgesik yang cukup untuk meredakan nyerinya.
• Kontrol nyeri yang tidak adekuat dapat mempengaruhi kualitas hidup, fungsi,
pemulihan fungsi dan risiko komplikasi post-pembedahan serta risiko nyeri
persisten post-pembedahan.
• - Maka dari itu, analgesik dibutuhkan pada pasien yang dilakukan pembedahan.
Chou R, et al. Management of Postoperative Pain. The Journal of Pain, Vol 17, No 2 (February), 2016: pp 131-157
Peran Analgesik pada Kasus Bedah
• Faktor risiko terjadinya nyeri persisten post-pembedahan:
- Suseptibiliti gen
- Faktor psikososial
- Usia yang lebih muda
- Wanita
• Pencegahan agar nyeri persisten tidak terjadi post-pembedahan:
- Teknik operasi yang menghindari kerusakan saraf
- Analgesik multimodal agresif
Kehlet, H., Jensen, T. S., & Woolf, C. J. (2006). Persistent postsurgical pain: risk factors and prevention. The Lancet, 367(9522)
Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Clinical Anesthesiology. 5th edition. 2013
Patofisiologi Nyeri & Intervensi Farmakologi
Dinakar P, Stillman AM. Pathogenesis of pain. Semin Pediatr Neurol 23:201-208 C 2016
MEDIATOR INFLAMASI
• Prostaglandin
- Meningkatkan sensitivitas sensori terhadap
stimulus nyeri
- Termoregulatory di hipotalamus demam
- PGE2, PGI2 vasodilatasi arteri
- PGF2 venokonstriksi
- PG meningkatkan sekresi mukosa lambung
MEDIATOR INFLAMASI
• Prostaglandin
- PGF2 nekrosis iskemik pada endometrium
saat menstruasi
- PG kontraksi uterus
- PGE2, PGI2 bronkodilatasi
- PGF2 bronkokonstriksi
MEDIATOR INFLAMASI
• Tromboksan
- regulasi agregasi platelet
• Leukotrien
- meningkatkan permeabilitas kapiler
EFEK ANTIPIRETIK
Suhu meningkat
EFEK ANTI INFLAMASI
Profilaksis tromboemboli
EFEK SAMPING UMUM NSAID
Nefrotoksisitas
• Prostaglandin PGE2 dan PGI2 vasodilator kuat di medula
ginjal dan glomerulus.
• Penghambatan pembentukan prostaglandin di ginjal
retensi Na menurunkan aliran darah kegagalan fungsi
ginjal terutama pasien dengan vasokontriktor
katekolamin dan pelepasan angiotensin II
• Adverse effect lain bronkospasme terutama pada pasien
asma, skin rashes, dan alergi lainnya.
PARA AMINO FENOL
• Parasetamol/Asetaminofen
• Panadol, Tempra, Dumin, Sanmol
• Parasetamol aksi antiinflamasi tidak signifikan
hanya untuk meredakan nyeri ringan.
• Parasetamol diabsorbsi baik tidak menyebabkan
iritasi lambung secara langsung ESO
hepatotoksik.
• Pengurang rasa nyeri kepala, otot atau sendi, dan
antipiretik
• Cmax 0,5 – 1 jam setelah pemberian p.o
TURUNAN PIRAZOLON
• ANTIPIRIN/DIPIRON
• Nyeri kepala, spasme usus, ginjal, saluran empedu
dan urin, neuralgia, migrain, dismenorhea, nyeri
gigi, antipiretik
• Metampiron/Metamizol/Antalgin
• ESO agranulositosis
• Kombinasi neuralgin RX, dolo scaneuron
TURUNAN PIRAZOLON
• Asam Mefenamat
• Aktivitas analgesik 2-3 x dari aspirin, 1/5 dari fenilbutazon
• Ponstan, mefinal, benostan, pondex
• Nyeri gigi
• ESO iritasi lambung
• Cmax 2 jam setelah p.o
TURUNAN OKSIKAM
• Bersifat asam
• Efek antiradang, antirematik
• Untuk pengobatan simptomatis rematik artritis, osteoartritis, antipirai
• Contoh : piroxicam, meloxicam, tenoxicam
• Cmax 3-5 jam setelah p.o
• T ½ 30-60 jam
TURUNAN FENILASETAT
b. Prednison
- oral pada kasus inflamasi dan alergi
Obat SAID
c. Betametason (Betason, Celeston) dan deksametason (Oradexon,
Scandexon)
- sangat poten
- tidak mempunyai efek retensi garam/urin dapat digunakan
dengan dosis tinggi walaupun pada kasus udem serebral dimana
retensi garam sangat berbahaya.
- Betamethason ada yg bentuk topikal (dipropionat dan valerat)
Obat SAID
d. Budenoside
- tidak baik dalam melewati membran
- lebih aktif dalam bentuk topikal.
- dalam bentuk aerosol pada penderita asma
- topical untuk eksim dengan efek sistemik minimal.
e. Triamsinolon (Kenacort)
- digunakan pada asma yang berat
- untuk inflamasi sendi lokal.
SAID
f. Klobetasol (dermovate-topikal)
g. Desonid (Apolar)
h. Mometason (Elocon)
i. Desoksimetason (Esperson)
EFEK GLUKOKORTIKOID
Supresi adrenal
• Terapi dengan steroid dihentikan bertahap karena dapat mengakibatkan
insufisiensi adrenal, dimana biasanya fungsi adrenal baru akan kembali normal
setelah 6 – 12 bulan kemudian.
Infeksi
• Penurunan sistem imun tubuh rentan terhadap infeksi.
Komplikasi lain
• peptic ulcer.
H2 Blocker
Data Penggunaan H2 Bloker
Van Bosse HJV, Schwend RM. The Use of Outpatient Analgesic Opioids After Surgery or Treatment in Pediatric Orthopaedics. Journal of The American Academy of
Pediatrics May 2018, 142
Peran H2 bloker pada Kasus Bedah
• - Mekanisme proteksi jalan napas terhadap paparan dari cairan lambung
terganggu pada saat pasien diinduksi dengan anestesi general atau ketika
kesadaran menurun, sehingga dapat meningkatkan risiko lebih besar terjadinya
aspirasi pada pasien.
Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Clinical Anesthesiology. 5th edition. 2013
Mekanisme Kerja H2 Bloker
• Secara kompetitif menghambat pengikatan
• histamin ke reseptor H2 di sel parietal lambung
Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Clinical Anesthesiology. 5th edition. 2013
H2 bloker yang digunakan
• Dosis, lama pemberian dan cara pemberian
Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Clinical Anesthesiology. 5th edition. 2013
Efek Samping H2 Bloker
• - Cimetidine: hepatotoksik (serum transaminases meningkat),
interstitial nephritis (serum creatinine meningkat), granulocytopenia,
dan thrombocytopenia.
Rossi S (Ed.) (2005). Australian Medicines Handbook 2005. Adelaide: Australian Medicines Handbook. ISBN 0-9578521-9-3