serebri
biasanya
terjadi
pada
orang
yang
lebih
(embolisme
mengacu
pada
penyumbatan
arteri
yang
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan
laboratorium
pemeriksaan
fungsi lumbal
Mempertahankan
saturasi
oksigen
diatas
92%
sangat
pemberian oksigen 2-4 liter/menit melalui nasal tube (Black, & Hawk,
2005).
b)
sistem
neuro-endokrin
(kortikotropik,
simpatis,
renin
2)
3)
4)
Periksa kadar kolesterol secara rutin. Jika anda berada pada tingkat
resiko tinggi stroke, maka kadar LDL harus kurang dari 100mg/dl.
5)
6)
II. KONSEP
DASAR
ASUHAN
KEPERAWATAN
STROKE
NON
HEMORAGIK
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan untuk
mengenal masalah klien, agar dapat memberi arah kepada tindakan
keperawatan. Tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan, yaitu
pengumpulan data, pengelompokkan data dan perumusan diagnosis
keperawatan (Fransisca, 2008).
Survey primer dan Resusitasi
Airway dan kontrol servical
1. Keadaan jalan nafas
Keadaan jalan nafas dari hasil inspeksi terlihat klien batuk, peningkatan
produksi sputum, penggunaan otot bantu nafas dan peningkatan frekuensi
Fungsi pernafasan
Dari hasil inspeksi pola nafas pasien tidsk teratur, dan pasien juga
mengalami sesak. Pada juga pasien ditemukan pernafasan cuping hidung
dan retraksi otot bantu pernafasan. Dari hasil auskultasi ditemukan adanya
suara nafas tambahan.
2.
Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas
Circulation
1. Keadaan sirkulasi
Pada pemeriksaan TTV tekanan darah meningkat dan nadi bervariasi.
Dapatkan renjatan (shock hipovolemik) yang sering terjadi pada klien
stroke. Terganggunya suplai darah jaringan diotak
2. Masalah Keperawatan
Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
Disability
1.
2.
Masalah Keperawatan
Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
Eksposure
1.
Penilaian eksposure
Hasil pemeriksaan didapatkan pasien tidak ada mengalami deformitas,
contusio, abrasi penetrasi maupun laserasi dan juga luka diarea tubuh
pasien. Pada hasil pemeriksaan ditemukan adanya pembengkakan ringan
pada kaki pasien.
2.
Masalah Keperawatan
Pengkajian Skunder
Five intervention
-
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan fungsi lumbal : menunjukkan
adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli cerebral,
dan TIA. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah
menunjukkan adanya hemoragic subarachnoid atau perdarahan
intrakranial. Kadar protein total meninggkat pada kasus trombosis
sehubungan dengan adanya proses inflamasi.
Pemeriksaan radiology :
-
Give Confort
Biasanya pasien stroke akan mengalami nyeri kepala yang cukup hebat
akibat adanya peningkatan tekanan intrakranial.
Onset
: durasi timbulnya nyeri kapan saja
Problem
: penyebab timbulnya nyeri apa
Qualitas/ Quantitas : nyeri yang dirasakan seperti apa
Regio
: letak nyeri dimana
Skala
: tingkat skala nyeri berapa (0-10)
Treatment
: penanganan untuk nyeri yang telah dieberikan apa
Understanding
: pemahaman px tentang nyerinya bagaimana
Masalah Keperawatan :
Nyeri Akut
(H 1) SAMPLE
Keluhan Utama dari pasien yakni pasien mengalami nyeri kepala
Sign/ Tanda Gejala
:Allergi
:Medication/ Pengobatan
:Past Medical History
:Last Oral Intake/Makan terakhir
:Event leading injury
:(H2) HEAD TO TOE
Dari hasil pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung kaki
didapatkan data sbb:
Inspeksi
: terdapat kelemahan pada otot ektermitas
Palpasi
: Auskultasi
: CTG: ada suara nafas tambahan
Perkusi
:Masalah Keperawatan :
Hambatan mobilitas fisik
Bersihan jalan nafas tidakefektif
INSPEKSI BACK/ POSTERIOR SURFACE
HASIL LABORATORIUM
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Hasil pemeriksaan adanya sumbatan pembuluh darah otak
TERAPI DOKTER
2. Analisa data (Terlampir)
3.
