Anda di halaman 1dari 19

SOL

INFRATENTORIAL
Non Communicating Hydrocephalus due to SOL
Infratentorial at Midcerebellum due to Suspect
Medulloblastoma DD/ Eppendymoma

TI M K A MA R 3 13
IDENTITAS
Nama : An. I
Usia : 16 tahun
Berat badan : 50 Kg

Diagnosa :
Non Communicating Hydrocephalus due to SOL Infratentorial at Midcerebellum due to Suspect
Medulloblastoma DD/ Eppendymoma
Rencana : Craniotomy Tumor Removal
ANAMNESIS
Riwayat nyeri kepala dengan gangguan keseimbangan, dan kelemahan sisi kiri sejak Mei 2022
dan pandangan kabur yang bertambah sejak juni 2022. Pasien dilakukan CT Scan Kepala dengan
kontras 14 Juli 2022 dan didiagnosis dengan SOL. Riwayat penurunan kesadaran, kejang, dan
nyeri kepala hebat disertai muntah disangkal.

Riwayat operasi sebelumnya tonsilektomi, dalam NU tahun 2017


Riwayat alergi dan asma disangkal.
Riwayat penyakit penyerta lainnya disangkal.
Pasien aktivitas fisik sehari hari di rumah, secara mandiri, dengan adanya kelemahan motoric
kiri
Pasien di puasakan 6 jam sebelum operasi
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : GCS 15 Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Tensi : 96/72 mmhg Mata : pupil isokor, refleks cahaya +/+

Nadi: 88x/mnt Leher : mobilitas baik


Thoraks : bentuk & gerak simetris.
Respirasi rate : 20x/mnt
Paru : VBS kanan= kiri. Rhonki -/-, wheezing -/-
Suhu : 36.6 derajat Celcius
Jantung : S1S2 murni reguler. murmur (-)
SpO2 : 98 % udara bebas
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2”,
BB : 50 kg Motorik : sisi kanan 5/5, sisi kiri 4/4
TB : 168 cm
Hasil Laboratorium 14/7/2022
Hb Ht Leu Tr
12,8 40.6 10.110 135.000

SGOT SGPT Ur Cr GDS PT APTT INR


15 16 21,4 0,56 101 14,7 31,0 1,03

Hasil Laboratorium 26/7/2022


Na K
139 4,4
RO THORAX 4/7/2022
KESAN :
- Tidak tampak metastasis intrapulmonal.
- Tidak tampak kardiomegali.
Contrast Head CT Scan at Bayukarta Hospital, Karawang
July 07th,2021
CT kepala kontras RS Bayukarta (7/7/2022)
Sulcus dan gyrus terkompresi

Sylvian fissure terkompresi

Sisterna terkompresi

Pembesaran ventrikel lateral dan ventrikel tiga

TH > 2mm

FH/ID 44%

Evans Ratio 0.38

Periventricular Hypodense (-)

Penyengatan lesi isodensi pada midcerebellum yang mengalami


penyengatan inhomogen setelah pemberian kontras

Peritumoral edema (+)

Midline shift (-)


ASSESSMENT
Non Communicating Hydrocephalus due to SOL Infratentorial at Midcerebellum due to Suspect
Medulloblastoma DD/ Eppendymoma
ASA II
Planning
- Puasa 6 jam pre operasi
- Maintenance cairan kristaloid 100 cc/jam
- Persiapan darah intra operatif
- Persiapan pemasangan akses vena besar, CVC , arterial line
- Rencana tindakan operasi dalam anestesi umum
- Ruangan post operatif : ruang intensif
- Pencegahan hipotermia dengan blanket warmer
- Persiapan monitoring EtCO2
TEKNIK ANESTESI
TUJUAN ANESTESI MONITORING
• Mempertahankan CPP dan oksigenasi Preinduksi dan induksi
• Memfasilitasi relaksasi otak • EKG
• Hemodinamik stabil intraoperasi • Tekanan darah, pulse oksimetri,
ETCO2

Setelah Induksi
• CVC
• ETCO2
PREMEDIKASI • Arterial line
• NIBP
Premedikasi sebaiknya dihindari, karena • Pulse oxymetry
risiko hiperkapnia dan risiko aspirasi
Konsiderasi Intra operatif
Induksi :
Dilakukan Preoksigenasi dengan oksigen 100% diberikan Fentanyl 150 mcg,
propofol 100 mg, setelah pasien tertidur diberikan rocuronium 40 mg. diberikan
lidocaine 75 mg 90 detik sebelum intubasi, dilakukan intubasi dengan ETT spiral no
7,0. Maintenance anesthesia dengan propofol 50-100 mcg/kg/menit dan
sevoflurane 1-2 vol%.

 Persiapan obat-obatan vasoaktif


 Relaksasi otot yang baik
 Respon kardiovaskular terhadap manipulasi batang otak
 Komplikasi yang dapat terjadi bradikardi, takikardi, hipotensi, hipertensi
Post operasi
 Delayed ekstubasi (sedasi dan kontrol nafas dengan ventilasi mekanik)  ICU
 VAS SKOR 7-10  Fentanil 25 mcg/kg/jam IV dan Paracetamol 4x1 gram IV
Actual problem Potential problem
• Massa tumor di • Emboli udara vena
infratentorial • Stimulasi batang otak,
• Posisi prone kemungkinan kerusakan
pusat vital dan saraf
kranial
• Hipotermia
TUMOR INFRATENTORIAL

Infratentorial ruang yang rigid dan terdapat pons, medulla dan cerebellum

Bila terdapat tumor dapat menimbulkan gangguan saraf kranial, respirasi


dan kardiovaskular

Prinsip neuroanestesi ABCDE untuk mengurangi risiko edema dan


perdarahan
RUANG INFRATENTORIAL (POSTERIOR FOSSA)

1. CEREBELLUM
2. PONS
3. MEDULLA:
• Serabut sensoris dan motoris utama
• Saraf kranialis
• Pusat vital (respirasi, kardiovaskular)
• Sistem aktivasi retikular
• Sistem ventricular

Tumor atau edema akan menekan dan


Ruangnya kecil menyebabkan obstruksi CSF atau penekanan
batang otak  gejala neurologis
Yang harus diperhatikan:
• Neuropati optic iskemik. Faktor risiko:
tekanan pada mata, perdarahan massif,
PRONE POSITION •
anemia, hipotensi
Memastikan kepala tersangga dengan baik
• Memastikan ETT tidak tercabut
• Memastikan tidak terjadi penekanan pada
Kepala disangga bantalan lengan untuk mneghindari cedera saraf

Meja datar, lengan rileks ke arah kepala

Bantalan pada siku dan lutut. Lengan diposisikan


kearah kepala, lutut fleksi
Gulungan memanjang dari bawah klavikula sampai inguinal
MATA DAN TELINGA MASALAH LEHER

BREAST INJURY KOMPLIKASI BRACHIAL PLEXUS INJURY


POSISI PRONE

KOMPRESI ABDOMEN STOMA DAN GENITAL


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai