Pembimbing : dr.Nurcholis
Presentan : dr Meydina Andreina Caesaria
• Angka kejadian stroke hemoragik di Asia lebih tinggi dibandingkan di negara barat
• Tahun 2014 didapatkan 5411 kasus stroke akut dari 18 rumah sakit dengan angka kejadian
stroke hemoragik sebesar 33%
Patogenesis
Manifestasi Klinis
01 02 03
Nyeri kepala Muntah Penurunan kesadaran
04 05 06
Kaku kuduk Kejang Gejalan lain, aritmia dan
edema paru
Diagnosis
Anamnesis :
• pasien umumnya berada dalam kondisi sedang beraktivitas atau emosi yang tidak
terkontrol.
• faktor risiko stroke yang ada pada pasien dan keluarganya seperti diabetes melitus,
hipertensi, dislipidemia, obesitas, penyakit jantung, riwayat trauma kepala, serta pola
hidup (merokok, alkohol, obat-obatan tertentu).
Pemeriksaan Fisik
01 GCS
04 Motorik, sensorik
03 CN 7,12,9/10
06 Reflex patologis
apabila skor SSS > 1 berarti pasien
mengalami stroke hemoragik
(perdarahan), dan apabila skor SSS < -
1 maka pasien mengalami stroke
iskemik
Pemeriksaan Penunjang
01 02
MRI
CT-otak (non kontras)
03 04
EKG Pem. lab
Tatalaksana Umum
• Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
• Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
• Pengendalian TTIK (infus mannitol jika diperlukan)
• Pengendalian kejang (terapi kejang jika diperlukan)
• Analgetik dan antipiretik
• Gastroprotektor (jika diperlukan)
• Manajemen nutrisi
Pengendalian TTIK
Observasi selama 48 jam dan monitor tekanan
intrakrania. Penatalaksanaan peningkatan TIK
meliputi :
• peninggian posisi kepala 30°
• menghindari penekanan vena jugularis
• menghindari hipertermia
• pemberian osmoterapi : Mannitol 0,25-0,5g/kgBB, selama >20 menit,
diulangi setiap 4-6 jam dengan target osmolaritas darah ≤ 310
mOsrn/L.
Tatalaksana Spesifik