Anda di halaman 1dari 21

Referat Penyakit Menular

KONJUNGTIVITIS

Nama Atika Febriani


: Permatasari
NIM 2012730014
:
Pembimbing dr. Mamik S. Prasetyo
:
Definisi
Konjungtivitis merupakan radang pada
konjungtiva atau radang selaput lendir
yang menutupi belakang kelopak mata dan
bola mata, dalam bentuk akut maupun
kronik.
Etiologi
Infeksi oleh virus atau bakteri
Reaksi alergi baik terhadap debu, serbuk
sari, bulu binatang, dan lain-lain
Iritasi oleh angin, debu, asap, dan polusi
udara
Faktor Resiko
Daya tahan tubuh menurun
Adanya riwayat atopi
Penggunaan kontak lensa dengan
perawatan yang tidak baik
Higiene personal yang buruk
Klasifikasi
Konjungtivitis Bakterial Akut
Konjungtivitis Virus Akut
Konjungtivitis Alergi
Konjungtivitis Jamur
Konjungtivitis Parasit
Konjungtivitis Kimia atau Iritatif
Pertahanan di
Meningkatny
konjungtiva :
a jumlah sel
Epitel penghasil
patogen
mukus, air mata
yang mengandung
Peradangan lisozim dan
konjuntiva immunoglobulinSel radang menuju
stroma konjuntiva melalui
epitel permukaan
Dilatasi pembuluh konjuntiva Sel mucus dan fibrin
posterior bergabung
Kemere Pembentukan eksudat
han konjungtiva
Mata Perlengketan Mencapai
(hipere
peka tepian palpebra membran
mis)
Hipertropi di
terhada Bila epitel epitel
papila Eksudat Terkumpul
p Sensasi benda diangkat
cahaya diangkat, nya
fotofobi asing, tergores, meninggalkan
epitel eksudat
a panas, gatal permukaan
Meningkatkan Sekresi tetap utuh diserabut
yang kasar
air mata antar tasus
danMembr
berdarahPenonjolan
Jumlah air mata pseudomem
an konjungtiva
meningkat bran
Hipertropi
Anamnesis dan Pemeriksaan
fisik
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Visus normal
Injeksi konjungtiva
mata merah Dapat disertai edema kelopak,
rasa mengganjal kemosis
gatal dan berair Eksudasi; eksudat dapat serous,

kadang disertai sekret


mukopurulen, atau purulen
tergantung penyebab.
tidak disertai penurunan ketajaman
Pada konjungtiva tarsal dapat
pengelihatan
ditemukan folikel, papil, atau papil
raksasa, flikten, membrane, atau
pseudomembran.
Gejala Penatalaksanaan Prognosis
Konjungtivitis Bakteri
Sekret pemeriksaan konjungtivitis
Hiperakut
mukopurulen dan mikrobiologi
Neisseria gonnorhoeae atau
bakteri bakteri dapat
purulen penyebab sembuh dengan
Neisseria meningitidis
pemberina antibiotik sendirinya
hiperemis
Akut
edema Streptococcus
kelopak spektrum luas pneumoniae dandalam
bila benar
tatalaksana awal
Hemophilus aegyptus
ketajaman konjungtivitis purulrn
penatalaksanaannya
pengelihatan normal antibiotik topikal maka lebih cepat
gejalaSubakut
khas adalah influenza,
dan sistemik
dan Escherichia
membaiknya coli
matalengket
Kronikketika
konjungtivitis
konjungtivitis sekunder terhadap
bangun tidur dipagi purulen dan
hari penyakit palpebra / obstruksi
mukopurulen duktus
nasolakrimalis.
pembersihan sekret
Konjungtivitis Konjungtivitis Konjungtivitis
Gonore Angularis Mukopurulen

Gejala konjungtiva sekret konjungtiva


kaku mukopurulen hiperemis
sakit saat pasien sering sekret
diraba mengedip mukopurulen
kelopak mata terdapat
bengkak dan ekskoriasi kulit
kaku disekitar daerah
konjungtiva radang.
tarsal
pseudomembra
n
konjungtiva
bulbi merah
stadium
supurstif
sekret kental
Penatalaksanaa Penisilin salep Pemberian membersihkan
n dan suntikan, Tetrasiklin dan konjuntiva dan
pada bayi basitrasin pemberian
diberikan antibiotik yang
Konjungtivitis Virus
Konjungtivi Keratokonj Konjuntivit Trakoma
tis Demam ungtivitis is Virus
Faringokon Epidemi Herpes
jungtiva Simplek