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnose perawatan utama untuk pasien
stroke adalah:
1) Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan dengan
obstruksi jalan nafas (mucus dalam jumlah berlebih) ditandai dengan
sputum dalam jumlah yang berlebihan
DIAGNOSA
TUJUAN DAN
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan
bersihan
jalan
berhubungan
INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Setelah diberikan
NIC Label:
napasasuhan keperawatan
Monitor Respirasi
RASIONAL
Monitor Respirasi
1. Untuk
mengetahui
irama, kedalaman,
perubahan terkait
nafas
penggunaan otot
respon px dalam
(mucus
jumlah
dalamnafas px kembali
jumlah
berlebihan
yangNOC Label:
bantu pernapasan,
2. Monitoring pola
Status Respirasi
nafas px
1. RR px dalam
(bradipnea,
rentang normal
takipnea,
(12-20x/menit)
pernapasan Chyne-
2. Irama pernafasan
px teratur
stokes, pernapasan
Biot)
sputum berkurang
4. Kedalaman
normal
Chyne-stokes
dengan penyakit
3. Akumulasi dari
inspirasi px
usaha nafasnya
2. Pernapasan
mengetahui
3. Auskultasi suara
nafas/paru
4. Monitoring adanya
peningkatan
kegelisahan dan
ansietas
apakah terdapat
suara nafas
abnormal seperti
stridor, ronkhi,
crakles terkait
penyempitan
5. Monitoring hasil
rontgen
dada/thorax px
jalan napas
4. Melihat respon
objektif lainnya
terkait
Terapi Oksigen
1. Mempertahankan
patensi jalan nafas
2. Mengatur
tambahan oksigen
yang dibutuhkan
3. Gunakan peralatan
ketidaknyamanan
akibat sesak yang
dialami px
5. Mengtahui
kondisi paru
yang berkaitan
dengan sesak
yang dialami px
oksigenasi dengan
system humidified Terapi Oksigen
4. Monitor jumlah
aliran oksigen
1. Mencegah
adanya obstruksi
yang
mempengaruhi
sesak px
2. Untuk
meningkatkan
oksigenasi px
3. Untuk menjaga
kelembaban jalan
napas dan
menurunkan
risiko iritasi dari
mukosa hidung
4. Memberikan
oksigen sesuai
kebutuhan px
5. Mencegah
terjadinya
pemberian
oksigen yang
berlebihan/tidak
2
Resiko ketidakefektifanSetelah
adekut
dilakukanNIC Label : Promosi NIC
Label
Perfusi Serebral
pasien
meningkat
2. Pasien
mulai
Serebral
parameter
menentukan
hemodinamik
parameter
sesuai
hemodinamik
dengan
yang
diperlukan
oleh pasien
2. Konsultasikan
tidak
reflex
neurologis.
yang
tepat
sesuai
dengan
keadaan pasien
dokter 2.
menaikkan
dengan
mengalami
gangguan
dokter
1. Tingkat Kesadaran
Promosi
Perfusi
dengan
efektif
dalam pemberian
kepala
bed
posisi
setinggi
15
menaikkan kepala
sampai
30
bed
derajat
dapat
dengan
setinggi 15
sampai 30 derajat.
3. Hindari terjadinya
tekukan
pada
leher
atau
seperti
lutut
mengurangi
tekanan
intrakranial
pasien
ektremitas bawah 3. Adanya tekukan
4.
pasien
Berikan
dan
monitor
efek
pemberian
alitan darah ke
otak
terhambat
sehingga
TIK
kortikosteroid,
bisa meningkat
osmotik maupun 4. Pemberian
diuretik
pasien
5. Monitor
perdarahan
pada
diuretik,
osmotik
adanya
dan
kortikosteroid
dapat
6. Monitor
status
menurunkan
neurologi pasien
7. Monitor
status
volume cairan di
otak
akibat
pernafasan pasien
perdarahan
( ritme, RR, dan 5. Untuk
kedalaman
mengetahui ada
pernafasan).
8. Monitor hasil lab
atau
perdarahan
untuk perubahan
dalam oksigenasi
maupun
tidaknya
itrakranial yang
dialami pasien
6. Mengetahui
keseimbangan
apakah
kelainan
9. Monitor
intake
ada
neurologis
7. Menetahua
apakah
pasien
pasien
ada mengalami
gangguan
pernafasan
akibat
Tekanan
telah
mengalami
Intrakranial
penurunan
1. Monitor tekanan
perfusi serebral
2. Monitor tekanan
kesadaran
8. Mengetahui
status
keadaan
intracranial
umum pasien
pasien dan respon 9. Mengetahui ada
neurologis
atau
terhadap tindakan
pengeluaran
keperawatan
3. Catat perubahan
respon
pasien
tidaknya
cairan
yang
belebih
pada
pasien.
terhadap
rangsangan
NIC
4. Berikan
agen
Label
farmakologi
Monitor
Tekanan
untuk
Intrakranial
mempertahankan 1. Untuk
ICP pada range
normal
5. Bantu
mengawasi
dengan
menggunakan
insersi
pasien
6. Sediakan
2. Untuk
mengetahui
adanya
informasi kepada
keluarga
dan
orang
terdekat
pasien
tentang
keadaan pasien
7. Monitor
area
terhadap
infeksi
8. Monitor suhu dan
jumlah WBC
9. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
tekanan perfusi
serebral pasien.
alat
insersi
mengetahui dan
peningkatan
intracranial dan
perubahan
neurologis.
3. Untuk
mengetahui
apakah pasien
mengalami
perubahan rspon
tertentu pada
rangsangan.
4. Untuk menjaga
ICP pada range
normal.
5. Untuk
memudahkan
dalam
mengetahui dan
memonitor
tekanan
intracranial
pasien.
6. Agar keluarga
dan orang
terdekat klien
NIC label: Monitor
ikut membantu
Neurologi
serta kooperatif
1. Monitor ukuran,
selama tindakan
bentuk,
keperawatan
kesimetrisan, dan
untuk
reaktivitas pupil
kesembuhan
2. Monitor tingkat
kesadaran pasien
pasien.
7. Untuk
mencegah
4. Monitor status
infeksi pada
pernafasan : ABC
level, denyut
area insersi.
8. Untuk
oksimetri,
mengetahui
kedalaman, pola,
adanya tanda-
tanda infeksi
5. Monitor adanya
respon Cushing
pada area
insersi.
mengetahui
Vital Sign
keadaan pupil
1. Monitor tekanan
terhadap
dan status
rangsangan
pernafasan.
2. Untuk
mengetahui
tingkat kesadaran
pasien
3. Untuk
mengetahui
tingkat kesadaran
pasien
4. Untuk
mengetahui
adanya perubahan
status pernasan
pasien
5. Untuk
mengetahui
adanya tandatanda
peningkatan
tekanan
intracranial
NIC label: Monitor
Vital Sign
1. Untuk
mengetahui
tanda-tanda vital
pasien meliputi
tekanan darah,
nadi, suhu dan
status pernafasan
Nyeri akut
berhubungan dengan
Nyeri
Setelah
(meningkatnya tekanan
intrakranial) yang
ditandai dengan
perubahan tekanan
darah, masker wajah
(meringis), laporan
isyarat
Label
:NIC
Manajemen Nyeri
diberikan 1. Lakukan
Label
Manajemen Nyeri
1. untuk
asuhan keperawatan
pengkajian
selama 1 x 15 menit
secara
diharapkan
komprehensif
untuk
meliputi
menetapkan
klien
nyeri
berkurang
tampak
tenang
2. Tanda-tanda vital
dalam
batas
normal
- Tekanan darah
nyeri
lokasi,
kareteristik,
intervensi
onset/durasi,
frekuensi, kualitas,
kuantitas
tingkat
mengetahui
atau
keparahan
yang
akan diberikan.
2. untuk
mengetahui
tingkat
yang
nyeri
dirasakan
klien.
pencetusnya.
3. mengeliminir
2. Observasi isyarat
dewasa
faktor presipitasi
ketidaknyamanan
Sistolik:
95dapat
nonverbal,
140, diastolic:
menghilangkan
khususnya
pada
60-90
nyeri
yang
- Nadi dewasa klien yang tidak
dirasakan klien.
mampu
60-100x/menit
4. mengetahui ada
- Temperatur
mengkomunikasika
tidaknya
tubuh dewasa
nnya secara efektif.
perubahan
o
3.
Kurangi atau obati
36-37,5 C
kondisi
klien
- Pernafasan
factor
pencetus
untuk
dewasa
12- nyeri
4. Memeriksa tingkat
mengetahui ada
20x/menit
ketidaknyamanan
dengan
klien,
meredakan nyeri
perhatikan
perubahan
dalam
catatan
medis,
memberi
tidaknya nyeri.
5. Untuk
tahu
profesional
kesehatan lain yang
pasien
bekerja
dengan
klien.
5. Kolaborasi
pemberian
analgesik
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. (2005). Medical Surgical Nursing; clinical
management for positive outcomes. 7th Edition. St. Louis : Elsevier. Inc
Fransisca, B C. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika
Guyton&Hall.2006.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC