Anda di halaman 1dari 20

Post VP Shunt due to Non Communicating

Hydrocephalus due to SOL Infratentorial at


Midcerebellum due to suspect Ependymoma dd/
Medulloblastoma

Tim Kamar 312


IDENTITAS

 Nama : An. R
 Usia : 16 tahun
 Berat badan: 48 Kg
Diagnosa : Post VP Shunt due to Non Communicating Hydrocephalus due to SOL
Infratentorial at Midcerebellum due to suspect Ependymoma dd/ Medulloblastoma
Rencana : Re-craniotomy tumor removal
Anamnesa

Keluhan utama : Nyeri kepala


Pasien mengeluh nyeri kepala sejak 4 hari sebelum masuk,
Riwayat, trauma (-), kejang (-), dan demam (-). Karena keluhan itu,
ia dibawa ke Klinik Bedah Saraf Rawat Jalan dan diagnosa dengan
Tumor Otak dan rencana untuk operasi. Riwayat, trauma (-), kejang
(-), dan demam (-).
Aktifitas fisik pasien sehari hari dalam batas normal
Sejak 1 tahun lalu, keluarga memperhatikan pasien terlihat
mengantuk dan sulit dibangunkan. Keluhan itu didahului dengan
sakit kepala dan muntah. Karena keluhan tersebut, ia dibawa ke unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Cibabat di Rumah Sakit Hasan Sadikin,
melakukan CT-Scan non-Contras Head, diagnosa dengan tumor
otak di batang otak dan hidrosefalus, menjalani Prosedur Shunt VP
(13 Maret 2018), dirawat di rumah sakit 3 minggu, dikirim pulang
dengan perbaikan. Riwayat gangguan menelan (-). Gangguan
seimbang (-), Gangguan penglihatan (-), gangguan pendengaran (-).
Riwayat operasi dengan general anastesi tidak ada masalah
Riwayat Alergi tidak ada
Riwayat penyakit penyerta tdak ada
pasien di puasakan 6 jam pre operasi
Pemeriksaan fisik
• Kesadaran : compos mentis, GCS E4M6V5
• TB : 159 CM BB : 45 kg
• TD : 110/80 MmHg RR : 20 x/mnt
• HR : 86 x/mnt SpO2 : 99% udara bebas
• Kepala : conjungtiva tidak anemis
pupil bulat isokor, Φ 3/3 mm, reflex cahaya +/+
• Thorax
Pulmo : VBS kanan=kiri, tidak ada suara nafas tambahan
Cor : BJ S1S2 (+) reguler
• Abdomen : supel, bising usus (+)
• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 dtk
• Status neurologis: parese motorik -/- , reflek fisiologis +, reflek
patologis -
Fungsi vegetatif dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
 Lab
Hb Ht Leu Tr PT APTT INR
15,6 46,0 8650 363.000 10,9 26,7 0,9
Ur Cr OT PT Na K GDS
18 0,99 19 23 137 4,3 95

• Foto thorax : cor dan pulmo dalam batas normal


Rontgen Thorax
Foto thorax : cor dan
pulmo dalam batas
normal
Assesment

• ASA II
• General anesthesia

PLAN

• Puasa 6 jam pre operasi


• Maintenance Kristaloid 150 mL/jam
• Pasang arterial Line
• Pasang CVC
• Persiapan darah
• Ruangan post op PICU
Actual Problem
• Massa tumor di infratentorial
• Posisi Prone

Potential Problem
• Emboli udara vena
• Stimulasi batang otak, kemungkinan kerusakan pusat vital dan saraf
kranial
• Akibat posisi pasien cedera plexus brakhialis, quadriplegia
• Hipotermia akibat operasi lama
Actual problem Potential problem

• Massa tumor di • Emboli udara vena


infratentorial • Stimulasi batang
• Posisi prone otak,
kemungkinan
kerusakan pusat
vital dan saraf
kranial
• Hipotermia
POSISI KLASIK

Kepala disangga
bantalan

Meja datar, lengan rileks


ke arah kepala

Gulungan memanjang dari bawah klavikula Bantalan pada siku dan lutut.
sampai inguinal Lengan diposisikan kearah
kepala, lutut fleksi
Kepala disangga
bantalan

Meja datar, lengan rileks


ke arah kepala

Gulungan memanjang dari bawah klavikula Bantalan pada siku dan lutut,
sampai inguinal lutut fleksi. Lengan diposisikan
sejajar torso
MATA DAN TELINGA MASALAH LEHER

BREAST INJURY KOMPLIKASI BRACHIAL PLEXUS INJURY


POSISI PRONE

KOMPRESI ABDOMEN STOMA DAN GENITAL


Konsiderasi Intra operatif

 Induksi : fentanyl 150 mcg, Propofol 150 mg,


Rocuronium 50 mg, Lidocain 80 mg
 Intubasi dengan ETT spiral no 7.5
 Persiapan obat-obatan vasoaktif
 Relaksasi otot yang baik
 Respon kardiovaskular terhadap manipulasi batang
otak
 Komplikasi yang dapat terjadi bradikardi, takikardi,
hipotensi, hipertensi
Post operasi
 Delayed ekstubasi (sedasi dan kontrol nafas
dengan ventilasi mekanik)  ICU
 VAS SKOR 7-10  Morfin 10 mcg/kg/jam IV
dan Paracetamol 4x1 gram IV
TUMOR INFRATENTORIAL

Infratentorial ruang yang rigid dan terdapat pons,


medulla dan cerebellum

Bila terdapat tumor dapat menimbulkan gangguan


saraf kranial, respirasi dan kardiovaskular

Prinsip neuroanestesi ABCDE untuk megurangi risiko


edema dan perdarahan
ABCDE Neuroanasthesia

• Air way : Jalan nafas harus bebas sepanjang waktu


• Breathing : Ventilasi kendali, normocapnia pada cedera kepala
dan sedikit hipokapnia pada tumor otak. pO2 100-
200mmHg
• Circulation : Target normotensi, cairan isoosmoler,
normovolemia, normoglikemia, tidak ada gangguan drainse vena
serebral, hindari peningkatan tekanan vena serebral
• Drugs : Hindari obat dan Teknik yang meningkatkan tekanan
intracranial, berikan obat yang bersifat neuroprotektor
• Environment : Pertahankan suhu permissive hipotermi di OK (35
C) dan ICU (35-36 C)
Konsiderasi preoperatif
Riwayat penyakit
• Kejang, kesadaran
• Tanda TTIK: nyeri kepala, muntah, gangguan penglihatan
• Hemiparesis, deficit sensorik
• Status hidrasi
• Mediaksi: steroid, antikejang
• Penyakit penyerta lain, riwayat trauma
Pemeriksaan fisik
• Level kesadaran
• Edema papil, trias Cushing
• Pupil, gangguan bicara, deficit neurologis
Pemeriksaan penunjang
• Ukuran dan lokasi tumor
• Efek massa intrakranial: midline shift, ventrikel, edema,
hidrosefalus
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai