Anda di halaman 1dari 6

STATUS UJIAN ANESTESI

Nama : Chlarasinta Benyamin

NIM : 1308012044

I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Ny. Makaria Lusia
2. Umur : 44 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Suku : Dayak
5. Agama : Khatolik
6. Alamat : Dusun kadak 02/01 Sanggau
7. Status : Menikah
8. No. RM : 00136367
9. Diagnosis bedah : Hyperostosis Spheno Orbita Sinistra
10. Tindakan : Tumor Removal
11. MRS : 15 Desember 2020

II. STATUS PASIEN


I.1 ANAMNESIS
 Pasien dating dengan keluhan mata kiri menonjol keluar sejak 4 tahun yang
lalu, keluhan di sertai penurunan penglihatan hingga pasien tidak dapat
melihat. Tengkorak bagian pelipis hingga kepala bagian kiri tampak menonjol.
Mual/muntah, demam, kejang, nyeri kepala disangkal
 Penderita tidak ada riwayat alergi obat. Tidak pernah operasi sebelumnya dan
tidak pernah menderita penyakit sistemik lainnya.
I.2 STATUS PRESENT
1. Kesadaran : GCS E4V5M6
2. Tekanan darah : 104/66 mmHg
3. Nadi : 80 kali/menit
4. Respirasi : 20 kali/menit
5. Status gizi : Normal (BB : 40 kg, TB : 155 cm)
I.3 PEMERIKSAAN FISIK
1. Brain (Otak) : Kesadaran compos mentis
2. Breathing (pernapasan) : Obstruksi jalan napas (-), pengembangan dada simetris,
bunyi napas vesikuler pada kedua lapang paru tanpa bunyi napas tambahan.
3. Blood (sirkulasi) : BJ1 dan BJ2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
4. Bowel : Perut tampak datar, distensi abdomen (-), bising usus
(+) kesan normal
5. Bladder : BAK baik
6. Kepala : Benjolan massa pada tulang Supraorbita sinistra
7. Cranial : Visual defect oculus sinistra, Tekanan Intra Cranial
menurun
8. Bone : fraktur (-), mobilisasi leher bebas, malapati 1, fungsi
musculoskeletal lainnya dalam batas normal.
I.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hematologi (14 desember 2020)
 Hemoglobin : 14.2 g/dL
 Hematocrit : 42.4%
 Leukosit : 8.66 /µL
 Trombosit : 252.000 /µL
 PT : 2.30 detik
 APTT : 7.30 detik
2. Kimia darah
 GDS : 90 mg/dL
 Albumin : 4.6 gr/dL
3. Elektrolit darah
 Natrium darah : 137.4 mmol/L
 Kalium darah : 3.62 mmol/L
 Klorida darah : 105.2 mmol/L
 Calcium Ion : 1.02 mmol/L
4. Serologi
 HBsAg : Non Reaktif
 Anti HCV : Non Reaktif
 Anti HIV : Non Reaktif
5. Radiologi
- Scan Kepala : Cereberal tumor fronttemporal kiri sesuai dengan
sphenoid meningioma
- Thorax PA : Tidak tampak kelainan pada foto thorax

I.5 KESIMPULAN : status fisik ASA 2


III. PERSIAPAN PRA-ANESTESIA
Persiapan di Bangsal
 Informed consent tentang rencana operasi dan rencana anestesi yang dipilih.
 Penderita dan keluarga mengerti dan memahami tentang penjelasan yang diberikan
sehingga menandatangani surat perjanjian operasi dan persetujuan tindakan
anestesi.
 Persiapan fisik : pasien dipuasakan oleh karena kondisi yang dialami pasien

Persiapan di ruang Premed

 Memeriksa kembali identitas pasien dan surat persetujuan anestesi


 Mengenakan pakaian untuk kamar operasi dna topi saat pasien memasuki ruang
premed.
 Pengecekkan jalur intravena untuk memastikan kelancaran cairan infus
 Pasien dihantarkan ke ruang operasi

Persiapan di Ruang Operasi

 Persiapan mesin anestesi


 Persiapan obat dan alat anestesi-analgesia
 Persiapan obat dan alat resusitasi
 Pindahkan pasien ke meja operasi
 Pasang monitor / alat pantau (tensimeter dan pulse oxymetri)
IV. PENGELOLAAN ANESTESI
 Jenis dan teknik anestesi :
 Tatalaksana anestesi :
 Pasien posisi terlentang (supine)
 Memberikan obat-obatan premedikasi berupa :
 Midazolam 20 mg
 Fentanyl 100 µg
 Induksi dengan propofol 100 mg
 Relaksasi dengan Atracurium 30 mg
 Setelah pasien apneu, dilakukan bantuan napas menggunakan facemask
selama 1 menit
 Dilakukan laryngoskopi, terlihat pita suara dalam posisi abduksi
 Intubasi dengan pipa endotracheal no 7, dengan cuff dimasukkan sampai
kedalaman 21 cm pada skala pipa endotracheal.
 Setelah cuff dikembangkan, kemudian dievaluasi pengembangan paru
kanan dan kiri serta evaluasi bunyi udara pada kedua lapangan paru dan
daerah epigastrium. Setelah pengembangan dada simetris, bunyi napas
kedua lapangan paru sama, serta tidak didapatkannya bunyi udara pada
lambung, pipa ETT difiksasi.
 Pemeliharaan anestesi dengan O2 2 liter dan sevoflurane 2%. VT paru 400,
frekuensi napas 16 kali/menit
 Posisi durante operasi adalah supine
 Monitoring selama pembedahan: atracurium 10 mg/30 menit
 Kendala selama operasi: Pasien mengalami Hipotensi
 Tindakan:
 Dobutamin 25 mg dalam RL 50 cc IV menggunakan syringe
pump 3 mg/menit
 Vascon (Norepinephrine) 4 mg dalam RL 50 cc IV
menggunakan syringe pump 6 mg/menit
 Pukul 14.00 WIB operasi sudah selesai
 Pasien langsung dipindahkan ke ruang ICU untuk perawatan lebih lanjut

Rekapitulasi

 Lama operasi : 4 jam


 Lama anestesi : 4 jam 30 menit
 Total perdarahan : ±1500 cc
 Cairan urin output : 400 cc
 Cairan masuk : NaCl 1500 cc
 Kristaloid : RL 2500 cc
 Koloid : gelofusion 1000 cc
 Transfusi darah : 500 cc PRC
Jumlah medikasi

 Midazolam 20 mg
 Fentanyl 100µg
 Propofol 100 mg
 Atracurium 30 mg -> 10 mg/30 menit
 Dobutamin 3mg/menit syringe pump
 Vascon 6mg/menit syringe pump

Anda mungkin juga menyukai