Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN MOBILITAS FISIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Klinik


Keperawatan
Mata Kuliah Keperawatan Dasar

Oleh:
ALIFIA NANDA PUSPITA SANTOSO
P17220194066

D- III KEPERAWATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN MOBILITAS FISIK

A. KONSEP DASAR GANGGUAN MOBILITAS FISIK

1. DEFINISI
Gangguan mobilitas fisik adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat

bergerak secara bebas, dampak gangguan mobilisasi pada pasien stroke yaitu

seperti disfungsi neurologi berupa kelemahan pada anggota gerak (Adha,

2017).

Gangguan mobilitas fisik didefinisikan oleh North American Nursing

Diagnosis Association (NANDA) sebagai suatu keadaan dimana individu

yang mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerakan fisik. Individu

yang mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerakan fisik antara

lain: lansia, individu dengan penyakit yang mengalami penurunan kesadaran

lebih dari 3 hari atau lebih, individu yang kehilangan fungsi anatomic akibat

perubahan fisiologik (kehilangan fungsi motorik, pasien dengan stroke, pasien

penggunaan kursi roda), penggunaan alat eksternal (seperti gips atau traksi),

dan pembatasan gerakan volunter, atau gangguan fungsi motorik dan rangka

(Kozier, 2010) dalam (PUTRI, 2020). Mobilitas atau mobilisasi merupakan

kemampuan individu untuk bergerak dan melakukan kegiatan secara mudah,

bebas dan teratur guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik secara

mandiri, dengan bantuan orang lain, maupun hanya dengan bantuan alat

(Wulandari, 2018).
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Menurut (Wahit and Indrawati Lilis, 2015) Faktor yang mempengaruhi

mobilisasi adalah:

a. Gaya hidup

Mobilisaasi seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya,

nilai nilai yang dianut, serta lingkungan tempat ia tinggal (masyarakat).

Contoh sederhananya adalah wanita Jawa. di masyarakat tempat mereka

tinggal, wanita Jawa di tuntut untuk berpenampilan lemah dan lembut.

Selain itu, tabu untuk mereka melakukan aktivitas yang berat.

b. Ketidakmampuan

Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk

melakukan aktivitas hidup sehari hari. Secara umum, ketidakmampuan ada

dua macam, yakni ketidakmampuan primer dan sekunder.

Ketidakmampuan primer di sebabkan oleh penyakit atau trauma

(misalnya: paralis akibat gangguan atau cedera pada medula spinalis).

ketidakmampuan sekunder terjadi akibat dampak dari ketidakmampuan

primer (misalnya: kelemahan otot dan tirah baring). penyakit penyakit

tertentu dan kondisi cedera akan berpengaruh terhadap mobilitas.

c. Tingkat energi

Energi di butuhkan untuk banyak hal, salah satunya mobilisasi.

dalam hal ini, cadangan energi yang dimiliki masing masing individu
bervariasi. disamping itu, ada kecenderungan seseorang untuk

menghindari stresor guna mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis.

d. Usia

Usia berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan

mobilisasi. pada individu lansia, kemampuan untuk melakukan aktivitas

dan mobilisasi menurun sejalan dengan penuaan.

e. Sistem neuromuskular

Mobilisasi sangat mempengaruhi oleh sitem neuromuskular, meliputi

sistem otot, skeletal, sendi, ligamen, tendon, kartilago dan saraf. Otot

skeletal mengantar gerakan tulang karena adanya kemampuan otot karena

berkontraksi dan relaksasi yang bekerja sebagai sistem pengungkit. Ada

dua tipe kontraksi otot yaitu isotonik dan isometrik. Pada kontraksi

isotonik, peningkatan tekanan otot menyebabkan otot memendek.

Kontraksi isometrik menyebabkan peningkatan tekanan otot atau kerja otot

tetapi tidak ada pemendekan atauu gerakan aktif dari otot misalnya

pengaernjuran klien untuk latihan kuadrisep.

f. Dampak tidak mobilisasi

Individu yang tidak memiliki gaya hidup tidak aktif atau yang di

hadapkan dengan keadaan tidak aktif karena sakit atau cedera berisiko

mengalami banyak masalah yang dapat mempengaruhi sistem tubuh


utama. Tanda tanda yang paling jelas dari dampak tidak mobilisasi di

tunjukkan sistem muskuloskeletal

Faktor yang mempengaruhi gangguan mobilitas fisik atau imobilitas

adalah kondisi fisik menahun, kapasitas mental, status mental seperti

kesedihan dan depresi, penerimaan terhadap berfungsinya anggota tubuh dan

dukungan anggota keluarga. (Setiabudhi & Hardywinoto, 2014) dalam

(Airiska, Winarni and Ratnasari, 2020).

 Penyebab Gangguan Mobilisasi

1. Kerusakan integritas struktur tulang

2. Perubahan metabolisme

3. Ketidakbugaran tubuh

4. Penurunan kendali otot

5. Penurunan masa otot

6. Keterlambatan perkembangan

7. Kekakuan sendi

8. Kontraktur

9. Malnutrisi

10. Gangguan muskuloskeletal

11. Gangguan neuromuskulaar

12. Efek agen farmakologis

13. Program pembatasan gerak

14. Nyeri
15. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik

16. Kecemasan

17. Keenganan melakukan pergerakan

18. Gangguan sensori persepsi

 Kondisi Klinis Terkait

1. Stroke

2. Cedera medula spinalis

3. Trauma

4. Fraktur

5. Osteoarthritis

6. Ostemalasia

7. Keganasan

3. PATOFISIOLOGI DAN MEKANISME

a. Tanda dan Gejala

Menurut (PPNI, 2017) tanda dan gejala gangguan mobilisasi fisik yaitu :

 Gejala dan tanda mayor

1) gangguan mobilitas fisik

Subjektif Mengeluh sulit mengerakkan ekstremitas

2) Objektif

a. Kekuatan otot menurun

b. Rentang gerak (ROM) menurun


 Gejala dan tanda minor gangguan mobilitas fisik

1) Subjektif

a. Nyeri saat bergerak

b. Enggan melakukan pergerakan

c. Merasa cemas saat bergerak

2) Objektif

a. Sendi kaku

b. Gerakan tidak terkoordinasi

c. Gerakan terbatas d) Fisik lemah

PATHWAY
Sumber : (Nurlitasari, 2021)

Anda mungkin juga menyukai