Anda di halaman 1dari 25

Laporan

Kasus

STROKE NON HEMORAGIK

Pangeran Baso, S.Ked

Pembimbing
dr. Debby Veranico Sp. S
PENDAHULUAN
 Stroke adalah suatu kelainan neurologis fokal ataupun global

secara tiba-tiba, dengan gejala yang berlangsung lebih dari 24


jam (atau meninggal), dan diakibatkan oleh gangguan vaskuler
(WHO, 2005).
 Stroke non hemoragik merupakan stroke yang terjadi akibat

terhentinya sebagian atau keseluruhan aliran darah ke otak


akibat tersumbatnya pembuluh darah di otak.
Laporan kasus
Identitas Pasien
 Nama : Tn. GW
 Umur : 42 tahun
 Jenis Kelamin : Pria
 Alamat : Jl. Urip Sumoharjo

Anamnesis
Seorang pasien pria berumur 42 tahun masuk rumah sakit Pelamonia dengan
keluhan lemah separuh badan bagian kiri sejak kurang lebih 3 hari yang lalu.
Pasien sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit Pelamonia dengan
diagnose suspek stroke non hemoragik selama kurang lebih 1 tahun yang
lalu. Keluhan dirasakan saat pasien sedang melakukan aktivitas di
rumahnya. Pasien merasakan lemah dan berat tiba-tiba dan tidak dapat
menggerakan kaki dan tangan kiri. Pasien tidak merasakan mual ataupun
muntah. Pasien tidak merasakan adanya nyeri kepala dan tidak pernah
merasakan demam ataupun kejang. Pasien juga mengaku tidak pernah
mengalami trauma kepala.
Pasien mengaku memiliki riwayat darah tinggi sebelumnya, DM (-),
Asam urat (-), Kolestrol tinggi (-) dan riwayat keluarga yang mengalami hal
serupa dengan pasien tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu : HT (+)
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
Riwayat pengobatan: Pasien jarang mengkonsumsi
obat untuk keluhan hipertensinya.
Status Generalis :

Tekanan darah : 160 / 100 mmHg

Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36 oC

Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
 Kesadaran : GCS = E4M6V5 (Compos mentis)
 FKL : Dalam batas normal
 Rangsang menings : Kaku kuduk (-), Kernig sign (-)
 Nn. Cr : Pupil bulat isokor diameter 2,5 mm ODS
RCL +/+ RCTL +/+
Nn. Cr lain : Parese N. XII sinistra
 Motorik :
Sensibilitas : Dalam batas normal

 Otonom : BAB dan BAK lancar


DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis Klinis : Hemiparese sinistra


Diagnosis Topis : Hemisphere cerebri dextra
Diagnosis Etiologis : Suspek Stroke Non Hemoragik
PLANNING (RENCANA AWAL)

Terapi :
Non Farmakologi
Tirah baring total

Farmakologi
IVFD RL 20 tts / menit
Neurobion 1 amp / hr / drips
Piracetam 3 gr / 8j / iv
Clopidogrel 75 mg / 1x1
Curcuma /2x1
Amlodipin 5 mg / 1x1
Pemeriksaan Laboratorium :
Darah rutin : Dalam batas normal
Glukosa Puasa : 78 mg/dl (70-110 mg/dl)
Glukosa 2PP : 118 mg/dl (80-140 mg/dl)
SGOT : 16 U/L (L : <37 u/l)
SGPT : 28 U/L (L : <42 u/l)
Ureum : 11 mg/dl (10-50 mg/dl)
Kreatinin : 0.6 mg/dl (0.7 – 1.3 mg/dl) (menurun)
Asam Urat : 5,0 mg/dl (L : 3,7-7 mg/dl)
Kolestrol total : 147 mg/dl (< 200 mg/dl)
Trigliserida : 77 mg/dl (< 150 mg/dl)
HDL : 50 mg/dl ( >40 mg/dl)
LDL : 84 mg/dl (<100 mg/dl)
Hasil gambaran CT Scan Tn. GW
CT Scan Kepala
• Multiple lesi hipodens (13 HU) pada region occipital dextra
dan nucleus caudatus dextra
• Sulci dan gyri prominent
• System ventrikel dan ruang subarachnoid dalam batas normal
• Cerebellum, CPA dan Pons dalam batas normal
• Kedua bulbus occuli dan struktur retroorbita yang terscan
dalam batas normal
• Sinus paranasalis dan kedua air cell mastoid yang terscan
dalam batas normal
• Tulang – tulang yang terscan dalam batas normal
Kesan : Multiple infark cerebri dextra
Atrophy cerebri
Diskusi dan Pembahasan
Setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan neurologis pada pasien ini dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami stroke non hemoragik. Berdasarkan
keluhan pasien yaitu berupa kelemahan anggota gerak sebelah
kiri, yang timbul saat malekukan aktivitas dirumahnya.
Pada pasien tidak didapatkan defisit neurologis yang terjadi
secara progresif dan nyeri kepala kronik, sehingga kelemahan
anggota gerak tersebut kemungkinan bukan merupakan suatu
proses kronik dari suatu tumor otak dan sebelumnya tidak ada
riwayat trauma maupun kejang.
Selain itu, pada kasus ini pasien pria berumur 42
tahun, onset akut, terdapat hemiparese sinistra,
terdapat riwayat hipertensi dan hasil pemeriksaan
penunjang (CT Scan) didapatkan bahwa lesi hipodens
pada regio occipital dextra dan nucleus caudatus
dextra yang memperkuat bahwa pasien ini mengarah
pada Stroke Non hemoragik (Strok iskemik).
Stroke Non Hemoragik
Stroke non hemoragik merupakan stroke yang terjadi
akibat terhentinya sebagian atau keseluruhan aliran
darah ke otak akibat tersumbatnya pembuluh darah di
otak.
Epidemiologi
Setiap tahunnya, 200 dari tiap 100.000 orang di Eropa
menderita strok, dan menyebabkan kematian 275.000 -
300.000 orang Amerika. Di pusat-pusat pelayanan neurologi
di Indonesia jumlah penderita gangguan peredaran darah
otak (GPDO) selalu menempati urutan pertama dari seluruh
penderita rawat inap. Stroke non hemoragik lebih sering
didapatkan dari stroke hemoragik
Faktor Resiko
Usia lanjut (resiko meningkat setiap pertambahan
decade)
Hipertensi
Merokok
Penyakit Jantung (penyakit jantung koroner,
hipertrofi ventrikel kiri, dan fibrilasi atrium kiri)
Hiperkolestrolemia
Riwayat mengalami penyakit serebrovaskular
Etiologi
Emboli

Trombus
Patofisiologi
Penatalaksanaan
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan neurologik

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan radiologi
Penatalaksanaan Umum
 Pertahankan saluran pernafasan yang baik.
 Pertahankan tekanan darah yang cukup, untuk itu evaluasi fungsi jantung
dan organ vital lain.
 Pertahankan kualitas darah cairan dan elektrolit, protein darah, dan
keseimbangan asam basa yang baik.
 Kosongkan bladder dan rectum.
 Hindarkan berlangsungnya febris, dan pemakaian glukosa dalam nutrisi
Parenteral.
Pengobatan khusus
1. Memberi aliran darah kembali pada bagian otak,
a. Membuka sumbatan (Trombolitik, Anti Platelet), Aspirin,
Tiklopidin, Clopidogrel
b. Menghilangkan vasokonstriksi
c. Mengurangi viskositas darah
d. Menambah pengiriman oksigen
e. Mengurangi edema
2. Mencegah kerusakan sel yang iskemik
a. Menghambat pelepasan glutamat, dengan merangsang
reseptor adenosine dari neuron; mengurangi produksi
glutamate dengan methionin.
b. Inhibisi enzim yang keluar dari neuron seperti enzim
protein kinase C yang melarutkan membrane sel dapat
diinhibisi dengan ganglioside GM1
c. Menetralisir radikal bebas dengan vitamin C, vitamin E,
superoxide dismutase seperti 2-1 aminosteroid (lazeroid)
akan memperpanjang half life dari endothelial derived
relaxing faktor.
d. Mengurangi produksi laktat : turunkan gula darah
sampai normal
e. Mengurangi efek brain endorphine : Naloxone
3. Memulihkan Sel yang masih baik
Metabolic activator seperti citicholin, piracetam,
piritinol bekerja dalam bidang ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan neurologis dan hasil CT Scan kepala maka
dapat disimpulak pasien didiagnosa dengan Non
Hemoragik Stroke
Salah satu penyebab dari timbulnya stroke non hemoragik
ialah karena adanya faktor resiko, yaitu hipertensi
Dengan mengetahui penyebab terjadinya hemoragik
stroke maka dapat diberikan penatalaksanaan yang sesuai
dengan kausanya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai