Pembimbing :
dr. Prasila Darwin, Sp. KJ
Disusun Oleh :
Atika Febriani Permatasari
2012730014
Keluhan Utama :
Pasien sering keluar rumah karena ada yang membisikan pasien untuk keluar rumah
sejak ± 4 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Keluhan Tambahan :
Pasien sering melihat bayangan putih seperti sosok suami pasien
B. Riwayat Keluarga
pasien merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara dan pasien sudah menikah dan
di karuniai dua anak. Anak pertama seorang perempuan berusia 21 tahun dan anak
kedua berusia seorang laki-laki berusia 9 tahun. Saat ini pasien tinggal bersa kakak
pasien yang ke-3 beserta kedua anak pasien dima kakak ke-3 pasien seorang
pegawain PNS dan anak pertama pasien sudah kuliah dan bekerja part time .
pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga pasien namun pasien tidak
begitu akrab dengan kakak pasien yang ke-4 karena pasien merasa kakak ke-4
terlalu mencampuri urusan rumah tangga pasien.
C. Pembicaraan
Kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Jawaban pasien
terkadang melenceng dari pertanyaan. Pasien tidak pernah berbicara atau pun
mengeluarkan kata – kata yang aneh
- Kecepatan : Sedang
- Volume : Suara keras, lantang
- Irama : Teratur
- Kelancaran : Lancar
D. Gangguan Persepsi
- Halusinasi
a. Auditorik : Ada
(pasien pernah mendengar bisikan yang
menghina dan teriakan kedua anaknya meminta
tolong )
b. Visual : Ada
( pasien pernah melihat bayangan putih
terkadang terlihat seperti sosok suami pasien )
c. Taktil : Tidak ada
d. Olfaktorik : Tidak Ada
e. Gustatorik : Tidak ada
- Ilusi : Tidak ada
- Derealisasi : Tidak Ada
- Depersonalisasi : Tidak ada
E. Proses pikir
- Produktivitas : Normal
- Kontinuitas : Koheren
- Blocking : tidak ada
- Assosiasi longgar : tidak ada
- Inkoherensi : tidak ada
- Word salad : tidak ada
- Neologisme : tidak ada
- Flight of ideas : tidak ada
F. Isi Pikir
- Isi pikir
Ide : Ide-ide grandiositas
Preokupasi : Tidak ada
Kesadaran : Komposmentis
Orientasi :
Waktu :Baik
(pasien mampu menyatakan sekarang ini siang/malam )
Tempat : Baik
(pasien tahu bahwa ia berada di RS Jiwa Klender Bunga Rampai)
Orang : Baik
(pasien tahu bahwa ia sedang diwawancarai dokter muda)
Konsentrasi : Baik
Daya ingat
Jangka panjang : Baik
(pasien mampu mengingat kejadian semasa pasien masih sekolah)
Jangka sedang : Baik
(pasien mampu mengingat kejadian pada sebulan yang lalu)
Jangka pendek : Baik
(pasien mampu mengingat waktu dan menu sarapan tadi pagi)
Jangka segera : Baik
(pasien mampu menyebutkan 3 nama benda (kertas, buku, pensil) yang
berbeda)
Pemikiran abstrak : Baik
(Pasien mampu menyebutkan persamaan antara apel dan jeruk)
Visuospatial : Baik
(Pasien mampu menggambar jambeserta angka-angkanya)
Kemampuan membaca & menulis : Baik
( pasien mampu membaca tulisan “Bibir” dan menulis)
Intelegensia dan pengetahuan umum : Baik
(Pasien mengetahui presiden RI saat ini)
H. Pengendalian impuls
Baik
I. Daya nilai
Daya Nilai Sosial : Buruk
- Pasien tidak mampu mengidentifikasi bahwa apa yang dilakukanya adalah
salah, namun meyakini bahwa prinsipnya benar.
Uji Daya Nilai : Baik
- Pasien mampu mengidentifikasi kasus imajiner apabila menemukan dompet
beserta isinya dijalan maka harus dikembalikan ke pemiliknya.
J. Tilikan
Derajat III (Pasien menyadari dirinya sakit tetapi menyalahkan faktor lain yang ada
di luar dirinya)
a. Masalah organobiologik
a. AKSIS I
Pasien tidak memiliki gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit atau
gangguan organik. Pasien tidak memiliki gangguan jiwa yang didahului dengan
adanya penyakit sistemik ataupun riwayat yang menunjukkan adanya suatu kejadian
yang menyebabkan terjadinya kelainan fungsi otak seperti riwayat trauma atau
kecelakaan. Pada pemeriksaan status internus dan status neurologis pasien dalam
batas normal.
Pada pasien ini ditemukan waham, halusinasi auditorik dan visual, Flight of ideas,
b. AKSIS II
c. AKSIS III
d. AKSIS IV
e. AKSIS V
AKSIS V :
PENATALAKSANAAN
- Medikamentosa
1. Risperidon 3x sehari 2 mg
2. Aprazolam 2x sehari 0,5 mg
- Non-Medikamentosa
a. Psikoedukasi
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai
penyakit yang dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana
tatalaksana yang mungkin diberikan, pilihan obat, efek samping pengobatan,
dan prognosis penyakit.
b. Psikoterapi suportif
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi kesempatan seluas-
luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya
pasien akan merasa lega serta perlahan keluhannya akan berkurang. Tujuan
terapi ini diantaranya :
- Memperkuat mekanisme defensi yang ada
- Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru
dan lebih baik
- Perbaikan kepada suatu keseimbangan yang lebih adaptif
c. Terapi spiritual
Memotivasi pasien agar selalu rajin beribadah, sesuai keyakinan agama
pasien.
X. PROGNOSIS
Quo Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Quo Ad Sanactionam : Dubia ad Bonam
Quo Ad Vitam : Dubia ad Bonam