Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu
kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg) yang
menetap.Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding
arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin
tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja.1
Penyakit ini seringkali disebut silent killer karena tidak adanya gejala
sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi dan tanpa
disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital.Komplikasi
hipertensi yang sering terjadi seperti retinopati, kerusakan pada ginjal, penebalan
dinding jantung dan penyakit yang berkaitan dengan jantung, stroke, serta
kematian. Oleh karena itu hipertensi harus di deteksi sejak dini untuk mencegah
komplikasi yang dapat terjadi.1,2
Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia.Menurut
data WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Milyar orang didunia menderita
hipertensi.Diperkirakan sebanyak 9,4 juta orang meninggal dunia akibat hipertensi
dan komplikasinya.Di kawasan Asia Tenggara, terdapat 36% orang dewasa yang
menderita hipertensi dan menimbulkan kematian 1,5 juta orang dalam setiap
tahunnya. Penderita hipertensi akan meningkat tajam jumlahnya, yang
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai sekitar 1,5 miliar orang dewasa di
seluruh dunia menderita hipertensi.3
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018
prevalensi hipertensi di Indonesia yang diperoleh melalui pengukuran pada umur
18 tahun ke atas sebesar 34,1%, tetapi yang terdiagnosis hanya sebesar 8,8%.Hal
ini menunjukan bahwa sebagian kasus hipertensi masih belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan.Hipertensi juga merupakan penyakit mematikan ke-3 di

20
Indonesia.Kalimantan Barat menduduki peringkat kelima penderita hipertensi
sebanyak 36,99%.3
Menurut profil kesehatan kota Pontianak tahun 2017 menunjukkan bahwa
hipertensi menduduki peringkat pertama sebagai penyakit degeneratif dengan
jumlah 14639 kasus, 8802 orang wanita dan 5837 orang pria. Hipertensi juga
menduduki peringkat 2 penyakit terbanyak di kota Pontianak menurut profil
kesehatan kota Pontianak tahun 2017 dengan jumlah 43.261 kasus. Jumlah kasus
hipertensi meningkat setiap tahunnya.4
Menurut Kemenkes RI sebanyak 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi
tidak minum obat dan 32,3% tidak rutin minum obat.Sebanyak 59,8% penderita
hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat.
Sehingga dibutuhkan upaya preventif yang diberikan melalui pemahaman,
pengetahuan, dan pengaturan pola hidup pasien hipertensi. Tingkat pengetahuan
serta pemahaman pasien hipertensi terkait penyakitnya dapat menunjang
keberhasilan terapi sehingga tekanan darah pasien dapat terkontrol dengan baik
dan mencegah angka morbiditas dan mortalitas.3,5,6
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masmer (2013),
dimana tingkat kepatuhan pengobatan yang baik kebanyakan memiliki
pengetahuan yang baik tentang pengobatan hipertensi, komplikasi dari hipertensi,
dan keparahan hipertensi. Pengetahuan dan pemahaman hipertensi diperlukan agar
penderita hipertensi memahami penyakitnya sehingga menjaga pola hidup dan
lebih teratur untuk minum obat dan terhindar dari komplikasi.7
Berdasarkan latar belakang diatas bahwa pasien hipertensi masih
memerlukan pemahaman dan pengetahuan mengenai hipertensi yang
akanmenunjang keberhasilan terapi sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan tentang hipertensi pada pasien
hipertensi di UPK Puskesmas Banjar Serasan periode 2018.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan tentang hipertensi pada pasien
hipertensi yang berkunjung ke UPK Puskesmas Banjar Serasan periode 2018?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang hipertensi pada
pasien hipertensi yang berkunjung ke UPK Puskesmas Banjar Serasan Periode
2018
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menilai tingkat pengetahuan tentang hipertensi pada pasien hipertensi di
UPK Puskesmas Banjar Serasan Periode 2018.
2. Mengetahui data mengenai karakteristik pasien hipertensi yang
berkunjung ke UPK Puskesmas Banjar Serasan Periode 2018.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk:
1.4.1 Institusi UPK Puskesmas Banjar Serasan
Puskesmas mendapatkan gambaran dan informasi tingkat pengetahuan
tentang hipertensi pada pasien hipertensi yang berkunjung di UPK Puskesmas
Banjar Serasan periode 2018.
1.4.2 Institusi Fakultas
Memberikan data dasar untuk kepustakaan dan sebagai acuan dalam upaya
penelitian lebih lanjut dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam
kepustakaan di bidang kesehatan.
1.4.3 Pasien Hipertensi di UPK Puskesmas Banjar Serasan.
Memberikan informasi kepada masyarakat terutama pasien hipertensi
mengenai penyakitnya dan pelayanan kesehatan yang sesuai pada pasien
hipertensi
1.4.4 Peneliti
1. Dapat menambah pengetahuan peneliti tentang tingkat pengetahuan
tentang hipertensi pada pasien hipertensi di UPK Puskesmas Bnajar
Serasan.
2. Dapat menambah pengalaman dalam melakukan penelitian serta
mengetahui masalah yang timbul dalam pelaksanaan dan dapat
mengevaluasi program puskesmas yang berhubungan dengan penanganan
kasus hipertensi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan cross sectional.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di UPK Puskesmas Banjar Serasan dan dilaksanakan


pada bulan Juli - Agustus 2019.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian


Populasi merupakan kelompok subjek yang menjadi sasaran penelitian.
Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi populasi target dan populasi
terjangkau.
1. Populasi target

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di


wilayah Kelurahan Banjar Serasan.
2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi
yang berkunjung ke UPK Puskesmas Banjar Serasan pada bulan Juli 2019
hingga Agustus 2019.

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel adalah seluruh penderita hipertensi yang berkunjung ke UPK
Puskesmas Banjar Serasan pada bulan Juli 2019 hingga Agustus 2019 yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
3.4 Kriteria Penelitian

3.4.1 Kriteria Inklusi


1. Penderita hipertensi yang terdaftar di UPK Puskesmas Banjar Serasan
2. Pasien yang berusia ≥ 30 tahun.
3. Pasien dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg atau tekanan darah
<140/90 mmHg bila pasien sedang mengkonsumsi obat antihipertensi.
4. Pasien yang sudah pernah didiagnosis hipertensi atau mendapatkan obat
antihipertensi sebelumnya.
5. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini dan
bersedia menandatangani informed consent.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Pasien Hipertensi yang tidak bersedia menjadi responden.

3.5 Besar Sampel dan Cara Pemilihan Sampel

Berdasarkan rumusan masalah penelitian dan desain penelitian tersebut,


besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin:
N
n=
1+ N ¿ ¿ ¿
Keterangan:
n = Besar sampel minimal yang diperlukan
N = Populasi
d = 10% merupakan proporsi toleransi estimasi yang dikehendaki

3562
n=
1+3562( 0,1¿ ¿2)¿

n=3562
1 + 3562 (0,01)
n = 99,97 ≈ 100
Dengan proporsi toleransi estimasi yang dikehendaki sebesar 10% maka
besar sampel pada penelitian ini adalah 100 orang. Pemilihan sampel dilakukan
dengan cara tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling) dimana
pengambilan sampel penelitian dilakukan secara Consecutive sampling artinya
pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah yang
diperlukan terpenuhi.

3.6 Variabel Penelitian


3.6.1. Variabel Terikat
Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang
hipertensi pada pasien hipertensi.

3.7 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No Variabel Pengetian Alat Ukur Penilaian Skala
.
1. Pengetahuan Hal yang diketahui Kuesioner 1. Baik, nilai 75- Ordinal
oleh pasien 100
hipertensi tentang 2. Cukup, nilai 56-
penyakit hipertensi 74
3. Kurang, nilai
<56
(Arikunto, 2006)
3.8 Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan


lembaran kuesioner yang disusun secara terstruktur berdasarkan teori dan
berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden. Instrumen ini terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian pertama lembar persetujuan responden, bagian kedua data
demografi meliputi inisial nama, usia, alamat dan pendidikan. Bagian ketiga berisi
pertanyaan tentang tingkat pengetahuan.
Cara pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jawaban –
jawaban responden pada variabel terikat kemudian diberi nilai. Nilai – nilainya
adalah sebagai berikut :
a. Pernyataan pada tingkat pengetahuan menggunakan pertanyaan tertutup
dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.

3.9 Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari data primer
pasien hipertensi yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian di Puskesmas
Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur. Data primer yang digunakan adalah
kuesioner untuk mengetahui karakteristik pasien hipertensi dan memenuhi kriteria
penelitian.

3.10 Pengujian Instrumen

1.10.1. Uji Validitas


Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar – benar
mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Dalam hal ini, beberapa item pertanyaan yang dapat digunakan untuk
mengungkapan variabel yang diukur tersebut. Apabila aturan 0 aturan uji validitas
dapat dipenuhi, maka diharapkan validitas yang dikehendaki peneliti akan
tercapai.
1.10.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang
belainan. Uji reliabilitas instrumen yang dipakai adalah Alpha Cronbach, yaitu
menganalisis reliabilitas instrumen dari satu kali pengukuran. Hasil uji dinyatakan
reliabel jika nilai Alpha Cronbach> 0,6.

3.11 Pengolahan dan Analisi Data


3.11.1. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSS. Adapun tahap-
tahap pengolahan data sebagai berikut:
a. Editing, yaitu melakukan pengecekan kelengkapan identitas responden dan
kelengkapan data. Hasil dari tahap ini bahwa seluruh responden mengisi
kuesioner dengan benar dan tidak ada yang kosong.
b. Coding, yaitu mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan sehingga memudahkan dalam menganalisis data.
c. Entry, yaitu data yang sudah dalam bentuk kode dimasukkan ke dalam
program (software) komputer
d. Cleaning, yaitu pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan untuk
mengantisipasi adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.

3.11.2. Analisis Data


a. Analisis Univariat
Analisis Univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian
yang disajikan dalam bentuk distribusi dan persentase tiap variabel.
3.12 Etika Penelitian

Penelitian ini dijalankan dengan mematuhi etika yang berlaku. Pengambilan


data dilakukan dengan permohonan izin terlebih dahulu kepada pihak UPK
Puskesmas Banjar Serasan. Subjek yang dijadikan subjek penelitian
diberikan informed consent. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian dan dijaga kerahasiaannya.
3.13 Alur Penelitian

Studi pendahuluan

Menetapkan jumlah sampel

Penyusunan instrumen penelitian

Kriteria Eklusi Inklusi

Izin kepada pihak puskesmas banjar serasan pontianak

Informed consent dan penjelasan penelitian

Pengisian kuesioner

Pengolahan data

Penyampaian hasil

Gambar alur penelitian

Anda mungkin juga menyukai