Anda di halaman 1dari 26

*LAPORAN KASUS

ANESTESI UMUM PADA LAPAROSCOPY


CHOLESISTEKTOMI
EZA MELINDA
2012730034

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU ANESTESI


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
PERIODE 12 DESEMBER 2016 8 JANUARI 2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
*STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MR
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL / Usia : Binjai, 30 Mei 1963 / 48 tahun
No. RM : 00952904
Agama : Islam
Ruangan : Marwah Bawah
Alamat : Jl. Kromong No.1 RT 1/3, Kemayoran JakPus
Tanggal Masuk : 13 Desember 2016
*ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Nyeri perut kanan atas yang menjalar ke ulu hati

RIWAYAT ALERGI

Pasien tidak ada alergi obat, makanan, lateks, plester, dan debu.

RIWAYAT OPERASI

Pasien belum pernah menjalani operasi dan tindakan pembiusan sebelumnya.


*ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
*Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit penyerta seperti
hipertensi, asma, penyakit jantung, penyakit hati, dan penyakit ginjal. Tetapi
kakak pasien memiliki riwayat diabetes mellitus. Pasien sebelumnya sering
dirawat di RSIJ-Cempaka Putih dengan diagnosis batu empedu.
*Pasien sering merasa sesak bila nyeri ulu hati dan pasien tidak pernah merasakan
nyeri dada saat beraktivitas ataupun saat menaiki tangga. Pasien sekarang juga
tidak sedang demam, pilek, ataupun batuk.
*ANAMNESIS
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
* Sebelumnya
pasien sering merokok sehari 1 bungkus namun pasien sudah
berhenti merokok sejak 3 bulan yang lalu, pasien tidak pernah
mengkonsumsi alkohol sebelumnya. Tetapi pasien sering mengkonsumsi
kopi.
* Pasien tidak menggunakan gigi palsu dan gigi pasien tidak ada yang goyang.
* Pasien sudah mulai puasa pukul 07.00 WIB, karena akan dilakukan operasi
pukul 16.00 WIB.
*PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 86x kali/menit, regular, isi cukup, kuat angkat
Respirasi : 18 kali/menit (reguler)
Suhu : 36,70C
Antropometri
Berat Badan : 52 kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 20.31 kg/m2 Normoweight
* STATUS GENERALIS

*Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
*Mulut : Buka mulut 3 jari, mallampati 2
*Leher : Trakea terletak di tengah leher, massa (-)

L : LOOK
E : EVALUATED 3:3:2
M : MALAPATI:
O : OBSTRUCTION
N : NECK
*STATUS GENERALIS
* Thorax
Inspeksi : Dinding dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi: Vocal premitus kanan = kiri, tidak ada dinding dada yang tertinggal, ictus
cordis tidak teraba
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Aiskultasi : Cor : BJ I/II reguler, murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS kanan = kiri, wheezing (-/-), ronkhi (-)
* Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, tidak ada bekas operasi
Palpasi: Supel, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Aiskultasi : Bising usus (+) 5 kali/menit normal
*STATUS GENERALIS
Tulang Belakang : Luka (-), infeksi (-)

Ekstremitas
Superior : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-)
Inferior : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-)
*PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
Hemoglobin 13.0 g/dL 13.2-17.3
Jumlah Leukosit 6.26 103/L 3.8010.60
Hematokrit 39 % 4052
Jumlah Trombosit 172 103/L 150440

Eritrosit 4.56 106/L 4.405.90


MCV/VER 86 fL 80 100
MCH/HER 29 Pg 26 34
MCHC/KHER 33 g/dL 32 36
*PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KIMIA KLINIK
Faal Hati
SGOT (AST) 30 U/L 10 34
SGPT (ALT) 30 U/L 9 43
Bilirubin Total 0.8 mg/dL < 1.0
Bilirubin Direct 0.1 mg/dL < 0.3
Billirubin Indirect 0.7 mg/dL < 0.8

Faal Ginjal
Ureum Darah 12 mg/dL 10 50
Kreatinin Darah 1.1 mg/dL < 1.4
Elektrolit
Natrium Darah 151 mEq/L 135 147
Kalium Darah 4.5 mEq/L 3.5 5.0
Klorida Darah 110 mEq/L 94 111
*PEMERIKSAAN LABORATORIUM
FAAL HEMOSTASIS
Masa Protombin (PT)
Pasien 9.9 detik 9.3 11.4
Kontrol 9.9 detik
APTT
Pasien 32.6 detik 31.0 47.0
Kontrol 31.9 detik

Diabetes
GDS 90 mg/dL 70 200
Imunoserologi
HbsAg (Kualitatif) (-) Negatif (-) Negatif
* RONTGEN THORAKS
Tanggal 13/10/2016 di RS Muhammadiyah
* Pulmo :
Tidak tampak infiltrat
Apex paru, costae, dan pleura normal
Hilus prominent dan mediastinum normal
* Cor:
Bentuk dan ukuran normal
* Sinus dan diafragma normal
*ASSESSMENT PRA-INDUKSI
DIAGNOSIS PRA-BEDAH
Cholelithiasis

KLASIFIKASI STATUS FISIK


ASA II Karena pasien memiliki kadang merasa sesak bila nyeri ulu hati

RENCANA TINDAKAN PEMBEDAHAN


Laparoscopy cholesistektomi

RENCANA TINDAKAN ANESTESI


Anestesi Umum dengan ETT no. 7,5
*TATALAKSANA ANESTESI
Persiapan Anestesi
Dilakukan assesmen pre anestesi kepada pasien
Dilakukan pemeriksaan kembali identitas pasien, persetujuan operasi,
lembaran konsultasi anestesi, obat-obatan dan alat-alat uang diperlukan
Jalur intravena sudah terpasang diruangan
Mengganti pakaian pasien dengan pakaian operasi
Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi terlentang
Manset tekanan darah terpasang di tangan kiri, pulse oxymeter terpasang di
digiti II manus sinistra, elektroda EKG terpasang.

