Kelompok 4B :
Satuan Acara Penyuluhan Cara Penyuntikan Insulin Pen Secara Mandiri oleh
Kelompok 4B prodi D-III Keperawatan Malang kelas Lawang untuk Memenuhi
Tugas Praktik Klinik departemen Keperawatan Medikal Bedah II di Ruang
Interna 1 RSUD. Dr. R. Soedarsono Pasuruan
ini telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………
(____________________) (____________________)
Kepala Ruangan
(____________________)
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandaioleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. (Smeltzer & Bare,
Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah). Menurut catatan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), pada tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes
mellitus yangdiperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini
disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan (obesitas), dan gaya
hidup (Rahim, 2015).
Salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus yang sering dijumpai adalah
kaki diabetik (diabetic foot), yang dapat ber- manifestasikan sebagai ulkus, infeksi
dan gangren dan artropati Charcot (Reptuz, 2009; dikutip Andarwanti, 2009). Ada
dua tindakan dalam prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu tindakan
pencegahan dan tindakan rehabilitasi. Tindakan rehabilitasi meliputi program
terpadu yaitu evaluasi tukak, pengendalian kondisi metabolik, debridemen luka,
biakan kuman, antibiotika tepat guna, tindakan bedah rehabilitatif dan rehabilitasi
medik. Tindakan pencegahan meliputi edukasi perawatan kaki, sepatu diabetes
dan senam kaki (Yudhi, 2009). Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan
bagi penderita DM atau bukan penderita
Untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran
darah bagian kaki. Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain berperan
dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing
penderita DM untuk melakukan penyuntikan insulin dengan baik secara mandiri
(Anggriyana & Atikah, 2010) dalam (Flora & Purwanto, 2014). Gerakan-gerakan
senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di kaki.
Untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut, komponen pengelolaan DM
meliputi pemberian insulin, pengaturan makan, olah raga, edukasi dan
pemantauan mandiri. Tujuan terapi insulin untuk menghilangkan gejala
hiperglikemia, mencegah terjadinya diabetik ketoasidosis dan koma,
mengembalikan masa tubuh, perbaikan kapasitas olah raga dan tampilan kerja,
menurunkan frekuensi infeksi, serta mencegah komplikasi jangka panjang.
Sampai saat ini insulin merupakan obat yang harus selalu tersedia untuk
semua kasus DM karena alternatif obat selain insulin masih dalam taraf penelitian.
Perlu dicermati, karena penghentian insulin satu kali dalam satu minggu dapat
menurunkan kontrol metabolik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan
mempraktekan cara penyutikan insulin sebagai salah satu pengobatan
diabetes mellitus.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan peserta dapat :
- Menyebutkan kembali pengertian insulin, area penyuntikan untuk
insulin
- Menyebutkan kembali cara melakukan penyuntikan insulin pen
D. Kegiatan
1. Pengorganisasian
a. Leader : Ica Cres Diana
b. Co leader : Elly Purwanti Manurung
c. Fasilitator : Valina Yashinta
d. Observer : Latifatul Hasanah
Keterangan :
: Penyuluh
Pembagian tugas :
1) Peran Leader
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi bermain dari awal hingga berakhirnya
terapi
Membuat suasana bermain agar lebih tenang dan kondusif.
2) Co Leader
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Fasilitator
Memotivasi agar pasien dan keluarga dapat melakukan penyuntikan
insulin pen secara mandiri
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Fasilitator bertugas sebagai pemandu dan memotivasi agar dapat
kooperatif dalam penyuluhan penyuntikan insulin pen
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan
4) Observer
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
3. Memperkenalkan Mendengarkan
pembimbing Mendengarkan
4. Mempersilahkan leader
2 20 menit Kegiatan penyuluhan
penyuntikan insulin pen : Mendengarkan dan
1. Leader menjelaskan memperhatikan
pengertian penyuntikan Memperhatikan
insulin pen
2. Mendemonstrasikan Menerima dan
3 5 menit Evaluasi :
1. Leader menghentikan Selesai melakukan
Demonstrasi dan latihan penyuluhan
2. Menanyakan perasaan klien penyuntikan insul pen
3. Menanyakan klien tentang Mengungkapkan
materi yang telah perasaan
diberikan. Mendengarkan
Menjawab pertanyaan
4 Terminasi 1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta kepada
klien Menjawab salam
2. Mengucapkan salam
penutup
F. Evaluasi
a. Jelaskan tentang pengertian dan area penyuntikan insulin pen
b. Jelaskan manfaat penyuntikan insulin pen
c. Sebutkan langkah-langkah melakukan penyuntikan insulin pen
d. Praktikkan penyuntikan insulin pen secara mandiri
G. Hasil
a. Klien dapan menjelaskan pengertian dan area penyuntikan insulin pen
b. Klien dapat menjelaskan manfaat penyuntikan insulin pen
c. Klien dapat menyebutkan langkah-langkah penyuntikan insulin pen
d. Klien dapat mempraktikkan secara mandiri
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Insulin
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengubah gula darah
(glukosa) menjadi energi dan membantu menjaga keseimbangan kadar gula
darah dalam tubuh yang diproduksi oleh pankreas.
Insulin buatan adalah sintesis dari hormon yang susunan zatnya mirip seperti
insulin alami dalam tubuh.
Insulin pen adalah alat kesehatan yang digunakan untuk pemberian insulin
buatan kedalam jaringan subkutan
B. Area Penyuntikan Insulin Pen
Tempat penyuntikan insulin bisa dilengan, perut, atau paha. Bila dengan
bantuan orang lain, dilakukan dilengan. Bila menyuntik sendiri, lakukan di
perut atau paha. Jarak suntikan satu dengan yang lainnya sekitar 2 cm. Jangan
terlalu dekat. Lakukan rotasi agar tidak terus menyuntik di tempat yang sama
untuk menghindari terjadinya lipodistrofi (atrofi jaringan) dan hipertrofi
(penebalan) kulit. Untuk suntikan di perut, jauhi pusar dengan jarak 5 cm.
Hindari penyuntikan pada kulit yang luka atau infeksi. Jaga kebersihan,usap
atau bersihkan dengan alkohol sebelum dan sesudah penyuntikan. (Sutejo,
A.Y. 2010)
C. Cara Penyuntikan Insulin Pen
1. Mencuci tangan terlebih dahulu. Persiapkan insulin pen, lepaskan
penutup insulin pen.
3. Pastikan insulin pen siap digunakan. Pastikan tidak ada udara di dalam
insulin pen dan jarum berfungsi dengan baik dengan cara :
- Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit
- Tahan insulin pen dengan jarum mengarah keatas
- Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati keluarnya
sedikit insulin
- Ulangi jika perlu sampai insulin terlihat di ujung jarum
- Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah insulin terlihat
didalam pen
4. Atur dosis sesuai anjuran dokter
6. Suntikan insulin
- Usapkan kapas alkohol pada bagian yang akan disuntik
- Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis.
- Mencubit kulit (bagian lemak) yang akan disuntik menggunakan 2
jari
- Segera suntikkan jarum dengan cara tegak lurus (sudut 900) dengan
bagian tubuh yang akan di suntik
- Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis
sampai berhenti (klep dosis akan kembali pada nol).
- Biarkan jarum di tempat suntikan selama 5-10 detik untuk
memastikan insulin benar-benar masuk dan mencegah insulin keluar
dari tempat suntikan,
- Melepaskan kulit yang dicubit
- Tarik jarum dari tempat penyuntikan dan usap dengan kapas alkohol,
jangan di gosok atau dipijat