Kelompok 10
ADELIA KHAERUNISA 1604015350
NURFIDINIa munzir 1804019002
DEFINISI
Stroke melibatkan tiba-tiba defisit neurologis fokal yang
berlangsung setidaknya 24 jam dan diduga berasal dari
pembuluh darah. Stroke dapat berupa iskemik atau
hemoragik. Serangan iskemik transien (TIAs) adalah defisit
neurologis iskemik fokal yang berlangsung lebih sedikit dari
24 jam dan biasanya kurang dari 30 menit.
Pharmacotherapy Handbook ed 9th tahun 2015 hal 120
PATOFISIOLOGI
1. STROKE ISCHEMIC
a) Stroke iskemik (87% dari semua stroke) disebabkan oleh pembentukan thrombus lokal atau
emboli oklusi arteri serebral. Cerebral atherosclerosis adalah penyebab dalam banyak kasus,
tetapi 30% adalah etiologi yang tidak diketahui. Emboli timbul baik dari intra maupun ekstrakranial
arteri. Dua puluh persen stroke iskemik muncul dari hati.
b) Plak aterosklerotik karotis dapat pecah, menghasilkan pajanan kolagen, trombosit agregasi, dan
pembentukan trombus. Bekuan dapat menyebabkan oklusi atau pengabaian lokal dan melakukan
perjalanan jauh, akhirnya menyumbat pembuluh serebral.
c) Pada emboli kardiogenik, stasis aliran darah di atrium atau ventrikel mengarah ke formasi dari
gumpalan lokal yang dapat mengeluarkan dan melakukan perjalanan melalui aorta ke otak
sirkulasi.
d) Pembentukan trombus dan emboli menghasilkan oklusi arteri, penurunan otak aliran darah dan
menyebabkan iskemia dan akhirnya infark distal ke oklusi.
2. STROKE HEMORRHAGIC
a) Stroke hemoragik (13% stroke) termasuk subarachnoid
hemorrhage (SAH), perdarahan intracerebral, dan hematoma
subdural. SAH dapat terjadi akibat trauma atau ruptur
aneurisma intrakranial atau malformasi arteriovenosa (AVM).
Intracerebral hemorrhage terjadi ketika pembuluh darah pecah
di dalam otak menyebabkan hematoma. Hematoma subdural
biasanya disebabkan oleh trauma.
b) Darah di parenkim otak merusak jaringan di sekitarnya melalui
massa efek dan neurotoksisitas komponen darah dan produk
degradasi mereka. Stroke hemoragik dapat menyebabkan
tekanan intrakranial yang meningkat secara tiba-tiba herniasi
dan kematian.
FAKTOR RESIKO PENYAKIT
1. Kelompok pertama ditentukan secara genetik atau
berhubungan dengan fungsi tubuh yang normal
sehingga tidak dapat dimodifikasi. Yang termasuk
kelompok ini adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat
stroke dalam keluarga dan serangan Transient
Ischemic Attack atau stroke sebelumnya.
2. Kelompok yang kedua merupakan akibat dari gaya
hidup seseorang dan dapat dimodifikasi. Faktor
risiko utama yang termasuk kelompok kedua adalah
hipertensi, diabetes mellitus, merokok, hiperlipidemia
dan intoksikasi alkohol (Bounameaux, et al., 1999).
TATALAKSANA STROKE (Dipiro 2008)
DIAGNOSIS
Tn. A ( 57 tahun ) dibawa oleh anaknya ke IGD pada pukul 10 pagi, dari
keterangan anaknya diketahui ayahnya mengalami kesulitan bicara, mati
rasa lengan kiri, dan pusing. Ketika sedang main tenis pagi ini pukul 9.30
ayahya tiba-tiba berlutut dan menjatuhkan raket tenisnya. Sebelumnya,
pukul 8 pagi ayahnya mengeluh sedikit pusing dan kesemutan ditangan
kirinya yang hilang dengan sendirinya. Pasien tidak memiliki riwayat
stroke atau (TIA) sebelumnya. Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik
dan penunjang, dokter mendiagnosa pasien menderita srtoke iskemik.
LANJUTAN
Riwayat penyakit pasien : Hipertensi dan hiperlipidemia sejak 10 tahun yang lalu.
Riwayat keluarga : Saudara perempuan 62 tahun juga mengalami hipertensi,
anak laki-laki 31 tahun menderita dm tipe 2.
Riwayat sosial : Mempunyai istri dan 3 orang anak, tidak merokok
Terapi pasien saat ini sebelum masuk rumah sakit : Amlodipin 5 mg per oral
dipagi hari setiap hari, simvastatin 10 mg per oral setiap hari pada malam hari
sebelum tidur.
Pemeriksaan fisik : TD 192/100 mmHg, nadi : 70 x/menit, pernafasan 19 x/menit,
suhu 36°C..
Hasil pemeriksaan EKG : Normal.
Hasil pemeriksaan CT Scan : Infark dibagian otak tengah bagian kanan, tidak ada
tanda-tanda hemoregik.
LANJUTAN