Askan
Fraktur Depressed
Dr. M. Dwi Satriyanto, SpAn-Ti, Subsp.N.An(K), FIP, M.Kes
Pendahuluan
TBI : Traumatic Brain Injury
Pasien dengan cedera otak traumatis berat (COT / TBI) sering mengalami cedera
traumatis lainnya pada organ internal, paru-paru, anggota badan, atau sumsum
tulang belakang.
Dengan demikian, manajemen pasien dengan TBI berat seringkali kompleks dan
membutuhkan pendekatan multidisiplin.
Ahli anestesi terlibat dalam perawatan pasien dengan TBI dalam berbagai situasi,
termasuk tetapi tidak terbatas pada resusitasi dan stabilisasi di unit gawat darurat
(ED), sedasi dan anestesi untuk pencitraan diagnostik, kraniotomi atau kraniektomi
dekompresif, operasi ekstrakranial, dan manajemen perawatan intensif.
Pembedahan dan anestesi dapat menyebabkan otak yang terluka mengalami insult
sekunder baru seperti hipotensi, hipoksemia, hipokarbia atau hiperkarbia, demam,
hipo atau hiperglikemia, dan / atau peningkatan tekanan intrakranial (ICP) yang
dapat berdampak buruk pada hasil (Output).
Skull anatomy
EVALUASI Peri-Op
TBI : Traumatic Brain Injury
7
CT SCAN KEPALA
Fractur Depress
9 Doktrin Monro-Kellie
Dalam fisiologi tengkorak normal, ketiga komponen ini ada dalam keseimbangan satu sama lain
untuk memenuhi volume tetap ini. (7-15mmHg)
Jika volume satu komponen meningkat volume yang lain harus dikurangi. ( Kompensasi)
Bila tidak dapat kompensasi TIK Herniasi
Target ahli anestesi (dalam bedah saraf )
Caranya ??
Prinsip Neuroanestesi
• ABCDE Neuroanestesi
• Gunakan Neuroanestesi Drugs Club
• GCS < 8
• Irregular breathing
• Respiratory rate < 10 or > 40 xpm
• PaO2 < 70mmHg
• PaCO2 > 50mmHg
• Tidal Volume < 3,5 ml/KgBB
• Vital Capacity < 15mL/KgBB
Target Ventilation :
• Gunakan Neuroanestesi
Drugs Club
• Volatil , IV ?
21
Environment, Fluids
30 detik sebelum
laryngoscopy :
½ dosis induksi
Lidocain 1-1,5mg/bb
Rumatan :
IV (Thiopental, etc)
Terimakasih
m.Dwi SAtriyanto
https://www.uptodate.com/contents/anesthesia-for-patients-with-acute-traumatic-brain-injury#H1247304761