ANESTESI SPINAL
PADA GERIATRI
Wulandari (19360160)
Yelin Julita (19360222)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I.M
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Alamat : Kota Dalam Kedondong
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
ANAMNESIS
Keluhan utama
Keluar darah saat buang air kecil diikuti dengan rasa nyeri.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
PASIEN MENGELUH KELUAR DARAH SAAT BUANG AIR KECIL SERTA MERASA NYERI. NYERI DIRASAKAN SAAT INGI
N BUANG AIR KECIL.
RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
PASIEN MEMILIKI RIWAYAT PENYAKIT HIPERTENSI.
A
N
A RIWAYAT KEBIASAAN
M • KEBIASAAN MEROKOK DISANGKAL
N • KEBIASAAN MINUM ALKOHOL DISANGKAL
E • RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT ANTI HIPERTENSI
S
RIWAYAT OPERASI SEBELUMNYA
I
• PASIEN PERNAH MELAKUKAN OPERASI TUMOR PADA REGION THORAX ANTERIOR.
S
Hematokrit 34 % 50-54
CT 13 menit 9-15
BT 3 menit 1-7
STATUS FISIK (ASA)
TERAPI ANESTESI
ASA 2 PRE-OPERASI Persiapan pre-operasi:
• Informed consent terhadap pasien dan keluarga mengenai tindakan
operasi dan anestesi
DIAGNOSA KERJA • Puasa 6 jam
• Maintenance cairan tubuh
Batu Ureter Dextra • Menyiapkan alat-alat
RENCANA TINDAKAN BEDAH Kriterika LEMON
• Look : gigi palsu (+) gigi ompong (+) caninus bentuk
rahang (DBN)
Ureteroscopic Lithotripsy (URS) • Evaluate : DBN 3-3-2
• Mallampaty : Class 1
RENCANA TEKNIK ANESTESI • Obstruksi : Stridor (-), benda asing (-)
• Neck morbility : DBN
Regional anestesi – Spinal Anestesi
Posisi selama operasi : litotomi Maintenance:
Tatalaksana jalan nafas : nasal • Monitor tanda tanda vital
setelah induksi obat
Monitoring tanda tanda vital
sebelum induksi obat
➢ Td : 150/105
➢ Spo2 ;100
• Td ; 160/110 ➢ HR ; 88
INTRA- ➢ RR ; 20
• Spo2 : 100
OPERASI • Diberikan O2 3 liter/menit
• HR : 92
• Infus RL 500 cc
• RR : 23
Induksi anestesi: • Diberikan obat:
• Regivel 2,5 mg - Ketorolac 30 mg
POST-OPERASI
. Indikasi anestesi spinal 1 Kontra indikasi absolut anestesi Kontra indikasi relative
spinal 1 anestesi spinal 1
1. Bedah ekstremitas bawah
2. Bedah panggul 1. Pasien menolak 1. Infeksi sistemik
3. Tindakan Add
sekitar rektum
Text 2. Infeksi pada tempat suntikan 2. Infeksi sekitar tempat
Add Text
perineum Simple PowerPoint 3. Hipovolemia berat, syok Simple PowerPoint
suntikan
4. Bedah obstetrik-ginekologi
Presentation 4. Koagulapatia atau mendapat Presentation
5. Bedah urologi terapi koagulan 3. Kelainan neurologis
6. Bedah abdomen bawah 5. Tekanan intrakranial meningkat 4. Kelainan psikis
7. Pada bedah abdomen atas 6. Fasilitas resusitasi minim 5. Bedah lama
dan bawah pediatrik biasanya 7. Kurang pengalaman tanpa 6. Penyakit jantung
dikombinasikan dengan anesthesia didampingi konsulen anestesi. 7. Hipovolemia ringan
umum ringan 8. Nyeri punggung kronik
1. Informed consent
Kita tidak boleh memaksa pasien untuk
menyetujui anesthesia spinal
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan meliputi daerah kulit
tempat penyuntikan untuk menyingkirkan adanya
kontraindikasi seperti infeksi. Perhatikan juga
adanya scoliosis atau kifosis.
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan adalah
penilaian hematokrit. Masa protrombin (PT) dan
masa tromboplastin parsial (PTT) dilakukan
Persiapan anestesi spinal
bila diduga terdapat gangguan pembekuan
darah.Pemeriksaan laboratorium anjuran Sebelum
dilakukan operasi, dilakukan pemeriksaan pre-op
yang meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang untuk menentukan status
fisik ASA
& risiko. Diputuskan kondisi fisik pasien
termasuk ASA.
Komplikasi anestesia spinal
Komplikasi analgesia spinal.
1. Hipotensi berat Komplikasi pasca tindakan.
Akibat blok simpatis terjadi venous pooling.
Pada dewasa dicegah dengan memberikan
infus cairan elektrolit 1000ml atau koloid 1. Nyeri tempat suntikan
500ml sebelum tindakan. 2. Nyeri punggung
2. Bradikardia Dapat terjadi tanpa disertai 3. Nyeri kepala karena kebocoran likuor
hipotensi atau hipoksia,terjadi akibat blok 4. Retensio urine
sampai T-2 5. Meningitis
3. Hipoventilasi Akibat paralisis saraf
frenikus atau hipoperfusi pusat kendali nafas
4. Trauma pembuluh saraf
5. Trauma saraf
6. Mual-muntah
7. Gangguan pendengaran
Pencegahan & Pengobatan kompilkasi anastesi spinal