Anda di halaman 1dari 16

ACARA SATUAN PENYULUHAN (SAP)

CARA PEMBERIAN TERAPI INSULIN PEN


DI RSI MASYITHOH BANGIL RUANG MARWAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penyuluhan Praktek Klinik Keperawatan


Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah 1

Disusun Oleh :

ALIFIA NANDA PUSPITA SANTOSO (P17220194066)


ALDA CHUMAIDAH (P17220194067)
AGENG PATUH PRANATA (P17220194068)
NABILATUR ROSIDAH (P17220194057)

D- III KEPERAWATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Cara Pemberian Terapi Insulin Pen


MATA AJAR : Keperawatan Bedah 1
WAKTU : 45 Menit Jam 09.00
HARI/TANGGAL : Kamis, 18 November 2021
SASARAN : Pasien Penderita Diabetes
PEMBICARA : Kelompok 6B (Alifia, Alda, Ageng, Cici)
TEMPAT : RSI Masyithoh Ruang Marwah

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah

akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh

resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009).

Diabetes Mellitus adalah kondisi abnormalitas metabolisme

karbohidrat yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) insulin, baik secara

absolute (total) maupun sebagian (Hadisaputro. Setiawan, 2007).

Insulin merupakan hormon yang digunakan untuk mengatur gula

tubuh. Penderita diabetes / kencing manis memerlukan hormone insulin dari

luar guna mengembalikan kondisi gula tubuhnya menjadi normal kembali.

Insulin ini dimasukkan dengan cara penyuntikan atau injeksi.

Insulin sendiri sekarang tersedia dalam kemasan alat suntik yang

praktis dan nyaman digunakan. Penggunaan jarum insulin di design agar

pasien dapat menggunakannya secara mandiri, pena insulin menggunakan


jarum yang sangat tipis dan pendek dengan ujung jarum yang dilapisi silikon

sehingga dapat meminimalisasi rasa nyeri pada saat penyuntikan.Kuncinya

terletak pada intensitas pengobatan, sekalipun diabetes tidak bisa

disembuhkan, namun jika pasien rutin dan teratur melakukan pengobatan,

memperbaiki pola hidup, pola makan dan tanpa menunda-nunda pemberian

insulin, maka pasien akan kembali sehat dan malah jauh lebih sehat dari orang

normal (Rizal, 2013)

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan klien & pendamping dapat

memahami bagaimana prosedur penyuntikan insulin dan dapat

mengaplikasikannya sendiri di rumah.

2. Tujuan Khusus

1) Klien dan pendamping memahami diabetes mellitus / kencing manis

2) Klien dan pendamping memahami tentang insulin

3) Klien dan pendamping memahami area, rotasi dan cara penyuntikan

insulin yang benar

4) Klien dapat mengaplikasikannya secara mandiri dengan benar

C. MATERI PENYULUHAN

Rumusan Masalah

1. Pengertian DM, insulin, dan manfaatnya.

2. Jenis-jenis Insulin
3. Cara Penyuntikan insulin

4. Dosis insulin yang digunakan disesuaikan

5. Cara menentukan area lokasi atau area penyuntikan insulin.

6. Indikasi dan kontraindikasi

D. PROSES PENYULUHAN

1. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi
2. Media
Leaflet
E. Kegiatan
1. Pengorganisasian
a. Leader :
b. Co leader :
c. Fasilitator :
d. Observer :

2. Setting tempat (gambar / denah ruangan)

Keterangan :

: Penyuluh
: Klien yang dilakukan penyuluhan

: Keluarga klien yang jaga

Pembagian tugas :

1) Peran Leader
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya penyuluhan dari awal hingga berakhir
 Membuat suasana tenang dan kondusif.
2) Co Leader
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Fasilitator
 Memotivasi pasien agar dapat kooperatif dalam penyuluhan yang
akan dilakukan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
 Fasilitator bertugas sebagai pemandu dan memotivasi pasien agar
dapat kooperatif dalam penyuluhan yang akan dilakukan.
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama penyuluhan berlangsung
4) Observer
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
A. Kegiatan Terapi Senam DM

No Waktu Terapis Pasien


1 5 menit Pembukaan:
1. Co leader membuka dan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Memperkenalkan Mendengarkan
pembimbing Mendengarkan
4. Mempersilahkan leader
2 10 menit Kegiatan penyuluhan cara
pemberian terapi insulin : Mendengarkan dan
1. Leader menjelaskan memperhatikan
pengertian DM dan Memperhatikan
Terapi Insulin
2. Mendemonstrasikan Cara Menerima dan
Pemberian terapi insulin mengikuti anjuran
3. Leader, co leader, dan
fasilitator memotivasi
klien Mengungkapkan
4. Observer mengobservasi perasaan
klien

3 5 menit Evaluasi :
1. Leader menghentikan Selesai penyuluhan
Demonstrasi Menanyakan cara pemberian
perasaan klien terapi insulin
2. Menanyakan klien
tentang materi yang telah Mengungkapkan
diberikan. perasaan
Mendengarkan
Menjawab
pertanyaan
4 Terminasi 1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta kepada
klien Menjawab salam
2. Mengucapkan salam
penutup

F. Evaluasi

a. Jelaskan tentang pengertian terapi insulin

b. Jelaskan area lokasi atau area penyuntikan insulin.

c. Sebutkan langkah-langkah pemberian terapi insulin

d. Praktikkan cara pemberian terapi insulin secara mandiri

G. Hasil
a. Klien dapan menjelaskan pengertian terapi insulin
b. Klien dapat menjelaskan area lokasi atau area penyuntikan insulin.

c. Klien dapat menyebutkan langkah-langkah pemberian terapi insulin

d. Klien dapat mempraktikkan secara mandiri

Materi Penyuluhan
“Cara Pemberian Terapi Insulin”

1. Pengertian Pembahasan Insulin


Insulin injeksi digunakan untuk mengkontrol gula darah pada orang yang
menderita diabetes melitus tipe 1 (suatu kondisi dimana tubuh tidak mampu
memproduksi insulin sehingga tidak mampu mengontrol sejumlah gula darah)
atau pada penderita diabetes mellitus tipe 2 ( suatu kondisi dimana gula darah
terlalu tinggi karena tubuh tidak memproduksi atau menggunakan insulin
secara normal), yang tidak dapat dikontrol dengan obat anti diabetik oral saja
Insulin sebenarnya merupakan hormon yang secara normal diproduksi
oleh tubuh. Insulin injeksi digunakan untuk menggantikan tempat insulin yang
secara normal diproduksi oleh tubuh. mekanisme kerjanya adalah dengan
membantu pergerakan glukosa dari darah ke dalam jaringan tubuh untuk
digunakan sebagai energi. Insulin juga akan mencegah liver untuk
memproduksi lebih banyak lagi glukosa. Semua jenis tipe insulin yang ada,
bekerja melalui cara ini. Berbagai jenis insulin, hanya berbeda dalam hal mula
kerja dan lama kerjanya dalam mengkontrol gula darah (Rizal, 2013).

2. Jenis-Jenis Insulin
Terdapat dua jenis insulin basal, yaitu insulin intermediate-acting (kerja
sedang) dan insulin longacting (kerja-panjang). Untuk menyerupai mekanisme
tubuh pasien sehat dalam melepaskan insulin, insulin bolus (insulin short-
acting (kerja singkat) atau rapid-acting (kerja-cepat)) harus diberikan untuk
mencegah peningkatan kadar glukosa darah setelahmakan.
 Insulin reguler atau short-acting :
a. Digunakan pada waktu makan
b. Mulai bekerja dalam waktu 30 menit
c. Bekerja maksimal dalam 2 hingga 3 jam
d. Efek bertahan hingga 6 jam
e. Insulin Neutral Protamine Hagedorn (NPH) harus di-resuspensi
(mengaduknya perlahan dengan memutar pen) sebelum digunakan
Contoh : Humulin R; Novolin R; dan, untuk pompa insulin,
Velosulin, hanya Humulin R yang tersedia di Indonesia.
 Insulin kerja-cepat:
a. Digunakan pada waktu makan
b. Mulai bekerja dalam 15 menit
c. Bekerja maksimal dalam sekitar 1 jam
d. Efeknya bertahan hingga 4 jam
Contoh : glulisine,lispro,dan aspart, semua produk belum tersedia
diIndonesia
 Insulin kerja-sedang :
a. Digunakan sehari sekali
b. Bekerja maksimal 4 hingga 8 jam setelah injeksi
c. Efeknya bertahan hingga 18 jam
d. Jika diinjeksikan sebelum tidur, insulin akan bekerja maksimal
pada dini hari, yaitu saat insulin paling dibutuhkan
Contoh : NPH,Humulin N,dan Novolin N,hanya Humulin N
tersedia di Indonesia
 Insulin kerja-panjang :
a. Menurunkan kadar glukosa secara bertahap
b. Efeknya dapat bertahan hingga 24 jam
Contoh : detemir (Levemir) dan glargine (Lantus),tersedia di
Indonesia
 Ultralong-acting insulin :
a. Digunakan sehari sekali
b. Efeknya dapatbertahan lebih dari 24 jam
Contoh : degludec (Tresiba),belum tersedia di Indonesia

(Afifah, 2016)

3. Area Penyuntikan Insulin


Penyuntikan dilakukan secara subkutan (jaringan di bawah kulit
yang merupakan jaringan lemak) karena penyuntikan pada bagian jaringan
lemak akan mempercepat proses penyerapan insulin. Lokasi penyuntikan
umumnya pada bagian perut (abdomen), lengan, paha atas dan pantat.
Bagian perut (abdomen) menyerap insulin paling cepat dibandingkan
lokasi yang lain karena menyimpan cukup banyak jaringan lemak.
Disarankan untuk mengganti titik injeksi penyuntikan insulin pen setelah
waktu dua hari berturut-turut, jangan menggunakan titik yang sama secara
berulang-ulang karena dapat menyebabkan kulit iritasi dan merusak
jaringan lemak dibawah kulit. Mengganti titik injeksi, bukan berarti
mengganti area injeksi, hanya saja menyuntik pada area injeksi yang sama
namun letaknya tidak dititik yang sama seperti penyuntikan sebelumnya.
Berikanlah jarak sekitar 2 cm dari titik injeksi sebelumnya.

