Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA PENYUNTIKAN INSULIN PEN


SECARA MANDIRI

Kelompok 4B :

Elly Purwanti Manurung (P17220194059)


Ica Cres Diana (P17220194062)
Latifatul Hasanah (P17220194063)
Valina Yashinta (P17220194086)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
Maret, 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan Cara Penyuntikan Insulin Pen Secara Mandiri oleh
Kelompok 4B prodi D-III Keperawatan Malang kelas Lawang untuk Memenuhi
Tugas Praktik Klinik departemen Keperawatan Medikal Bedah II di Ruang
Interna 1 RSUD. Dr. R. Soedarsono Pasuruan
ini telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

(____________________) (____________________)

Kepala Ruangan

(____________________)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


CARA PENYUNTIKAN INSULIN PEN SECARA MANDIRI

Pokok bahasan : Penyuntikan insulin pen secara mandiri


Waktu : 30-60 menit
Hari/tanggal : Jumat, 11 Februari 2022
Tempat : Ruang Interna 1 RSUD DR. R Soedarsono Pasuruan
Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien dan
keluarga dengan Diabetes Melitus

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandaioleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. (Smeltzer & Bare,
Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah). Menurut catatan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), pada tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes
mellitus yangdiperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini
disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan (obesitas), dan gaya
hidup (Rahim, 2015).
Salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus yang sering dijumpai adalah
kaki diabetik (diabetic foot), yang dapat ber- manifestasikan sebagai ulkus, infeksi
dan gangren dan artropati Charcot (Reptuz, 2009; dikutip Andarwanti, 2009). Ada
dua tindakan dalam prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu tindakan
pencegahan dan tindakan rehabilitasi. Tindakan rehabilitasi meliputi program
terpadu yaitu evaluasi tukak, pengendalian kondisi metabolik, debridemen luka,
biakan kuman, antibiotika tepat guna, tindakan bedah rehabilitatif dan rehabilitasi
medik. Tindakan pencegahan meliputi edukasi perawatan kaki, sepatu diabetes
dan senam kaki (Yudhi, 2009). Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan
bagi penderita DM atau bukan penderita
Untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran
darah bagian kaki. Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain berperan
dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam membimbing
penderita DM untuk melakukan penyuntikan insulin dengan baik secara mandiri
(Anggriyana & Atikah, 2010) dalam (Flora & Purwanto, 2014). Gerakan-gerakan
senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di kaki.
Untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut, komponen pengelolaan DM
meliputi pemberian insulin, pengaturan makan, olah raga, edukasi dan
pemantauan mandiri. Tujuan terapi insulin untuk menghilangkan gejala
hiperglikemia, mencegah terjadinya diabetik ketoasidosis dan koma,
mengembalikan masa tubuh, perbaikan kapasitas olah raga dan tampilan kerja,
menurunkan frekuensi infeksi, serta mencegah komplikasi jangka panjang.
Sampai saat ini insulin merupakan obat yang harus selalu tersedia untuk
semua kasus DM karena alternatif obat selain insulin masih dalam taraf penelitian.
Perlu dicermati, karena penghentian insulin satu kali dalam satu minggu dapat
menurunkan kontrol metabolik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan
mempraktekan cara penyutikan insulin sebagai salah satu pengobatan
diabetes mellitus.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan peserta dapat :
- Menyebutkan kembali pengertian insulin, area penyuntikan untuk
insulin
- Menyebutkan kembali cara melakukan penyuntikan insulin pen

C. Metode dan Media


1. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi
2. Media
Leaflet

D. Kegiatan
1. Pengorganisasian
a. Leader : Ica Cres Diana
b. Co leader : Elly Purwanti Manurung
c. Fasilitator : Valina Yashinta
d. Observer : Latifatul Hasanah

2. Setting tempat (gambar / denah ruangan)

Keterangan :
: Penyuluh

: Klien yang dilakukan penyuluhan

Pembagian tugas :
1) Peran Leader
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi bermain dari awal hingga berakhirnya
terapi
 Membuat suasana bermain agar lebih tenang dan kondusif.
2) Co Leader
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

3) Fasilitator
 Memotivasi agar pasien dan keluarga dapat melakukan penyuntikan
insulin pen secara mandiri
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
 Fasilitator bertugas sebagai pemandu dan memotivasi agar dapat
kooperatif dalam penyuluhan penyuntikan insulin pen
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan
4) Observer
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok

E. Kegiatan Penyuntikan Insulin Pen

No Waktu Terapis Klien


1 5 menit Pembukaan:
1. Co leader membuka dan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan

3. Memperkenalkan Mendengarkan

pembimbing Mendengarkan

4. Mempersilahkan leader
2 20 menit Kegiatan penyuluhan
penyuntikan insulin pen : Mendengarkan dan
1. Leader menjelaskan memperhatikan
pengertian penyuntikan Memperhatikan
insulin pen
2. Mendemonstrasikan Menerima dan

penyuntikan insulin pen mengikuti anjuran

3. Mengatur posisi klien


senyaman mungkin agar
Klien kooperatif
klien dapat mengikuti
dengan penyuluhan
panduan penyuntikan
insulin pen
4. Leader, co leader, dan Mengungkapkan
fasilitator memotivasi klien perasaan
5. Observer mengobservasi
klien

3 5 menit Evaluasi :
1. Leader menghentikan Selesai melakukan
Demonstrasi dan latihan penyuluhan
2. Menanyakan perasaan klien penyuntikan insul pen
3. Menanyakan klien tentang Mengungkapkan
materi yang telah perasaan
diberikan. Mendengarkan
Menjawab pertanyaan
4 Terminasi 1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta kepada
klien Menjawab salam
2. Mengucapkan salam
penutup

F. Evaluasi
a. Jelaskan tentang pengertian dan area penyuntikan insulin pen
b. Jelaskan manfaat penyuntikan insulin pen
c. Sebutkan langkah-langkah melakukan penyuntikan insulin pen
d. Praktikkan penyuntikan insulin pen secara mandiri

G. Hasil
a. Klien dapan menjelaskan pengertian dan area penyuntikan insulin pen
b. Klien dapat menjelaskan manfaat penyuntikan insulin pen
c. Klien dapat menyebutkan langkah-langkah penyuntikan insulin pen
d. Klien dapat mempraktikkan secara mandiri
MATERI PENYULUHAN

PENYUNTIKAN INSULIN PEN SECARA MANDIRI

A. Pengertian Insulin
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengubah gula darah
(glukosa) menjadi energi dan membantu menjaga keseimbangan kadar gula
darah dalam tubuh yang diproduksi oleh pankreas.
Insulin buatan adalah sintesis dari hormon yang susunan zatnya mirip seperti
insulin alami dalam tubuh.
Insulin pen adalah alat kesehatan yang digunakan untuk pemberian insulin
buatan kedalam jaringan subkutan
B. Area Penyuntikan Insulin Pen

Tempat penyuntikan insulin bisa dilengan, perut, atau paha. Bila dengan
bantuan orang lain, dilakukan dilengan. Bila menyuntik sendiri, lakukan di
perut atau paha. Jarak suntikan satu dengan yang lainnya sekitar 2 cm. Jangan
terlalu dekat. Lakukan rotasi agar tidak terus menyuntik di tempat yang sama
untuk menghindari terjadinya lipodistrofi (atrofi jaringan) dan hipertrofi
(penebalan) kulit. Untuk suntikan di perut, jauhi pusar dengan jarak 5 cm.
Hindari penyuntikan pada kulit yang luka atau infeksi. Jaga kebersihan,usap
atau bersihkan dengan alkohol sebelum dan sesudah penyuntikan. (Sutejo,
A.Y. 2010)
C. Cara Penyuntikan Insulin Pen
1. Mencuci tangan terlebih dahulu. Persiapkan insulin pen, lepaskan 
penutup insulin pen.

2. Pastikan insulin tidak menggumpal dengan memutar mutar insulin pen


sampai gumpalan hilang secara perlahan (jangan dikocok).
Lepaskan kertas pembungkus dan tutup jarum
- Buka kertas pembungkus dan tutup jarum pen
- Tarik kertas pembungkus pada jarum pen
- Putar jarum insulin ke insulin pen
- Lepaskan penutup luar jarum sehingga jarum tampak

3. Pastikan insulin pen siap digunakan. Pastikan tidak ada udara di dalam
insulin pen dan jarum berfungsi dengan baik dengan cara :
- Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit
- Tahan insulin pen dengan jarum mengarah keatas
- Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati keluarnya
sedikit insulin
- Ulangi jika perlu sampai insulin terlihat di ujung jarum
- Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah insulin terlihat
didalam pen
4. Atur dosis sesuai anjuran dokter

5. Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntik


- Pastikan posisi nyaman saat menyuntikan insulin pen
- Penyuntikan dapat dilakukan pada bagian perut, lengan, paha atas
atau pantat
- Tidak dianjurkan untuk menyuntik di lokasi yang sama terus
menerus, rotasikan posisi (konsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu)

6. Suntikan insulin
- Usapkan kapas alkohol pada bagian yang akan disuntik
- Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis.
- Mencubit kulit (bagian lemak) yang akan disuntik menggunakan 2
jari
- Segera suntikkan jarum dengan cara tegak lurus (sudut 900) dengan
bagian tubuh yang akan di suntik
- Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis
sampai berhenti (klep dosis akan kembali pada nol).
- Biarkan jarum di tempat suntikan selama 5-10 detik untuk
memastikan insulin benar-benar masuk dan mencegah insulin keluar
dari tempat suntikan,
- Melepaskan kulit yang dicubit
- Tarik jarum dari tempat penyuntikan dan usap dengan kapas alkohol,
jangan di gosok atau dipijat

7. Persiapkan insulin pen untuk penggunaan berikutnya


- Tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen.
- Tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen.
Tempatkan jarum yang telah digunakan pada wadah yang aman
(kaleng kosong) dan buang ke tempat sampah
- Simpan kembali insulin pen untuk digunakan ke pemakaian
selanjutnya
- Cuci tangan setelah selesai menggunakan insulin pen
D. Cara Penyimpanan Insulin Pen
1. Simpan insulin pen baru (belum pernah dipakai) pada suhu 2 - 8C
(dalam lemari es), tetapi jangan dibekukan dalam freezer.
2. Menyimpan dalam lemari es bertujuan untuk menjaga kestabilan insulin
pen yang stabil jika di simpan pada suhu dingin dan dapat bertahan lebih
lama sampai masa kadaluarsa jika di simpan pada suhu dingin.
3. Tidak disarankan menyimpan dalam freezer karena jika insulin menjadi
beku maka terdapat perubahan bentuk partikel insulin menjadi kristal
atau gumpalan sehingga insulin menjadi rusak dan tidak bisa digunakan
lagi
4. Simpan insulin pen yang sedang dipakai pada suhu sejuk ruangan yang
terlindung dari cahaya matahari (15-20C) dan sebaiknya tidak di simpan
dalam lemari es.
5. Penyimpanan insulin pen yang sudah / sedang dipakai, baik di simpan
pada suhu sejuk ruangan atau di simpan didalam kulkas, insulin pen tetap
hanya bisa digunakan 30 hari sejak insulin tersebut dipakai. Insulin pen
yang awalnya disimpan di dalam kulkas dalam kondisi stabil kemudian
dikeluarkan dalam kulkas untuk dipakai maka akan mengalami
perubahan stabilitas sehingga akan percuma apabila disimpan kembali
kedalam lemari es.
6. Insulin pen yang sedang dipakai, dapat digunakan sampai 4 minggu / 1
bulan
7. Insulin pen tidak boleh digunakan setelah melewati tanggal kadaluarsa
seperti yang tercetak pada label dan karton
8. Tutup insulin pen harus senantiasa terpasang bila sedang tidak digunakan
agar terlindung dari cahaya
9. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
E. Cara Pembuangan Insulin Pen
1. Hilangkan etiket atau semua informasi yang menempel pada kemasan
insulin pen untuk melindungi identitas kesehatan diri
2. Jarum suntik pada insulin pen dibengkokkan sampai tumpul atau dirusak
sampai tidak dapat digunakan kembali kemudian masukkan jarum insulin
tersebut ke dalam wadah tertutup dan aman seperti kaleng kosong dan
buang ke tempat sampah
3. Insulin pen yang sudah habis, dipisahkan dengan sampah lainnya lalu
buang ke tempat sampah
F. Efek Samping Insulin Pen
1. Hipoglikemik (Penurunan kadar gula dalam darah)
Terapi insulin pen intensif untuk mencapai sasaran kendali gula darah
yang normal atau mendekati normal cenderung meningkatkan risiko
hipoglikemik. Tanda-tanda terjadinya hipoglikemik yaitu badan terasa
lemas, pusing dan kepala terasa ringan, pandangan berkunang-kunang,
kadang kadang pandangan menjadi gelap (pitam), mengantuk bukan pada
jam tidur, keluar keringat dingin, berkeringat berlebihan, merasa lapar,
gemetar, serta penderita tampak gugup dan bingung.
2. Reaksi lokal terhadap suntikan insulin
Reaksi lokal terhadap suntikan insulin mengakibatkan terjadinya memar
atau luka pada lokasi penyuntikan. Hal itu dapat muncul pada pasien
yang menjalani beberapa kali penyuntikan dalam sehari dan tidak
melakukan perpindahan lokasi tempat penyuntikan.
3. Edema insulin
Edema (bengkak) dapat muncul karena adanya penimbunan cairan di
dalam jaringan pada anggota tubuh. Edema (bengkak) dapat menghilang
secara spontan dalam beberapa hari.
ABSENSI KEHADIRAN PESERTA PENYULUHAN

No Nama Alamat Tanda Tangan


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai