Definisi
Perdarahan atau akumulasi darah patologis yang terjadi di ruang
intrakranial, termasuk parenkim otak dan meningeal yang mengelilinginya.
Epidural hematom adalah suatu akumulasi darah yang terletak diantara
meningen dan tulang tengkorak yang terjadi akibat trauma. Duramater
merupakan suatu jaringan fibrosa atau membran yang melapisi otak dan
medulla spinalis. Epidural dimaksudkan untuk organ yang berada di sisi luar
duramater dan hematoma dimaksudkan sebagai masa dari darah. Subdural
hematoma atau perdarahan subdural adalah salah satu bentuk cedera otak
dimana perdarahannya terjadi diantara duramater dan arachnoid yang terjadi
akibat dari trauma. Perdarahan subarakhnoid merupakan gangguan mekanikal
sistem vaskuler pada intrakranial yang menyebabkan masuknya darah ke
dalam ruang subarachnoid (Caeceres & Goldstein, 2012).
B. Etiologi, Patofisiologi, dan Faktor Risiko
Epidural hematom terjadi akibat suatu trauma kepala, biasanya disertai
dengan fraktur pada tulang tengkorak dan adanya laserasi arteri. Epidrual
hematom juga bisa disebabkan akibat pemakaian obat-obatan antikoagulan,
hemophilia, penyakit liver, penggunaan aspirin, pungsi lumbal. Subdural
hematom disebabkan robekan vena-vena di korteks cerebri atau bridging vein
oleh suatu trauma. Kebanyakan perdarahan subdural disebabkan karena trauma
kepala yang merusakkan vena-vena kecil di dalam lapisan meningens.
Subarachnoid hematom secara spontan sering berkaitan dengan pecahnya
aneurisma (85%). Kerusakan dinding arteri pada otak. Dalam banyak kasus
PSA merupakan kaitan darah pendarahan aneurisma (Liebeskind, 2018).
Faktor Risiko:
- Jenis kelamin pria
- Usia
- Etnis asia
- Genteik
- Riwayat hipertensi
- Kadar kolesterol yang rendah
- Konsumsi alcohol berlebih
- Konsumsi antikoagulan
- Drug abuse
C. Gejala dan Tanda Klinis
D. Tatalaksana
1. Posisi kepala dan leher
Posisi kepala harus diatur lebih tinggi sekitar 30o-45o dengan tujuan
memperbaiki venous return. Hal ini memperbaiki drainase vena, perfusi
serebral dan menurunkan tekanan intracranial.