Disusun oleh :
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karuniaNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aauhan keperawata terminal muslim yang
menjelaskan materi tentang “ asuhan keperawatan dengan pasien ansietas kematian”.
Dalam penulisan makalah ini kami masih merasa banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kelompok kami
untuk menyampaikan materi ini, dan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan penulis berharap semoga
hasil karya tulisnya ini dapat bermanfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................1
B. Batasan Karakteristik..........................................................................................3
E. Hasil NOC..........................................................................................................4
G. Intervensi NIC....................................................................................................6
BAB IV PENUTUPAN...............................................................................................17
Kesimpulan..............................................................................................................17
DAFTAR FUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai mahluk ciptaan, ternyata hidup manusia itu terbatas. Manusia sama
sekali tidak bisa mempertahankan apa yang diinginkan, kedudukan yang tinggi
maupun besarnya kekuasaan yang digenggam, akan “melorot” bila saatnya tiba.
Kematian adalah sebuah keniscayaan. Tidak perlu diminta dia akan datang sendiri
mau tidak mau suka tidak suka jika waktunya telah tiba maka malaikat maut akan
segera menjemput.
Kematian merupakan sesuatu yang bersifat pasti dan nyata bagi semua orang.
Walaupun begitu, kedatangananya tidak dapat diketahui dengan tepat, kapan dan
bagaimana kematian itu akan datang. Sehingga emua konselor akan dihadapkan pada
kebutuhan untuk membantu seseorang menyesuaikan diri menghadapi kecemasan
terhadap kematian, baik itu merupakan kecemasan terhadap kematian mereka sendiri,
kematian orang tua, pasangan, anak atau teman. bebrapa penelitian melaporkan
bahwa tingginya tingkat kecemasan terhadap kematian terjadi pada orang yang
memiliki kesehatan fisik dan emosioanal yang buruk (Christ,1961;Rhudick dan
Dibner, 1961).
1
2
TINJAUAN TEORI
B. Batasan Karakteristik
Subjektif :
3
4
E. Hasil NOC
1. Penerimaan : status kesehatan : berdamai dengan perubahan yang signifikan
pada kondisi kesehatan
2. Kematiaan yang damai : kemudahan fisik dan psikologis dengan peristiwa
berakhirnya kehidupan yang akan terjadi
3. Tingkat depresi : keparahan alam melankolik dan kehilangan minat dengan
peristiwa hidup
4. Pengakhiran kehidupan yang bermanfaat : tindakan personal uuntuk
mempertahankan sikap terkendali selama mendekati masa menjelang ajal
5. Tingkat ketakutan: keparahan manifestasi kekhawatiran, ketegangan, atau
perasaan tidak menentu yag brasal dari sumbe yang jelas pada anak yang
berusia 1 hingga 17 tahun
5
Contoh lain:
6
Pasien akan :
G. Intervensi NIC
1. Penurunan ansietas : meminimalkan perasaan kekhawatiran, ketakutan,
firasat, atau perasaan tidak menentu yang berhubungan denga sumber bhaya
yang diansitipasi da tidak jelas
2. Tekhnik menenangkan : mengurangi ansietas pada pasien yang mengalami
distres akut
3. Peningkatan koping : membantu pasie utuk beradaftasi dengan stressor yang
diterima, perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntunan
dan peran hidup
4. Dukungan pengambilan keputusan : memberikan informasi dan bantuan
kepada pasien yag membuat keputusan yang berhubungan dengan perawatan
kesehatan
5. Perawatan menjelang ajal : menigkatkan kenyamanan fisik dan kedamaian
psikologis dalam fase akhir kehidupan
6. Dukungan emosi : memberikn penanganan penerimaan, dan dorongan
selama masa stress
7. Penumbuhan harapan : memfasilitasi pengembangan cara pandang yang
positif dalam situasi tertentu
7
TINJAUAN KASUS
Kasus 1
Pasien Tn. S, Laki-laki, 43 tahun, dibawa ke UGD karena merasa dadanya berdebar
dan berkeringat disertai sesak. Keluhan ini dimulai sejak 1 minggu yang lalu.
Menurut istrinya sebelumnya terdapat tetangga pasien yang meninggal karena
serangan jantung yang membuat pasien takut meninggal seperti tetangganya. Pasien
Tn.s merupakan penderita Gagal Ginjal kronis yang sudah menjalani haemodialisa
selama 1 tahun. Pada saat tanda tanda vital menunjukkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 98 x/menit, RR : 20 x/menit, suhu 36,8 C. Tidak tampak pulsasi jantung
abnomal, hasil EKG menunjukkan sinus rythm. Pasien mengatakan : “ saya khawatir
dengan kondisi saya suster, berat badan makin naik,sering sesak, harus Hd berasa
tidak ada perkembangan yang baik, apakah saya akan cepat mati suster?”.
Menurut istri pasien selama 1 minggu ini, pasien sering menangis sebelum tidur, dan
mengungkapkan pada istrinya “ saya akan mati, saya takut ...” ungkapan itu sering
diungkapkan berulang ulang.
8
9
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Data Biografi
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 43 Tahun
Tanggal lahir : Tidak terkaji
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Tidak terkaji
Suku/Bangsa : Tidak terkaji
Status Marital : Tidak terkaji
Alamat : Tidak terkaji
Tgl. Masuk : Tidak terkaji
Tgl. Pengkajian : Tidak terkaji
No. medrec : Tidak terkaji
Diagnosis Medis : Gagal ginjal kronis
b. Keluhan Utama
Takut akan kematian
10
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien di bawa ke UGD karena merasa dadanya berdebar dan
berkeringat disertai sesak. Keluhan ini dimulai sejak 1 minggu
yang lalu.
b. Sistem Kardiovaskuler
Tidak tampak pulsasi jantung abnormal hasil EKG
menunjukan sinus rhythm, TD: 120/80 mmHg.
c. Sistem Integumen
Klien berkeringat.
d. Sistem Muskuloskeletal
Tidak terkaji.
e. Sistem Perkemihan
Tidak terkaji.
f. Sistem Pencernaan
Tidak terkaji.
g. Sistem Persyarafan
Tidak terkaji.
c. Pola Aktivitas
N Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit
o
1. Pola Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
Jenis
Keluhan
Tidak terkaji
Tidak terkaji
b. Minum
Frekuensi
Jenis
Keluhan
2. Eliminasi
a. BAK Tidak terkaji
12
Frekuensi
Warna
Bau
Keluhan Tidak terkaji
b. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Bau
Warna
Keluhan
3. Istirahat Tidur
a. Siang Sering menangis
b. Malam Tidak terkaji sebelum tidur
c. Keluhan
4. Personal Hygene
a. Mandi
b. Gosok Gigi Tidak tekaji Tidak terkaji
c. Keramas
d. Gunting Kuku
5. Aktivitas Tidak terkaji Tidak terkaji
d. Data Psikologis
Pasien mengatakan : “Saya khawatir dengan kondisi saya
suster, berat badan makin naik,sering sesak, harus Hd berasa
tidak ada perkembangan yang baik, apakah saya akan cepat
mati suster?”. Dan menurut istri pasien selama 1 minggu ini,
pasien sering menangis sebelum tidur, dan mengungkapkan
13
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Problem
DO: Stressor dari luar Ansietas Kematian
- Tampak berkeringat (kematian tetangga)
dan sesak ↓
DS: Pasien penderita gagal
- Pasien mengatakan: ginjal kronis
“saya khawatir ↓
dengan kondisi saya Merasa takut akan
suster, berat badan kematian
makin naik, sering ↓
sesak, harus HD Dada bedebar,
berasa tidak ada berkeringat disertai
perkembangan yang sesak
baik, apakah saya ↓
14
PENUTUPAN
Kesimpulan
Ansietas kematian merupakan perasan tidak nyaman atau gelisah yang
ditimbulkan oleh pesepsi yang dapat mengancam. Kecemasan terhadap kematian
merupakan kecemasan yang abnormal karena pikiran yang muncul secara terus-
menerus tentang kematia dan sekarat. Individu yang menujukan tingkat
kecemasan tinggi terhadap kematian mmiliki kekhawatiran kostan dan
ketidaknyamanan, dan mereka disibukan dengan proses sekarat, kemusnahan,
atau apa yang terjadi setelah kematian. Hasil dari pengkajian pada Tn. S terdapat
masalah ansietas kematian b.d merasa dekat dengan kematian.
17
DAFTAR FUSTAKA
................ ?