Inspeksi rambut
Inspeksi distribusi rambut disekitar kulit kepala, leher, wajah, hidung, telinga, aksila, dada anterior dan
posterior, kaki, bokong dan sekitar puting susu. Adanya penyimpangan menunjukan adanya gangguan
pada sistem endokrin. Inspeksi jumlah rambut: pada klien dengan hirsutism terjadi peningkatan
pertumbuhan anak rambat. Alopesia merupakan penyakit dengan menurunnya jumlah rambut. Rambut
rontok rapuh dan adanya kutu/ telur kutu.
Warna rambut mulai warna terang hingga warna hitam. Perubahan warna rambut terjadi pada klien
dengan anemia dan malnutrisi.
Palpasi tekstur rambut pada area pubis dan aksila terasa kasar sedangkan rambut dikulit kepala terasa
tipis. Tekstur rambut pada umumnya dapat berubah setelah mendapatkan perawatan kecantikan.
Tekstur rambut akan mengalami kelainan pada klien dengan penyakit sistemik.
Ny. N, 23 tahun, membawa An B, 5 tahun, dengan keluhan nafsu makan menurun, tidak bergairah dan
Ny. N merasa khawatir akan kesehatan anaknya. An. B terlihat kurus,perut buncit. Data hasil
pemeriksaan fisik pada bagian rambut antara lain: warna rambut kusam dan pirang, distribusi tidak
merata, saat diraba terasa halus, dan mudah patah saat ditarik, dengan ujung bercabang.
Pemeriksaan fisik kuku
Inspeksi warna kuku, pada kuku yang normal memiliki bantalan kuku dengan warna merah muda.
Inspeksi kurvantura kuku: biasanya kuku yang normal membentuk datar dengan sudut 160 derajat.
Palpasi kulvantura kuku, clubbing(sudut kuku dari 180 derajat) pada kuku biasanya dialami klien dengan
masalah respirasi dan kardiovaskuler.
Inspeksi: warna kulit (palor, sianosis, jaundice, berjamur), tekstur( kasar, tidak rata, pecah pecah),
kurvantura (clubbing)dan kekuatan (paronychia).