PEMBIMBING
dr. Alvilusia Sp.OG
PENDAMPING
dr. M. RAUBEN BERLINA
Eklamsia
RSUD Arifin Achmad (2011) kasus
preeklampsia sebanyak 7,15% kasus
K A S U S
IDENTITAS
Nama : Ny. NK
Usia : 19 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kemang Manis
No. MR : 13 37 83
KELUHAN UTAMA
Menarche usia 12 tahun, teratur, selama 7 hari, siklus 28 hari, ganti pembalut 2-
Riwayat 3x/hari.
haidh
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), asma (-), jantung (-)
RPD
RPK
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), asma (-), jantung (-)
Tidak ada
R. KB
R.Operasi Tidak ada
sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (07/09/2013):
Darah lengkap
Hb: 13,6 g/dl
Ht: 34,3 vol%
Leukosit: 23.900/l
Trombossit: 211.000/l
Kimia darah :
Glukosa : 114,72 mg/dl
Ureum : 15,69 mg/dl
Creatinin : 0,594 mg/dl
AST : 38,2 U/L
ALT : 22,1 U/L
DIAGNOSIS
P:
- Injeksi Diazepam IV bolus pelan hingga kejang berhenti
- MgSO4 dosis maintenance 1 gr/jam
- Guedel (+) suction
- O2 8 L/ NRM
- Lapor konsulen jaga via telfon, advice :
a. Stabilkan KU dan TV
b. Observasi 2 jam
c. Rencana forsep di Irna Kebidanan
d. Rawat ICU bila kondisi tidak stabil
09.50 S : kejang berhenti, pasien mulai sadar
O : Ku : sakit berat
Kes: somnolen dibawah pengaruh diazepam
TD : 130/80 mmHg
HR : 100 x/menit
RR : 30 x/menit, T : 36,50C
Djj : 130 dpm
VT : pembukaan 10 cm, kepala hodge III, ketuban (-)
A : Eklampsia pada G1 gravid 39-40 minggu
kala II , Janin tunggal hidup letak memanjang persentasi
kepala
P:
- MgSO4 dosis maintenance 1 gr/jam
- Guedel (+) suction
- O2 8 L/ NRM
- Stabilkan KU dan TV
- Observasi 1 jam
- Rencana forsep di Irna Kebidanan
Rawat ICU bila kondisi tidak stabil
11.00 WIB Pasien dipersiapkan untuk partus pervaginam dengan forsep untuk
mempercepat kala II
Diagnosis sebelum partus :
Eklampsia pada G1 gravid 39-40 minggu kala II Janin tunggal hidup
letak memanjang persentasi kepala
LAPORAN TINDAKAN
Laporan ekstraksi forsep :
Pasien dalam posisi litotomi
A dan antisepsis daerah genitalia eksterna dan sekitarnya
Kandung kemih dikosongkan
Dilakukan periksa dalam ulang: pembukaan lengkap, ketuban (-),
Kepala Hodge III-IV
Dilakukan prerekonstruksi di depan vulva bagaimana forseps akan
dipasang
Dipasang forseps kiri, mudah
Dipasang forseps kanan, biparietal terhadap kepala janin, mudah
- Dilakukan wandering, setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, dilakukan
penguncian forseps, mudah
- Dilakukan traksi mendatar dan anterior
- Tampak kepala bayi lahir oksiput anterior, dahi, muka, dagu, dan seluruh kepala, forseps
dilepas.
- Hidung dan mulut dibersihkan dengan kassa steril
- Dengan pegangan biparietal, tarikan ke belakang dan ke depan, dilahirkan bahu depan
dan belakang, kemudian seluruh lengan
- Dengan pegangan samping badan, lahirkan trokanter depan dan belakang, kemudian
seluruh tungkai.
Pukul 10.30 WIB
- Lahir bayi perempuan , BB 1900 gr, PB 45 cm, AS 8/9
- Air ketuban jernih, ,jumlah cukup
- Bayi dikeringkan dan diselimuti, lalu tali pusat dijepit dan dipotong
- Ibu disuntik oksitosin 10 IU im
- Dilakukan peregangan tali pusat terkendali.
Instruksi post partus :
-Awasi tanda-tanda vital dan perdarahan
-Regimen SM 24 jam post partum
- Nifedipine 4x10 mg per oral
-IVFD RL drip oksitosin 20 IU 10 gtt/
- kateter menetap hingga 24 jam post partus
-Misoprostol 3x200 mg
- Injeksi Cefotaxime 3x 1gram IV
- Metronidazol tablet 2x500 mg
- Cek lab
Minggu 11.00 S : kejang(-), perdarahan (+) 1 pembalut, BAK (kateter) +1000 cc, ASI (+), menyusui (+),
nyeri kepala (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-).
20/01/2016
A : P1A0H1 post partus pervaginam dengan forsep atas indikasi eklampsia + nifas 24
jam.
P:
- Observasi ku, ttv, kontraksi, perdarahan
- Mobilisasi aktif
- Motivasi KB dan ASI
- Nifedipine jika TD > 160/100 mmHg
- Injeksi Cefotaxime 3x 1gram IV
- Metronidazol tablet 2x500 mg
- IVFD RL 20 gtt/
Senin, 21/01/2016 08.00 S : kejang (-), perdarahan (+) 1 pembalut, BAK (+), ASI
(+), menyusui (+), nyeri kepala (-), pandangan kabur (-),
nyeri ulu hati (-).
P U S T A K A
Preeklampsia hipertensi disertai proteinuria
dan edema akibat kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan
Preeklampsia berat preeklampsia dengan
tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan
darah diastolik 110 mmHg disertai proteinuria
5 g/ 24 jam atau kualitatif 4+
Preeklampsia berat dibagi menjadi:
Preeklampsia berat tanpa impending eclampsia
Preeklampsia berat dengan impending eclampsia.
Peran prostasiklin
dan tromboksan
Peran Faktor
Imunologis
Peran Faktor
Genetik/familial
FAKTOR RISIKO
Mata
Otak
Uterus
GEJALA
Sindrom HELLP
Kelainan mata Kelainan ginjal
Udem paru
Trauma
Nekrosis hati
Solusio plasenta Prematuritas,
Hipofibrinogenemia dismaturitas, IUFD
Hemolisis
Perdarahan otak
PENANGANAN
PEB
Konservatif :
Terminasi
1. Regimen SM
2. Tokolitik
3. Dexamethasone
Perbaikan
(+) (-)
PER Terminasi
PEMBAHASAN
Apakah penatalaksanaan awal
dan sistem rujukan sudah tepat?
P:
- Injeksi Diazepam IV bolus pelan hingga kejang berhenti
- MgSO4 dosis maintenance 2 gr/jam
- Guedel (+) suction
- O2 8 L/ NRM
- Lapor konsulen jaga via telfon, advice :
Stabilkan KU dan TV
Observasi 1 jam
Rencana forsep di Irna Kebidanan
Rawat ICU bila kondisi tidak stabil
Sekitar 10% wanita dengan eklampsia
mengalami kejang setelah pemberian loading
dose MgSO4. tambahan 2 gram MgSO4
Bila belum teratasi diazepam.
Namun diazepam berhubungan dengan
depresi sistem saraf pada janin
Total Pelvic Score : 13 Terminasi pervaginam
dengan bantuan forseps
Prognosis Pasien?
DUBIA AD BONAM
TERIMAKASIH