Jenis Anestesi
Anestesi Umum
*TATALAKSANA ANESTESI
Induksi
Induksi dilakukan dengan pemberian Propofol 120 mg IV dengan menggunakan analgetik narkotik
jenis Fentanyl 0.15 mg IV, Muscle relaxan attracurium diberikan secara IV 30 mg + 10 mg

PERHITUNGAN DOSIS
Propofol
Diberikan
Dosis Induksi O2 Nilai
2 - 2.5 mg/kgrefleks bulu mata
PERHITUNGAN
2 - Dilakukan
2.5 mg x 52 DOSIS
pemasangan
kg = Berikan pipamg
104 - 130 orotrakeal dengan ETT No. 7.5, mulut dibuka dengan cross
Atracurium
finger dan
laringoskop, ETT
O 2 dengan ke
dimasukkan
Face mask
dalam

trakea,pastikan dengan menggunakan

Dosis untuk intubasi


stetoskop.
Fentanyl 0.3 - 0.5 mg/kg
5liter/menit,
Cuff dikembangkan lakukan
agar Triple Intubasi
ETT terfiksasi. airwayberhasil dilakukan. Dipasang
0.3OPA.
Dosis - sebagai
0.5ETT
mg dan
xAnalgetik
52pipa
kg = difiksasi
15.6 - 26dan
mg dihubungkan dengan mesin anestesi.
- 2 g/kg
Setting
Intraoperatif
manuver pada 0.7
pasien, kemudian
0.7 - 2 g xventilator
52 kg = 36.4mekanik
104 g(0.0364 0.104 mg)
Dosis maintenance per lakukan
TV: 500, RR: 14 x/menit, bantuan
bolus 0.1
I:E ventilasi pompa.
0.2 mg/kg
= 1:2
0.1 0.2
1 gmg x 52 kgmg = 5.2 10.4 mg
Note: = 0.001 Amati tanda vital pasien
*TATALAKSANA ANESTESI
Medikasi Selama Operasi

Operasi berlangsung selama 3 jam


Untuk mempertahankan anestesi
digunakan udara 1 L/menit, O2 1
L/menit, desfluran 4 vol %
Diberikan ceftriaxone 1 gr
Diberikan keterolac 30 mg
Sulfas atropine 0,5 mg
Neostigmine 1 mg
Clopedine 50 mg
Perhitungan Kebutuhan Cairan
Berat badan : 52 kg
Lama puasa : 8 jam
Operasi berlangsung selama:2 jam

Perhitungan Pengganti Cairan


Rumus:
Keb. cairan maintenance BB x 2 cc 52 kg x 2 = 104 cc
Puasa Lama puasa x kebutuhan cairan maintenance 8 jam x 104 cc = 832
cc
Stress operasi Operasi berat 8cc/kgBB/jam 8 cc x 52 kg = 416 cc

1 jam pertama : puasa + keb. cairan maintenance + stress operasi


(832 cc) + 104 cc + 416 cc = 936 cc
1 jam kedua : puasa + keb. cairan maintenance + stress operasi
(832 cc) + 104 cc + 416 cc = 728 cc
Jumlah cairan yang dibutuhkan = 1.664 cc
*TATALAKSANA ANESTESI
Monitoring
Tanda-tanda vital
Gambaran EKG
SpO2 dan CO2 setiap 5 menit, kedalaman anestesi, dan perdarahan

Keadaan Post Operasi dan Perawatan Pasca Anestesi di RR


Pasien dapat bernapas spontan, dilakukan penyedotan
sekret jalan napas melalui sisi mulut dan ETT
Ekstubasi dilakukan
Pasien dipindahkan ke ruang pemulihan
Dilakukan pemeriksaan tanda vital dan SpO2
Observasi aktivitas motorik, pernapasan, dan kesadaran
*ALDRETTE SCORE
Monitoring tanda-tanda vital Aldrette Score
- Kesadaran : Compos Mentis - Aktivitas : mampu mengangkat semua Ekstremitas (2)
- BP : 120/75 mmHg - Pernapasan : Dapat Bernapas Dalam dan Batuk (2)
- HR : 80 x/menit - Sirkulasi : Tekanan Darah 20% dari Nilai Pra Anetesi (2)
- RR : 18x/menit - Kesadaran : bangun ketika dipanggil (1)
- T : 360C - Saturasi O2 : 92 % dengan udara kamar (2)
- SpO2: 100 %
Skor : 9/10
Kesan : Baik

PEMBAHASAN
*PRE-MEDIKASI
* Pemberian = pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi
anestesi
* Dapat diberikan golongan antikolinergik, sedatif-hipnotik,
dan narkotik analgetik.
* Misal : diazepam per-oral 10-15 mg , petidin 50 mg IM

Sumber : Petunjuk Praktis Anestesiologi


*INDUKSI ANESTESI
*ANALGETIK
Opioid = morfin, fentanyl, petidin, alfentanil, sufentanil, tramadol
Non-opioid = NSAID
Parecoxib merupakan inhibitor COX-2
Antikolinesterase bekerja pada sambungan saraf-otot mencegah asetilkoli
esterase bekerja sehinngga asetilkolin dapat bekerja pemberian obat ini harus
di sertai obat vagolitik seperti atropine.
Contoh : neostigmine, piridostigmin dan edrophonium. Eserin (per oral)
Terima kasih,
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai