Anda di halaman 1dari 19

SOL Supratentorial at Left

Sphenoorbita Extend to Sellar


region, Left Clinoid and Cavernous
Sinus due to Suspect Meningioma

Tim Elektif 313


Identitas

Nama : Ny. L
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 47 tahun
BB : 55 kg
TB : 155 cm
RM: 0001558492
MRS : 5 Januari 2023
Diagnosis Pre Operatif

SOL Supratentorial at Left Sphenoorbita Extend to Sellar


region, Left Clinoid and Cavernous Sinus due to Suspect
Meningioma
Subjektif
Keluhan Utama : Nyeri kepala hilang timbul
Keluhan nyeri kepala hilang timbul dan dirasa memberat sejak 5 bulan
terakhir.
Sebelumnya pasien mengeluhkan keluhan kejang 3 bulan yang lalu
sebanyak 1 kali. Keluhan disertai dengan pandangan buram pada mata
kiri. Saat ini mata kiri tidak bisa melihat. Pasien juga mengeluhkan sering
Anamnesis BAK dalam jumlah banyak, frekuensi 3-4 kali/hari.
Keluhan pingsan, penurunan kesadaran, muntah disangkal.
Pasien tidak memiliki riwayat operasi dan anestesi sebelumnya.
Riwayat alergi maupun penyakit penyerta lain disangkal.
Riwayat konsumsi obat-obatan rutin tidak ada.
Pasien masih dapat melakukan aktivitas fisik sehari hari seperti biasa
Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 134/82 mmHg


Nadi : 71 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 C
SpO2 : 97% dengan udara bebas
Pemeriksaan Kepala : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Fisik Pupil: pupil bulat, isokor 3 mm/3 mm, RC +/+,
tidak tampak parese CN
Jalan nafas: dalam batas normal
Thoraks : Bentuk dan gerak simetris
Pulmo: VBS kanan = kiri, rhonchi dan wheezing tidak ada.
Cor: Bunyi jantung S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Datar, lembut, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2”, edema -/-, parese -/-
Foto Thoraks 17/11/2022
Kesan:
- Tidak tampak metastasis intrapulmonal
- Cor pulmo dalam batas normal
CT Scan Kepala Kontras RSHS (31/10/2022):
- Massa solid di ekstraaksial suprasellar
sinistra yang meluas ke sellar, ruang
retrobulbar oculi sinistra yang
mendesak bulbus oculi ke anterior,
massa tersebut mengobliterasi sinus
sphenoidalis sinistra, dan sinus
ethmoidalis sinistra, mendestruksi sella
tursica sinistra, disertai lesi hipodens
yang menyempitkan sulci dan gyri di
sekitarnya disertai hyperostosis os
sphenoidalis sinistra, orbital floor dan
orbital roof sinistra serta menyebabkan
proptosis oculi sinistra ? Menyokong
suatu suprasellar meningioma.
- Sinusitis maksilaris sinistra.
Laboratorium 17/11/2022
Hb Ht L Tr GDS Ur Cr Na K SGOT SGPT
14,7 42,6 5.060 327.000 113 12,8 0,64 138 3,8 10 6

PT INR APTT
13,3 0,93 32,3

Rapid antigen
Negatif
Assessment

- SOL Supratentorial at Left Sphenoorbita Extend to Sellar region, Left Clinoid


and Cavernous Sinus due to Suspect Meningioma
- ASA II
Planning
• Puasa 6 jam pre operasi
• Maintenance cairan dengan kristaloid 95 cc/jam
• Pemeriksaan Na, K, Cl, GDS, Ur ulang
• Persiapan darah intra operatif
• Persiapan pemasangan akses vena besar, CVC, arterial line
• Rencana tindakan operasi dalam anestesi umum
• Ruangan post operatif : ruang intensif
• Pencegahan hipotermia dengan blanket warmer
• Persiapan monitoring EtCO2
• Persiapan pemasangan kateter urin untuk menilai diuresis pre operasi
Actual Problem Potensial Problem

 Massa tumor • Perdarahan


dengan ukuran • Edema cerebri
4.31 x 4.54 x 3.84 • Poliuria e.c suspect
cm di DI, CSW, SIADH
supratentorial di • Hipotensi
sellar region
• Takikardia
• suspek
meningioma
• poliuria
Intraoperatif
• Persiapan:
• Manajemen jalan nafas: ETT Spiral
• Akses: jalur IV cath. besar (16/18G), persiapan CVC
• Monitor: ECG, NIBP, SpO2, ETCO2, CVP dan persiapan Arterial line (IBP)
• Posisi: Supine, Head up 20-30°

• Induksi:
• Preoksigenasi
• Remifentanyl 55 mcg dalam 1 menit, dilanjutkan 25 mcg dalam 1 menit
• Propofol 110 mg
• Lidokain 80 mg
• Rocuronium 35 mg

• Intubasi: ETT no. 7,0 spiral, fiksasi, packing


• Rumatan:
• Remifentanyl 0,25-0,1mcg/kgbb/mnt
• Propofol 50-150 mcg/kg/mnt
• Rocuronium intermitten
Postoperatif
Manajemen nyeri:

• Pain score 2-7  Parasetamol 1gr/6 jam IV + Fentanyl 25 mg/jam IV


Komplikasi:

• Perdarahan

• Poliuri e.c Diabetes Insipidus

Monitoring  Ruang Intensif (ICU)


Terimakasih
ABCDE Neuroanestesi

• Airway : Jalan nafas bebas sepanjang waktu


• Breathing : Ventilasi kendali, PCO sedikit hipokapni pada tumor
2

• Circulation : Target normotensi (hindari lonjakan tekanan darah), cairan iso osmolar,
normovolemi, normoglikemi, tidak ada gangguan drainase vena cerebral/hindari
peningkatan tekanan vena cerebral
• Drugs : hindari obat dan teknik yang meningkatkan tekanan intrakranial
• Environment : pertahankan sushu permissive hipotermia di OK (35 C) di ICU (35 -36 C)
0 0 0
Efek obat anestesi terhadap cerebral

Anda mungkin juga menyukai