PENDAHULUAN
20
Indonesia.Kalimantan Barat menduduki peringkat kelima penderita hipertensi
sebanyak 36,99%.3
Menurut profil kesehatan kota Pontianak tahun 2017 menunjukkan bahwa
hipertensi menduduki peringkat pertama sebagai penyakit degeneratif dengan
jumlah 14639 kasus, 8802 orang wanita dan 5837 orang pria. Hipertensi juga
menduduki peringkat 2 penyakit terbanyak di kota Pontianak menurut profil
kesehatan kota Pontianak tahun 2017 dengan jumlah 43.261 kasus. Jumlah kasus
hipertensi meningkat setiap tahunnya.4
Menurut Kemenkes RI sebanyak 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi
tidak minum obat dan 32,3% tidak rutin minum obat.Sebanyak 59,8% penderita
hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat.
Sehingga dibutuhkan upaya preventif yang diberikan melalui pemahaman,
pengetahuan, dan pengaturan pola hidup pasien hipertensi. Tingkat pengetahuan
serta pemahaman pasien hipertensi terkait penyakitnya dapat menunjang
keberhasilan terapi sehingga tekanan darah pasien dapat terkontrol dengan baik
dan mencegah angka morbiditas dan mortalitas.3,5,6
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masmer (2013),
dimana tingkat kepatuhan pengobatan yang baik kebanyakan memiliki
pengetahuan yang baik tentang pengobatan hipertensi, komplikasi dari hipertensi,
dan keparahan hipertensi. Pengetahuan dan pemahaman hipertensi diperlukan agar
penderita hipertensi memahami penyakitnya sehingga menjaga pola hidup dan
lebih teratur untuk minum obat dan terhindar dari komplikasi.7
Berdasarkan latar belakang diatas bahwa pasien hipertensi masih
memerlukan pemahaman dan pengetahuan mengenai hipertensi yang
akanmenunjang keberhasilan terapi sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan tentang hipertensi pada pasien
hipertensi di UPK Puskesmas Banjar Serasan periode 2018.
Desain penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan cross sectional.
3562
n=
1+3562( 0,1¿ ¿2)¿
n=3562
1 + 3562 (0,01)
n = 99,97 ≈ 100
Dengan proporsi toleransi estimasi yang dikehendaki sebesar 10% maka
besar sampel pada penelitian ini adalah 100 orang. Pemilihan sampel dilakukan
dengan cara tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling) dimana
pengambilan sampel penelitian dilakukan secara Consecutive sampling artinya
pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah yang
diperlukan terpenuhi.
Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari data primer
pasien hipertensi yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian di Puskesmas
Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur. Data primer yang digunakan adalah
kuesioner untuk mengetahui karakteristik pasien hipertensi dan memenuhi kriteria
penelitian.
Studi pendahuluan
Pengisian kuesioner
Pengolahan data
Penyampaian hasil