Anda di halaman 1dari 25

KONSIDERASI ANESTESI

Sol Supratentorial at Sellar Region due to


Suspect Makroadenoma Hipofisis dd/ Tuberculum
Sellar Meningioma

Kamar 313
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A

Umur : 32 tahun

No RM : 194xxxx

Diagnosa : Sol Supratentorial at Sellar Region due to Suspect


Makroadenoma Hipofisis dd/ Tuberculum Sellar Meningioma

Tindakan : Transphenoid Tumor Removal


ANAMNESA
• Keluhan Utama : Nyeri kepala hilang timbul dalam 6 bulan

• Keluhan disertai pandangan mata kanan buram

• Keluhan tidak disertai muntah, sakit kepala, penurunan kesadaran, kejang,

BAK banyak, dan gangguan pertumbuhan, ganguan hormonal lain

• Pasien tidak memiliki riwayat mengorok saat tidur, pasien tidak memiliki

riwayat terbangun di malam hari karena sesak


ANAMNESA

• Pasien tidak memiliki hipertensi, diabetes mellitus dan riwayat

penyakit penyerta lainnya

• Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi obat-obat tetentu

• Tidak ada riwayat tindakan anestesi dan operasi sebelumnya

• Sehari-hari pasien masih aktif bekerja sebagai buruh pabrik


PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis

BB : 90 kg TB : 165 cm, BMI : 33,4 kg/m2

Tekanan Darah : 132/82 mmHg

Nadi : 92 x/menit, reguler

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36.8 o C

SpO2 : 99% dengan udara bebas

LBW : (9.270x 90)/(6.680+(216x 33,4) = 60,04 kg


Kepala : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
pupil isokor 3mm/3mm, RC +/+, visus OD 5/60 OS 6/60
Leher : benjolan (-)
Thoraks :
Paru : VBS kanan = kiri, tidak ada ronkhi dan wheezing
Jantung: S1 S2 murni regular
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT<2 dtk, parese -/-

Airway : Buka mulut > 3 jari, malampati 2, leher mobile


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen Thoraks :
- Tidak tampak metastasis
intrapulmonal.

-- Tidak tampak kardiomegali

EKG : sinus takikardia (HR 105 kali permenit)


Hasil Laboratorium 25/1/22:

Hb Ht Leukosit Trombosit PT INR APTT

14,8 44,5 20.040 305.000 13,5 0,96 33,4

GDS Na K Ur Cr SGOT SGPT

129 140 3,6 10 0,98 27 52

Albumin
Hasil Laboratorium di RSHS (25/10/2021):
3,29 T3 : 1,4 (N: 0.8-2)
FT4 : 1.4 (N: 0.7-1.8)
TSH : 1.1 (N: 0.3-5)
MRI kepala dengan kontras

• Tampak lesi extraaxial,


batas tegas tepi regular,
waist sign (-), dural tail
sign (-), csf cleft sign(+),
berukuran lk. 2,06 x 2,19
x 2,92 cm, di sellae
suprasellar.
MRI kepala dengan kontras
Assessment :
• Sol Supratentorial at Sellar Region due to Suspect
Makroadenoma Hipofisis dd/ Tuberculum Sellar Meningioma +
Obese I
• ASA II

Planning
• General Anesthesia
• Ruangan Post op Semi intensif
Antidiuretic
hormone(ADH)

Oxytocin
EVALUASI PREOPERATIF
 Pemeriksaan fungsi penglihatan  Pasien ini dgn keluhan gangguan
penglihatan berupa pandangan buram
Pemeriksaan endokrin : Pasien ini tidak ada tanda hipersekresi atau
hiposekresi
 Co-morbidities, terutama di acromegaly atau Cushing’s Syndrome-
 Respirasi dan kardiovaskular : tidak ada kelainan
Problem

• Actual • Potensial
 Tumor Sellar Region • Perdarahan
 Obese I • Difficult Airway
• Gangguan endokrin 
Hipopituitarism, Diabetes
Insipidus, SIADH, CSW
Intraoperatif
• Persiapan:
• Manajemen jalan nafas: ramp position, ETT Spiral
• Akses: jalur IV cath. besar (16/18G)
• Monitor: ECG, NIBP, SpO2, ETCO2
• Blanket warmer untuk mencegah hipotermia
• Posisi: Supine, Head up 20-30°
Intraoperatif
Induksi:
Preoksigenasi
Fentanyl 180 mcg
Lidocaine 100 mg
Propofol 150 mg
Rocuronium 60 mg
Propofol 80 mg sebelum dilakukan intubasi
Intubasi: ETT no. 7,5 spiral, fiksasi, packing
Rumatan:
Propofol 50-150 mcg/kg/mnt
Rocuronium 10 mcg/kg/mnt
Sevoflurane 0,5-1 vol%
Mannitol 250 cc

LBW : 60,04 kg
ABCDE Neuroanestesi
• Airway : Jalan nafas bebas sepanjang waktu
• Breathing : Ventilasi kendali, PCO2 sedikit hipokapni pada tumor
• Circulation : Target normotensi (hindari lonjakan tekanan darah),
cairan iso osmolar, normovolemi, normoglikemi, tidak ada gangguan drainase
vena cerebral/hindari peningkatan tekanan vena cerebral
• Drugs : hindari obat dan teknik yang meningkatkan tekanan
intrakranial
• Environment: pertahankan sushu permissive hipotermia di OK (350C) di ICU
(350-360C)
MANAJEMEN PASCAOPERATIF

• Perawatan Post Op :
Di ruangan semi intensif
• Pain score 2-5 Analgetik: Fentanyl 30 mcg/jam
• Pemeriksaan neurologis dan endokrin (gangguan
endokrin)  Hipopituitarism, Diabetes Insipidus, SIADH,
CSW
• Kontrol balance cairan
Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone (SIADH) : Cerebral Salt
Wasting (CSW) : Diabetes Insipidus (DI)
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai