Oleh :
12100118668
Preseptor :
BAGIAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. R
b. Usia : 32 tahun
f. Agama : Islam
B. ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Nyeri kepala
Anamnesa Khusus :
Pasien datang ke IGD RSAU Salamun dengan keluhan nyeri kepala. nyeri yang
terasa sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan lebih meningkat saat ini dari awal
kemunculan. Nyeri dirasakan pada seluruh bagian kepala dan terasa menjalar sampai ke
pundak. pasien merasakan kaku pada bagian leher. pasien sempat mengalami demam pada
2
saat sebelum masuk ke rumah sakit. Pasien menyangkal mengalami muntah menyemprot
dan penurunan kesadaran. Pasien juga menyangkal pernah mengalami kejang.
Pasien mengatakan nyeri pada mata sebelah kiri, mata sebelah kiri terlihat lebih
menonjol keluar daripada mata sebelah kanan, pasien mengatakan tidak dapat
menggerakan bolamata ke arah kiri pada mata sebelah kirinya. Terdapat benjolan sebesar
kelereng pada leher sebelah kiri dibawah telinga. Benjolan terasa nyeri ketika diraba dan
ditekan. Benjolan bersifat solid, single, dapat digerakan dan keras. Pasien menyangkal
terdapat benjolan di tempat lain. Pasien merasakan berkurangnya sensasi sentuhan pada
paha sebelah kiri, pasien mengaku kedua tungkai kiri dan kanan terasa lebih kaku
Pasien tidak memiliki riwayat batuk dan TBC sebelumnya, dikeluarga pasien tidak
ada yang pernah mengalami keluhan yang sama. Suami pasien seorang perokok aktif,
Riwayat TBC di keluarga pasien tidak ada. Pasien tinggal di rumah yang cukup padat
dengan diisi oleh 8 anggota keluarga. Pasien tinggal di pemukiman yang padat
penduduknya. Pasien tidak memiliki riwayat sakit telingan dan sakit gigi.
pasien mengatakan baru melahirkan satu bulan yang lalu, pasien tidak pernah
melakukan pengobatan sebelumnya. pasien menyangkal memiliki hipertensi selama
kehamilan dan setelah melahirkan. Pasien menyangkal mengalami penurunan berat badan,
pasien menyangkal terdapat gangguan nafsu makan.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
- PR: 80 x/menit
- RR: 18 x/menit
- Temperatur: Afebris
3
Tinggi Badan:
Berat Badan:
D. PEMERIKSAAN INTERNA
- Kepala: Normocephal
- Mata:
o Konjuntiva: tidak anemis -/-
o Sclera: tidak ikterik -/-
o Pupil: Bulat, refleks cahaya +/+, Isokor.
- Mulut: terdapat leukoplakia pada lidah dan mukosa mulut.
- Leher: Terdapat 2 benjolan pada leher kiri 2x2 cm, berbatas tegas, mobile, solid dan terasa nyeri
tekan
- Thorax:
o Paru Paru: jalan nafas baik, pernafasan spontan, VBS Ka=Ki, Ronchi -/-,
wheezing -/-, stridor -/-.
o Jantung: Regular, S1 dan S2 Murni, tidak ada murmur.
- Abdomen: Lembut, soepel, tidak ada pembesaran hepar dan lien, bising usus normal, tidak ada
nyeri tekan.
- Ekstrimitas: akral hangat, CRT <2 detik, sianosis -/-, edema -/-.
- Kulit: Skin turgor baik.
E. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Umum
a. Isi Kesadaran : Kompos mentis
b. Hubungan psikis : Baik
c. Emosi : Baik
Fungsi luhur
d. Tangan dominan : Kanan
4
e. Orientasi waktu : Baik
f. Orientasi Orang : Baik
g. Orientasi tempat : Baik
Memori
h. Ingatan jangka pendek : Baik
i. Ingatan jangka panjang : Baik
Kalkulasi : Baik
Bahasa : Normal
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : (+)
Brudzinski I : (+)
Brudzinski II : (+)
Brudzinski III : (-)
Brudzinski IV : (-)
Laseque : terbatas
Kernig : terbatas
Motorik
Atrofi (-)
Normotonus
Fasikulasi (-)
Kekuatan otot
5|5
4|4
Sensorik : dalam batas normal
Saraf kranial I (Olfaktorius)
:Dalam batas normal
Saraf kranial II (Optikus)
Lapang pandang : diplopia
Saraf kranial III (Okulomotor), IV (trokhlearis), VI (Abdusen)
Ptosis -/-
5
Posisi mata sejajar (dalam batas normal)
Pupil :
Bulat
Isokor
Refleks cahaya +/+
Gerakan Bola mata
Tidak dapat menggerakan bola mata ke arah lateral
Nistagmus -/-
Saraf kranial V (Trigeminalis)
Motorik : normal/normal
Sensoris :
Cabang oftalmikus : normal/normal
Refleks kornea : +/+
Cabang Maksilaris : normal/normal
Cabang mandibularis : normal/normal
Jaw jerk reflex : (-)
Saraf kranial VII (Fasialis)
Motorik : normal/normal
Rasa kecap (2/3 anterior lidah) : dalam batas normal
Saraf kranial VIII,IX,X,XI : dalam batas normal
Saraf kranial XII (Hipoglosus)
Atrofi lidah : (-)
Fasikulasi : (-)
Deviasi : tidak ada deviasi
Pemeriksaan Refleks
6
Tabel 1: Refleks Fisiologis
UMN:
Ekstrimitas atas : 5/5
Ekstrimitas bawah: 4/4
LMN: tidak dilakukan
F. RESUME
7
Ny. R, 25 th datang ke RSAU Dr Salamun dengan keluhan sakit kepala, sakit dirasakan
sejak 2 minggu yang lalu dan dirasakan terus memberat hingga pasien datang ke RS. Sakit kepala
terasa pada seluruh bagian kepala dan terasa menjalar hingga ke punggung leher. Terdapat kaku
kuduk, demam sebelum masuk rumah sakit, muntah menyemprot dan penurunan kesadaran tidak
pasien merasakan sakit pada mata sebelah kiri, mata sebelah kiri lebih menonjol
dibandingkan sebelah kanan, pergerakan mata terbatas kearah lateral, terdapat dua benjolan
pada leher sebelah kiri dengan karakteristik solid, berbatas tegas, mobile dan terasa nyeri
tekan. Benjolan pada tempat lain disangkal pasien. pasien merasakan hilang sensasi pada
Pasien tidak memiliki riwayat TBC, dikeluarga pasien tidak terdapat keluhan yang
sama, pasien tinggal dirumah yang padat, berada dilingkungan yang padat penduduk.
Pasien diketahui baru melahirkan 1 bulan yang lalu, pasien tidak memiliki riwayat
hipertensi sebelum atau sesudah melahirkan, penurunan berat badan pasien sangkal,
Pemeriksaan fisik:
- Terdapat 2 benjolan pada leher sebelah kiri, mata kiri tampak lebih menonjol.
- Pemeriksaan Neurologis:
Rangsang Meningen
Brudzinski I : (+)
Brudzinski II : (+)
8
Brudzinski IV : (-)
Laseque : terbatas
Kernig : terbatas
G. DIAGNOSIS BANDING
- meningioma
- Meningitis bacterialis
- Encephalitis bacterialis
- HIV/AIDS
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
9
Gambar 1: CT scan kepala dengan kontras
10
Gambar 3: CT scan kepala dengan kontras
Ekspertise:
Terdapat lesi infark noduler multiple yang menyangat kontras, pada bagian tepinya
membentuk ring enhancement di kedua hemisfer yang berukuran antara 1-1,7 cm,
mencurigai suatu multiple tuberkuloma.
11
Kalium 2,7 mmEq/L (3,5-5,0 mmEq/L)
Biokimia Darah
SGOT 52 (10-31 U/L)
SGPT 56 (9-36 U/L)
I. DIAGNOSIS KERJA
J. DIAGNOSIS TAMBAHAN
K. TATA LAKSANA
TERAPI UMUM:
- Rawat ruang isolasi
- Diet dengan jumlah kalori 2100 kkl
- Diet tinggi karbohidrat dan protein
Terapi khusus
- Diet rendah garam
Terapai farmakologi
L. PROGNOSIS
Quo Ad Vitam: Dubia ad malam
Quo Ad Functionam: Dubia ad malam
Quo ad Sanationam: Dubia ad malam
12
BAB. II
BASIC SCIENCE
A. LAPISAN MENINGEN
1. Duramater
2. Arachnoid mater
3. Pia mater
13
2. Subdural Space
Ruang subdural (ruang epiarachnoid) adalah ruang potensial yang terdapat diantara lapisan
meningeal dura mater dan arachnoid mater bagian dalam. leptomeninges yang saling
melekat satu sama lain
3. Subarachnoid Space
Ruang subarachnoid adalah ruang antara membran arachnoid dan pia mater. Didalamnya
terdapat Cerebrospinal Fluid.1
B. CSF
CSF merupakan suatu cairan yang jernih dan tidak berwarna yang melindungi otak dan
spinal cord dari cedera kimia dan fisik
Konten CSF:
- Glukosa
14
- Protein
- Anion dan kation
- Asam laktat
- Wbc
- Urea
15
Dihasilkan oleh Choroid plexus – Melalui foramen interventricular menuju ke third ventrikel-
melalui aquaductus of silvii menuju ke fourth ventricle- melalui foramen lusca menuju
cerebrum dan melalui foramen magendi menuju ke spinal chord.3
Mekanisme:
1.Jika terdapat massa otak pada maka darah dan csf akan mengurangi volumenya.
2.Ketika konten CSF atau cairan dalam darah meningkat maka akan terjadi penekanan pada
masa otak, dan akan terdorong pada daerah yang lebih lemah disebut falcs Cerebri.
D. Mikrobiologi
16
Mycobacterium Tuberculosis
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Upaordo : Corynebacterineae
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis
Bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang
ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan
lebar 0,2– 0,5 mm yang bergabung membentuk rantai.
Merupakan bakteri tahan asam, karena apabila diwarnai sekali dengan zat warna basa, warna
tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu
bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam.
Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora serta dinding selnya
terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid kira-kira setinggi 60%. Pada dinding
sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya.
Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari
antibiotik.
Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi
antara inang dan patogen, menjadikan Mycobacterium tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam
makrofag.6
17
BAB III
MENINGOENCEPHALITIS TB
A. MENINGITIS TB:
Definisi:
Merupakan meningitis subakut atau kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Epidemiologi
Prevalensi TB di Indonesia pada tahun 2013 TB paru smear positif per 100.000 penduduk umur
15 tahun keatas sebesar 257.6
Etiologi:
Mycobacterium Tuberculosis
Klasifikasi:
Berdasarkan stadium klinis:
British Medical Reseach Council (BMRC)
Stadium I: Gejala dan tanda meningitis tanpa penurunan kesadaran atau deficit
neurologi yang lain. Gejala yang sering didapatkan adalah nyei kepala, fotofobia,
kaku kuduk
Stadium II: Didapatkan penurunan kesadaran ringan dan/atau deficit neurologi
fokal
Stadium III: stupor atau koma dengan hemiplegia atau paraplegi Di klasifikasikan
menjadi 3 kelompok3
18
Manifestasi Klinis
Nyeri kepala
Muntah
Demam
Rewel
Nocturnal wakefulness
Anorexia, abdominal pain
Penurunan BB
Shrill cry atau meningeal cry
19
Progress dari penyakit dapat menuebabkan coma atau stuuporous
Dapat terjadi seizure
Diagnosis
20
Gambar 8: scoring TB5
21
Penatalaksanaan:
Non Farmakologi
1. Makanan tinggi protein
2. Makanan rendah lemak
3.
Farmakologi:
22
Gambar 10: Regimen dexamethasone5
Prognosis:
Stadium 1:
Stadium Angka kematian Sekuel neurologis
I < 10% minimal
II 20%-30% 40%
III 60%-70% Seringkali didapatkan
Tabel 3: Stadium meningitis TB menurut BMRC
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Moore, dkk. Clinically riented Anatomy, 7th Edition. Lippincott William & Wilkins.
Philadelphia. 2014
2. Allan H. Ropper, Robert H. Brown. Adams and Victor's Principles of Neurology. 8 th
Edition. McGraw-Hill. 2005.
3. Sherwood L. Human Physiology: From Cells to System. Human Physiology. 2016.
hlm. 157–163.
4. Basuki A, dian S. neurology in daily practice. Bandung : penerbit FK UNPAD bagian
UPF ilmu penyakit syaraf. Edisi 2. 2012
5. Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:
Balitbang Kemenkes RI
6. Adelberg, Jawetz, Melnick. 2008. Medical Microbiology.Edisi 23. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Bailey & Scott's. 2007; 57:842-853.
24
25