4. Langkah-Langkah Pemberia Insulin

1) Mencuci tangan terlebih dahulu


2) Siapkan insulin pen, jarum, kapas alkohol dan tempat sampah
3) Sebelum digunakan, periksa tanggal kadaluarsa, warna dan kejernihan
insulin
4) Persiapkan insulin pen dan lepaskan penutup insulin pen Pastikan
insulin tidak menggumpal dengan memutar mutar insulin pen sampai
gumpalan hilang secara perlahan (jangan dikocok)

5) Lepaskan kertas pembungkus dan tutup jarum


 Buka kertas pembungkus dan tutup jarum pen
 Tarik kertas pembungkus pada jarum pen
 Putar jarum insulin ke insulin pen
 Lepaskan penutup luar jarum sehingga jarum tampak

6) Pastikan insulin pen siap


digunakan Pastikan tidak ada udara di dalam insulin pen dan jarum
berfungsi dengan baik Dengan cara :
 Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit
 Tahan insulin pen dengan jarum mengarah keatas
 Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati keluarnya
sedikit insulin
 Ulangi jika perlu sampai insulin terlihat di ujung jarum
 Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah insulin terlihat
didalam pen

7) Atur dosis sesuai anjuran dokter

8) Pilih lokasi bagian tubuh


yang akan disuntik
 Pastikan posisi nyaman saat menyuntikan insulin pen
 Penyuntikan dapat dilakukan pada bagian perut, lengan, paha atas
atau pantat
 Tidak dianjurkan untuk menyuntik di lokasi yang sama terus
menerus, rotasikan posisi (konsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu)
9) Suntikan insulin
 Usapkan kapas alkohol pada bagian yang akan disuntik
 Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis.
 Mencubit kulit (bagian lemak) yang akan disuntik menggunakan
2 jari
 Segera suntikkan jarum dengan cara tegak lurus (sudut 900 )
dengan bagian tubuh yang akan di suntik
 Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis
sampai berhenti (klep dosis akan kembali pada nol).
 Biarkan jarum di tempat suntikan selama 5-10 detik untuk
memastikan insulin benar-benar masuk dan mencegah insulin
keluar dari tempat suntikan,
 Melepaskan kulit yang dicubit
 Tarik jarum dari tempat penyuntikan dan usap dengan kapas
alkohol, jangan di gosok atau dipijat
10) Persiapkan insulin pen untuk penggunaan berikutnya
 Tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen.
 Tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen.
Tempatkan jarum yang telah digunakan pada wadah yang aman
(kaleng kosong) dan buang ke tempat sampah

11) Simpan kembali insulin pen untuk digunakan ke pemakaian


selanjutnya
12) Cuci tangan setelah selesai menggunakan insulin pen
(Laksita, 2019)

5. Kontraindikasi Pemberian Insulin


 Hipoglikemik
(Penurunan kadar gula dalam darah) Terapi insulin pen intensif
untuk mencapai sasaran kendali gula darah yang normal atau mendekati
normal cenderung meningkatkan risiko hipoglikemik. Adapun tanda-
tanda terjadinya hipoglikemik yaitu badan terasa lemas, pusing dan
kepala terasa ringan, pandangan berkunang-kunang, kadang kadang
pandangan menjadi gelap (pitam), mengantuk bukan pada jam tidur,
keluar keringat dingin, berkeringat berlebihan, merasa lapar, gemetar,
serta penderita tampak gugup dan bingung. Apabila terjadi efek samping
tersebut dan mengganggu aktivitas maka segera konsultasikan dengan
dokter
 Reaksi lokal terhadap suntikan insulin
Reaksi lokal terhadap suntikan insulin mengakibatkan terjadinya
memar atau luka pada lokasi penyuntikan. Hal itu dapat muncul pada
pasien yang menjalani beberapa kali penyuntikan dalam sehari dan tidak
melakukan perpindahan lokasi tempat penyuntikan. Apabila terjadi efek
samping tersebut dan mengganggu aktivitas maka segera konsultasikan
dengan dokter
 Edema insulin
Edema (bengkak) dapat muncul karena adanya penimbunan cairan
di dalam jaringan pada anggota tubuh. Edema (bengkak) dapat
menghilang secara spontan dalam beberapa hari. Apabila edema
(bengkak) mengganggu aktivitas, maka segera konsultasikan ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, H. N. (2016) ‘Mengenal jenis-jenis insulin terbaru untuk pengobatan


diabetes’, Majalah Farmasetika, 1(4), pp. 1–4.

Laksita, M. M. (2019) ‘Penggunaan terapi insulin pen pada pasien diabetes


mellitus’.

Rizal, A. K. (2013) ‘Satuan acara penyuluhan metode suntik insulin’,


(115070201131023).

Anda mungkin juga menyukai