Gejala demam, Gejala khas: infeksi adalah


faringitis, nodus unilateral, fotofobia,
sekret berair preaurikuler iritasi, gatal, berair,
dan sedikit, yang nyeri sekret eksudasi,
folikel pada tekan mukosa, edema
konjungtiva nyeri dan palpebra,
mengenai fotofobia kemosis
satu atau ringan. konjungtiva
kedua mata bulbaris,
hipertrofi
papil
Penatalaksa Tidak Jaga Antivirus 1-1,5 g/hari
naan spesifik kebersihan topikal : peroral dlm
tangan dan trifluridine 4 dosis
alat untuk setiap 2 jam doxycyclin
memeriksa sewaktu 100 mg
mata bangun, peroral 2 x
4 Stadium pada Trakoma
Stadium Nama Gejala
Stadium I Trakoma insipien Folikel imatur, hipertrofi papilar
minimal
Stadium II Trakoma Folikel matur pada dataran tarsal
atas
Stadium II A Dengan hipertrofi folikular yang Keratitis, folikel limbal
menonjol
Stadium II B Dengan hipertrofi papilar yang Aktivitas kuat dengan folikel
menonjol dengan folikel matur tertimbun di
bawah hipertrofi papilar yang
hebat

Stadium III Trakoma memarut (sikatrik) Parut dalam konjungtiva tarsal


atas, permulaan trikiasis, etropion
Stadium IV Trakoma sembuh Tidak aktif, tidak ada hipertrofi
papilar atau folikular, parut dalam
bermacam derajat variasi.
Konjuntivitis Alergi
Konjungtivitis alergi adalah bentuk alergi
pada mata yang paling sering dan
disebabkan oleh reaksi inflamasi pada
konjungtiva yang diperantarai oleh sistem
imun. Pada konjungtivitis alergi yang paling
sering terjadi adalah karena reaksi
hipersensitivitas tipe I.
Gejala Penatalaksanaan

Gatal
Kemerahan vasokonstriktor-antihistamin topikal
Mata berair Kopres dingin untuk hilangkan gatal
injeksi ringan konjungtiva Steroid topikal jangka pendek untuk
sering ditemukan kemosis berat. redakan gejala lain
keratokonjungtivitis vernal : mata
sangat gatal dengan kotoran mata
yang berserat
keratokonjungtivitis atopik: Sensasi
terbakar, pengeluaran sekret
mukoid, merah, dan fotofobia
Konjungtivitis Jamur
Etiologi : Candida albicans,
Gejala: bercak putih dan dapat timbul pada
pasien diabetes dan pasien dengan
keadaan sistem imun yang terganggu.
Konjungtivitis Parasit
Etiologi: Thelazia californiensis, Loa loa,
Ascaris lumbricoides, Trichinella spiralis,
Schistosoma haematobium, Taenia solium
dan Pthirus pubis
Konjungtivitis Iritatif
Etiologi: Masuknya bahan iritan (alkali,
debu, asap, dll) kedalam ke sakus
konjungtivalis
Gejalan: nyeri, pelebaran pembuluh darah,
fotofobia, dan blefarospasme.
Penanganan: kompres dingin selama 20
menit setiap jam, teteskan atropine 1% dua
kali sehari, dan beri analgetik sistemik bila
perlu.
Diagnosis Banding
Klinik & Viral Bakteri Klamidia Atopik
sitologi (Alergi)
Gatal Minim Minim Minim Hebat
Hiperemia Umum Umum Umum Umum
Air mata Profuse Sedang Sedang Sedang
Eksudasi Minim Mengucur Mengucur Minim
Adenopati Lazim Jarang Lazim hanya Tidak ada
preurikuler konjungtivitis
inklusi

Pewarnaan Monosit Bakteri, PMN PMN, plasma Eosinofil


kerokan & sel badan-badan
eksudasi inklusi

Sakit Kadang-kadang Kadang-kadang Tidak pernah Tidak pernah


tenggorokan,
panas yang
menyertai
Prognosis
Konjungtivitis pada umumnya merupakan
self limited disease yang berarti dapat
sembuh dengan sendirinya. Bila tanpa
pengobatan, konjungtivitis dapat sembuh
dalam waktu 10-14 hari dan bila di obati
maka akan sembuh dalam waktu 1-3 hari.
Simpulan
Konjungtivitis merupakan peradangan pada
konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri,
virus, reaksi alergi, atau karena iritasi zat
kimia (iritatif). Gejala yang sering muncul
adalah adanya hiperemis pada konjungtiva
disertai keluarnya cairan eksudat dengan
bentuk purulen atau mukopurulen,
pembengkakan klopak mata, dan lainlain.
Biasanya gejala yang timbul berbeda-beda
berdasarkan penyebabnya dan untuk
mendagnosis konjungtivitis adalah dengan
menggunaka kerokan sekret dan dilakukan
pewarnaan geimsa, sehingga
Daftar Pustaka

Ilyas, sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Badan Penerbit


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2014.

American Academy of Opthalmology. External Disease and


Cornea. San Fransisco: MD Association, 2005-2006.

Vaughan, Daniel G. Dkk. Oftalmologi Umum Ed.17. Jakarta:


ECG, 2010.

James, Brus. Lecture Notes Oftalmologi. Jakarta: Erlangga,


2005.

Anda mungkin juga menyukai