Oleh:
ALIFIA NANDA PUSPITA SANTOSO
P17220194066
A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
secara tiba- tiba dan defisit tersebut berlangsung hanya sementara (tidak
lebih lama dari 24 jam). Sekelompok ahli baru-baru ini mendefinisikan TIA
otak fokal atau retina, dengan gejala klinis biasanya berlangsung <1jam,
dan tapa bukti infark akut. Setiap definisi memiliki kelebihan dan
kekurangan
, dan definisi yang tepat saat ini masih dalam perdebatan. Kebanyakan
neurologis berlangsung <24 jam karena iskemik fokal di otak atau retina
(Imran, 2015).
2. KLASIFIKASI
1. Stroke iskemik/infark
1) Stroke trombotik
Stroke yang terjadi akibat oklusi pembuluh darah akibat adanya
menjadi:
beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan
jam.
2) Stroke embolik
dan penyumbatan oleh bekuan darah, lemak atau udara. Emboli dapat
2. Stroke hemoragik
Selain keadaan iskemik otak dapat pula terjadi perdarahan yang disebabkan
oleh ruptur vaskular serebral secara mendadak. Smeltzer dan Bare (2001)
3. ETIOLOGI
diantaranya adalah :
b. Usia : semakin tinggi usia maka semakin tinggi pula resiko terkena
stroke
a. Hipertensi
b. Penyakit jantung
c. Obesitas
d. Diabetes mellitus
e. Polisitemia
f. Stress emosional
3. Kebiasaan hidup :
a. Merokok
b. Peminum alcohol
Aktivitas yang kurang sehat : kurang olah raga dan pola makan yang tidak
4. PATOFISIOLOGI
Saat darah yang mengalir ke bagian otak terhambat akibat trombus dan
otak pada area yang disuplai oleh vaskular yang bersangkutan, kemudian
dapat berkembang dalam waktu 24 jam atau beberapa hari (Morton 2011).
Gejala TIA sangat bervariasi antara pasien, namun gejala pada individu
2. Kelemahan pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada suatu sisi tubuh
koordinasi.
(Imran, 2015)
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah :
dan LED.
- Gula darah
- Profil lipid, kolstrol, dan asam urat
jantung
Foto thorak
CT scan/MRI kepala
stroke akut jelas. Selain itu pemeriksaan ini juga berguna untuk
Dengan alat ini maka gambaran sistem karotis pada daerah leher atau
bifuraksio dapat diproyeksikan pada suatu layar. Demikian pula bila suatu
(Imran, 2015)
7. PENATALAKSANAAN
Antihipertensi
Akut
1. Paien yang akan mendapatkan terapi trombolitik atau terapi
komprehensif
8. Obat pilihan sebagai terapi antihipertensi masih belum jelas, pilihan
Antiplatelet
hingga 1500 mg. Dosis yang lebih rendah ( 61 mg-325 mg per hari ) juga
rendah. Dosis aspirin yang berkisar antara 25 mg 2 kali sehari hingga 325
pasca TIA.
jarang.
dengan aspirin, meskipun kejadian timbulnya diare dan ruam kulit lebih
Antikoagulan
Paien dengan atrial fibrilasi atau sumber cardioemboli lainnya pada pasien
pendarahan.
dosis 150 mg dua kali sehari. Obat ini memiliki resiko yang rendah
randomisasi.
dan pertahankan tekanan darah < 140/90 mmHg. Pada pasien dengan
lemak, < 7% dari lemak jenuh, dan konsumsi kolestrol < 200 mg/hari.
Kadar gula darah puasa yang disarankan adalah <126 mg/dl. Jika
memiliki diabetes, diet dan obat oral serta insulin sangat diperlukan.
Thrombus/
emboli cerebral Aliran darah
Stroke hemoragic Kompresi terhambat
jaringan otak
Stroke non
hemoragic Eritrosit menggumpal,
Proses metabolisme
endotel rusak
dalam otak terganggu Herniasi otak
Cairan plasma
Penurunan suplai hilang
Nyeri Akut
darah dan O2 ke otak
Peningkatan
Resiko ketidak Edema cerebral
TIK
efektifan perfusi
jaringan otak
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Penurunan
Kelemahan pada
Disfungsi fungsi motorik
satu atau keempat
N. XI dan
anggota gerak
(assesoris) muskuluskeletal
Hemiparese kanan
Resiko jatuh
/ kiri
B. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
2. Riwayat Kesehatan
yang lebih parah dan dapat menganggu perfusi jaringan cerebral yang
lebih parah.
1) Breath (B1)
terdapat kelainan/masalah.
2) Blood (B2)
ukuran area yang perfusinya tidak adekuat, dan aliran darah kolateral
(sekunder atau aksesori). Lesi otak yang rusak tidak dapat membaik
system sensorik.
4) Bladder (B4)
luas.
5) Bowel (B5)
Didapatkan adanya keluhan kesulitan menelan, nafsu makan menurun,
mual dan muntah pada fase akut. Mual sampai muntah dihubungkan
6) Bone (B6)
Sering didapatkan hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi
pada sisi otak yang berlawanan. Hemiparesis atau kelemahan salah satu
sisi tubuh adalah tanda yang lain. Pada kulit, jika kekurangan O2 kulit
akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit jelek.
paralisis/hemiplegia.
L. Diagnosa Keperawatan
muskuluskeletal,
M. Intervensi Keperawatan