EMANUEL I. LEWAR
A. KONSEP PENYAKIT
• Pengertian :
Osteoblastoma adalah suatu lesi jinak tulang yang merupakan
tumor osteoblastik agresif, dalam deposisi tulang baru.
.
Lokasi
• Lokasi yang paling umum, pada ruas tulang belakang, diikuti
oleh tulang panjang, dan kemudian tulang-tulang tangan.
Etiologi
• Penyebab pasti tidak diketahui.
• Faktor penyebab , antara lain:
1. Genetik
2. Bahaya radiasi
3. Bahan kimia seperti dioxsin dan phenoxyherbiside ( masih kontroversi)
.
4. Trauma
5. Limfedema kronis
6. Infeksi, seperti disebabkan oleh infeksi parasit yaitu filariasis.
Manifestasi Klinis
• Gejala yang paling umum osteoblastoma. :
– Nyeri, biasanya meningkat berat dengan seiring bertambahnya waktu
– Pembengkakan
– Atrophy daerah yang terkena
• Ketika osteoblastoma terjadi di tulang belakang:
– Nyeri scoliosis
– Otot kejang
– Keterbatasan rentang gerak
• Gejala lain mirip kondisi medis lainnya
Pemeriksaan Dignostik
• Rontgen dada
• CT scan tulang
• CT scan dada untuk mengidentifikasi penyebaran ke paru-paru
• Biopsi tumor :
Biopsi tulang adalah prosedur yang dilakukan untuk
mendeteksi adanya kanker
Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Sasaran yakni menghancurkan atau mengangkat tumor.
dilakukan dengan eksisi bedah (berkisar dari eksisi lokal sampai
amputasi disartikulasi).
Sasaran utama dilakukan dengan eksisi luas tumor yakni dikeluarkan
secara utuh disertai jaringan di sekitar tumor yang berupa pseudo-kapsul
atau jaringan yang bereaksi di luar tumor. Tindakan eksisi luas dilakukan
pada tumor ganas, selanjutnya dikombinasi dengan pemberian
kemoterapi atau radioterapi pada pra/pasca operasi.
2. Bone Graft
Bone graft adalah tulang yang dicangkokkan dari satu bagian
kerangka lain untuk membantu utk mmbantu penyembuhan
Bahan yang digunakan dalam cangkok tulang, berasal dari
tubuh pasien atau dari donor
B. METODELOGI KEPERAWATAN ANESTESI
I. Pengkajian
1. Anamnesis :
• Identitas pasien,
• Anamnesis khusus yang berkaitan dengan penyakit bedah
yang menimbulkan gangguan fungsi sistem organ
Cont.. Pengkajian
. Pengkajian Anestesi :
- Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
- Riwayat penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, kardiovaskuler, tb,
asma)
- Riwayat penyakit keluarga
- Pemakaian obat tertentu, seperti anti diabetik, antikoagulan, kortikosteroid,
antihipertensi secara teratur.
- Riwayat diet (kapan makan atau minum terakhir. Jelaskan perlunya puasa
sebelum operasi)
- Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-obatan)
- Riwayat alergi
- Kehilangan cairan saat dikaji (perdarahan, muntah, diare)
2. Pemeriksaan fisik
a. Pem /pengukuran status presen, meliputi :
• Kesadaran
• KU : Sakit ringan, sedang, berat . Kesakitan
• Psikis : gelisah, takut
• TTV : RR, TD, N, S
• BB dan TB untuk menilai status gizi
b Pemeriksaan fisik 6 B :
1) Breath
2) Blood
3) Brain
4) Bowel
5) Bladder
6) Bone
1). Breath :
• Keadaan jalan nafas, bentuk pipi dan dagu, mulut dan gigi,
lidah dan tonsil.
• Kaji frekuensi nafas, tipe napas apakah cuping hidung,
abdominal atau torakal. apakah terdapat nafas dengan
bantuan otot pernapasan (retraksi kosta).
• Kaji keberadaan ronkhi, wheezing, dan suara nafas tambahan
(stridor).
2). Blood
TD, N , MAP, perfusi perifer.
Nilai syok atau perdarahan. Lakukan pemeriksaan jantung
3). Brain
Analisis GCS ( Glaslow Coma Scale ), adakah kelumpuhan saraf
atau kelainan neurologist dan tanda-tanda TIK.
4). Bowel :
Pembesaran hepar bising usus dan peristaltik usus, cairan
bebas dalam perut atau massa abdominal.
5). Bladder :
Produksi urin dan pemeriksaan faal ginjal
6). Bone :
kaku kuduk atau patah tulang, Periksa bentuk leher dan tubuh,
dan kelainan tulang belakang.
3. Pem Diagnostik
• Foto polos tulang dapat memberikan gambaran tentang:
1) Lokasi lesi: epifisis, metafisis, diafisis, atau organ-organ tertentu.
2) Tumor bersifat soliter atau multiple.
3) Jenis tulang yang terkena.
4) Osteolitik : terlihat gambaran destruksi tulang
5) Osteoblastik : terlihat gambaran tulang baru
6) Campuran Osteolitik dan Osteoblastik
• Angiografi : Mendeteksi penyebaran
• CT Scan : Mendeteksi luas jaringan lunak yang terkena
• MRI : Mendeteksi ekstensi lokal tumor
• Biopsi :
1) Biopsi jarum : Menggunakan jarum khusus untuk mengambil sampel
jaringan tulang.
2) Biopsi operasi : Sampel jaringan diambil melalui sayatan pada kulit.
• Pem darah rutin dan gol darah
- Hb, Ht, CT, BT
- Kreatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens
ginjal.
- Koagulasi : terjadi perubahan krn kehilangan darah.
4. Menentukan prognosis pasien perioperatif , dengan ASA
5. Pertimbangan Anestesi
a. Premedikasi sesuai kebutuhan
b. Pilihan anestesi : GA : inhalasi, TIVA. RA
c. Pilihan anestesi yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan
teknik GA-ETT dan Laringeal mask airway
II. MASALAH KES. ANEST YG SERING MUNCUL
A. Praanestesi :
1. Koreksi gangguan yang mengancam jiwa :
– Pasang cairan atasi kehilangan darah
– oksigenasi
3. Periapan Pre operasi :
- Puasakan pasien selama 6- 8 jam ( dewasa) atau sesuai umur.
- Kosongkan kandung kemih
- Lepaskan asesoris yang ada di tubuh pasien : gigi palsu,perhiasan, cat kuku
- Cek personal hygiene
- Kaji kesulitan intubasi dengan metode LEMON
- KIE pasien tentang prosedur operasi beserta resiko operasi
- Berikan sedative sesuai program
- Penanggulangan nyeri ( jika terjadi nyeri )
- Informed consent
- Tentukan ASA
4. Persiapan Peralatan dan Mesin anestesi, obat2an :
• STATICS
• Aparatus anestesi
• Oksigen
• Kelengkapan resusitasi
• Akses IV utk sedasi IV
• Obat anestesi
• Reversal agents,
• Obat-obatan life saving
5. Premedikasi : sesuai kebutuhan, sep
- Petidin : 1 – 2 mg/kg BB
- Midazolam : 0,04 – 0,10 mg/kgBB
- Atropin : 0,01 mg/ kg BB
Anak :
– Perdarahan >10%, berikan transfusi
– Perdarahan <10%, berikan kristaloid sebanyak 2-3 kali
Cont..terapi cairan
• Kebutuhan cairan :
Rumus, sbb :
a) 10 kg pertama : 4ml/kg/jam
b) 11-20 kg : 40 ml/jam + 2 ml/jam untuk setiap kg diatas 10
c) 21 kg dan >21 kg : 60 ml/jam + 1ml/jam untuk setiap kg diatas 20 kg
d) Dewasa: 30 – 40 mm/kg BB/24 jam, kenaikan suhu 1 0C ditambah 10 –
15 %
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH ANAK, Rumus 2 :
1) < 10 Kg = 100 cc/kgBB/hari
2) <20 Kg = 1000 cc + (BB-10)x50 cc / hari
3) <30 kg = 1500 cc + (BB-20)x20cc / hari
Contoh : Menghitung Kebutuhan Cairan, Rumus 2 :
• BB anak 9 kg.
100 cc x 9 kg = 900 cc/24 jam
• BB anak 12 kg.
- 1000 cc + 50 cc/kgbb (BB-10 x 50)
- 1000 cc + (12-10x50) = 1000 cc + 100 = 1100 cc/ 24 jam
• BB anak 30 kg.
- 1500 cc + 20 cc/kgbb (BB-20 kg x20)
- 1500 cc + (30-20kg x20) = 1500 cc + 200 = 1700 cc/jam
Cont..terapi cairan
Transfusi :
o Rumus WBC :
Hb Normal - Hb sekarang x BB (kg) x Jenis Darah (WBC) x 6
Ket :
- Wanita : 12-16 gr/dL
- Pria : 14-18 gr/dL
- Anak : 10-16 gr/dL
- Bayi baru lahir : 12-24gr/dL
o Rumus PRC :
Hb Normal - Hb sekarang x BB (kg) x Jenis Darah (PRC) x 3
Ket :
- Wanita 12-16 gr/dL
- Pria 14-18 gr/dL
- Anak 10-16 gr/dL
- Bayi baru lahir 12-24gr/dL
Monitoring fungsi renal
Mengetahui sirkulasi ginjal pantau produksi urine
Monitoring Blokade
Mengetahui relaksasi otot dan stelah anestesi apakah tonus otot sudah
kembali normal
Monitoring sistem saraf
Monitoring refleks pupil, respon relaksasi otot cukup atau tidak dan
respon nyeri ditandai dengan keluarnya air mata.
Mengatasi penyulit yang timbul
Pemeliharaan jalan napas
Pemasangan alat nebulisasi jk perlu
Pemulihan anestesi :
- Lakukan pengakhiran anestesi : menghentikan aliran gas atau obat anestesia
inhalasi dan berikan oksgen 100% (4-8 L/mnt) selama 3-5 menit.
- Suctioning
- reverse : Neostigmine dan Sulfas Atropinuntuk memulihkan pernafasan pasien.
- Setelah napas spontan maka lakukan ekstubasi
- Pada kasus yang diduga akan terjadi depresi nafas pasca bedah, tidak dilakukan
ekstubasi dan pasien langsung dikirim ke ruang terapi intensif untuk
perawatan dan terapi lebih lanjut.
RA
• Dewasa / lanjut usia tanpa ggn organ vital RA
• Pasang alat monitoring non invasif
• Asistensi pemasangan alat monitoring invasive
• Rehidrasi : infus cairan elektrolit 1.000 – 1.500 ml atau koloid 500 ml
sebelum tindakan.
• Oksigenasi
• Asistensi pelaksanaan anestesi regional sesuai program terapi dr.SpAn
dengan pilihan anestesi RA, a.l :
• Pilihan Anestesi