Anda di halaman 1dari 15

CASE STUDY ASUHAN KEPERAWATAN

ANESTESI PADA PASIEN TN. H DENGAN


DIAGNOSA KARSINOMA PARU DILAKUKAN
TINDAKAN TORAKOTOMI MENGGUNAKAN
TEKNIK GENERAL ANESTESI
Disusun Oleh :
Kelompok 5

Fenilia Putri 1914320064


I Gede Agus Mahardika Putera 1914320067
I Gusti Made Ary Diva Darma 1914320069
Kadek Mitha Farishta 1914320071
Maria Stefania Angelina Din 1914320079
Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru-paru merupakan
penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita.
Kanker paru atau karsinoma bronkogenik merupakan tumor ganas primer
system mukosa pernapasan bagian bawah yang bersifat epithelial dan berasal dari
mukosa percabangan bronkus (Nanda.2015 )
Kanker Paru dapat terbagi menjadi 2 yaitu kanker paru-paru sel kecil (SCLC)
dan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC).
SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan
menyebar cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. NSCLC
merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan tidak seagresif
dibandingkan dengan SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat.
2. Etiologi
Penyebab dari kanker paru masih
belum diketahui, namun diperkirakan
bahwa inhalasi jangka panjang dari
bahan-bahan karsiogenik merupakan
factor utama,, tanpa
mengesampingkan kemungkinan
peranan pridisposisi hubungan
keluarga ataupun suku bangsa atau
ras serta status imonologis seperti
kekebalan tubuh. Dari beberapa
kepustakaan kebiasaan merokok
menjadi penyebab utama dan
penyebab lain seperti polusi udara,
diet yang kurang mengandung
( vitamin A, dan betakaronin ),
infeksi saluran pernapasan kronik,
dan keturunan/ genetic
4. Pemeriksaan Diagnostik / Pemeriksaan penunjang terkait

CT-scan dan MRI Foto Dada Secara Pemeriksaan Sitologi


Postero-Anterior Sputum

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Bone


Histopatologi Serologi Scanning
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Terapi: Penatalaksanaan
1. Radioterapi Operatif:
2. Kemoterapi 1. Pembedahan
3. Targeted Therapy 2. Torakotomi eksplorasi
3. Pneumonektomi
(pengangkatan paru)
4. Lobektomi
(pengangkatan lobus
paru)
Pertimbangan Anestesi

a. General Anestesi
General Anestesi merupakan suatu keadaan tidak sadar yang
bersifat sementara yang diikuti oleh hilangnya rasa nyeri diseluruh
tubuh akibat pemberian obat anestesi.
b. Regional Anestesi
Anestesi lokal adalah obat yang merintangi secara reversibel
penerusan impuls saraf ke sistem saraf pusat pada kegunaan lokal
dengan demikian dapat menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal,
panas atau dingin. Anestesi lokal menyebabkan hilangnya sensasi
pada tempat yang diinginkan (misalnya, adanya sel tumbuh pada
kulit atau kornea mata)
Riwayat penyakit indikasi pembedahan:
Seorang pria usia 54 tahun datang ke POLI Umum untuk melakukan
pemeriksaan dengan keluhan utama nyeri pada dada dan batuk keras disertai
dengan darah sejak 5 hari terakhir, selain itu pasien mengatakan nyeri pada
dada dan sulit bernafas disertai demam. Pasien mengatakan diare yang hilang
timbul selama 2 hari terakhir. Pasien tampak kurus dan dyspnea menginkat
saat bekerja. Selanjutnya pasien dikirim ke IGD kemudian diberikan oksigen
melalui nasal kanul 5 lpm. Pasien mulai berhenti merokok kurang lebih sudah
1 tahun. Dahulu pasien merokok 1 bungkus perhari.

Riwayat penyakit dahulu: terpapar asap rokok


Riwayat penyakit keluarga: alergi, diabetes, hipertensi dan kanker disangkal
Pemeriksaan fisik : -
Tanda-tanda vital pasien: TD: 110/80 mmHg,
RR: 30x/menit, N: 92/menit, Suhu : 38˚C –
BB : 50 kg & TB : 165 cm
Keadaan Umum: Lemah dan pucat
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan Radiologi : Foto Thorak Hasil
Pemeriksaan radiologi CA Paru
Kesimpulan status fisik (ASA):
Pasien tidak memiliki penyakit sistemik : ASA 1
PROBLEM ( MASALAH )
a. PRE ANESTESI
1. Ketidakefektifan Pola Nafas
2. Nyeri Akut
3. Ansietas
b. INTRA ANESTESI
1. RK Respirasi
2. RK Kardiovaskuler
c. PASCA ANESTESI
1. Hipotensi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai